Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Perbandingan Knowledge, Attitude, Practice (KAP) dokter gigi pada pemilihan dan pemakaian resin komposit di Surakarta dan Sukoharjo Morita Sari; Monica Ekania Ghaisani
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 3, No 1 (2020): Vol 3. No 1. (2020)
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang konservasi gigi terus meningkat dan berpengaruh terhadap sikap dan tindakan yang dilakukan oleh dokter gigi khususnya terhadap pemilihan bahan tambalan resin komposit. Dokter gigi memiliki pengetahuan, sikap, dan tindakan yang berbeda di setiap daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan Knowledge, Attitude, and Practice (KAP) dokter gigi pada pemilihan dan pemakaian bahan tumpatan resin komposit di Surakarta dan Sukoharjo, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan kuisioner sebagai instrument penelitian. Purposive random sampling diterapkan dan di dapatkan total 84 sampel terdistribusi merata antara  Surakarta dan Sukoharjo. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan Mann-Whitney test (nilai p 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik wilayah Surakarta dan Sukoharjo skor tertinggi adalah  Knowledge, diikuti oleh Practice dan terendah adalah Attitude. Hasil uji Mann Whitney test menunjukkan bahwa perbedaan yang signifikan antara Surakarta dan Sukoharjo terhadap pemilihan dan pemakaian bahan resin komposit terletak pada Practice (p=0.019). Perbandingan KAP dokter gigi terhadap pemilihan dan pemakaian bahan resin komposit antara Surakarta dan Sukoharjo tidak menunjukkan perbedaan pada  Knowledge dan Attitude, namun ada perbedaan dalam Practice di pemakaian dan pemilihan bahan tumpatan resin komposit. Kata kunci: Dokter Gigi, KAP, Resin komposit, Sukoharjo, Surakarta 
KONTROL KUALITAS POLI GIGI DI RS PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ANALISA SWOT Morita Sari; Ichda Nabiela Amiria Asykarie
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang :Pembangunan kesehatan mempunyai tujuan agar setiap masyarakat mampu hidup sehat. Sesuai dengan Kepmenkes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan bertanggung jawab untuk menyediakan pelayanan kesehatan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Fasilitas poligigi adalah salah satu jenis pelayanan yang harus ada di rumah sakit, namun hanya sedikit poligigi yang bertempat di rumah sakit mempunyai kualitas pelayanan prima. Analisa mengenai kualitas pelayanan khususnya di poligigi yang bertempat di rumah sakit sangat jarang dilakukan sebab poli gigi kebanyakan hanya bersifat pelengkap. Tujuan :Untuk mengevaluasi kualitas pelayanan poli gigi di RS PKU Muhammadiyah Delanggu. Metode :Penelitian ini merupakan penelitian observational yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Delanggu sebagai bentuk evaluasi dari pelayanan poli gigi rumah sakit menggunakan metode Analisa SWOT.Diskusi : Analisis kualitas pelayanan dapat dilakukan setelah kita mengetahui akar permasalahan yang ada dalam pelayanan kesehatan tersebut. Poli gigi di RS PKU Muhammadiyah Delanggu memiliki beberapa permasalahan yang berkaitan dengan fasilitas yang disediakan oleh rumah sakit. Kondisi ini menyebabkan kinerja yang kurang optimal dalam pelayanan kesehatan gigi. Analisis SWOT merangkum faktor internal dan eksternalyang dapat mempengaruhi masa depan poli gigi. Analisis ini memberikan cara yang sederhana untuk merumuskan beberapa strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan poli gigi di RS PKU Muhammadiyah Delanggu. Kesimpulan :Kinerja pelayanan poli gigi di RS PKU Muhammadiyah Delanggu masih kurang efektif dan optimal, sehingga memerlukan perbaikan fasilitas untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanannya.
Hubungan Perilaku Sehat dan Perilaku Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Derajat Kesehatan Gigi pada Komunitas Tukang Becak di Kota Surakarta, Jawa Tengah deny teguh setyaji; Morita Sari
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 2. No 1. 2019
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Perilaku kesehatan merupakan unsur penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Termasuk dalam perilaku tersebut adalah perilaku dalam memenuhi gizi bagi tubuh, perilaku merokok, perilaku kebersihan dan perilaku pencarian kesehatan. Perilaku kesehatan sangat dipengaruhi oleh status sosial seseorang. Orang dengan status sosial rendah atau miskin cenderung mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan mereka. Perilaku kesehatan juga mempengaruhi status kesehatan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku kesehatan dan perilaku kesehatan gigi dengan status kesehatan mulut pada masyarakat pengemudi becak di Surakarta, Jawa Tengah. Tukang Becak dipilih karena jam kerja mereka yang spesifik dan status kurang mampu. Metode Penelitian: Metode penelitian dilakukan dengan cross sectional study design menggunakan kuisioner kesehatan dan pemeriksaan indeks DMF-T dengan responden tukang becak sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method yang dilakukan pada 5 Kecamatan berbeda untuk memperoleh data yang merata. Data yang diperoleh kemudian akan dianalisis dengan uji Chi-Square dan Multinomial Logistic Regression. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 79% responden memiliki indeks DMFT sangat tinggi. Perilaku merokok yang meliputi durasi merokok (0,0018) dan frekuensi merokok (0,0003) memiliki korelasi terkuat juga faktor risiko tinggi untuk menyumbang status kesehatan mulut yang parah. Perilaku kesehatan gigi yang meliputi rutinitas menyikat gigi (0,0043) dan penggunaan obat kumur (0,02) keduanya berkontribusi signifikan terhadap risiko memiliki status kesehatan mulut yang buruk, ditambah dengan perilaku mencari kesehatan gigi karena perlunya mengunjungi dokter gigi (0,002). Kesimpulan: Perilaku merokok adalah faktor risiko yang paling jelas  mempengaruhi kesehatan  secara  umum maupun kesehatan gigi dan mulut tukang becak, sementara rutinitas menyikat gigi, menggunakan obat kumur dan perilaku mencari kesehatan gigi sangat berkorelasi dengan derajat kesehatan gigi.
Gambaran Pengetahuan Kesehatan Gigi Mulut, Perilaku Kesehatan Gigi Mulut, dan Status Gigi Lansia di Panti Wreda Surakarta Morita Sari; Nur Fatihah Jannah
Jurnal Surya Masyarakat Vol 3, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.3.2.2021.86-94

