Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBASIS ETNOSAINS Falah, Cep Muhamad Nurul; Windyariani, Sistiana; Suhendar, Suhendar
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2018): DIDAKTIKA BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/dikbio.v2i1.1035

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) berbasis etnosains sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada konsep pencemaran lingkungan. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas dengan menggunakan teknik pusposive sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan nilai rerata N-gain kelas eksperimen sebesar 0,71 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol sebesar 0,27. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan Whitung = 0,06 < Wtabel = 95,36 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Simpulan dari penelitian ini bahwa model pembelajaran SSCS berbasis etnosains dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada konsep pencemaran lingkungan. Selain itu peserta didik juga memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model pembelajaran SSCS berbasis etnosains. This study aimed to examine the influence of Search, Solve, Create, and Share (SSCS) learning model based on ethnosciences in order to improve students’ critical thinking skill on the environmental pollution concept. The samples of study consisted of two classes using purposive sampling technique. The method used was quasi experiment with nonequivalent control group design. The results showed that the average value of N-gain of the experimental class was 0.71. It was higher than the control class (0.27). The result of Wilcoxon test showed that Wcalc = 0.06 < Wtable = 95.36, then H0 was rejected and H1 was accepted. The conclusion of this study was that the SSCS learning model based on ethnosciences could improve the students' critical thinking skill on the environmental pollution concept. In addition, students responded positively to the use of SSCS model based on ethnosciences.
Analisis Jenis Pertanyaan Yang Diajukan Mahasiswa Magang Di Sma Kota Sukabumi Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi Pada Konsep Pencemaran Lingkungan Effendi, Teguh Rachmatuloh; Suhendar, Suhendar; Juhanda, AA
Journal Of Biology Education Vol 1, No 1 (2018): Journal Of Biology Education
Publisher : Tadris Biologi IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jobe.v1i1.3583

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemunculan jenis pertanyaan yang diajukan mahasiswa magang di SMA Kota Sukabumi berdasarkan taksonomi bloom revisi pada konsep pencemaran lingungan. Objek penelitian adalah tigaorang calon guru biologi yang mengajar di sejumlah SMA Kota Sukabumi Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase jenis pertanyaan yang diajukan mahasiswa magang atau dari tiga calon guru rata-rata menggunakan pertanyaan tingkat rendah (Lower-Order Thinking Skills) yaitu pada mahasiswa magang ke satu pada aspek kognitif C1 faktual 16,66% dan C1 konseptual 16,66%, sedangkan aspek kognitif C2 konseptual 50%, dan aspek kognitif C3 prosedural 16,66%. Pada hasil persentase jenis pertanyaan mahasisswa magang ke dua pada aspek kognitif C1 dan aspek pengetahuan faktual 28,57%, C1 konseptual 14,28%, dan C2 faktual 14,28%, C2 konseptual 42,85%, kemudian persentase pertanyaan tingkat tinggi pada aspek kognitif C6 dan aspek pengetahuan konseptual 14,28%. Lalu pada hasil persentase mahasiswa ke tiga menunjukan aspek kognitif C1 faktual 42,85%,C1 konseptual 14,28%. Aspek kognitif C2 konseptual 14,28%, sedangkan aspek kognitif C5 prosedural 14,28%. Rata-rata persentase kemunculan jenis pertanyaan yang diajukan mahasiswa magang masih tergolong menggunakan pertanyaan tingkat rendah yaitu dari C1sampai C3 meskipun dari hasil penelitian menunjukan ada kemunculan meggunakan pertanyaan tingkat tinggi. Kata Kunci: Jenis Pertanyaan, Mahasiswa Magang, Taksonomi Bloom Revisi
KAJIAN JENIS POHON DALAM PENGEMBANGAN HUTAN KOTA KIBITAY SUKABUMI Suhendar, Suhendar; Ramdhan, Billyardi; Triana, Ardika Eri
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 6, No 2: September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v6i2.8609

