Sudung O Pardede, Sudung O
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Published : 43 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Telaah Perbandingan Panduan Klinis Sindrom Nefrotik Idiopatik Resisten Steroid pada Anak Sudung Oloan Pardede; Reza Fahlevi; Edwin Kinesya; Eka Laksmi Hidayati; Henny Adriani Puspitasari; Partini Pudjiastuti Trihono
Sari Pediatri Vol 25, No 3 (2023)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.3.2023.137-46

Abstract

Latar belakang. Sebagai salah satu penyakit ginjal anak tersering di dunia, sindrom nefrotik dapat dibedakan menjadi sensitif dan resisten steroid. Penelitian dan tata laksana sindrom nefrotik resisten steroid pada anak terus berkembang. Panduan klinis yang digunakan seringkali berbeda dan bervariasi antar fasilitas kesehatan ataupun negara di dunia.Tujuan. Membandingkan panduan klinis sindrom nefrotik idiopatik resisten steroid pada anak. Metode. Kami menentukan topik dan lingkup bahasan yang akan dibahas. Sesudah itu, dilakukan telaah dan perbandingan terhadap empat panduan klinis dari Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2012, Kidney Disease: Improving Global Outcomes tahun 2021, Indian Society of Pediatric Nephrology tahun 2021, dan International Pediatric Nephrology Association tahun 2020. Empat lingkup bahasan kajian antara lain diagnosis, pemeriksaan penunjang, batasan kriteria, dan terapi.Hasil. Didapatkan beberapa perbedaan mendasar yang ditemukan, antara lain, adanya periode konfirmasi, beberapa istilah baru, anjuran pemeriksaan genetik, serta pilihan utama terapi imunosupresan. Kesimpulan. Sesudah menelaah panduan klinis sindrom nefrotik idiopatik resisten steroid dari Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2012 dan panduan klinis baru lainnya, ditemukan beberapa pebedaan dasar. Oleh karena itu, diperlukan pembaharuan konsensus sindrom nefrotik resisten steroid yang disesuaikan dengan bukti ilmiah terbaru serta ketersediaan fasilitas kesehatan dan obat-obatan di Indonesia.
Sindrom Nefrotik Idiopatik Sensitif Steroid pada Anak: Telaah Perbandingan Panduan Klinis Partini Pudjiastuti Trihono; Reza Fahlevi; Edwin Kinesya; Eka Laksmi Hidayati; Henny Adriani Puspitasari; Sudung Oloan Pardede
Sari Pediatri Vol 25, No 4 (2023)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.4.2023.231-42

Abstract

Latar belakang. Sindrom nefrotik idiopatik merupakan penyakit ginjal tersering pada anak di dunia. Penelitian terkait sindrom nefrotik idiopatik pada anak terus berkembang. Namun, pada praktiknya masih terdapat variasi yang lebar terkait evaluasi dan tata laksana sindrom nefrotik idiopatik pada anak di dunia. Tujuan. Membandingkan panduan klinis sindrom nefrotik idiopatik sensitif steroid pada anak. Metode. Membandingkan empat panduan klinis sindrom nefrotik idiopatik sensitif steroid pada anak, yaitu panduan klinis sindrom nefrotik idiopatik Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2012, Kidney Disease Improving Global Outcome tahun 2021, International Pediatric Nephrology Association tahun 2022, dan Indian Society of Pediatric Nephrology tahun 2021. Dikembangkan 7 lingkup bahasan kajian, meliputi diagnosis, pemeriksaan penunjang awal, batasan kriteria, dan terapi sindrom nefrotik inisial, sindrom nefrotik relaps jarang, sindrom nefrotik relaps sering dan sindrom nefrotik dependen steroid.Hasil. Didapatkan beberapa perbedaan mendasar yang ditemukan, antara lain, terkait batasan proteinuria dan hipoalbuminemia yang digunakan, dosis maksimal steroid, definisi relaps sering, pilihan terapi imunosupresan pada SN relaps sering, dependen steroid, dan pemeriksaan genetik yang dirasonalisasikan berdasarkan bukti-bukti penelitian terbaru.Kesimpulan. Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara panduan klinis sindrom nefrotik idiopatik Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2012 dengan panduan klinis terbaru lainnya. Perlu dipertimbangkan pembaharuan konsensus sindrom nefrotik di Indonesia dengan menelaah bukti ilmiah terbaru dan disesuaikan dengan ketersediaan obat serta fasilitas pemeriksaan di Indonesia. 
Faktor Risiko Epilepsi Intraktabel pada Anak dengan Epilepsi Umum Mangunatmadja, Irawan; Mulyani, Dina Indah; Pardede, Sudung O; Tridjadja, Bambang; Wulandari, Harjanti F
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 2 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47830/jinma-vol.69.2-2019-72

Abstract

Introduction: Several datas studied of intractable epilepsy risk factors areavailable in childhood epilepsy. The objectve of this reasearch to investigatethe role of early or evolution several factors on childhood with generalizedepilepsy as risk factors of intractable epilepsy. Methods: Retrospective cohort study was conducted at neurology out patient pediatric and private outpatient clinic Cipto Mangunkusumo Hospital between January 2010 to December 2013. The inclusion criteria was childhood gener-alized epilepsy with age 1 month up to 18 years old which has been treated with anti epileptic drugs for at least 6 months. Risk factors were analyzed with bivariate and multivariate analysis. Results: Prevalence of intractable generalized epilepsy is 21% of 102 subject. Bivariate analysis showed that age onset of seizure, initial seizure frequency,non-responder of early treatment, unfavorable gross motor development evo-lution and unfavorable epilepti form EEG evolution were significantly associ-ated with intractable epilepsy. Based on multivariate analysis only non-re-sponder of early treatment (p less than 0.001) and age onset less than 1 year old (p less than 0.001). Conclusions. Non-responder early treatment and age onset of seizure less than 1year old are strongly associated with intractable in childhood generalized epi-lepsy.