Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

TUMBUH KEMBANG OPTIMAL DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN PADA BALITA Ida Sofiyanti; Fitria Primi Astuti; Eti Salafas
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 1 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.2 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.787 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i1.525

Abstract

 Perkembangan Bayi/Balita seharusnya sesuai dengan tahapan perkembangan. Stimulasi perkembangan hendaknya dilakukan secara rutin sehingga bayi/balita tidak mengalami keterlambatan. Jumlah Bayi/Balita di Kelurahan Candirejo per Oktober 2017 adalah 345 anak. Terdapat 5 posyandu dengan 25 kader posyandu. Kader dan orang tua bayi balita kurang mengetahui tahapan perkembangan dan stimulasi perkembangan yang harus dilakukan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan tentang stimulasi perkembangan pada balita sesuai dengan tahapan perkembangan. Metode kegiatan dilakukan dengan dua tahap yaitu penyuluhan tentang stimulasi perkembangan bayi/balita pada kader posyandu dan pelaksanaan stimulasi perkembangan oleh orangtua. Sasaran kegiatan ini adalah kader posyandu Kelurahan Candirejo dan orangtua/pengasuh. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan kaderPosyandutentang stimulasi perkembangan dan kartu kendali.Hasil kegiatan ini yaitu adanya peningkatan rata-rata pengetahuan kader tentang stimulasi  perkembangan sebanyak 2 angka dengan nilai minimal 6 dan maksimal 10. Stimulasi yang harus dilakukan oleh orangtua/pengasuh sebagian besar pada aspek bahasa dan personal sosial. Orangtua/pengasuh melakukan stimulasi perkembangan setiap hari. Diharapkan kader Posyandu selalu memberikan penyuluhan stimulasi sesuai dengan tahapan perkembangan dan melaporkan ke bidan desa apabila menemukan keterlambatan perkembangan pada balita di wilayah Posyandunya. Orangtua/pengasuh disarankan untuk selalu melakukan stimulasi perkembangan sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Kata Kunci : Stimulasi Perkembangan, Kader Posyandu, Bayi/Balita
Pelatihan Soft Skills Sumber Daya Manusia Kesehatan di SMK Bhakti Medika Wiyata Kristen Magelang Eti Salafas; Luvi Dian Afriyani; Adi Purwanto
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment November
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.502 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i2.1104

Abstract

Soft skills are terms related to emotional intelligence, personality traits, social skills, communication, language, personal habits, friendliness and optimism that characterize a person's ability to relate to others. These soft skills contribute 80% of a person's success compared to hard skills. An exploratory study of 130 industries in 16 provinces in Indonesia, shows that the biggest gap between the competencies needed by the business and industrial world and the competencies of health vocational high school (SMK) graduates is in aspects of soft skills such as: honesty, discipline, communication, initiative and teamwork. Soft skills should be built as early as possible, to prepare health human resources with character. SMK Bhakti Medika Wiyata Kristen Magelang organizes vocational nursing and pharmacy with a total of 60 students. These students are prospective health workers. There is a tendency for class XII students to be more daring to cheat (dishonestly) during exams than students of X and XI. Students often delay doing schoolwork and there is still a lot of free time that has not been used optimally so that schoolwork is done less than optimally. This condition if left unchecked will affect the character development of health human resources. The world of work does not only choose prospective workers who are proficient in academic abilities, but pays great attention to skill values including the values of honesty, responsibility, courtesy, discipline, commitment, self-confidence, ethics, cooperation, creativity, communication, and leadership. soft skills). Through this Community Service, students are given soft skills training including time management, effective communication and preparing action plans. Evaluation is carried out during the process and followed for 1 month. Process evaluation is carried out qualitatively, there is a change in knowledge and positive attitudes towards the character of the work that is built.ABSTRAKSoft skills adalah istilah berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, ketrampilan sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan dan optimisme yang mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Soft skills ini memberikan kontribusi 80% keberhasilan seseorang