Abstract

Penelitian  ini dilakukan untuk menginventarisir jenis tumbuhan, mengetahui struktur dan komposisi vegetasi tumbuhan, menganalisis kesesuaian vegetasi tumbuhan, menduga keanekaragaman jenis serta merekomendasikan jenis-jenis pohon potensial untuk ditanam di Hutan Kota Kibitay Sukabumi. Survey dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis pohon dan analisis vegetasi dilakukan untuk mengetahui struktur dan komposisi jenis. Hasil survey menunjukkan bahwa jumlah tumbuhan yang ditemui sebanyak 73 jenis dan 17 jenis diantaranya ditemukan dalam petak contoh seluas 1600 m2. Hasil perhitungan Indeks Nilai Penting (INP) menunjukkan jenis yang mendominasi di tingkat semai yaitu jenis Mimosa pudica dengan INP sebesar 0.75% dan sebagai spesies kodominan yaitu dari spesies Calliandra haematocephala dengan INP sebesar 0.5. Jenis vegetasi yang mendominasi di tingkat pancang yaitu Nephelium lappaceum dengan INP 1.533%. Spesies yang mendominasi pada vegetasi tingkat tiang yaitu Swietenia mahagoni dan Agathis dammara dengan masing-masing INP yaitu sebesar 1.711 dan 1.127%, sedangkan spesies yang mendominasi di tingkat pohon yaitu Agathis dammara dengan INP sebesar 2.47%. Hasil perhitungan Indeks Keanekaragaman Jenis (H’) Shannon-Wienner sebesar 4.71. Secara umum jenis-jenis pohon Hutan Kota Kibitay Sukabumi tergolong cukup sesuai dengan nilai rata-rata 60,232 yang terdiri atas 13 jenis pohon dengan kriteria sesuai, 22 jenis pohon dengan kriteria cukup sesuai dan 25 jenis pohon dengan kriteria tidak sesuai.
PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MTs KELAS VIII Dede rohimah Rohimah; Suhendar Suhendar; Billyardi ramdhan Billyardi ramdhan
JURNAL BIOEDUCATION Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Bioeducation
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/.v7i2.2118

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk penelitian profil kemampuan berpikir kritis siswa MTs kabupaten sukabumi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November ke-2 tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan menggunakan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII Mts Al-Muhajirin tentang penelitian ini Instrumen yang digunakan mengenai soal-soal kritisitas uraian soal lima butir soal dengan indikator 1) memfokuskan pertanyaan; 2) menyetujui asumsi; 3) mengobservasi dan mempertimbangkan suatu pengamatan; 4) memutuskan suatu tindakan; juga 5) membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan.Hasil tes kemampuan berfikir kritis siswa dikategorikan rendah dengan persentase nilai kemampuan berpikir kritis siswa rata-rata sebesar 44%. Pada umumnya proses pembelajaran masih terpusat pada guru sehingga siswa menjadi tidak nyaman dan nyaman karena siswa hanya menghafal dalam belajar yang disebabkan karena guru tidak memfasilitasi siswa dalam belajar dengan cara membuat siswa yang senang belajar menjadi kurang. Namun, hasil tersebut dapat ditingkatkan. Salah satu model pembelajaran yang disarankan adalah model pembelajaran vee heuristik.
Ketahanan Pakan melalui Silase untuk Ternak Domba di Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur Billyardi Ramdhan; . Suhendar; Endang Tri Astutiningsih
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2016): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.2.1.39-46

Abstract

The society at Takokak Sub-District, Cianjur have the fresh green feed issued which are limited in dry season. This society services with the aim for giving socialization and skill about silage feed technology for a group of sheep cattlemen have been done. This program was conducted with Participatory Rural Appraisal (PRA) method which involves the society in planning and implementating the program. There are six program, as followed; 1) Choosing the member; 2) Socialization the program; 3) Training; 4) Making the silage; 5) Applying silage feed; and 6) Monitoring and evaluating. The society is very enthusiastic in implementating the program. There are six results gained from the implementation of this program, such as; 1) The society involvement was plenty enough; 2) Formed of piloting group who become the cadre and manager of “silage house”; 3) The participants knowledge increased after having socialization and training of making silage.; 4) The society could make a good standard silage which is convinient for the cattle; 5) The society could get a solution through the difficulty of gained the green feed in dry season; and 6) The society begins developing silage technology by their self. This program could be conducted well as which has been planned, and generally it could be said that the program is successful as the purposes of the program.
Pemanfaatan Makroalga oleh Masyarakat Binuangeun Lebak Banten Billyardi Ramdhan; Suhendar; Jujun Ratnasari
Journal of Tropical Ethnobiology 2021: Prosiding Seminar Nasional PMEI V 2020
Publisher : The Ethnobiological Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Binuangeun Beach, Lebak Regency, Banten Province, is one of the south coasts of Java which is still natural and virgin. This condition holds biological potential, one of which is macroalgae. Coastal community interactions with the potential of algae is part of everyday life. This article aims to reveal the potential of macroalgae found on the coast based on the knowledge of the people. Efforts to collect information/ emic from the community are carried out by collecting specimens using the Quadrant Transect method for sampling macroalgae species, then Plant Interviews are carried out to record community emics about the use of macroalgae found in the field. The Plant Interview was conducted in a structured manner. Interviews were conducted with two key informants from the local community. From the observations obtained 11 species. Among the beneficial species, it is noted that some of the species used are Ulva lactuca which can be used as food/ lalab; Turbinaria ornata is used as a trading / traded commodity, Sargassum sp as a trading/ traded commodity, foodstuff, and medicine; Halimeda tuna is used as paint and chalk and Enteromorpha compress is consumed. From these data it can be concluded that Binuangen Beach Banten has the potential to be developed into a source of additional nutrition, commercial and medicinal properties.
Analisis Higher Order Thinking Skills (HOTS) Siswa Kelas VIII pada Materi Sistem Pernapasan Manusia Siti Sara; Suhendar Suhendar; Rizqi Yanuar Pauzi
Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): Bioedusiana
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi - Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34289/bioed.v5i1.1654

