Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Widya Sandhi: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya

PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SANDAT KUNING DI KARANG MEDAIN BARAT KOTA MATARAM I Nyoman Murba Widana
Widya Sandhi: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 9 No 1 (2018)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to study the cultivation of cultural values conducted on the Early Childhood Education Sandat Kuning, Karang Medain Barat Village, Mataram City. This study used descriptive interpretive method in order to conduct a study on the planting of these values. The results showed that the planting of cultural values in the institution of early childhood education Sandat Kuning using game approach in order to build habituation of learners to know the culture. The introduction of the culture is then aimed at preserving the familiar culture in everyday life. It is expected to build an understanding of the importance of cultural values inherited by their ancestors in realizing a better life.
PENDEKATAN KOMUNIKATIF PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KOMUNIKASI PADA MAHASISWA JURUSAN DHARMA DUTA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI GDE PUDJA MATARAM Rieka Yulita Widaswara; I Nyoman Wijana; I Nyoman Murba Widana
Widya Sandhi: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 9 No 1 (2018)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendekatan komunikatif pembelajaran bahasa Inggris komunikasi pada mahasiswa Jurusan Dharma Duta Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram. Fenomena tersebut dilandasi oleh alasan bahwa fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, sehingga proses komunikasi dalam pembelajaran yang menggunakan bahasa Inggris lebih aktif. Penelitian ini difokuskan tiga aspek, yaitu (1) bentuk komunikasi pembelajaran bahasa Inggris komunikasi; (2) pendekatan komunikatif pembelajaran bahasa Inggris komunikasi; (3) implikasi pendekatan komunikatif dan relevansi konten materi ajar bahasa Inggris komunikasi dengan komunikasi Hindu. Penelitian ini dirancang dalam bentuk deskriftif kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah Teori S-M-C-R dan Teori Konstruktivisme.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk komunikasi pembelajaran bahasa Inggris komunikasi adalah komunikasi verbal dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dalam bentuk komunikasi kelompok. Pendekatan komunikatif mampu membuat mahasiswa untuk lebih aktif karena pendekatan ini lebih menekankan praktek penggunaan fungsi bahasa itu sendiri melalui keaktifan dan keterlibatan mahasiswa. Pendekatan komunikatif ini menggunakan metode diskusi dengan penugasan membuat makalah dan dipersentasikan dalam bahasa Inggris sehingga menciptakan keaktifan mahasiswa dalam berkomunikasi. Implikasi pendekatan komunikatif pembelajaran bahasa Inggris komunikasi adalah berbahasa karena bahasa merupakan aplikasi dari komunikasi. Dalam pendekatan komunikatif implikasi paling nyata yaitu harus ada interaksi verbal, baik antara pengajar dengan peserta didik maupun antar peserta didik. Relevansi konten materi ajar bahasa Inggris komunikasi dengan komunikasi Hindu adalah bahasa Ingris diajarkan untuk berkomunikasi dengan materi ajar yang berkaitan dengan Hindu, baik dari segi nilai, ajaran, dan budaya.
KESUCIAN DIRI PINANDITA SEBAGAI MANGGALA DALAM PELAKSANAAN UPACARA YAJÑA I Nyoman Murba Widana
Widya Sandhi: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 10 No 1 (2019)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.116 KB)

Abstract

This research was conducted to study the self-purity of pinandita as a Hindu saint who has the authority to lead the yajña ceremony. This study was designed in a type of interpretive qualitative research. The design of this study is more of a literature study because to study the aspects of pinandita's personal purity taken from a number of scriptural texts which are then interpreted to understand the meaning implied in the text. The results of this study indicate that the process of cleansing a person to become a pinandita begins with doing pawintenan. The initiation process aims to purify a person to become a saint through the process of learning. After becoming pinandita there are a number of taboos that must be avoided in order to always maintain purity. In addition to taboos that must be avoided, a pinandita must also carry out self-purification activities, both physically and spiritually. Self-purification is very important for a pinandita because the authority attached to him in leading the implementation of Hindu ceremonies is in accordance with the yajña category held by Hindus
ORGANISASI MAHASISWA DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI CALON PENDIDIK SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI GDE PUDJA MATARAM Putu Wisnu Saputra; I Wayan Wirata; I Nyoman Murba Widana
Widya Sandhi: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 10 No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.567 KB)