dibandingkan dengan hard skills. Penelitian eksploratif 130 industri di 16 provinsi di Indonesia, menunjukkan kesenjangan terbesar antara kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri dengan kompetensi lulusan SMK adalah pada aspek soft skills seperti : kejujuran, kedisiplinan, komunikasi, inisiatif dan kerjasama tim. Soft skills hendaknya dibangun sedini mungkin, untuk mempersiapkan sumber daya manusia kesehatan yang berkarakter. SMK Bhakti Medika Wiyata Kristen Magelang menyelenggarakan kejuruan keperawatan dan farmasi dengan jumlah seluruh siswa 60. Para peserta didik ini merupakan calon tenaga kesehatan. Ada kecenderungan siswa kelas XII lebih berani menyontek (tidak jujur) ketika ujian dibandingkan siswa X dan XI. Siswa sering menunda mengerjakan tugas sekolah dan masih banyak waktu luang yang belum digunakan dengan optimal sehingga tugas sekolah dikerjakan kurang maksimal. Kondisi ini apabila dibiarkan akan berpengaruh terhadap pembangunan karakter sumberdaya manusia kesehatan. Dunia kerja tidak hanya memilih calon pekerja yang cakap dalam kemampuan akademik saja, tetapi sangat memperhatikan nilai-nilai kecakapan diantaranya nilai kejujuran, tanggung jawab, sopan santun, disiplin, komitmen, rasa percaya diri, etika, kerjasama, kreativitas, komunikasi, dan kepemimpinan (soft skills). Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat ini siswa-siswi diberikan pelatihan soft skills meliputi manajemen waktu, komunikasi efektif dan menyusun rencana aksi. Evaluasi dilaksanakan saat proses dan diikuti selama 1 bulan. Evaluasi proses dilaksanakan secara kualitatif, ada perubahan pengetahuan dan sikap positif terhadap karakter kerja yang dibangun.
Optimalisasi Fisik dan Mental Ibu Hamil dengan Prenatal Yoga dan Afirmasi Positif Oktaviana Pratiwi Rudin; Nurlia Erika; Eti Salafas
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.277 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1620

Abstract

Pregnancy is a physiological process, during pregnancy pregnant women experience physical and psychological changes that can cause discomfort. One of the efforts to overcome this discomfort is by doing Prenatal Yoga. Prenatal yoga is a sport that emphasizes respiratory movements, stretching, and strengthening which is useful for reducing complaints of pregnant women and preparing for physical fitness during childbirth. Research conducted by Islam, found that the health condition of the mother before prenatal yoga experienced one to three pregnancy complaints as much as 69%, the remaining more than three complaints 31% while the mother's health condition after doing prenatal yoga 58.6% did not experience pregnancy complaints and 41% experienced one to three complaints due to pregnancy. Physical fitness activities combined with positive affirmations really help mothers reduce complaints of discomfort during pregnancy while preparing physically and psychologically for childbirth. The purpose of this community service is to teach Prenatal yoga and positive affirmations to pregnant women through a class for pregnant women in Pringapus which is attended by 10 pregnant women. The result is a change in knowledge, attitudes and skills of pregnant women about prenatal yoga and positive affirmations. It is expected that pregnant women apply prenatal yoga and positive affirmations independently and regularly.ABSTRAKKehamilan merupakan proses fisiologis, selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Salah satu upaya mengatasi ketidaknyamanan tersebut dengan melakukan Prenatal Yoga. Prenatal yoga adalah olahraga yang menekankan pada gerakan respirasi, peregangan, serta penguatan yang bermanfaat untuk mengurangi keluhan ibu hamil dan mempersiapkan kebugaran fisik saat persalinan. Penelitian yang dilakukan Islami, diperoleh kondisi kesehatan ibu sebelum prenatal yoga mengalami satu hingga tiga keluhan kehamilan sebanyak 69%, sisanya lebih dari tiga keluhan 31% sedangkan kondisi kesehatan ibu setelah melakukan prenatal yoga 58.6% tidak mengalami keluhan kehamilan dan 41% mengalami satu hingga tiga keluhan karena kehamilan. Aktifitas fisik kebugaran yang dipadukan dengan afirmasi positif sangat membantu ibu mengurangi keluhan ketidaknyamanan selama kehamilan sekaligus mempersiapkan fisik dan psikologis untuk menghadapi persalinan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengajarkan Prenatal yoga dan afirmasi positif kepada ibu hamil melalui kelas ibu hamil di Desa Pringapus yang diikuti oleh 10 ibu hamil. Hasilnya ada perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan ibu hamil tentang prenatal yoga dan afirmasi positif. Diharapkan ibu hamil menerapkan prenatal yoga dan afirmasi positif secara mandiri dan teratur.