Abstract

Lansia adalah setiap orang yang berusia 60 tahun atau lebih, yang secara fisik terlihat berbeda dengan kelompok usia lainnya. Pengetahuan merupakan faktor yang membentuk perilaku seseorang. Perilaku seseorang memiliki peranan penting dalam menetukan kesehatan gigi mulut. Salah satu kondisi yang sering terjadi pada rongga mulut lansia yaitu kehilangan gigi yang disebabkan oleh karies gigi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2018) menyatakan penduduk Indonesia yang memiliki masalah gigi dan mulut dengan proporsi usia 55-64 tahun sebanyak 61,9% dan usia >65 tahun sebanyak 54,2%. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan kesehatan gigi mulut, perilaku kesehatan gigi mulut, dan status gigi pada lansia di Panti Wreda Surakarta. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan cross sectional design. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel yang digunakan sebanyak 55 orang. Analisis data dilakukan menggunakan metode deskriptif survey. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa dari keseluruhan lansia di Panti Wreda Surakarta yang berjumlah 55 orang memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori sedang sebanyak 30 orang (54,6%) dan perilaku kesehatan gigi mulut dengan kategori sedang sebanyak 40 orang (72,7%). Status gigi geligi lansia menunjukan bahwa lansia yang mengalami karies gigi sebanyak 41 orang (74,6%), gigi yang dicabut atau hilang sebanyak 53 orang (96,4%), gigi yang di tambal sebanyak 6 orang (10,9%), dan gigi yang goyah sebanyak 4 orang (7,3%). Penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut lansia dan perilaku kesehatan gigi mulut lansia yang tinggal di Panti Wreda Surakarta termasuk dalam kategori sedang. Status gigi geligi lansia menunjukan bahwa sebagian besar lansia sudah kehilangan banyak gigi-giginya yang disebabkan karena karies gigi dan sisa akar pada gigi.
Gambaran Pengetahuan Kesehatan Gigi Mulut, Perilaku Kesehatan Gigi Mulut, dan Status Gigi Lansia di Panti Wreda Surakarta Morita Sari; Nur Fatihah Jannah
Jurnal Surya Masyarakat Vol 3, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.3.2.2021.86-94

