Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Modal Sosial Dalam Penanggulangan Bencana Banjir (Kasus Di Kabupaten Bandung, Jawa Barat) Muhamad, RA. Tachya; Sekarningrum, Bintarsih; M. Agma, Yusar
Sosioglobal Vol 1, No 2 (2017): SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.163 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v1i2.13306

Abstract

Bencana banjir seringkali terjadi di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Beberapa manajemen bencana banjir telah dilakukan di wilayah ini, tetapi seringkali hanya bersifat teknis seperti normalisasi sungai dan penanganan yang bersifat sosial seperti merelokasi penduduk. Tetapi berbagai upaya ini belum mampu menyelamatkan penduduk dari musibah banjir. Studi ini mengidentifikasi berbagai faktor dari kapital sosial yang ada di masyarakat yang tinggal di wilayah banjur serta menganalisa peranan LSM didalam merespon bencana banjir di Kabupaten Bandung. Studi ini menggunakan pendelatan kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data wawancara, pengamatan, dan dokumentasi di tiga desa yang paling menderita akibat banjir di Kabupaten Bandung. Ketiga desa tersebut adalah Bojongsoang, Dayeuh Kolot dan Bale Endah. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi penguatan kapital sosial di ketiga desa meskipun dengan karakteristik yang berbeda. Ketahanan sosial dimiliki oleh penduduk Dayeuh Kolot dan Andir dimana struktur masyarakatnya didominasi oleh kelas menengah dan berpendidikan sehingga mereka lebih independen dan responsif ketika menghadapi bencana banjir. Sementara penduduk Desa Bojongsoang relatif lebih mengalami ketergantungan ketika ketika banjir terjadi disebabkan masig banyaknya penduduk miskin dan terisolir secara geografis. Kehadiran LSM yang membantu korban banjir secara teknis cukup membantu tetapi disisi lain mendorong terjadinya ketidakpedulian serta ketergantungan terhadap bantuan pihak luar.
Pengelolaan Sampah Berbasis Modal Sosial Masyarakat Syahli, Rio; Sekarningrum, Bintarsih
Sosioglobal Vol 1, No 2 (2017): SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.539 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v1i2.13309

Abstract

Sampah merupakan permasalahan utama yang dihadapi Indonesia terutama di kota-kota besar yang memiliki tingkat aktivitas dan kepadatan tinggi serta pembangunan infrastruktur yang pesat. Salah satu cara menghadapi permasalahan sampah di kota besar adalah memberlakukan sistem  pengelolaan sampah di masyarakat dan membangun sarana tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Penelitian  bertujuan mendeskripsikan pengelolaan sampah melalui modal sosial masyarakat. Metode yang digunakan yaitu kualitatif. Informan adalah aparat pemerintah, tokoh masyarakat, kelompok dan warga masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek jaringan, dengan adanya kesamaan latar belakang (bonding), adanya kerjasama antara berbagai pihak (Bridging), dan relasi sosial (Linking) antara berbagai pihak dalam pelaksanaan  pengelolaan sampah, maka sistem pengelolaan sampah dapat disosialisasikan dan diterapkan. Pada aspek norma, pengelolaan sampah berjalan sesuai dengan aturan bersama dan nilai yang berlaku. Pada aspek kepercayaan, adanya respon positif dari masyarakat terhadap pengelolaan sampah khususnya dalam mewujudkan Kawasan Bebas Sampah (KBS). Simpulan penelitian, sistem penegelolaan sampah akan efektif apabila berbasiskan modal sosial masyarakat. Modal sosial merupakan kekuatan sosial masyarakat dalam mencapai tujuan bersama yaitu Kawasan Bebas Sampah.
PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA MENAMPUNG AIR Desi Yunita; Bintarsih Sekarningrum; Wahyu Gunawan
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 2, No 2 (2021): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v2i2.33408