Edukasi Pijat Bayi sebagai Terapi Commond Cold Eti Salafas; Luvi Dian Afriyani
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i1.2325

Abstract

Baby massage is a touch therapy in direct contact with the skin which provides a feeling of security and comfort for the baby. If done regularly, this therapy will increase catecholamine hormons (epinephrine and norepinephrine), increase growth and development as well as being a therapy when babies/toddler are sick. One of them is when you suffer from the common cold, massage therapy can be done independently by the mother. Many mothers don’t know how to massage baby with common cold. This activity was carried out at the Cekelan Mdureso Temanggung, to increase mother’s knowledge abaout baby massage as a therapy for the common cold. Participants were mothers who had babies/toddlers on 15 February 2023 with total of 10 mothers. The activity consists of three stages, namely the target assessment stage, counseling activities and evaluation activities. The methods used are lectures, discussions and demonstrations. The evaluation result show an increase in knowledge from an average of 50 (pre test) to an average of 71 9post test) and skills from 45 to 74. It is expected that mothers practice baby massage when their baies/toddlers experience a commond cold. ABSTRAK Pijat bayi adalah terapi sentuh kontak langsung dengan kulit yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi bayi. Jika dilakukan teratur, terapi ini akan meningkatkan hormon katekolamin (epinefrin dan norepinefrin), peningkatan pertumbuhan dan perkembangan sekaligus dapat menjadi terapi saat bayi/balita sakit. Salah satunya ketika menderita commond cold, terapi pijat dapat dilakukan secara mandiri oleh ibu. Banyak ibu yang tidak mengetahui cara pijat bayi commond cold. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Posyandu Cekelan Madureso Temanggung, untuk meningkatkan pengetahun ibu tentang pijat bayi sebagai terapi common cold. Peserta adalah ibu yang mempunyai bayi/balita pada kegiatan posyandu tanggal 15 Februari 2023 sejumlah 10 orang. Kegiatan terdiri tiga tahap yaitu tahap penjajagan target sasaran, kegiatan penyuluhan dan kegiatan evaluasi. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan dari rerata 50 (pre test) meningkat menjadi rerata 71 (post tes) dan ketrampilan 45 menjadi 74. Diharapkan ibu mempraktikkan pijat bayi saat bayi/balitanya mengalami commond cold.
Karakteristik Dispensasi Kawin di Pengadilan Agama Ambarawa Tahun 2022: Characteristics of Marriage Dispensation in Ambarawa Religious Court in 2022 Feny Marselina; Eti Salafas
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.278

Abstract

The rate of child marriage in Indonesia is ranked 7th (UNICEF, 2018) and ranked 2nd in ASEAN with a child marriage rate of 27.6 percent or around 23 million children married in Indonesia in 2018 (KPPPA, 2018), the Central Java Women's Empowerment and Child Protection Office recorded an increase in child marriage. In 2019, there were 2,049 child marriages until September 2020, an increase of 8,338 cases. This figure places Semarang Regency in 26th rank out of 35 regencies/cities in Central Java Meanwhile, in the first quarter of 2022, there were 63 cases. In 2021 there were 216 because these 63 cases were still in the first quarter of 2022. Marriage dispensation is granted by the Religious Court to prospective brides aged less than 19 years (men) and 16 years (women). In the Ambarawa Religious Court in 2022, there were 231 cases of marriage dispensation verdicts. This study aims to describe the characteristics of marriage dispensation in the Ambarawa Religious Court area. This study is quantitative descriptive with a cross sectional approach using secondary data on marriage dispensation application documents from the Ambarawa religious court. The population is juvenile couples who applied for marriage dispensation at the Ambarawa Religious Court with 231 complete documents. Univariate analysis uses frequency distributions. The results of the study, the majority of couples' education is junior high school with the percentage of women (63.6) more than men (44.2%). Men's income is mostly (65.8%) more than UMR while women's income is almost entirely below UMR (94.4%), the reason for applying for marriage dispensation is most of them getting pregnant out of wedlock (19.9%). It is hoped that there will be efforts to increase knowledge, attitudes and positive social behavior of adolescents in order to avoid the occurrence of pregnancy out of wedlock.   