Abstract

Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan salah satu penilaian yang digunakan di Indonesia sebagai upaya untuk dapat meningkatkan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Higher Order Thinking Skills (HOTS) siswa kelas VIII pada materi sistem pernapasan manusia di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kota Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Subjek penelitian berjumlah 24 siswa. Instrumen yang digunakan yaitu soal tes tertulis berupa soal esai sebanyak 12 soal yang sudah valid dan reliabel. Data hasil penelitian dibagi ke dalam 5 kategori, yaitu kategori kurang sekali 92%, kategori kurang 4%, kategori cukup 0%, kategori baik 4% dan kategori sangat baik 0%. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa HOTS siswa kelas VIII di SMP secara umum masuk ke dalam kriteria kurang sekali. Faktor yang menyebabkan HOTS siswa pada kriteria kurang sekali yaitu siswa kurang terlatih dalam menyelesaikan soal-soal HOTS, kurang mengerti terhadap materi yang diajarkan dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari, kurang teliti dalam proses pengerjaan soal dll. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan HOTS siswa adalah melalui beberapa saran terkait upaya meningkatkan HOTS siswa, berupa solusi dari dugaan penyebab sebelumnya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran STEM. Saran menggunakan model pembelajaran ini hanya salah satu saran. Bisa saja sarannya perlunya latihan soal HOTS yang berulang-ulang, dll.
Pengaruh Model 3C3R Terhadap Kemampuan Literasi Sains Siswa Pada Konsep Interaksi Mahluk Hidup Dengan Lingkungan Gendis Siti Rahmawati; Sistiana Windyariani; Suhendar Suhendar
Jurnal Pendidikan Biologi Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Magister Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpb.v8i2.13345

Abstract

This study aims to determine how the influence of the 3C3R learning model (Content, Context, Connection, Reading, Reasoning, Reflecting) on students' literacy skills after learning in the concept of interaction between living things and the environment. The sample of this study was grade VII students in SMP Negeri 13 Kota Sukabumi which were taken using a pusposive sampling technique with 24 students in the experimental class and 25 students in the control class. The instrument of this research is a matter of testing scientific literacy skills. This type of research is Quasi Experimental with a non equivalent control group design research design. The data analysis technique uses the t test with a significance level of α 0.05. The results of the t test show (tcount 6.845> ttable 2.051) so that H0 is rejected and H1 is accepted, meaning that there are significant differences in students' scientific literacy skills between the experimental class and the control group. So it can be concluded that the 3C3R learning model influences students' scientific literacy abilities.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STEM-PJBL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Yasir Sukmawijaya; Suhendar Suhendar; Aa Juhanda
Jurnal BIOEDUIN : Program Studi Pendidikan Biologi Vol 9, No 2 (2019): Bioeduin Agustus
Publisher : Department of Biology Education UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/bioeduin.v9i2.5893

Abstract

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK SMA DI KOTA SUKABUMI Rizki Annur Tri Septiani; Suhendar Suhendar; Billyardi Ramdhan
Jurnal Biotek Vol 8 No 1 (2020): JUNI
Publisher : Department of Biology Education of Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jb.v8i1.13374

Abstract

The problem-solving ability of students at a senior high school (SMA/MA) level is the competencies that must be possessed at school and outside school. This study aimed to look at the profile of the problem-solving ability of class XI students’ in the Senior High School of Sukabumi. The method used was a quantitative descriptive method. The subjects of this study were 36 students of class XI in the Senior High School of Sukabumi. The sampling technique used was a purposive sampling technique. Environmental change material is a biology subject in class X. It has been stated in the curriculum of 2013 that gives guidance to students to be able to solve the problem in every biology subject materials. The instrument used was in the form of an essay of 10 questions with the reliability of 0,82, deviation standard of 7,78, and correlation of 0,69. These questions using 5 indicators of problem-solving ability. The results of this study have the following percentage: formulating the problem was 68.75%, developing temporary answers was 68, 4%, testing the interim answers was 77.43%, concluding was 67.01%, and applying conclusions was 51.04%. The results of the study showed that the problem-solving abilities of class XI students of Sukabumi High School in enough category with an average percentage of 66.52%. It can be concluded that students' problem-solving abilities still need to be improved. The teachers should improve the learning model, media, and learning environment as it can enhance student’s problem-solving ability. Further research is very needed to be done to add insight knowledge.