Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Borneo Journal Of Pharmascientech

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH TERONG BELANDA(SOLANUMBETACEUMCAV.)TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) HIPERKOLESTEROLEMIAYANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN Viani Anggi
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 1 No 2 (2017): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH TERONG BELANDA(SOLANUMBETACEUMCAV.)TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) HIPERKOLESTEROLEMIAYANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN EFFECT OF ETHANOLIC EXTRACT OF TAMARILLOPEELS(SOLANUMBETACEUMCAV.) TO DECREASE BLOOD GLUCOSE LEVELS TOWARD RATS (RATTUS NORVEGICUS) HYPERCHOLESTEROLEMIA INDUCED STREPTOZOTOCIN Viani Anggi LaboratoriumPenelitian dan Pengembangan Stifa Pelita Mas *email:viani.anggi@gmail.com ABSTRAK Kulitbuah Terong belanda (SolanumBetaceumCav.)merupakan tanaman memiliki khasiat tanaman obat dengan kandungan senyawa kimia dan memiliki efek potensial sebagai antidiabetes.Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan mengetahui efek dan menentukan dosis yang efektif dari ekstrak etanol Kulitbuah Terong belanda (SolanumBetaceumCav.)terhadap penurunan glukosa darah tikus putih jantan model hiperkolesterolemia diabetes. Hewan uji menggunakan tikus putih jantan sebanyak 30 ekor dibagi menjadi 6 kelompok terdiri dari kelompok normal, kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan 3 kelompok uji yang diberikan ekstrak etanol Kulitbuah Terong belanda (SolanumBetaceumCav.)dengan dosis masing-masing 100 mg/kg BB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Metode Penelitian dengan menggunakan konsep hewan hiperkolesterolemia diabetes dibuat menggunakan induksi pakan diet tinggi lemak selama 4 minggu dan streptozotocin dosis 30 mg/kgBB. Perlakuan diberikanselama 2 minggu. Data penurunan kadar glukosa darah dianalisis menggunakan uji statistik One Way Anova dan uji lanjut LSD. Hasil penelitian Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article menunjukkan bahwa ekstrak etanol Kulitbuah Terong belanda (SolanumBetaceumCav.)pada dosis 100 mg/kg BB merupakan dosis efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus putih jantan model hiperkolesterolemia diabetes yang sebanding dengan kontrol positif metformin. Kata Kunci : KulitTerong belanda, Pakan Diet Tinggi Lemak, Streptozotocin. ABSTRACT The fruit skin of the Dutch eggplant (Solanum Betaceum Cav.) Is a plant having medicinal properties of medicinal plants with chemical compounds and has a potential effect as antidiabetes. This research is a research that aims to know the effect and determine the effective dose of ethanol extract The fruit skin of Dutch eggplant (Solanum Betaceum Cav.)To the decrease of blood glucose of male white rat model of diabetic hypercholesterolemia. Test animals using male white rats as much as 30 tail divided into 6 groups consisting of normal group, negative control group, positive control group and 3 test group given ethanol extract The fruit skin of Dutch eggplant (Solanum Betaceum Cav.) With dose each 100 mg / kg body weight, 200 mg / kg body weight, and 400 mg / kg body weight. Methods The study using the concept of animal diabetic hypercholesterolemia was made using high-fat dietary feed induction for 4 weeks and streptozotocin dose 30 mg / kgBW. Treatment was given for 2 weeks. Data on decreased blood glucose levels were analyzed using One Way Anova statistical test and LSD test. The results showed that ethanol extract of Dutch eggplant fruit skin (Solanum Betaceum Cav.) At dose of 100 mg / kg BW was an effective dose in reducing blood glucose level of male white rat diabetic hypercholesterolemia which was comparable with metformin positive control Keyword:fruit skin of eggplant Dutch, High Fat Diet, Streptozotocin