ABSTRAK Angka pernikahan anak di Indonesia berada di peringkat 7 (UNICEF, 2018) dan peringkat 2 ASEAN dengan angka pernikahan usia anak 27,6 persen atau sekitar 23 juta anak yang menikah di Indonesia tahun 2018 (KPPPA, 2018), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jawa Tengah mencatat adanya peningkatan pernikahan anak di bawah umur. Pada tahun 2019 ada 2.049 pernikahan anak hingga September 2020 jumlahnya meningkat 8.338 kasus. Angka tersebut menempatkan Kabupaten Semarang pada peringkat 26 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sedangkan pada triwulan pertama 2022, terjadi 63 kasus. Pada 2021 terdapat 216 karena 63 kasus ini masih periode triwulan pertama pada tahun 2022. Dispensasi kawin diberikan oleh Pengadilan Agama kepada calon mempelai usia kurang 19 tahun (pria) tahun dan 16 tahun (wanita). Di Pengadilan Agama Ambarawa pada tahun 2022 ada 231 perkara putusan dipensasi kawin. Penelitian ini bertujuan  mengambarkan karakteristik dispensasi kawin di wilayah Pengadilan Agama Ambarawa. Penelitian ini Deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan data sekunder dokumen permohonan dispensasi kawin pengadilan agama Ambarawa. Populasinya adalah pasangan remaja yang mengajukan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Ambarawa dengan dokumen lengkap sebanyak 231. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian, mayoritas pendidikan pasangan adalah SMP dengan persentase Perempuan (63,6) lebih banyak dari laki-laki (44,2%). Penghasilan laki-laki sebagian besar (65,8%) lebih dari UMR sedangkan penghasilan perempuan hampir seluruhnya dibawah UMR (94,4%), alasan pengajuan dispensasi kawin paling banyak adalah hamil diluar nikah (19,9%). Diharapkan ada upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pergaulan remaja yang positif supaya terhindar kejadian hamil diluar nikah.
Yoga Anak untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Dwi Trisnawati; Eti Salafas; Ita Purnamasari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Childhood is a sensitive period. At this time, all aspects of a child's development will become the basis for further development. At present, children tend to be dependent on playing gadgets which have a negative impact on children's growth and development, one of which can decrease children's learning concentration. This requires a stimulus from the environment to support optimal development, namely through a good parenting pattern. One of the things that can be done is stimulating children's yoga. This community service aims to increase the concentration of children's learning with yoga and increase parents' knowledge about the dangers of gadgets. The method used in the implementation of community service is carried out directly by providing counseling about the dangers of gadgets and simulating children's yoga movements. For secondary data collection door to door then determine the problem, priority problems, implementation and evaluation of activities. The location of the activity is in the fish market building RT 02 RW 05 Langensari on 27 May 2022 at 16.00 WIB. The media used in this activity are leaflets and posters. It was found that 4 (100%) parents of children under five knew various yoga movements and had applied yoga movements to their children at home. Then from the results of the evaluation, it was also found that for all Baliat 4 (100%) there was a change in children's behavior in using gadgets which had decreased and children's concentration in learning increased. Parents of toddlers already know and apply ways to increase children's learning concentration by doing children's yoga. AbstrakMasa kanak-kanak adalah masa sensitif. Pada masa ini,seluruh aspek perkembangan anak yang nantinya menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya. Pada masa sekarang Anak-anak cendrung ketergantungan bermain gadget yang menyebabkan dampak negatif pada pertumbuahan dan perkembangan anak, salah satunya dapat menurunya konsentrasi belajar anak. Hal ini diperlukan stimulus dari lingkungan untuk mendukung perkembangannya secara optimal, yaitu melalui pola gasuhan yang baik salah satu yang dapat dilakukan yaitu mestimulasi yoga anak. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak dengan yoga serta menambah pengetahuan orang tua tentang bahaya gadget. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara langsung dengan memberikan penyuluhan tentang bahaya gadget dan simulasi gerakan yoga anak. Untuk pengambilan data sekunder secara door to door kemudian menentukan masalah, prioritas masalah, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Lokasi pelaksanaan kegiatan di gedung pasar ikan RT 02 RW 05 Langensari pada tanggal 27 Mei 2022 pukul 16.00 WIB. Media yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu leaflet dan poster. Didapatkan 4 (100%) orang tua balita telah mengetahui macam-macam gerakan yoga anak dan telah menerapkan gerakan yoga kepada anaknya dirumah. Kemudian dari hasil evaluasi juga didapatkan Semua Baliat 4 (100%) adanya perubahan perilaku anak dalam penggunaan gadget yang sudah berkurang dan meningkatnya konsentrasi anak dalam belajar. Orang tua balita sudah mengetahui dan menerapkan cara untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak dengan melakukan yoga anak.
