Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perbandingan Hasil Tes Vo2max Atlet Renang Menggunakan Williams Swimming Beep Test dan Bleep Test aditia, lugina; Badruzaman, Badruzaman; Paramitha, Sandey Tantra; Jajat, Jajat
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v3i1.8933

Abstract

Selama ini bleep test menjadi salah satu instrument pengukuran kapasitas aerobik yang banyak digunakan oleh cabang olahraga, akan tetapi relevansinya dengan cabang olahraga renang yang notabene di air masih belum banyak dikaji. Didasarkan pada hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah mengkaji instrument pengukuran kapasitas aerobik pada cabang olahraga renang, antara Williams Swimming Beep Tes dan Bleep Test. Metode yang digunakan adalah causal comparative, yaitu membandingkan hasil tes kapasitas aerobic antara menggunakan Williams Swimming Beep Tes dan Bleep Test. Sampel adalah 9 atlet renang klub Grage City Cirebon. Hasil penelitian diperoleh perbedaan rata-rata (p=0,033) antara kapasitas aerobic menggunakan Williams Swimming Beep Tes (39,60) dan Bleep Test (43,70). Artinya bahwa tes kapasitas aerobic untuk cabang olahraga renang tidak cocok menggunakan Bleep Test, tetapi lebih cocok menggunakan Williams Swimming Beep Tes karena tes nya dilakukan di air sesuai dengan karakteristik cabang olahraga.
Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Olahraga Andiri, Linggi; Jajat, ,; Sultoni, Kuston
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 2, No 2 (2017): JURNAL TERAPAN ILMU KEOLAHRAGAAN
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v2i2.8063

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasarn emosi dengan prestasi akademik mahasiswa olahraga. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di STKIP Pasundan program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi tingkat II yang berjumlah 305 dengan sampel sebanyak 75 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk mengukur kecerdasan emosi dan metode dokumentasi untuk mengetahui prestasi akademik dengan melihat Kartu Hasil Studi mahasiswa. Skala yang digunakan dalam angket adalah skala likert. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa korelasi kecerdasan emosional dan prestasi akademik memiliki R square (koefisien determinasi) diperoleh nilai sebesar 0,050 yang berarti 0,5 % dari total variansi kecerdasan emosional mahasiswa terhadap prestasi akademik disebabkan oleh hubungan regresi. Hal ini berarti hanya 0,5% data kecerdasan emosional memberikan pengaruh langsung terhadap prestasi akademik sisanya sebesar 99,5 % atau (100%-0,5= 99,5%) disebabkan oleh faktor-faktor teknis dan non teknis lainnya
AKTIVITAS FISIK REMAJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CAR FREE DAY DAGO KOTA BANDUNG Supriyatna, Iik; Fitri, Mustika; Jajat, Jajat
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v3i2.10058

Abstract

Car Free Day (CFD) atau hari dimana jalanan bebas dari kendaraan bermotor, banyak remaja atau masyarakat yang datang ke kawasan car free day dengan tujuan yang berbeda. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan aktivitas fisik remaja laki-laki dan perempuan yang mengikuti car free day Dago Kota Bandung. Penelitian ini merepakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Objek dari penelitian ini adalah remaja yang mengikuti car free day Dago Kota Bandung dengan jumlah sampel 100 orang remaja yang di kelompokan menjadi dua yaitu 50 remaja laki-laki dan 50 remaja perempuan. Instrumen pada penelitian ini berupa kuesioner yaitu Global Physical Activity Questionnaire untuk mengukur tingkat aktivitas fisik dengan reliabilitas tinggi (Kappa=0,67-0,73) dan validitas sedang (r=0,48). Analisis data penelitian menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa remaja laki-laki memiliki persentase dengan kategori aktivitas fisik 8% rendah, 44% sedang, dan 48% tinggi. Sedangkan remaja perempuan memiliki persentase dengan kategori aktivitas fisik 8% rendah, 46% sedang, dan 46% tinggi. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar aktivitas fisik remaja laki-laki dan perempuan yang mengikuti car free day Dago Kota Bandung mempunyai tingkat aktivitas fisik dalam kategori tinggi.
Physical Self-Concept dan Body Mass Index: Hubungan dan Perbedaan berdasarkan Gender Ermawan, Iman; Jajat, Jajat; Sutisna, Nana
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v4i2.19016