Abstract

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya.Manusia mempunyai kemampuan berpikir yang dapat memilah mana yang baik dan mana yang buruk serta dapat menentukan keputusan sebagai dasar tindakannya.Untuk dapat menunjang kemampuannya, seorang manusia harus dibekali dengan pengetahuan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Setiap manusia harus dibekali dengan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan segala bentuk potensi yang dimilikinya agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, mandiri, dan menjadi warga negara yang domokratis dan bertanggung jawab, sehingga pada jaman globalisasi ini ilmu pengetahuan sangat diperlukan untuk mendewasakan diri dan dapat mengikuti kemajuan jaman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.Informan ditentukan secara purposive. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi calon pendidik yang dikembangkan melalui organisasi mahasiswa, mendeskripsikan proses kegiatan organisasi dalam mengembangkan kompetensi calon pendidik, dan menemukan implikasi kegiatan organisasi mahasiswa dalam pengembangan kompetensi calon pendidik. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan tahapan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data yang meliputi kredibilitas, transfermabilitas, dan dependabilitas dilakukan dengan teknik triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi teori. Adapun hasil penelitian yang diperoleh pertama kompetensi yang dikembangkan melalui organisasi yaitu, kompetensi pedagogik, kompetensi, kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kedua, pada proses kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan kompetensi calon pendidik yaitu pelatihan (Teaching training), seminar, workshop. Ketiga, implikasi kegiatan organisasi mahasiswa dalam pengembangan kompetensi calon pendidik berimplikasi terhadap peningkatan rasa percaya diri pada mahasiswa, disiplin waktu, mengembangkan dan mengasah potensi-potensi yang dimiliki.
STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT HINDU PADA WILAYAH PINGGIRAN DI SIGERONGAN LOMBOK BARAT I Nyoman Murba Widana; L. Eka M. Julianingsih P.
Widya Sandhi Vol 13 No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.97 KB) | DOI: 10.53977/ws.v13i1.502

Abstract

This research is intended to conduct a study on efforts to increase the income of Hindu communities in the suburbs, especially in the Sigerongan area. This study was designed as a qualitative descriptive research to find out the strategies used to increase the income of the Hindu community. This study obtained findings in the form of strategies that can be taken to increase people's income. First, improving the quality of education is very important in order to realize an increase in welfare. Second, in order to realize an increase in welfare, it is also very necessary to pay attention to work that must be in accordance with self-competence. Third, working together is a very important activity to do in order to complete all work properly. Fourth, fostering an attitude of self-confidence is a part that is closely related to realizing the quality of work which in turn can realize an increase in welfare. Fifth, in order to realize the quality of life, it is necessary to build an attitude of self-confidence. Sixth, being grateful is one part of efforts to build a mentality to always manifest fortitude in order to create a prosperous life.
KONSTRUKSI KERUKUNAN BERAGAMA PADA PLURALITAS MASYARAKAT DUSUN KERANING DALAM PENGARUSUTAMAAN MODERASI BERAGAMA L. Eka M. Julianingsih P.; I Nyoman Murba Widana
Widya Sandhi Jurnal Kajian Agama Sosial dan Budaya Vol 13 No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/ws.v13i2.791

Abstract

This study aims to examine the factors that encourage the construction of religious harmony in the plurality space of the people of Dusun Keraning in the mainstreaming of religious moderation. This event is part of the community's awareness of accepting the differences that exist in people's lives. This study uses an interpretive qualitative type in order to find the factors that cause harmony in everyday life. The results of this study found that the harmony implemented by the people of Keraning Hamlet was based on an awareness of the existence of God Almighty as the creator of diversity that should be respected. Belief in the One and Only God in Pancasila, which has been made the basis of the state, is a guideline in building a culture of society that is tolerant and mutually respectful of existing differences so as to create a pattern of civilized social life. Harmony implemented by the community is characterized by a number of differences as a practice of religious moderation.