Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA GANGGUAN FUNGSIONAL LUMBAL AKIBAT SPONDILOLISTESIS DI RSUP. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Hasbiah Hasbiah; Nurul Fajriah
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.601 KB) | DOI: 10.32382/mf.v11i1.818

Abstract

Spondylosis lumbal merupakan gangguan degenerative yang terjadi pada corpus dan discus intervertebralis, yang ditandai dengan pertumbuhan osteofit pada corpus vertebra tepatnya pada tepi inferior dan superior corpus. Dari temuan radiografik 13% pada pria usia 30-an, dan 100% pada pria usia 70-an. Sedangkan pada wanita umur 40-an 5% dan umur 70-an 96%. Penyebabnya yaitu faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan dan obesitas. Gejala yang sering muncul yaitu nyeri, spasme otot.             Penelitian ini merupaka case study dengan menggunakan sampel tunggal untuk mengetahui perubahan nyeri dan spasme otot setelah diberikan intervensi Micro Wave Diathermy (MWD) dan terapi latihan William Flexion Exercise . alat ukur yang digunakan adalah VAS. Penelitian ini dilakukan di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo.                   Pada kajian kasus ini, hasil pemeriksaan ditemukan problematik yaitu adanya nyeri dan spasme otot m. Erector spine. Penatalaksanaa fisioterapi dengan menggunakan MWD dan William Flexion Exercise mengalami penurunan nyeri mulai dari pre test minggu I sebesar 6,5 sampai terapi minggu ke 4 turun menjadi 4,5, pada nyeri tekan juga terjadi penurunan nyeri mulai dari pre test minggu I sebesar 7 sampai pada terapi minggu ke IV turun menjadi 5.  Kata kunci : Spondylosis lumbal, Micro Wave Diathermy (MWD), William Flexion Exercise
PENGARUH MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN STRAIN COUNTERSTRAIN TERHADAP NYERI TENGKUK PADA PENDERITA MYOFACIALIS UPPER TRAPEZIUS Siti Muthiah; Hasbiah Hasbiah; Nurul Fajriah
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.418 KB) | DOI: 10.32382/mf.v10i2.808

Abstract

Myofacial pain upper trapezius adalah suatu kondisi nyeri otot pada upper trapezius yang ditandai adanya taut band pada serabut otot dan bila ditekan akan timbul nyeri hebat bahkan kadang-kadang menyebar dalam pola tertentu.Telah dilakukan penelitian di Poli Fisioterapi Rumah Sakit Umum Daya Kota Makassar selama 2 (dua) bulan yakni bulan Agustus – September 2013 untuk melihat  pengaruh muscle energy technique dan strain counterstrain terhadap nyeri tengkuk pada penderita myofacialis upper trapezius.  Sebuah penelitian quasi-experiment dengan desain pre-post test two group design.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orang yang ditarik dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dari 20 orang sampel tersebut kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama diberikan muscle  energy technique dan kelompok kedu diberikan strain conterstrain, masing-masing diuji dengan uji t-perpasangan. Kemudian kedua kelompok perlakuan dibandingkan dengan uji t-tidak perpasanga.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok  muscle energy technique terjadi penurunan nyeri sebesar 2,56 dan kelompok strain conterstrain terjadi penuruna sebesar 1,87. Pada uji t- tidak berpasangan di dapat nilai p=0,521 (p>0,05).Kesimpulan bahwa tidak ad beda pengaruh yang bermakna antara muscle energy technique dengan strain counterstrain  terhadap penurunan nyeri tengkuk pada penderita myofacialis upper trapezius. Kata kunci : muscle energy technique, strain conterstrain, myofacialis upper trapezius, nyeri.
PENGARUH LATIHAN BRIDGING DAN STRENGTHENING TERHADAP KESEIMBANGAN DUDUK PASIEN PASCA STROKE NON HEMORAGIK DI KLINIK FISIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR Muhammad Awal; Sri SadiyahL; Andi Halimah; Siti Nurul Fajriah
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.084 KB) | DOI: 10.32382/mf.v10i2.815

