Ardi Maulana Nugraha
Universitas Padjadjaran

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Behavior Analysis of Social Media Use Among Adolescents Ardi Maulana Nugraha; Ichsan Ichsan; Mustika Wati Alfia Ningtyas; Abdul Samad Arief; Pandu adi Cakranegara
Sinkron : jurnal dan penelitian teknik informatika Vol. 7 No. 2 (2022): Articles Research Volume 7 Issue 2, April 2022
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/sinkron.v7i2.11317

Abstract

This study intends to find out how the influence of adolescent behavior on social media users. Currently, almost the majority of teenagers in Indonesia use social media. Social media is something that cannot be left behind in the daily life of teenagers. Researchers, in this case, analyze the behavior of teenagers in using social media. used in this research. This research is included in quantitative research with data collection methods through observation, interviews, and questionnaires. The data analysis method used is the normality test, linearity test, simple linear regression coefficient test, and hypothesis testing using determination test or R2. Sampling in this study using a proportional random sampling technique. The number of samples obtained as many as 40 respondents with the criteria of teenagers who access social media Facebook. Research results based on the results of research and discussion of the influence of Facebook media on behavioral deviations in adolescents, it can be concluded that there is a significant influence between the use of Facebook media on behavioral deviations of adolescents who includes the words of students can be seen from the words of students who are not polite, the use of dirty words in daily communication. Students' addiction to Facebook makes students tend to use Facebook whenever and wherever there is an opportunity, even during lessons. Students' individualism can be seen from the use of Facebook to communicate and rarely meet directly with friends which results in a decrease in social attitudes in students who tend not to care about the surrounding environment.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA DIGITALISASI INFORMASI DAN BRANDING PONDOK PESANTREN AL-BAYUM Feranza Cendikia; Dina Larasinta; Muhammad Lu'lu Will Qolby; Aditya Candra Lesmana; Ardi Maulana Nugraha
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v4i1.44514

Abstract

Lokasi Pondok Pesantren Al-Bayum yang tidak terlalu dekat dengan kota, membuat keberadaan pesantren ini belum diketahui oleh khalayak. Maka dari itu, penting untuk pesantren ini memiliki media sosial sebagai sarana untuk branding dan mendigitalisasi informasi terkait. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukan bahwa dengan konten yang menarik dan memanfaatkan algoritma media sosial yang ada, kesadaran masyarakat tentang keberadaan pesantren ini pun mengalami peningkatan. Sehingga adanya sosial media sangat penting dalam terciptanya branding pondok pesantren ini.
Praktik Pembangunan Sosial melalui Pelatihan Karakter Kepemimpinan pada Siswa SMK YPGU Sumedang Jawa Barat Hery Wibowo; Aditya Candra Lesmana; Ardi Maulana Nugraha; Bintarsih Sekarningrum; Maulana Irfan
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v4i1.45189

Abstract

Pendidikan karakter merupakan isu penting dalam proses pembelajaran generasi muda Indonesia. Revolusi industri, telah menuntut setiap lulusan memiliki kompentensi yang jauh lebih tinggi daripada generasi selanjutnya. Salah satu diantara kapabilitas yang perlu dimiliki oleh lulusan adalah kepemimpinan. Pada program pengabdian pada masyarakat ini memfokuskan pada upaya peningkatkan kapabilitas kepemimpinan siswa. Program dilakukan selama dua hari dengan pemateri dari pihak Program Studi Sosiologi Universitas Padjajdaran, ditambah dengan Guru Sekolah dan juga Pengelola Yayasan. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa siswa peserta pelatihan menjadi lebih memahami bagaimana karakter kepemimpinan di masa depan sehingga dapat mewujudkan karakter masyarakat Indonesia.
Konstruksi Sosial Dalam Kasus Kekerasan Seksual Anak Di Bandung Barat Ajeng Syaripah Tunur; Budiawati Supangkat; Budhi Gunawan; Ardi Maulana Nugraha
Sosioglobal Vol 7, No 1 (2022): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v7i1.28440

Abstract

Kekerasan seksual merupakan salah satu masalah sosial yang sangat memprihatinkan bagi Negara Indonesia, kekerasan seksual saat ini, sudah mulai dialami oleh anak-anak remaja. Tujuan penelitian ini, untuk menganalisis proses terbentuknya konstruksi social yang terjadi pada kasus kekerasan seksual anak di Kecamatan Cipongkor Bandung Barat. Pendekatan ini, menggunakan konsep konstruksi sosial yang terdiri dari proses eksternalisasi, objektivikasi dan internalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif. Data penelitian didapatkan melalui tahapan observasi, wawancara dan dokumen penelitian. Hasil penelitian ini bahwa Pertama, pada tahap eksternalisasi keluarga korban mendefinisikan kekerasan seksual merupakan aib karena dengan anaknya menjadi korban kekerasan seksual artinya anaknya telah kehilangan kehormatannya. Kedua, Proses Objektivikasi dimana proses ini sudah pada tahap terlegitimasi secara pemikiran, cara pandang orang tua korban yang memandang bahwa kekerasan seksual sebagai aib sudah menjadi pemikiran secara kolektif sehingga menjadi suatu acuan keluarga korban dalam mengambil tindakan, termasuk melakukan tindakan melalui jalur hokum. Ketiga, Proses Internalisasi dalam proses ini dimana korban dan keluarga merasa harus beradaptasi dengan nilai-nilai yang ada dimasyarakat sekitar. Proses konstruksi social dalam terjadi kekerasan seksual karena adanya proses sosialiasi yang tidak sempurna di masyarakat atau keluar dari nilai-nilai dan norma-norma toleransi masyarakat.    Sexual abuse is one of the social problems that is very concerning for the Indonesian State, sexual violence at this time, has begun to be experienced by teenagers. The purpose of this study was to analyze the process of social construction that occurred in cases of child sexual violence in Cipongkor District, West Bandung Regency. This approach, using the concept of social construction consisting of externalization, objectification and internalization processes. The method used in this research is qualitative method. Research data obtained through stages of observation, interviews and research documents. The results of this study that first, at the stage of externalizing the victim's family defines sexual violence as a disgrace because with her child being a victim of sexual violence means her child has lost his honor. Second, the objectification process in which this process has been legitimized in the mindset, the perspective of the victim's parents who view sexual violence as a disgrace has become a collective thought so that it becomes a reference for the victim's family to take action, including taking action through legal channels. Third, the internalization process in this process where victims and families feel they have to adapt to the values that exist in the surrounding community. The process of social construction in the occurrence of sexual abuse due to an imperfect socialization process in society or out of the values and norms of community tolerance.