Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro Menggunakan Komponen Bekas Dengan Pemanfaatan Potensi Energi Terbarukan Di Desa Gelang Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember Yusuf Ismail Nakhoda; Irrine Budi Sulistiawati; Aryuanto Soetedjo
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3621.46 KB) | DOI: 10.31328/js.v1i2.903

Abstract

Pembangkit listrik tenaga pikohidro merupakan salah satu alternatif pembangkit listrik skala kecil yang dapat diterapkan di daerah pedesaan dimana tersedia aliran sungai yang mempunyai debit air yang kontinu dan tinggi jatuh air yang relatif rendah untuk menggerakkan turbin yang dapat menghasilkan daya listrik. Untuk dapat menghasilkan daya listrik dengan potensi yang demikian, diperlukan pembangkit listrik tenaga skala pikohidro. Di Desa Gelang Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember lokasi geografisnya merupakan sebuah dataran tinggi daerah perkebunan kopi dan teh, yang terdiri dari beberapa dusun dan kampung, diantara kampung dihuni oleh sekelompok warga Kampung Seng dan Kampung Genteng yang sampai saat ini belum menikmati listrik karena belum terjangkau jaringan listrik PLN. Dari hasil survei, kampung tersebut mempunyai potensi energi terbarukan berupa sungai yang mempunyai debit air kontinyu sepanjang tahun dan dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga skala pikohidro.  Pada program kemitraan masyarakat ditawarkan solusi yaitu memanfaatkan potensi energi terbarukan yang ada pada kampung tersebut untuk menghasilkan daya listrik. Pada lokasi Kampung Seng dan lokasi Kampung Genteng dapat diterapkan pembangkit listrik tenaga skala pikohidro menggunakan komponen bekas, sedangkan keluaran daya listriknya dapat digunakan untuk mensuplai kebutuhan listrik pada Mitra (1) dan Mitra (2).
CRITICAL TRAJECTORY - EXTREME LEARNING MACHINE TECHNIQUE FOR COMPUTING CRITICAL CLEARING TIME Irrine Budi Sulistiawati; Ardyono Priyadi; Adi Soepriyanto
Jurnal Ilmiah Kursor Vol 8 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28961/kursor.v8i1.73

Abstract

Electric power system is called reliable if the system is able to provide power supply without interrupted. However, in large systems changing on the system or disturbance may affect the power supply. Critical clearing time is the time for deciding the system is a stable or an unstable condition. Critical clearing time has also relationship with setting relay protection to keep the system in the stable condition. Prediction of critical real time for online assessment is expected to be used for preventive action system. That’s why critical clearing time still an interesting topic to be investigated.This paper calculating time of Extreme Learning Machine to predict critical clearing tim on system. Before predicted by Extreme Learning Machine, critical clearing time calculated using numerical calculation critical trajectory method with load changing and different fault occuring. Tested by Java-Bali 500 kv 54 machine 25 bus give result that Extreme learning machine is able to perform faster prediction of neural network.
Analysis of Under-frequency Load Shedding (UFLS) Relay Setting during Disturbances Irrine Budi Sulistiawati; Angga Budi Prastyo; Abraham Lomi; Ardyono Priyadi
International Journal of Smart Grid and Sustainable Energy Technologies Vol 3 No 2 (2019): IJSGSET
Publisher : Department of Electrical Engineering, Institut Teknologi Nasional Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.315 KB) | DOI: 10.36040/ijsgset.v3i2.2292

Abstract

Load changes on the system will affect the system stability itself. Load demand that exceeds the generated power will cause the system frequency to decline. Therefore, a load shedding procedure is required to improve the frequency. This research focuses on how to design a load shedding scheme that is activated by the operation of under frequency relay. There are two scenarios to analyze the system performance with a simulation, which are losing power on line about 128 MVA and generator loss power about 192 MVA. Those scenarios result in a decrease in the system frequency to 47.48 Hz and 47.90, respectively. After the load shedding scenario is performed, the frequency became an increase in the range of 51.54 Hz and 49 Hz within a few seconds.
TRANSIENT STABILITY ANALYSIS FOR DETERMINING CRITICAL CLEARING TIME IN ULUMBU GEOTHERMAL POWER PLANT Aventus Wagur; Abraham Lomi; Irrine Budi Sulistiawati
JEEMECS (Journal of Electrical Engineering, Mechatronic and Computer Science) Vol 1, No 2 (2018): August 2018
Publisher : Merdeka Malang University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634 KB) | DOI: 10.26905/jeemecs.v1i2.2353