Abstract

Gangguan keseimbangan terjadi sebagai akibat adanya kelemahan pada otot-otot yang berperan dalam memelihara keseimbangan terutama keseimbangan duduk, seperti otot trunk dan pelvic. Latihan bridging dan strengthening adalah dua teknik latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot pada trunk maupun pelvic.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan pengaruh pemberian latihan Bridging dan strengthening terhadap Keseimbangan Duduk pada Penderita Pasca Stroke Non-Haemoragik. Penelitian ini adalah quasy eksperimen menggunakan pretest-posttest two group design. Populasi penelitian adalah semua pasien pasca stroke yang berkunjung di Klinik Politeknik Kesehatan  Makassar jurusan Fisioterapi selama penelitian berlangsung. Sampel penelitian penderita pasca stroke non haemorragik yang berkunjung di Klinik Politeknik Kesehatan  Makassar Jurusan Fisioterapi selama penelitian berlangsung.Hasil penelitian diperoleh adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian bridging exercise dengan selisih rata-rata nilai keseimbangan duduk 1.40 + 0.52 menit dengan hasil uji wilcoxon p=0.004 < α= 0.05. Sedangkan pada intervensi strengthening exercise diperoleh selisih rata-rata keseimbangan duduk 1.00 + 0.67 menit engan hasil uji wilcoxon p= 0.008< α= 0.05. Pada uji Mann-Whitney diperoleh perbedaan yang tidak signifikan diantara kedua perlakuan, pada nilai rata-rata keseimbangan duduk dengan p= 0.247> α= 0.05.Kesimpulan penelitian ini adalah ada perubahan keseimbangan duduk sebelum dan sesudah pemberian bridging exercise dan strengthening exercise pada penderita pasca stroke non haemorragik. Tidak ada perbedaan perubahan keseimbangan duduk diantara kedua kelompok perlakuan. Kata Kunci : Bridging exercise, strengthening exercise, stroke non-haemoragik.
Analisis Kadar Surfaktan Anionik Pada Air Sungai Barito Menggunakan Metode Spektrofotometri Visible Nurul Fajriah; Tuti Alawiyah; Ikna Urwatul Wusko
Jurnal Pelayanan Kefarmasian dan Sains Vol 1 No 1 (2020): Journal Of Pharmaceutical Care and Science
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.585 KB)

Abstract

ABSTRACT BACKGROUND: Water is one of the resources that contains the main needs including humans, animals and plants. Indonesia is a country that has a lot of air resources and is known as a maritime country consisting of thousands of islands. Indonesia also has more than 500 rivers. One of them is the Barito River located in Ulu Benteng Village RT.11 Barito Kuala Regency is still used by the community for daily needs. One of them is used for clothing and drinking water sources. OBJECTIVE: To determine and compare the levels of anionic surfactants in the Barito river with different time intervals, namely the 1st, 4th and 7th days. METHODS: This research uses descriptive research with group design. The population and sample used were all of the Barito River water with inclusion and exclusion criteria using the Visible Spectrophotometer method. RESULTS: Significant value of the results of calculations using SPSS of 0.593 with the results of the value of the relationship coefficient (r) 0.997 and the results of the first day level of 4 mg/L, day 4 of 2 mg/L and day 7 of 2, 8 mg/L which determines levels exceeding the normal threshold that has been determined by Government Regulation No. 82 of 2001 which is 0.2 mg/L. CONCLUSION: Anionic surfactant content in the Barito River water has a value that exceeds the threshold of Government Regulation Number 82 Year 2001, namely on day 1 of 4 mg/L, day 4 of 2 mg/L and day 7 of 2,8 mg/L. The significance value is 0.593 which means that there is no time difference and the hypothesis is rejected. Keywords: Visible Spectrophotometer, Barito River, Anionic Surfactant
PENGARUH MASSAGE BAYI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI MENYUSUI DAN BERAT BADAN BAYI PADA USIA 1-6 BULAN Rasdiana Rasdiana; Yonathan Ramba; Andi Halimah; Tiar Erawan; Siti Nurul Fajriah; Suharto Suharto
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v14i1.2854