Pengabdian Masyarakat Pelatihan Pijat Bayi pada Kader Posyandu Fera Aldania; Eti Salafas; Ainun Mardiah; Uli Che Agustine
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

optimal quality of baby growth and development will become the basic capital of a nation. Baby can grow and develop well if their basic needs are met, namely honing, loving and nurturing. The need for honing is the need for early stimulation. The provision of appropriate early stimulation will allow the formation of ethics, good personality, intelligence, independence, skills and good productivity (Kusmiyati, 2013). Baby massage is a form of stimulation. There are various types of stimulation, including visual, auditory, tactile, language, social and other stimulation. Baby massage which is a form of tactile stimulation has long been known in Indonesian society (Kompas, 2013). Baby massage is very important to support the child's growth and development and is better done regularly by parents / caregivers / people who receive special training. Massage the baby done with a touch of love, allowing for the existence of communication with the baby. Massage the baby with a touch of love can be a visual, auditory, linguistic and visual stimulation. The purpose of this community service is to provide complementary therapy for healthy baby massage to cadres through the media booklets that are shared during counseling and will then be practiced by the cadres. The method used is counseling. The conclusions obtained after this community service are the pre-test results of cadres in the category of good knowledge 83.33%, the sufficient category 16.67% and the post-test results 100% cadres in the category of good knowledge. In addition, the skills of the posyandu cadres are also in the good category shown by the results of the evaluation with a value of >80. AbstrakBayi adalah masa keemasan dalam pertumbuhan dan perkembangan, sehingga kualitas tumbuh kembang bayi yang optimal akan menjadi modal dasar suatu bangsa. Bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika kebutuhan dasarnya terpenuhi, yaitu asah, asih dan asuh. Kebutuhan asah adalah kebutuhan akan stimulasi dini. Pemberian stimulasi dini yang sesuai akan memungkinkan terbentuknya etika, kepribadian yang baik, kecerdasan, kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik (Kusmiyati, 2013). Pijat bayi merupakan salah satu bentuk stimulasi. Terdapat berbagai jenis stimulasi, diantaranya stimulasi visual, pendengaran, sentuhan, bahasa, sosial dan lain-lain. Pijat bayi yang merupakan salah satu bentuk stimulasi sentuhan sudah lama dikenal di masyarakat Indonesia (Kompas, 2013). Pijat bayi sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak dan lebih baik dilakukan secara rutin oleh orang tua/pengasuh/orang yang mendapatkan pelatihan khusus. Pijat bayi yang dilakukan dengan sentuhan cinta, memungkinkan adanya komunikasi dengan bayi. Pijat bayi dengan sentuhan cinta dapat menjadi stimulasi visual, pendengaran, bahasa dan visual.Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan terapi komplementer pijat bayi sehat pada kader melalui media booklet yang dibagikan saat penyuluhan kemudian akan dipraktikan oleh para kader. Metode yang digunakan adalah penyuluhan. Kesimpulan yang didapatkan setelah pengabdian masyarakat ini adalah hasil pre-test responden dalam kategori pengetahuan baik 83,33%, kategori cukup 16,67% dan hasil post-test 100% kader dalam kategori pengetahuan baik. Selain itu, keterampilan para kader posyandu juga dalam kategori baik ditunjukkan dengan hasil evaluasi dengan nilai >80 .