Abstract

The presence of 3 comparable phases in the Ulumbu geothermal power plant affects the existing system, so it is necessary to conduct stability analysis to be able to find out the Critical Clearing Time (CCT) of the Circuit Breaker system that can maintain its synchronous condition. The results of the transient system analysis to determine the Critical Clearing Time were carried out when the 3 phases of the Ulumbu geothermal power plant were 0.4 seconds and showed that the level of voltage, frequency, and rotor angle would be faster DOI :  https://doi.org/10.26905/jeemecs.v1i2.2353
Perancangan Prototype Mesin Pengayak Pasir Semi Otomatis Menggunakan Photovoltaic Dionisia Rue; Irrine Budi Sulistiawati; Ni Putu Agustini
Jurnal JEETech Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal JEETech
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.493 KB) | DOI: 10.48056/jeetech.v2i1.152

Abstract

The sand sieving system is generally still done manually which requires full human power for the sieving process. This is quite time consuming and the resulting fine sand mass is far from what is required for a construction project. Therefore the author made the idea of ​​​​designing a sand sieving machine that can be applied anywhere. This machine uses a driving system of a Brushless Direct Current electric motor with a capacity of 350W as the driving motor. Brushless Direct Current Motor is used because it has the advantage of a large starting torque, higher speed because it does not use a brush. As a source of electricity, new renewable energy solar panels with a capacity of 400Wp are used which are more environmentally friendly and efficient. This machine works when the solar panels supply a power source to the driving motor and then transmitted by the chain and gear to the sieve tube for the sieving process. This machine has a faster sand sieving process than manual sieving and the type of motor used is more efficient.
Analisa Charging Baterai Menggunakan Bidirectional Converter Pada PLTS Skala Kecil Anto Nugroho; Abraham Lomi; Irrine Budi Sulistiawati; Rusilawati
SinarFe7 Vol. 4 No. 1 (2021): SinarFe7-4 2021
Publisher : FORTEI Regional VII Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.213 KB)

Abstract

Bagian terpenting dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah elemen penyimpanan. Sebuah baterai kimia atau super capsitor digunakan sebagai penyimpanan dan mengumpulkan fluktuasi energi. Akan tetapi baterai akan cepat habis seiring dengan penggunaan sehingga perlu diisi atau charging. Untuk charging pada baterai memerlukan arangkaian konverter yang adapat mengatur arah aliran adaya yang amengalir untuk amengisi atau amenggunakan baterai. Bidirectional converter adapatabekerja pada aduaamode, yaitu amode buck (Charging) dan amode boost (discharging) digunakan sebagai kontrol baterai pada PLTS. Mode charging yaitu ketika PV menghasilkan daya yang tinggi maka converter buck akan menurunkan tegangan untuk pengisian baterai dan menyuplai kebutuhan beban. Mode discharging dimana ketika PV tidak dapat memenuhi kebutuhan beban dimana baterai akan melepas energinya ke beban. Pada hasil perakitan Bidirectional Converter terdapat setting point yaitu pada saat tegangan PV diatas 14,9 v maka bidirectional converter akan bekerja dalam mode buck, dan apabila tegangan PV kurang dari 14,9 maka bidirectional converter akan bekerja dalam mode boost. Bidirectional converter ini mampu memberikan output arus charging 2,0A dan tegangan output 13,3V. Pada hasil pengujian menunjukkan bahwa bidirectional converter dapat bekerja dalam kondisi charging maupun discharging.
PERHITUNGAN CRITICAL CLEARING TIME UNTUK KESTABILAN TRANSIEN MENGGUNAKAN METODE REDUKSI KRON Sunnu Wahyu Setiawan; Irrine Budi Sulistiawati
SinarFe7 Vol. 1 No. 1 (2018): Sinarfe7-1A 2018
Publisher : FORTEI Regional VII Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.406 KB)