Abstract

Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terutama ketahanan terhadap air bersih. Hal tersebut penting karenqa diketahui bahwa selama masa pandemi covid-19 muncul kecenderungan terjadinya peningkatan konsumsi terhadap air bersih. Sehingga bagi masyarakat yang memiliki kesulitan untuk mengakses air bersih secara layak karena kondisi ataupun keterbatasan fasilitas, perlu diberikan gambaran factual mengenai kondisi tersebut.  Adapun upaya meningkatkan ketahanan masyarakat tersebut dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan konten edukatif berupa film animasi. Sebagai pendukung konten edukatif, diberikan juga gambaran mengenai kondisi factual pengelolaan air di Indonesia, sehingga hal tersebut dapat menggugah kesadaran masyarakat mitra. Untuk mengukur sejauh mana tingkat penerimaan dan pengetahuan masyarakat juga disebarkan angket sebelum dan sesudah kegiatan, sehingga memberikan gambaran sejauh mana kegiatan ini bermakna bagi masyarakat mitra. Kegiatan ini berhasil memberikan pemahaman dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan penampungan air bersih, untuk meningkatkan ketahanan mereka terutama ketika musim kemarau. Hal tersebut terlihat dari adanya peningkatan pemahaman masyarakat mitra sebesar 3,1% setelah penyuluhan.
Pelatihan Pemasaran Kopi Ramah lingkungan secara digital Wahyu Gunawan; Desi Yunita; Bintarsih Sekarningrum
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 3, No 1 (2022): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v3i1.37270

Abstract

Kegiatan ini merupakan prakarsa yang ditujukan untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat petani kopi, khususnya melalui peningkatan kapasitas dan kemampuan masyarakat petani dalam pemasaran kopi secara digital, karena Era digitalisasi membawa perubahan pada model bisnis kopi dimana perubahan tersebut dapat positif berupa kemudahan pemasaran produk, ataupun negatif berupa dikesampingkannya aspek bahan baku ramah lingkungan terutama pada kemasan. Beberapa pengetahuan yang diberikan diantaranya: perancangan pemasaran meliputi segmentasi pasar, target pasar, penentuan positioning produk,penetapan strategi pemasaran; dan konsep mutu yang meliputi; mutu berdasarkan komposisi antar atribut produk, mutu berdasarkan atas kesesuaian persyaratan. Metode yang dipilih dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, presentasi, dan diskusi yang dilakukan yang dilakukan secara virtual.
Modal Sosial Dalam Penanggulangan Bencana Banjir (Kasus Di Kabupaten Bandung, Jawa Barat) RA. Tachya Muhamad; Bintarsih Sekarningrum; Yusar M. Agma
Sosioglobal Vol 1, No 2 (2017): SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.163 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v1i2.13306

Abstract

Bencana banjir seringkali terjadi di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Beberapa manajemen bencana banjir telah dilakukan di wilayah ini, tetapi seringkali hanya bersifat teknis seperti normalisasi sungai dan penanganan yang bersifat sosial seperti merelokasi penduduk. Tetapi berbagai upaya ini belum mampu menyelamatkan penduduk dari musibah banjir. Studi ini mengidentifikasi berbagai faktor dari kapital sosial yang ada di masyarakat yang tinggal di wilayah banjur serta menganalisa peranan LSM didalam merespon bencana banjir di Kabupaten Bandung. Studi ini menggunakan pendelatan kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data wawancara, pengamatan, dan dokumentasi di tiga desa yang paling menderita akibat banjir di Kabupaten Bandung. Ketiga desa tersebut adalah Bojongsoang, Dayeuh Kolot dan Bale Endah. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi penguatan kapital sosial di ketiga desa meskipun dengan karakteristik yang berbeda. Ketahanan sosial dimiliki oleh penduduk Dayeuh Kolot dan Andir dimana struktur masyarakatnya didominasi oleh kelas menengah dan berpendidikan sehingga mereka lebih independen dan responsif ketika menghadapi bencana banjir. Sementara penduduk Desa Bojongsoang relatif lebih mengalami ketergantungan ketika ketika banjir terjadi disebabkan masig banyaknya penduduk miskin dan terisolir secara geografis. Kehadiran LSM yang membantu korban banjir secara teknis cukup membantu tetapi disisi lain mendorong terjadinya ketidakpedulian serta ketergantungan terhadap bantuan pihak luar.
Pengelolaan Sampah Berbasis Modal Sosial Masyarakat Rio Syahli; Bintarsih Sekarningrum
Sosioglobal Vol 1, No 2 (2017): SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.539 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v1i2.13309