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara Physical Self-Concept (PSC)dengan Body Mass Index (BMI)serta perbedaan PSC dan BMI berdasarkan gender. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah assosiasonal (correlational dan kausal-komparatif). Sample berjumlah 59 orang siswa remaja SMA di Kabupaten Ciamis. Instrument yang digunakan untuk mengukur PSC adalah Physical Self Description Questionnaire (PSDQ). Untuk menguji hubungan antara PSC dan BMI digunakan koefisien korelasi, dan untuk uji beda digunakan independent sample t-test. Hasil pengolahan dan analisis menunjukan bahwa, (1) tidak ada hubungan yang signifikan antara PSC dan BMI (p 0.05); (2) tidak terdapat perbedaan BMI yang signifikan antara laki-laki dan perempuan (p 0.05); (3) terdapat perbedaan PSC yang signifikan  antara laki-laki dan perempuan (p 0.05).This study aims to examine the relationship between Physical Self-Concept (PSC) and Body Mass Index (BMI) and differences in PSC and BMI based on gender. The method used in this study is associational (correlational and causal-comparative). Sample amounted to 59 high school teenagers in Ciamis Regency. The instrument used to measure PSC is Physical Self Description Questionnaire (PSDQ). To test the relationship between PSC and BMI used the correlation coefficient, and for the different tests used independent sample t-test. The results of processing and analysis show that, (1) there is no significant relationship between PSC and BMI (p 0.05); (2) there was no significant difference in BMI between men and women (p 0.05); (3) there are significant differences in PSC between men and women (p 0.05).
Perbedaan Physical Self-Concept dan Aktivitas Fisik Usia Remaja: Apakah Ada Hubungannya? Kurniawan, Roni; Jajat, Jajat; Sutisna, Nana
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v4i2.18873

Abstract

Tujuan penelitian ini mengkaji keterkaitan antara physical self-concept dengan aktivitas fisik pada usia remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah asosiasonal korelasi dan kausal komparatif. Partisipan dalam penelitian adalah 50 orang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di pedesaan Jawa Barat. Instrument Personal Self-Description Questionnaire (PSDQ) digunakan untuk mengukur physical self-concept, sedangkan Accelerometer (ActivPAL) digunakan untuk mengukur aktivitas fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara physical self-concept dengan aktivitas fisik pada usia remaja SMA p 0.05. Temuan ini berbeda dengan beberapa hasil penelitian sebelumnya dan perlu dikaji lebih jauh lagi.
Hubungan screen time dan tingkat aktivitas fisik mahasiswa di masa covid-19 dengan health related quality of life Raden Cyntani Araya; Yati Rukhayati; Imas Damayanti; Adang Suherman; Nur Indri Rahayu; Jajat Jajat; Kuston Sultoni
MEDIKORA Vol 21, No 1 (2022): April
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v21i1.47258

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan screen time dan tingkat aktivitas fisik mahasiswa di masa covid-19 dengan health related quality of life. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian sebanyak 360 orang mahasiswa aktif Universitas Pendidikan Indonesia. Instrumen pengambilan data mengunakan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), Questionnaire For Screen Time Of Adolescents (QUEST), dan Health Related Quality Of Life SF-36 (HRQoL SF-36). Hasil dari analisis data yng diketahui bahwa dapat disimpulkan bahwa rata- rata MET mahasiswa UPI pada pandemi COVID- 19 berkisar 1027 MET. Level aktivitas fisik mahasiswa UPI pada pandemi COVID-19 tergolong sedang (nilai MET 600- 3000). Terdapat 8 aspek dalam kualitas hidup (HRQOL SF-36). Berikut 8 kualitas hidup yang terdiri dari: fungsi fisik, peran fisik, rasa nyeri, kesehatan umum, fungsi sosial, vitalitas, peran emosi, kesehatan mental. Hasil pengolahan data dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan HRQOL dikarenakan nilai P = 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas fisik dapat menjadi salah satu faktor penyumbang kualitas hidup, tetapi screen time tidak menunjukan hubungan yang signifikan karena nilai P = 0,762 0,05.The relationship of screen time and physical activity level during covid-19 with health-related quality of life  among university studentsAbstractThis study aimed to test the relationship between screen time and physical activity levels of students during the Covid-19 period with health-related quality of life. The method used in this research was a descriptive correlation with a quantitative approach. The sample in the study was 360 active students at an Indonesian Education University. Physical activity was assessed using the Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ). Screen time was measured using the Questionnaire For Screen Time of Adolescents (QUEST), and quality of life was assessed with the Health Related Quality of Life SF-36 (HRQoL SF-36). The results of the data analysis showed that the average the total metabolic equivalent of task (MET) per week  was 1027 MET, thus the level, was classified as moderate. There  were significant relationship between each 8 HRQoL subscale (i.e. Physical Function, Physical Role, Pain, General Health, Social Function, Vitality, Emotional Role, Mental Health) and. physical activity and HRQOL ( P value 0.000).  No significant correlation however was found between physical activity and screen time. This indicates that physical activity can be a contributing factor to quality of life, but screen time does not show a significant relationship because P value = 0.762 0.05.  
Hubungan physical activity dengan fine motor skills pada anak usia 4 tahun Nur Indri Rahayu; Aini Dewi Monica; Jajat Jajat; Kuston Sultoni
Jurnal Keolahragaan Vol 9, No 1: April 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1851.807 KB) | DOI: 10.21831/jk.v9i1.34156

