p-Index From 2019 - 2024
0.817
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Isu Teknologi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN SISTEM BUKA TUTUP PORTAL PARKIR DENGAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) Rahmad Hidayat; Syafruddin R; Givy Devira Ramady; Anung .; Andrew Ghea Mahardika; Peri Surya Pebiyanto
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 14 No. 2 (2019): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lahan parkir merupakan suatu kebutuhan dimana masyarakat pengguna kendaraan harus menyimpan atau menitipkan kendaraannya saat ia bekerja ataupun berbelanja. Kebanyakan sistem parkir saat ini merupakan sistem parkir konvensional, dimana pemilik kendaraan diberi tanda parkir dan data kendaraannya keluar dari lahan parkir tersebut, pemilik kendaraan harus menunjukkan kartu parkir tadi kepada petugas parkir, dan dari sana diketahui ongkos yang harus dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem perparkiran dengan memanfaatkan teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Penggunakan teknologi ini memungkinkan dibuat sebuah sistem parkir berlangganan yang dilayanani secara otomatis dan fleksibel oleh sebuah lahan parkir. RFID memiliki informasi data yang dapat dipakai sebagai ID user (pemilik kendaraan) untuk memasuki sebuah area parkir. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yaitu dengan melakukan perancangan dan implementasi sistem parkir yang dibuat dengan simulasi sistem pintu portal miniatur untuk masuk dan keluar kendaraan dengan menggunakan card/tag RFID sebagai ID berlangganan atau prabayar. Data disimpan dalam memori EEPROM yang dikendalikan oleh mikrokontroler AT89C51. Dengan menggunakan RFID maka sistem belangganan perparkiran menjadi lebih fleksibel dan lebih cepat dengan waktu rata-rata terlama pengguna melewati portal miniatur berkisar 4,03 detik.
ANALISIS PERUBAHAN KUAT MEDAN LISTRIK TERHADAP JARAK PADA BUSBAR GITET 500kV Anung .; Yusuf Bahtiar; Herawati Ys; Rahmad Hidayat
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 16 No. 2 (2021): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perubahan kuat medan listrik terhadap jarakpada busbar GITET 500kV. Penelitian dilakukan dibawah busbar out door dengan isolasiudara dalam keadaan cuaca cerah. Data diperoleh dari pengukuran secara langsungmenggunakan alat ukur Holaday EMF HI 3604 Tipe. Nilai ambang batas paparan medanlistrik sesuai SNI, ICNIRP, IRPA/INIRP dan WHO adalah 10kV/m untuk masyarakat pekerja.Jarak andongan terendah konduktor busbar ke permukaan tanah 15,56m. Dilakukanpengukuran dan perhitungan kuat medan listrik melintang dari fasa T, S, dan R. Ketinggiantitik uji 0,2m sampai 2m dari permukaaan tanah. Dari hasil pengukuran kuat medan listrikdiperoleh nilai terbesar medan listrik adalah 19,2kV/m di ketinggian 2m sedangkan nilaiterkecil adalah 2,9kV/m di ketinggian 0,2m sedangkan dalam perhitungan kuat medan listriknilai terbesar adalah 551,16kV/m di ketinggian 15,4m dan nilai terkecil adalah 5,54kV/m diketinggian 0 m. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi titik uji/ukur, maka semakinbesar pula kuat medan listriknya.
ANALISA MODA KONDUKSI PADA KONVERTER DC-DC ZETA Anung .
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 17 No. 1 (2022): JURNAL ISU TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paper ini membahas analisis moda konduksi pada konverter dc-dc Zeta. Berdasarkan arus yang mengalir pada induktor, maka alalisis dilakukan pada tiga kondisi yaitu moda konduksi kontinyu, moda konduksi kritis dan moda konduksi tidak kontinyu. Hasil dari analisis pada moda konduksi kontinyu dan konduksi kritis membuktikan bahwa konverter dc-dc Zeta merupakan konverter penaik penurun tegangan yang hanya dikendalikan oleh siklus kerja dari saklar semikonduktor. Sedangkan analisis pada moda konduksi tidak kontinyu membuktikan bahwa tegangan keluaran tidak hanya dikendalikan oleh siklus kerja saja melainkan juga dipengaruhi oleh perubahan beban. Saran selanjutnya perlu dilakukan pengujian di laboratorium.
ANALISIS RUGI-RUGI REDAMAN SERAT OPTIK DARI HASIL FUSION SPLICER DAN OTDR Rahmad Hidayat; Sobur Burhanudin; Syafruddin .; Yakob Liklikwatil; Anung .
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 17 No. 1 (2022): JURNAL ISU TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring perkembangan teknologi digital, saat ini semakin banyak penggunaan media serat optik untuk memberikan layanan komunikasi yang lebih baik, handal, mudah dan cepat. Namun dengan berbagai keunggulan itu bukan berarti sistem komunikasi serat optik (SKSO) yang ada saat ini sudahlah sempurna dan tidak memiliki permasalahan. Terdapat satu masalah pada serat optik di lapangan yaitu rugi-rugi akibat redaman (loss / attenuation) pada proses penyambungan. Saat penyambungan serat optik pada penelitian ini digunakan Optical Fiber Fusion Splicer S178A, sedangkan untuk mengukur hasil penyambungan tersebut digunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) EXFO FTB-1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan nilai rugi-rugi redaman pada Fusion Splicer dan OTDR dan menganalisisnya mengapa nilai rugi-rugi pada keduanya berbeda. Dari hasil 30 kali pengujian, terdapat 3 hasil ukur rugi-rugi redaman tinggi antara 0,07 dB sampai 0,18 dB. Hal ini diakibatkan kurang bersihnya serat optik setelah proses stripping, penempatan serat pada fiber holder yang kurang sempurna sehingga ujung core serat menabrak elektroda splicer, dan hasil pemotongan cleaver yang tidak bagus. Hasil rugi-rugi dari pembacaan splicer dan OTDR berbeda, dikarenakan nilai rugi-rugi yang diukur oleh splicer adalah estimasi. Rugi-rugi splicer ini diukur oleh sensor kamera sedangkan OTDR menggunakan sensor cahaya jenis APD yang nilai ukurnya lebih akurat.