PENDAHULUAN Gaya hidup modern masa kini menjadi pemicu utama meningkatnya prevalensi DM, jika dicermati ternyata orang-orang yang gemuk mempunyai resiko terkena DM lebih besar dari yang tidak gemuk.Diabetes Melitus (DM) sering ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat kekurangan sekresi insulin baik absolut maupun relatif disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Untuk wilayah Sulawesi tengah dimana prevalensi diabetes yang terdiagnosa dokter atau gejala Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article dengan persentase (3,7%). Tanaman dengan efek hipoglikemik dapat memberikan sumberyang bermanfaat untuk komponen baru antidiabetik oral. Salah satu tanaman yang baik untuk dikonsumsi secara tradisional sebagai tradisional untuk antidiabetik oral yaitu buah Terong belanda yangmemiliki manfaat sebagai antioksidan karenamengandung vitaminA,vitaminE, VitaminC,vitamin B6,karotenoid, flavonoid,danserat. Sinaga (2009), dalampenelitiannyatentangskrining uji fitokimiabuahterong belandamenyatakan jugabahwa ekstraketanol kulit buahterong belandasegarmengandung senyawakimia golonganflavonoid, terpenoid, steroid, saponin, alkaloid dantanin. Banyak penelitianyang telah menyatakanbahwa senyawa flavonoidmemiliki potensi sebagaiantioksidankarena memilikigugus hidroksilyangterikatpada karboncincin aromatik sehiggadapatmenangkapradikal bebasyang dihasilkandarireaksi peroksidasi lemak. Senyawa flavonoid akan menyumbangkan satu atom hidrogen untukmenstabilkan radikal peroksi lemak. Olehkarenaitu,dalampenelitianini akanmengkajiaktivitas antioksidanbagiankulitbuah terong belanda terhadap penurunan terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan hiperkolesterolemia diabetes Pada penelitian ini data hasil pengamatan hasil penurunan kadar glukosa darah dianalisis secara statistik dengan uji one way ANOVA taraf kepercayaan 95%. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 30 ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang dibagi dalam 6 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol normal tanpa induksi diberikan suspensi Na CMC 0,5%, kelompok II sebagai kontrol negatif yang diberikan suspensi Na CMC 0,5%, kelompok III sebagai kontrol positif yang diberikan metformin,kelompok IV sebagai kelompok uji yang diberikan ekstrak etanol kulit terong belanda dosis 100 mg/kgBB, kelompok V dosis 200 mg/kgBB dan kelompok VI dosis 400 mg/kgBB. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article informasi ilmiah kepada masyarakat tentang efek kulit buah terong belandadalam menurunkan kadar glukosa darah dan mendukung pelayanan pemerintahan dalam pengembangan obat tradisional. METODE PENELITIAN Alat Yang digunakan yaitu Ayakan mesh 40,Batang pengaduk, Bejana maserasi, Blender, Blower, Cawan porselin, Erlemeyer 50 ml, 100 ml, Gelas kimia 100 ml, 250 ml ,500 ml, Gelas ukur 10 ml, 100 ml, Glukometer, Glukotest strip test, Gunting, Kandang hewan uji, Labu Ukur 50 ml, 100 ml, 200 ml, Mortir dan stamper, Penangas air, Pipet tetes, Rak tabung, Rotary evaporator, Spuit injeksi 3 ml, 5 ml, Spuit oral 3 ml, 5 ml, Tabung reaksi, Tempat air minum dan makan tikus, Timbangan analitik, Timbangan kasar. Bahan yang digunakan Yaitu Alumunium Foil, Aqua Destilata, Aqua Pro Injeksi, Amoniak, Asam Klorida pekat P, Asam Klorida 2N, Asam Sitrat, Asam Sulfat, Etanol 96%, Kapas, Kertas saring, Kloroform, Kulit Terong belanda, Kuning Telur Bebek, Larutan FeCl3, Larutan NaCl10%,, Lemak Kambing, Na- CMC 0,5% ,Natrium Sitrat, Natrium Sulfat, Pelet Standar, Pereaksi Dragendorff, Pereaksi Lieberman- Bunchard, Serbuk Magnesium P, Streptozotocin, Tablet Metformin. Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article Alur Penelitian A B C D E -14 0 28 35 42 49 Hari Keterangan : A = Tikus diadaptasikan selama 14 hari B = Pemilihan tikus yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi C = Pada hari ke 0 tikus ditimbang dan dibagi menjadi 6 kelompok, diukur kadar glukosa darah awal D = Setiap kelompok diberi perlakuan masing-masing :  Kelompok I sebagai kelompok normal diberi pakan standar tanpa diinduksi.  