Pendidikan Kesehatan Remaja Putri Luar Sekolah Tentang Cara Mengatasi Dismennorhoe (Nyeri Haid) di Kelurahan Fatubenao - Kabupaten Belu - Provinsi NTT: Pendidikan Kesehatan Remaja Putri Luar Sekolah Tentang Cara Mengatasi Dismennorhoe (Nyeri Haid) Maria Beata Aku; Eti Salafas; Yosefina Lin; Etilia Abuk
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Reproductive health is an important issue for adolescents. One of the initial changes that occur in adolescents is menstruation, which can cause dysmenorrhea. Dysmenorrhea can interfere with learning activities and can also indirectly affect the productivity and quality of life of adolescents. In Indonesia, the incidence of dysmenorrhea reaches 60-70% with a prevalence of 64.5% at the age of 17-24 years. The incidence of primary dysmenorrhea in Indonesia is 54.89%, while the remaining 45.11% is secondary. One way to reduce menstrual pain is yoga, the benefits of yoga include increasing blood circulation throughout the body, lung capacity when breathing, reducing body, mind and mental tension, and reducing pain. In addition, yoga is also believed to reduce fluid that accumulates in the waist which causes pain during menstruation. The purpose of this Community Service is to increase knowledge of young women about dysmenorrhea and how to reduce dysmenorrhea complaints with Yoga in the Fatubenao Belu Village, East Nusa Tenggara. The method is carried out by providing health education to young women and teaching yoga exercises. The average pre-test result for female youth is 58.69 with a minimum score of 34.33 and a maximum of 83). The average post-test result of knowledge of young women is 75 with a minimum score of 48 and a maximum of 95. With increased knowledge, young women are expected to be able to do yoga exercises to deal with menstrual pain at home, and be able to apply the knowledge gained as knowledge about women's reproductive health through yoga
Akupresure dan Yoga untuk Mengurangi Nyeri Haid (Disminore) pada Remaja Putri Fitri Isni; Eti Salafas; Lilis Suryani; Runiatin
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea is menstruation accompanied by pain and 20-90% is often found in young women. In addition to pharmacological therapy in the form of non-steroidal anti-inflammatory drug therapy, dysmenorrhea can also be treated with non-pharmacological therapies such as acupressure and yoga.Acupressure is a safe non-pharmacological therapy to reduce dysmenorrhea pain and can be done independently. Another alternative in implementing non-pharmacological therapy is by doing yoga. Yoga therapy is one of the recommended relaxation techniques to reduce dysmenorrhea. Various problems that arise during menstruation are gynecological problems that are often complained of by adolescents, such as menstrual irregularities, menorrhagia, dysmenorrhea, and other related symptoms. The problem experienced by adolescent partners is the handling of dysmenorrhea other than medication. Based on the data obtained when conducting a pretest using a questionnaire, the lowest score in Semuntai Village was 35 and the highest was 80, in Sumi Village the lowest score is 45 and the highest is 75 and in Abola Village (Southeast Sulawesi) the lowest score is 30 and the highest is 80 ,young women do not know how to treat menstrual pain using acupressure and yoga methods. Therefore, acupressure and yoga counseling activities are carried out to treat menstrual pain in young women. The method used in this activity has 4 stages, namely determining respondents, filling out the pre-test, delivering material and evaluating. Respondents were 15 young women with 5 people in each region. The material presented uses booklets and demonstrations using videos. The result of community service activities that have been carried out in 3 different areas is an increase in knowledge of young women about acupressure and yoga to reduce menstrual pain before and after being given counseling.   