Abstract

Lansia adalah setiap orang yang berusia 60 tahun atau lebih, yang secara fisik terlihat berbeda dengan kelompok usia lainnya. Pengetahuan merupakan faktor yang membentuk perilaku seseorang. Perilaku seseorang memiliki peranan penting dalam menetukan kesehatan gigi mulut. Salah satu kondisi yang sering terjadi pada rongga mulut lansia yaitu kehilangan gigi yang disebabkan oleh karies gigi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2018) menyatakan penduduk Indonesia yang memiliki masalah gigi dan mulut dengan proporsi usia 55-64 tahun sebanyak 61,9% dan usia >65 tahun sebanyak 54,2%. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan kesehatan gigi mulut, perilaku kesehatan gigi mulut, dan status gigi pada lansia di Panti Wreda Surakarta. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan cross sectional design. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel yang digunakan sebanyak 55 orang. Analisis data dilakukan menggunakan metode deskriptif survey. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa dari keseluruhan lansia di Panti Wreda Surakarta yang berjumlah 55 orang memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori sedang sebanyak 30 orang (54,6%) dan perilaku kesehatan gigi mulut dengan kategori sedang sebanyak 40 orang (72,7%). Status gigi geligi lansia menunjukan bahwa lansia yang mengalami karies gigi sebanyak 41 orang (74,6%), gigi yang dicabut atau hilang sebanyak 53 orang (96,4%), gigi yang di tambal sebanyak 6 orang (10,9%), dan gigi yang goyah sebanyak 4 orang (7,3%). Penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut lansia dan perilaku kesehatan gigi mulut lansia yang tinggal di Panti Wreda Surakarta termasuk dalam kategori sedang. Status gigi geligi lansia menunjukan bahwa sebagian besar lansia sudah kehilangan banyak gigi-giginya yang disebabkan karena karies gigi dan sisa akar pada gigi.
Palem Kuning (Chrysalidocarpus lutescens), Daun Suji (Dracaena deremensis), dan Paku-Pakuan (Nephrolepis exaltata) dalam Menurunkan Kadar Karbon Monoksida (CO) Morita Sari; Sri Muryani; Abdul Hadi Kadarusno
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 No. 4 (2013): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.283 KB)

Abstract

One possible source of indoor air pollution is gasoline engine of motor vehicle. High carbon monoxide (CO) concentration raises the level of CO Hb in the blood, thus causing health disruptionranging from headache to death. One of the efforts which can be applied to cope the problem isutilizing CO absorber plants such as yellow palm (Chrysalidocarpus lutescens), suji leaves(Dracena deremensis) and ferns (Nephrolepis exaltata). The research was aimed to reveal theability of the three plants in reducing CO concentration, and also to know which plant has thehighest absorbing power. The study was an experiment which employed pre test-post test withcontrol group design, and for each type of plant, there were five replications. Motorcycle engineused in the research as the pollution source was ignited for 30 minutes before the subsequentexhaust gas were exposed in one hour to the experiment room which had the dimension of 3 mlength, 2 m width and 2 m height. The results showed that the decrease of CO concentrationamong the three plants were 76,14 % for Chrysalidocarpus lutescens, 81,18 % for Dracaenaderemensis, and 84,08 % for Nephrolepis exaltata, and the statistical test proved that thosepercentage were significantly different (p < 0,001). Further test, found that ferns (Nephrolepisexaltata) has the highest absorbing capability.
The Compliance Of Dentisty Faculty Undergraduate Student At Ums (Universitas Muhammadiyah Surakarta) For Health Protocols Fulfillment During Covid-19 Pandemic Morita Sari; Novyana Tedia Sutisna
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.201 KB)