Abstract

Latar Belakang: Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan, massage dapat mendorong pertumbuhan yang sehat dan memainkan peran penting dalam perkembangan mental, fisik, sistem sirkulasi darah dan kekebalan bayi. Salah satu indikator terpenting dalam menilai pemenuhan nutrisi pada bayi adalah dengan memperhitungkan berat badan. Masa bayi antara usia 0-12 bulan, merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.Metode : Penelitian ini adalah penelitian pre experimental dengan desain The One Group Pretest-Posttest Design, merupakan salah satu bentuk penelitian dimana pemilihan subjek penelitian dilakukan secara non-random, dan tidak memiliki control group atau comparison group bertujuan Untuk mengetahui apakah ada pengaruh massage bayi terhadap peningkatan frekuensi menyusui dan berat badan bayi pada usia 1 – 6 bulan di Puskesmas Sudiang Raya Makassar, dengan besar sampel sebanyak 10 orang yang memenuhi kriteria sampel Inklusi dan eksklusi pada kelompok perlakuan.Hasil : Hasil berdistribusi normal sehingga dilakukan uji data dengan uji Paired Sample T- test.Berdasarkan uji t pada frekuensi menyusui diperoleh ASI pre test dan post test sebesar p= 0,589> α= 0,05, dan p= 0,709> α= 0,05 berdistribusi normal dan berat badan pre test dan post test sebesar p= 0,886 > α= 0,05, dan p= 0,959> α= 0,05 berarti berdistribusi normal Berdasarkan analisis tabel diatas diperoleh pre test dan post test frekuensi menyusui dan berat badan bayi dengan nilai p(Sig. 2-tailed) adalah p= 0,000 < α= 0,05 yang berarti bahwa H_1  diterima dan  H_0ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test yang artinya terdapat pengaruh massage bayi terhadap frekuensi menyusui dan berat badan bayi pada usia 1-6 bulan di Puskesmas Sudiang Raya.Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah Peningkatan frekuensi menyusui dan berat badan bayi usia 1-6 bulan sangat signifikan setelah diberikan massage.Kata Kunci: Massage bayi, Frekuensi Menyusui ASI,  Berat Badan Bayi
EFEKTIVITAS LATIHAN LARI ZIG-ZAG DENGAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI SMAN KEBERBAKATAN OLAHRAGA MAKASSAR Darwis Durahim; Ardiansah Ardiansah; Siti Nurul Fajriah; Andi Halimah
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v13i1.3177

Abstract

Background : Agility is defined as a fast movement of the whole body with a change of speed or direction in response to a stimulus. It is an important motor skill in sports that involve multi-directional changes.Methods: This research is an experimental study using a quasi-experimental design using the pre test-post test two group design method. This study aims to determine the differences in the effectiveness of zig-zag running training with shuttle run training on agility in soccer players. The number of samples was 24 people using total sampling which were divided randomly into 2 groups, namely treatment group 1 which was given zig-zag running training, as many as 12 people and treatment group 2 which was given shuttle run training as many as 12 people using the Illinois agility run test measurement .Results: Based on the analysis of the Wilcoxon Test, it shows that zig-zag running practice can produce significant agility changes with an average increase of 1.14 seconds and p value = 0.002 (p <0.05), while shuttle run training also produces changes in agility which is significant with an average increase of 0.50 seconds and a value of p = 0.002 (p <0.05). Based on the analysis of the Mann-Whitney test, it was found that there was a significant difference in effectiveness between the zig-zag running exercise and the shuttle run with a value of p = 0.001 (p <0.05), seen from the mean value indicating that the zig-zag running exercise was more effective than the shuttle run practice.Conclusion: The zig-zag running exercise is more effective than the shuttle run exercise on the agility of football players at the Makassar Kebatakan Sports High School.Keywords : Zig-Zag run, Shuttle run, illinois agility run test, agility
PENGARUH DEEP FRICTION DAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE TERHADAP PENINGKATAN ROM CERVICAL PADA MECHANICAL NECK PAIN Muhammad Awal; Aco Tang; Eka Astuti; Nurul Fajriah; Abdullah Abdullah
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v14i2.3146