Kelompok II, mulai diberikan induksi pakan kolesterol tinggi selama 4 minggu dilanjutkan induksi streptozotocin 30 mg/kg BB. Setelah 1 minggu diukur kadar glukosa darah setelah induksi, kemudian tikus hiperglikemia diberikan suspensi Na CMC 0,5% . Dilakukan pengukuran kadar glukosa darah akhir pada hari ke 42 dan 49.  Kelompok III, mulai diberikan induksi pakan kolesterol tinggi selama 4 minggu dilanjutkan induksi streptozotocin 30 mg/kg BB. Setelah 1 minggu diukur kadar glukosa darah setelah induksi, kemudian tikus hiperglikemia diberikan suspensi metformin. Dilakukan pengukuran kadar glukosa darah akhir pada hari ke 42 dan 49.  Kelompok IV, V dan VIpada mulai diberikan induksi pakan kolesterol tinggi selama 4 minggu dilanjutkan induksi streptozotocin 30 mg/kg BB. Setelah 1 minggu diukur kadar glukosa darah setelah induksi, kemudian tikus hiperglikemia diberikan ekstrak etanol kulit buah terong belanda 100, 200 dan 400 mg/kg BB. Dilakukan pengukuran kadar glukosa darah akhir pada hari ke 42 dan 49. E = Dilakukan pengumpulan dan pengolahan data. T E R M I N A S I Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kriteria Randomisasi Kelompok IV Inklusi Tikus Kelompok V Kelompok VI Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article Analisis data Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way AnovaSoftwareSPSS untuk mengetahui adanya perbedaan antar kelompok pada taraf signifikan 95% . Apabila uji One Way Anova menunjukan perbedaan yang bermakna maka dilanjutkan dengan uji lanjut LSD untuk mengetahui kelompok perlakuan yang berbeda signifikan dibandingkan kelompok lainnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Hasil pengukuran kadar glukosa darah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) sebelum perlakuan, setelah diinduksi pakan tinggi kolesterol dan streptozotocin serta setelah pemberian ekstrak etanol Kulit Terong belanda selama 14 hari dapat dilihat padagambar dan Tabelberikut ini : Gambar 1. Profil kadar glukosa darah tikus putih jantan sebelum perlakuan, setelah induksi dan selama perlakuan. Tabel 1. Hasil pengukuran kadar glukosa darah setiap kelompok perlakuan, setelah induksi, dan selama perlakuan 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 Hari Ke-0 Hari Ke-39 Hari Ke-42 Hari Ke-49 Kadar Glukosa Darah (mg/dL) Kontrol Sehat Kontrol Negatif Kontrol Positif Dosis 100 mg/kg BB Dosis 200 mg/kg BB Dosis 400 mg/kg BB Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article Perlakuan Tikus Kadar Gula Darah (mg/dL) Hari Ke-0 Hari Ke-35 Hari Ke-42 Hari Ke-49 Kontrol Sehat 1 65 114 95 70 2 64 84 110 82 3 60 70 90 80 4 80 96 60 54 5 92 90 86 75 Rata-Rata 72,2 90,8 88,2 72,2 SD 13,423 16,161 18,198 11,189 Kontrol Negatif NaCMC 0,5% 1 80 243 454 304 2 80 295 456 347 3 72 200 450 380 4 57 200 459 378 5 60 291 457 360 Rata-Rata 69,8 255,8 465,2 363,8 SD 10,871 46,547 3,420 30,970 Kontrol Positif Metformin 1 60 273 91 85 2 72 256 109 136 3 67 295 98 65 4 67 252 87 59 5 79 200 109 95 Rata-Rata 69 255,2 98,8 88 SD 7,035 35,209 10,109 30,545 Ekstrak Kulit Terong belanda dosis 100 mg/kgBB 1 70 123 73 73 2 64 197 83 75 3 62 300 91 77 4 72 354 87 76 5 67 230 98 78 Rata-Rata 67 240,8 86,4 75,8 SD 4,123 89,764 9,316 1,923 Ekstrak Kulit Terong belanda dosis 200 mg/kgBB 1 69 246 158 120 2 70 230 129 100 3 60 372 124 87 4 72 200 93 90 5 70 395 149 110 Rata-Rata 68,2 288,6 130,6 101,4 SD 4,711 88,565 25,244 13,776 Ekstrak Kulit Terong belanda dosis 400 mg/kgBB 1 69 200 128 116 2 67 361 124 100 3 69 380 125 99 4 70 370 150 111 5 60 240 140 80 Rata-Rata 67 310,2 133,4 101,2 SD 4,062 83,816 11,260 13,881 Pembahasan Penelitian ini menggunakan ektrak kulit terong belanda (SolanumBetaceumCav.) yang diperoleh dari Tana Toraja Sulawesi Selatan.Sebelumnya dilakukan determinasi tanaman di UPT.Sumber Daya Hayati Universitas Tadulako Sulawesi Tengah.Hasil determinasi membuktikan bahwa Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article Buah terong belanda (SolanumBetaceumCav.)yang digunakan dalam penelitian benar adalah spesies terong belanda (SolanumBetaceumCav.).Ekstrak kental kulit buah terong belanda diperoleh dari proses ekstraksi maserasi bertingkat yang merupakan penarikan kandungan kimia yang terdapat dalam simplisia. Cairan penyari yang digunakan dalam proses maserasi ini adalah etanol 96%. Pelarut etanol dipilih sebagai cairan penyari karena senyawa yang akan diekstraksi adalah senyawa fenolik.Ekstrak kental yang diperoleh dari hasil maserasi simplisia ektsrak kulit buah terong belanda terong belanda (SolanumBetaceumCav.) Penelitian ini menggunakan hewan uji berupa tikus putih jantan (Rattus norvegicus) sebanyak 30 ekor.Penggunaan tikus putih jantan sebagai hewan uji karena dapat memberikan hasil penelitian yang lebih stabil.Tikus putih jantan juga mempunyai kecepatan metabolisme obat yang lebih cepat dan kondisi biologis tubuh yang lebih stabil dibanding tikus betina.Sebelum digunakan, tikus terlebih dahulu diadaptasikan kurang lebih 2 minggu dengan tujuan agar tikus dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya seperti kandang, makanan, minuman, suhu dan kondisi sekitarnya. Setelah diadaptasikan tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol sehat (tanpa induksi pakan tinggi kolesterol, induksi streptozotocin maupun pemberian ekstrak), kelompok kontrol negatif Na CMC 0,5%, kelompok kontrol positif metformin dan 3 kelompok perlakuan dengan dosis yang berbeda yaitu 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB. Semua hewan uji kemudian diperiksa kadar glukosa darah sebelum diinduksi pakan kolesterol tinggi dan streptozotocin. Kemudian 5 kelompok tikus diberi diet tinggi lemak high fat diet (HFD).Dengan pemberian pakan tinggi lemak tersebut kadar lemak didalam darah akan tinggi. Tingginya kadar lemak didalam darah dapat menurunkan kemampuan substrat reseptor insulin untuk mengaktivasi P1- 3kinase dan menyebabkan ekspresi GLUT 4 menurun. Kemudian diinjeksikan Borneo Journal Pharmascientech, Vol 01, No. 02, Tahun 2017 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article streptozotocin (STZ) dosis rendah (30 mg/kgBB dalam citrate-buffered saline 4,5). STZ bekerja langsung pada sel beta pankreas dengan aksi sitotoksiknya dimediatori oleh reactive oxygen species (ROS) sehingga dapat digunakan sebagai induksi diabetes melitus.Lalu mengukur kadar glukosa darah setelah induksi untuk melihat kenaikannya.Hasil pengukuran kadar glukosa darah awal yaitu berkisar antara 67 – 96 mg/dL yang menunjukkan seluruh tikus memiliki kadar glukosa darah yang tidak dalam kondisi diabetes. Berdasarkan literatur kadar glukosa darah normal tikus Wistar berkisar antara 50 - 135 mg/dL. Setelah pemberian pakan tinggi kolesterol dan 1 minggu induksi streptozotocin mengalami peningkatan yang signifikan antara 130 – 457 mg/dL yang menunjukkan seluruh tikus mengalami kondisi diabetes (tikus dinyatakan diabetes apabila kadar glukosa darah > 200 mg/dL).Setelah diberi perlakuan selama 7 hari (hari ke 42) hingga 14 hari (hari ke 49) terjadi penurunan kadar glukosa darah pada kelompok yang diberi metformin dan tiga kelompok ekstrak uji(kulit buah terong belanda terong belanda (SolanumBetaceumCav.) dengan dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB) dan selisih penurunan kadar glukosa darah tikus kemudian dianalisis secara statistik. Pengujian statistik penurunan kadar glukosa darah kelompok hewan uji pada hari ke-42 dilakukan dengan analisis varian satu arah (One Way Anova). Berdasarkan hasil statistik One Way Anova memperlihatkan hasil signifikansi P= 0,000 (P