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan leh Severe Acute Syndorme CoronaVirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Kepatuhan merupakan gambaran seseorang individu atau kelompok yang melakukan tindakan positif saat seseorang tersebut menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk pencegahan dan pengedalian coronavirus adalah menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker, mambatasi mobilitas dan interaksi, mengurangi kerumunan atau keramaian orang, serta menjaga jarak dengan tepat. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran kepatuhan penerapan protokol kesehatan mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta terhadap bahawa COVID-19 di tengah pandemi dengan melakukan penerapan 5M. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan cross-sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel yang digunakan sebanyak 304 responden namun sebanyak 13 responden tidak bersedia berpatisipasi dalam penelitian ini, sehingga jumlah total responden yaitu 291 responden. Analisis data dilakukan menggunakan metode deskriptif survei. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa dari keseluruhan mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 291 orang memiliki kepatuhan penerapan protokol kesehatan dengan kategori sangat patuh sebanyak 246 orang (85%), kategori patuh sebanyak 45 orang (15%) dan kategori tidak patuh sebanyak 0 orang (0%). Penelitian ini menunjukan bahwa kepatuhan mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta terhadap penerapan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 termasuk dalam kategori sangat patuh.
Enhancing the Value Care of Lung Cancer Treatment for Medically Underserved Population in Kentucky Morita Sari; James. W. Holsinger Jr; Sarah Wackerbarth; Richard Ingram
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2016: Proceeding ISETH (International Conference on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: For many years Kentucky has had the nation’s highest lung cancer incidence. Kentucky is one of the thirteen states in Appalachia in which the difference in wealth is a key determinant of health since residents of Appalachia do not have access to the same financial resources as the rest of the US population. In this study, the value of lung cancer treatment for a medically underserved population (Appalachia) would be evaluated based on health insurance type and treatment pattern. Methodology: Data for lung cancer cases diagnosed between 2000 and 2011 were obtained from the Kentucky Cancer Registry (KCR). The cohort included 49,512 patients who met the following inclusion criteria. Patients were classified into two distinct groups based on county location: Appalachian and Non-Appalachian. Chi-square, Cox survival regression analysis, and Kaplan Meier survival trend were performed to identify variables affecting treatment and survival. Result: The analysis evaluated 49,512 patients from KCR. For all population, sex (p<.0001), age group (p<.0001), Stage (p<.0001), insurance type (p<.0001) and county (p<.0001) were significantly associated with the type of treatment. Conclusions: Eventhough the strongest predictors for survival in lung cancer are age and cancer Stage, health insurance does have a significant impact on improving the survival rate. Overall, early diagnosis and timely follow up are imperative for improving the value care in lung cancer treatment
Penyuluhan di SDN 2 Krikilan sebagai Upaya Mewujudkan Kesehatan Gigi Anak di Masa Pandemi Nendika Dyah Ayu Murika Sari; Selma Fatiha Bernice; Aprilia Yuanita Anwaristi; Cahyani Cahyani; Morita Sari Sari; Ikmal Hafizi; Nur Ariska Nugrahani
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022): Oktober - Desember
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1057.096 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i4.1221