Abstrak Disminore adalah menstruasi yang disertai dengan rasa nyeri dan 20-90% sering ditemui pada remaja putri. Selain dengan terapi farmakologi yang berupa pemberian terapi obat anti inflamasi non steroid, disminore juga dapat diatasi dengan terapi nonfarmakologi seperti akupresure dan yoga. Akupresur merupakan terapi non farmakologi yang aman dilakukan untuk mengurangi nyeri dismenorea dan dapat dilakukan secara mandiri. Alternatif lain dalam pelaksanaan terapi non farmakologis yaitu dengan cara melakukan yoga. Terapi yoga merupakan salah satu teknik relaksasi yang dianjurkan untuk mengurangi tingkat dismenorea. Berbagai masalah yang timbul pada menstruasi merupakan masalah ginekologi yang sering dikeluhkan oleh remaja, seperti ketidakteraturan menstruasi, menoragia, dismenorea, dan gejala lain yang berhubungan. Permasalahan yang dialami mitra remaja adalah penanganan disminore selain dengan obat. Berdasarkan data yang diperoleh saat melakukan pretest menggunakan kuisioner menunjukkan nilai terendah di Desa Semuntai adalah 30 dan tertinggi 80, di Desa Sumi nilai terendah adalah 45 dan tertinggi 75 dan di Desa Abola (Sulawesi Tenggara) nilai terendah adalah 30 dan tertinggi 80 ,remaja putri belum mengetahui penanganan nyeri haid menggunakan metode akupresure dan yoga. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan penyuluhan akupresur dan yoga untuk mengatasi nyeri haid pada remaja putri. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini ada 4 tahap yaitu penentuan responden, pengisian pre test, penyampaian materi dan evaluasi. Responden adalah remaja putri berjumlah 15 orang dengan masing-masing wilayah 5 orang. Materi yang disampaikan menggunakan booklet dan demonstrasi menggunakan vidio. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan di 3 wilayah berbeda adalah adanya peningkatan pengetahuan remaja putri tentang akupresure dan yoga untuk mengurangi ny
Senam Yoga untuk Mengatasi Nyeri Dismenorea pada Remaja Putri Aice Bela Fitriyani; Sulisnawati Wonggo; Eti Salafas
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adolescence or the transition period of childhood to adulthood which is indicated by psychic, emotional, and physical changes. Dysmenorrhoea is menstrual cramps or menstrual pain. Menstrual pain occurs mainly in the lower abdomen, but can spread to the lower back, waist, pelvis, upper thighs, to the calves. Yoga is a technique that teaches relaxation, breathing, and body position techniques to improve strength, balance and reduce pain. Yoga during menstruation is an exercise consisting of physical movements, deep breathing, and meditation to relieve problems that arise during menstruation. method used is the provision of Health Education Yoga Gymnastics to overcome Dysmenorrhoea Pain, Doing yoga gymnastics movements to overcome Dysmenorrhoea Pain. The results obtained before the Pretest there is still a lack of knowledge related to the importance of the benefits of Yoga in reducing pain. Judging from the data, most of the information has good knowledge only 3 people (23.08%), enough knowledge 1 person (7.69%) and knowledge less 9 people (69.23%). After the socialization of the importance of Yoga to reduce the pain of dysmenorrhoea, socialization related to this knowledge has been achieved. Judging from the data, the information shows that most of them have good knowledge, only 13 people (100%). The conclusion of community service activities to adolescents is the increase in insight and knowledge of adolescents about the benefits of yoga gymnastics to overcome dysmenorrhoea pain in adolescents.   Abstrak Masa remaja atau masa peralihan periode bocah menuju dewasa yang ditunjukkan oleh perubahan psikis, emosi, serta fisik. Dismenorea adalah kram menstruasi atau nyeri menstruasi. Nyeri menstruasi terjadi terutama di perut bagian bawah, tetapi dapat menyebar hingga ke punggung bagian bawah, pinggang, panggul, paha atas, hingga betis. Yoga merupakan tehnik yang mengajarkan seperti tehnik relaksasi, pernafasan, dan posisi tubuh untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan dan mengurangi rasa nyeri. Senam Yoga Saat Menstruasi merupakan latihan yang terdiri dari gerakan fisik, pernafasan dalam, dan meditasi untuk meringankan masalah yang muncul saat menstruasi. Metode yang digunakan yaitu pemberian Pendidikan Kesehatan Senam Yoga untuk mengatasi Nyeri Dismenorea, Melakukan Gerakan senam yoga untuk mengatasi Nyeri Dismenorea. Hasil yang diperoleh sebelum dilakukan Pretes terdapat masih minimnya pengetahuan terkait pentingnya manfaat Senam Yoga dalam mengurangi rasa nyeri. Dilihat dari data  menunjukan informasi sebagian besar memiliki pengetahuan baik hanya 3 orang (23.08%), pengetahuan cukup 1 orang (7.69%) dan pengetahuan kurang 9 orang (69.23%). setelah dilakukannya kegiatan Sosialisasi pentingnya Yoga untuk mengurangi rasa nyeri Dismenorea, telah tercapainya sosialisasi terkait pengetahuan tersebut. Dilihat dari data  menunjukan informasi sebagian besar memiliki pengetahuan baik hanya 13 orang (100%). Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat kepada remaja adalah Bertambahnya wawasan dan pengetahuan remaja tentang manfaat senam yoga untuk mengatasi nyeri dismenorea pada remaja.