Abstract

Latar Belakang : Mechanical neck pain merupakan nyeri leher yang tidak beradiasi ke lengan atau upper extremitas, dimana nyeri tejadi pada area leher, occipital, dan punggung bagian atas. Sesuai dengan namanya “mechanical” maka kondisi ini sangat berhubungan dengan mekanik gerakan.Sumber utama dari non-spesific neck pain adalah sendi intervertebral yang dinamakan dengan facet joint sehingga secara khas nyerimeningkat pada gerakan-gerakan tertentu. Metode : Penelitian pra-eksperimen dengan desain one group pretest – post test, yang bertujuan untuk mengetahui melihat pengaruh Deep Friction dan Muscle Energy Technique terhadap peningkatan ROM Cervical pada penderita Mechanical Neck Pain. Hasil : Uji paired t sampel pada kelompok perlakuanyaitu nilai p= <0,05 yang berarti bahwa intervensi Deep Friction dan Muscle Energy Technique dapat memberikan peningkatan ROM Cervical pada penderita Mechanical Neck Pain. Kesimpulan :terdapat pengaruh yang signifikan dari intervensi Deep Friction dan Muscle Energy Technique terhadap terhadap peningkatan ROM pada penderita Mechanical Neck Pain.Kata kunci : Deep Friction, Muscle Energy Technique, Range Of Motion, Mechanical Neck Pain.
PENILAIAN RANAH AFEKTIF DALAM BENTUK PENILAIAN SKALA SIKAP UNTUK MENILAI HASIL BELAJAR Maya Saftari; Nurul Fajriah
Edutainment Vol 7 No 1 (2019): Edutainment : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Kependidikan
Publisher : UNMUHBABEL Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.353 KB) | DOI: 10.35438/e.v7i1.164

Abstract

Aspek penilaian pada umumnya meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Secara eksplisit, ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam Ranah afektif mencakup penilaian watak perilaku seperti sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Sikap merupakan konsep psikologi yang kompleks sebagai kumpulan hasil evaluasi seseorang terhadap suatu objek, orang, atau masalah tertentu. Penilaian skala sikap pada umumnya dipergunakan untuk menilai hasil belajar pada ranah afektif. Penilaian ranah afektif dalam bentuk penilaian skala sikap peserta didik perlu dikembangkan untuk mengetahui perubahan sikap peserta didik pada pembelajaran tersebut. Cara mengukur sikap peserta didik tersebut menggunakan instrumen dalam bentuk non tes yaitu berupa angket skala sikap berdasarkan skala Likert yang terdiri dari 22 butir pertanyaan dengan jawaban pertanyaan antara lain: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (K), Jarang (JR), Tidak Pernah (JTP) yang didasarkan pada kisi-kisi instrumen skala sikap dalam bentuk checklist. Teknik dan instrumen penilaian yang digunakan dalam Kurikulum 2013 mencakup penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Harapan penilaian ranah afektif bentuk skala sikap ini dapat menunjang keberhasilan peserta didik serta mengetahui apakah kegagalan dalam proses belajar mengajar berasal dari faktor akademik atau faktor afektif.
PENGARUH MASSAGE BAYI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI MENYUSUI DAN BERAT BADAN BAYI PADA USIA 1-6 BULAN: Influence Of Infant Massage On Increasing Breastfeeding Frequency And Baby Weight t 1-6 Months Rasdiana; Yonathan Ramba; Andi Halimah; Tiar Erawan; Siti Nurul Fajriah; Suharto
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 1 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i1.40