Abstract

Sampah merupakan permasalahan utama yang dihadapi Indonesia terutama di kota-kota besar yang memiliki tingkat aktivitas dan kepadatan tinggi serta pembangunan infrastruktur yang pesat. Salah satu cara menghadapi permasalahan sampah di kota besar adalah memberlakukan sistem  pengelolaan sampah di masyarakat dan membangun sarana tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Penelitian  bertujuan mendeskripsikan pengelolaan sampah melalui modal sosial masyarakat. Metode yang digunakan yaitu kualitatif. Informan adalah aparat pemerintah, tokoh masyarakat, kelompok dan warga masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek jaringan, dengan adanya kesamaan latar belakang (bonding), adanya kerjasama antara berbagai pihak (Bridging), dan relasi sosial (Linking) antara berbagai pihak dalam pelaksanaan  pengelolaan sampah, maka sistem pengelolaan sampah dapat disosialisasikan dan diterapkan. Pada aspek norma, pengelolaan sampah berjalan sesuai dengan aturan bersama dan nilai yang berlaku. Pada aspek kepercayaan, adanya respon positif dari masyarakat terhadap pengelolaan sampah khususnya dalam mewujudkan Kawasan Bebas Sampah (KBS). Simpulan penelitian, sistem penegelolaan sampah akan efektif apabila berbasiskan modal sosial masyarakat. Modal sosial merupakan kekuatan sosial masyarakat dalam mencapai tujuan bersama yaitu Kawasan Bebas Sampah.
INTEGRASI POTENSI WIRAUSAHA DALAM MEWUJUDKAN CITAMAN SEBAGAI DESA WISATA Desi Yunita; Bintarsih Sekarningrum
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i3.27149

Abstract

Pemetaan sosial ini ditujukan untuk mengetahui potensi wirausaha di Desa Citaman yang akan mendukung rencana pengembangan desa wisata di Desa Citaman. Pada kegiatan ini digunakan beberapa teknik PRA untuk dapat mengetahui potensi yang ada di Desa Citaman khususnya wirausaha, teknik tersebut diantaranya peta sketsa, transek, dan FGD. Proses pemetaan ini, menemukan beberapa potensi wirausaha yang juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi dalam rangka mendukung pengembangan wisata desa diantaranya, perkebunan buah naga, perkebunan kopi, kolam renang, kolam pemancingan, lomba ketangkasan domba, seni tari, dan kesenian pencak silat. Kegiatan ini juga menemukan beberapa hal yang dapat menjadi penghambat. Seperti, belum tersebarnya gagasan pengembangan desa wisata ini pada seluruh masyarakat, yang berpengaruh pada masih minimnya dukungan dan partisipasi dari. Selain itu, belum adanya penyesuaian pada struktur masyarakat menjadi struktur pariwisata juga diyakini akan memberikan hambatan bagi rencana pengembangan desa wisata ini. Secara keseluruhan pemetaan ini memberikan gambaran bagi pemerintah desa Citaman sebagai acuan pengembangan desa wisata melihat dari potensi dan masalah yang ada di Desa Citaman.
KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT MELALUI KONTEN EDUKATIF MENGENAI KETAHANAN AIR Desi Yunita; Bintarsih Sekarningrum
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v4i1.32427

Abstract

This activity is intended to increase public awareness about why water resilience is important. Efforts to improve community water resilience done by providing educational content containing messages on water resilience through booklets, posters, animations, or short videos about how to increase water resilience practically by the community. So that the message of this water resilience campaign is spread to the wider community, these educational media are disseminated online via social media or shared directly when done face-to-face virtually. The method of dissemination through dissemination through social media or virtual presentations is chosen so that the message can be received appropriately while maintaining health protocols. So, even though it is still hit by a pandemic, the public can still be invited to participate in this activity. 
Sosialisasi dan Edukasi Kangpisman (Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan Sampah) Bintarsih Sekarningrum; Yogi Suprayogi Sugandi; Desi Yunita
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i1.25244