Abstract

The results of the 2018 Basic Health Research (Riskesdas) show that 57.6% of the Indonesian population has dental and oral health problems, with the largest proportion being dental caries. This condition also occurs in children, where as many as 93% of early childhood in Indonesia experience dental caries. Dental care is difficult to do during the COVID-19 pandemic, making dental and oral health services prioritized in promotive and preventive efforts. Promotional actions can be taken to increase knowledge and get used to maintaining dental and oral health. Objective: to provide understanding and increase knowledge of dental and oral health for school-age children in Krikilan, Masaran, Sragen. Methods: The activity was carried out at SDN 2 Krikilan, Masaran, Sragen with interactive lecture methods and demonstrations using visual aids in the form of posters and dental models. Gifts in the form of toothbrushes and toothpaste were given after the presentation of the material and evaluation of the results of the counseling. Results: The children understand and can demonstrate how to brush their teeth properly and correctly and are able to explain when to brush their teeth properly. Conclusion: Direct counseling to children with active lecture methods and demonstrations of teaching aids is effective to increase children's knowledge about oral health. ABSTRAK Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa 57,6% penduduk Indonesia mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut dengan proporsi terbesar adalah karies gigi. Kondisi ini juga terjadi pada anak-anak dimana sebanyak 93% anak usia dini di Indonesia mengalami karies gigi. Perawatan gigi sulit dilakukan pada masa pandemi COVID-19 menjadikan layanan kesehatan gigi dan mulut lebih diutamakan pada upaya promotif dan preventif. Tindakan promotif dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan membiasakan memelihara kesehatan gigi dan mulut. Tujuan: untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah di Desa Krikilan, Sragen. Metode: Kegiatan dilakukan di SDN 2 Krikilan, Masaran, Sragen dengan metode ceramah interaktif dan demonstrasi menggunakan alat peraga berupa poster dan model gigi. Pemberian hadiah berupa sikat gigi dan pasta gigi dilakukan setelah acara penyampaian materi dan evaluasi dari hasil penyuluhan. Hasil: Anak -  anak memahami dan dapat memperagakan cara menyikat gigi dengan baik dan benar serta mampu menjelaskan waktu sikat gigi yang tepat. Kesimpulan: Penyuluhan secara langsung pada anak dengan metode ceramah aktif dan demonstrasi alat peraga efektif untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang kesehatan gigi dan mulut.
Pelatihan Menjaga Kadar Saturasi Oksigen Pada Masa Pandemi Covid 19 Kepada Kader Kesehatan Di Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Morita Sari; Nendika Dyah Ayu Murikasari; Aprilia Yunita Anwaristi; Ikmal Hafizi; Nur Ariska Nugrahani
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan masyarakat mengenai Saturasi Oksigen di masa pandemi Covid 19 di rasa masih belum cukup memadai. Hal ini terbukti dengan kurang sadarnya masyarakat akan perlunya memantau kadar saturasi oksigen disaat terkonfirmasi Covid 19 maupun jika di sekitar lingkungannya ada yang terkonfirmasi. Wilayah Sragen adalah salah satu wilayah di Karesidenan Surakarta yang mempunyai angka infeksi Covid 19 tertinggi. Tercatat sebanyak 184 kasus aktif dan 1,416 kematian di wilayah Sragen. Metode: Oleh sebab itu dilakukan pengabdian masyarakat berupa Pelatihan Menjaga Kadar Saturasi Oksigen untuk 18 kader Kesehatan di Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen dengan skema internal Desa Binaan dari Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS. Pelaksanaan dari pengabdian ini berupa pelatihan langsung yang dilakukan oleh Mahasiswa Koas Fakultas Kedokteran Gigi UMS dengan dukungan Modul Pelatihan. Di awali dengan pre-test dan di akhiri dengan posttest kemudian di analisis statistic menggunakan uji paired t-test . Di akhir pelatihan Fakultas Kedokteran Gigi UMS memberikan bantuan berupa Buku Modul Pelatihan dan Alat Oxymeter untuk pengukuran kadar saturasi oksigen. Hasil: Hasil dari pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan dari para kader dengan kenaikan nilai pre-test. Kesimpulan: Pelatihan kader tentang menjaga kadar saturasi oksigen berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk lebih waspada terhada bahaya dan gejala infeksi virus Covid 19.