Abstract

Latar Belakang: Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan, massage dapat mendorong pertumbuhan yang sehat dan memainkan peran penting dalam perkembangan mental, fisik, sistem sirkulasi darah dan kekebalan bayi. Salah satu indikator terpenting dalam menilai pemenuhan nutrisi pada bayi adalah dengan memperhitungkan berat badan. Masa bayi antara usia 0- 12 bulan, merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Metode : Penelitian ini adalah penelitian pre experimental dengan desain The One Group Pretest- Posttest Design, merupakan salah satu bentuk penelitian dimana pemilihan subjek penelitian dilakukan secara non-random, dan tidak memiliki control group atau comparison group bertujuan Untuk mengetahui apakah ada pengaruh massage bayi terhadap peningkatan frekuensi menyusui dan berat badan bayi pada usia 1 – 6 bulan di Puskesmas Sudiang Raya Makassar, dengan besar sampel sebanyak 10 orang yang memenuhi kriteria sampel Inklusi dan eksklusi pada kelompok perlakuan. Hasil : Hasil berdistribusi normal sehingga dilakukan uji data dengan uji Paired Sample T- test.Berdasarkan uji t pada frekuensi menyusui diperoleh ASI pre test dan post test sebesar p= 0,589> α= 0,05, dan p= 0,709> α= 0,05 berdistribusi normal dan berat badan pre test dan post test sebesar p= 0,886 > α= 0,05, dan p= 0,959> α= 0,05 berarti berdistribusi normal Berdasarkan analisis tabel diatas diperoleh pre test dan post test frekuensi menyusui dan berat badan bayi dengan nilai p(Sig. 2-tailed) adalah p= 0,000 < α= 0,05 yang berarti bahwa H_1 diterima dan H_0ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test yang artinya terdapat pengaruh massage bayi terhadap frekuensi menyusui dan berat badan bayi pada usia 1-6 bulan di Puskesmas Sudiang Raya. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah Peningkatan frekuensi menyusui dan berat badan bayi usia 1-6 bulan sangat signifikan setelah diberikan massage. Kata Kunci: Massage bayi, Frekuensi Menyusui ASI, Berat Badan Bayi
PENGARUH DEEP FRICTION DAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE TERHADAP PENINGKATANROM CERVICAL PADA MECHANICAL NECK PAIN: The Effect of Deep Friction and Muscle Energy Techniques on Increasing Cervical ROM in Mechanical Neck Pain Muhammad Awal; Aco Tang; Eka Astuti; Siti Nurul Fajriah; abdullah abdullah
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 2 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i2.49

Abstract

Latar Belakang : Mechanical neck pain merupakan nyeri leher yang tidak beradiasi ke lengan atau upper extremitas, dimana nyeri tejadi pada area leher, occipital, dan punggung bagian atas. Sesuai dengan namanya “mechanical” maka kondisi ini sangat berhubungan dengan mekanik gerakan.Sumber utama dari non-spesific neck pain adalah sendi intervertebral yang dinamakan dengan facet joint sehingga secara khas nyeri meningkat pada gerakan-gerakan tertentu. Metode : Penelitian pra-eksperimen dengan desain one group pretest – post test, yang bertujuan untuk mengetahui melihat pengaruh Deep Friction dan Muscle Energy Technique terhadap peningkatan ROM Cervical pada penderita Mechanical Neck Pain. Hasil : Uji paired t sampel pada kelompok perlakuanyaitu nilai p= <0,05 yang berarti bahwa intervensi Deep Friction dan Muscle Energy Technique dapat memberikan peningkatan ROM Cervical pada penderita Mechanical Neck Pain. Kesimpulan :terdapat pengaruh yang signifikan dari intervensi Deep Friction dan Muscle Energy Technique terhadap terhadap peningkatan ROM pada penderita Mechanical Neck Pain. Kata kunci : Deep Friction, Muscle Energy Technique, Range Of Motion, Mechanical Neck Pain.