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menguji hubungan antara physical activity dengan fine motor skills pada anak usia 4 tahun. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu anak usia 4 tahun yang sedang menempuh pendidikan anak usia dini di PAUD, TK, dan KB di Kota Bandung. Jumlah sampel sebanyak 53 anak dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa Accelerometer Actigraph dan 9-Hole Peg Test. Accelerometer Actigraph digunakan untuk mengukur tingkat physical activity atau aktivitas fisik dengan hasil yang menunjukan bahwa anak – anak paling banyak menghabiskan waktu di skor light daripada sedentary, moderate-to-vigorous dan vigorous. 9-Hole Peg Test digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan motorik halus atau fine motor skills anak dengan hasil menunjukan bahwa anak lebih terampil dalam menggunakan tangan yang dominan. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan Spearman Correlation Test. Hasil analisis data menunjukan tidak terdapat korelasi antara physical activity dengan fine motor skills baik pada tangan dominan (p=0,6780,05) maupun dengan tangan non dominan (p=0,1670,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara physical activity dengan fine motor skills pada anak usia 4 tahun. The relationship between physical activity and fine motor skills in 4-year-old children Abstract:The purpose of this study was to examine the relationship between physical activity and fine motor skills in 4-year-old children. The method used is a quantitative research method with the correlation research approach. The population in this study were 4-year-old children who were taking early education in PAUD, TK, and KB in Bandung City. A total of 53 4-year-old children participated in this study by using a purposive sampling technique. The instrumen used were Accelerometer Actograph and 9-Hole Peg Test. The accelerometer actigraph is used to measure the level of physical activity and the results show that children spend the most time on the light score rather than sedentary, moderate-to-vigorous and vigorous score. 9-Hole Peg Test is used to measure the level of fine motor skills of children and the results showing that children are more skilled in using the dominant hand. Data were analyzed using the Spearman Correlation Test. The results of data analysis showed there is no correlation between physical activity and fine motor skills both in dominant hand (p=0.6780,05) and with the non-dominant hand (p=0,1670,05) which meant there are no significant relationship between physical activity and fine motor skills in 4-year-old children.
Dampak Berita Olahraga di Media Massa (Internet) terhadap Sikap Siswa SMA pada Aktivitas Jasmani Jajat Jajat
Jurnal Keolahragaan Vol 6, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.185 KB) | DOI: 10.25157/jkor.v6i1.4924

Abstract

Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh berita olahraga di media massa internet terhadap sikap siswa SMA pada aktivitas jasmani. Metode penelitian yang digunakan adalah esperimen. Populasi dan sampel yaitu siswa SMAN 6 Bandung, 50 orang kelompok eksperimen dan 50 orang kontrol. Instrumen penelitian diadaptasi dari Kenyon (1968) Attitude Toward Physical Activity (ATPA). Hasil penelitian terdapat pengaruh yang signifikan dari berita olahraga di media massa (internet) dengan t=9,7 p=0,000, sedangkan kelompok kontrol t=0,906 p=0,369. Terdapat perbedaan sikap terhadap aktivitas jasmani kelompok eksperimen dengan kontrol, t=3,496 p=0,001. Kesimpulan, 1) Berita olahraga di media massa (internet) dapat mempengaruhi sikap siswa SMA terhadap aktivitas jasmani. 2) Terdapat perbedaan sikap siswa SMA terhadap aktivitas jasmani, antara siswa yang aktif membaca berita olahraga kesehatan di media massa (internet) dengan yang tidak aktif.The purpose of this study was to examine the effect of sports news on the internet mass media on high school students' attitudes towards physical activity. The research method used was experiment. Population and sample are students of SMAN 6 Bandung, 50 people in the experimental group and 50 people as controls. The first research instrument from Kenyon's (1968) Attitude Toward Physical Activity (ATPA). The results of the study showed a significant effect of sports news in the mass media (internet) with t = 9.7 p = 0.000, while the control group t = 0.906 p = 0.369. The existence of differences in attitudes towards physical activity in the experimental group with the control, t = 3.496 p = 0.001. Conclusion, 1) Sports news in mass media (internet) can influence high school students' attitudes towards physical activities. 2) the presence of high school students' attitudes towards physical activity, between students who actively read health sports news in mass media (internet) and those who are not active.