Abstract

Penanganan permasalahan sampah di Kota Bandung harus dimulai dari sumbernya yaitu rumah tangga dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Tujuan kegiatan yaitu memberikan pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah, sehingga memiliki kesadaran sosial untuk merubah perilaku dalam mengolah sampah  melalui “Gerakan Kangpisman”. Sasaran kegiatan adalah masyarakat aktif, sehingga diharapkan ke depannya menjadi motor penggerak dalam melaksanakan Gerakan Kangpisman. Metode kegiatan dilakukan melalui penyuluhan dan praktek tentang pengolahan sampah. Meteri penyuluhan meliputi permasalahan sampah di Kota Bandung, solusi penanganan sampah, program Kangpisman, alur pengelolaan sampah, pembagian kerja dalam pengelolaan sampah, jadwal kerja dalam pengelolaan sampah, pihak yang terlibat dalam pengelolaan sampah, dan manfaat yang diperoleh dalam pengelolaan sampah.  Selanjutnya materi edukasi meliputi praktek pengolahan  sampah organik dan anorganik, pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL), pengenalan urban farming, pengenalan hasil kerajinan daur ulang sampah, door to door education dan door to door collection. Hasil dari kegiatan sosialisasi dan edukasi menunjukkan bahwa program Kangpisman telah tersosialisasi di seluruh wilayah dan sekaligus meningkatkan  kapasitas kelembagaan Tim Penggerak PKK sebagai motor penggerak dari program Kangpisman. The problem of waste in the city of Bandung, which must start from the source, namely the household, by involving the active participation of the community. The purpose of this activity is to provide understanding and ability of the community in processing waste, so that they have a social awareness to change behavior in processing waste through the "Kangpisman” movement. The target activity is the active community, so it is expected that in the future it will become a driving force in implementing the Kangpisman Movement. The method used in this activity is counseling and waste management practices. Counseling material covers the problem of waste in the city of Bandung, waste handling solutions, Kangpisman program, waste management flow, division of work in waste management, work schedule in waste management, parties involved in waste management, and benefits obtained in waste management. Furthermore, educational material covers the practice of processing organic and inorganic waste, making local microorganisms, the introduction of urban farming, the introduction of the results of waste recycling crafts, door to door education and door to door collection. The results of the socialization and education activities showed that the Kangpisman program had been socialized throughout the region and at the same time increasing the institutional capacity of the Family Welfare Empowerment mobilizing team as the driving force of the Kangpisman program.
PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH "POJOK KANGPISMAN" Bintarsih Sekarningrum; Yogi Suprayogi Sugandi; Desi Yunita
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i3.29740

Abstract

Pojok Kangpisman adalah model alternatif dalam penanganan sampah berbasis masyarakat di tingkat Rukun Warga (RW) yang pengelolaannya menuntut adanya kesadaran dan partisipasi masyarakat yang ada di wilayahnya untuk mewujudkan Kawasan Bebas Sampah (KBS). Model ini diterapkan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam mengolah sampah melalui “Gerakan Kangpisman”. Teknik kegiatan meliputi : (1) penyebaran angket terhadap rumah tangga yang ada di wilayah kajian terkait dengan penerapan gerakan Kangpisman di tingkat rumah tangga; (2) teknik focus group discussion (FGD) yang digunakan untuk mengetahui efektivitas model pengelolaan sampah Pojok Kangpisman baik di tingkat komunitas maupun di tingkat rumah tangga; (3) pengambilan gambar dengan video yang digunakan untuk mendeskripsikan pengelolaan sampah yang menerapkan model Pojok Kangpisman. Hasil kegiatan menunjukkan : (1) model pengelolaan sampah Pojok Kangpisman di tingkat Rukun Warga (RW) mampu menggerakkan masyarakat untuk melakukan gerakan Kangpisman atas dasar kesadaran dan partisipasinya; (2) stakeholders dan kelembagaan sosial yang ada di tingkat Rukun Warga (RW) berperan penting dalam meluaskan gerakan Kangpisman terhadap semua rumah tangga yang ada di wilayahnya. Simpulan, model pengelolaan sampah Pojok Kangpisman di tingkat rukun warga menjadikan aktivitas pengelolaan sampah lebih efektif, karena berada dalam lingkup yang lebih kecil dan masyarakat turut terlibat dalam prosesnya.