Abstract

Analisis kestabilan transien berperan penting untuk keamanan dan keandalan pada operasi sistem tenaga listrik. Kestabilan transien erat kaitannya dengan critical clearing time karena pada waktu pemutusan kritis (critical clearing time) dapat dilihat bagaimana sistem kembali pada keadaan stabil atau tidakstabil setelah mengalami gangguan. Tahapan dalam melakukan analisis kestabilan transien dibutuhkan proses reduksi matrik. Untuk tahapan tersebut agar memudahkan analisis kestabilan transien digunakan metode reduksi kron dalam mereduksi matrik pada sistem yang akan dianalisis. Simulasi dilakukanpada sistem multi-machine Fouad Anderson 3 generator 9 bus dengan gangguan yang terjadi pada bus 5 dan yang memutuskan gangguan yaitu pada saluran 5-7. Dari hasil simulasi menunjukan metode reduksi kron dapat mereduksi matrik admitansi pada sistem dan menunjukan nilai suseptansi agar memudahkan dalam melakukan perhitungan critical clearing time. Didapatkan nilai critical clearing time pada bus 5 adalah 0.569 sec.
ANALISIS EVALUASI SISTEM PROTEKSI PETIR (LIGHTNING PERFORMANCE) PADA JARINGAN TRANSMISI 70 kV GARDU INDUK SUKOREJO – GARDU INDUK BANGIL Pandu Fajar Satria; Irrine Budi Sulistiawati; Ni Putu Agustini
SinarFe7 Vol. 1 No. 1 (2018): Sinarfe7-1A 2018
Publisher : FORTEI Regional VII Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.392 KB)

Abstract

Petir adalah suatu gejala alam yang sering terjadi di daerah tropis di Indonesia. Dengan jumlah kerapatan sambaran petir yang sangat tinggi, jaringan transmisi 70 kV sangat rentan terkena gangguan. Pada penelitian ini menjelaskan performa jaringan transmisi terhadap sambaran petir. Lightning Performance (LP) dinyatakan dalam Flashover Rate (FOR) dan terbagi menjadi dua bagian yaitu jumlah gangguan sambaran langsung ke kawat fasa yang disebut Shielding Failure Flash Over (SFFOR) serta jumlah gangguan sambaran langsung ke menara atau kawat tanah yang disebut Back Flashover Rate (BFOR). Dari hasil analisa dan perhitungan menggunakan m-file MATLAB diperoleh nilai SFFOR pada jaringan transmisi 70 kV Gardu Induk Sukorejo – Gardu Induk Bangil berkisar antara 1,1537 hingga 0,5820 gangguan/100km/tahun yang mana nilai tersebut masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan standar IEEE yaitu 0,05 gangguan/100km/tahun, maka dari itu dilakukan penambahan jumlah piringan Isolator antara 11-12 buah agar nilai SFFOR dan BFOR dapat diperkecil. Semakin banyak jumlah piringan, nilai Critical Flash Over (CFO) Isolator semakin besar sehingga Isolator mampu menahan tegangan lebih yang muncul dan menurunkan nilai Flash Over Rate (FOR).
RANCANG BANGUN PROTOTYPE ALAT DETEKSI ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI Muhammad Riza Anugrah; Irrine Budi Sulistiawati
SinarFe7 Vol. 1 No. 1 (2018): Sinarfe7-1A 2018
Publisher : FORTEI Regional VII Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.57 KB)

Abstract

Jaringan distribusi seringkali mengalami banyak gangguan. Gangguan tersebut bisa diakibatkan oleh faktor alam atau gangguan dari benda seperti pohon, binatang dan benang yang mengakibatkan hubung singkat pada jaringan distribusi. Saat pelayan distribusi berusaha menormalkan sistem kembali, sulitnya mencari letak gangguan menyebabkan waktu yang terbuang cukup lama Pada penelitian ini telah dibuat sebuah alat berupa prototype deteksi arus gangguan hubung singkat yang terjadi pada jaringan distribusi dengan memakai sensor arus dan sensor suhu untuk deteksi arus lebih dan panas lebih. Tujuan dibuatnya alat ini yaitu untuk mempermudah pelayan distribusi dalam menemukan letak gangguan hubung singkat pada jaringan distribusi Dari hasil pengujian sistem alat secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa sistem ini dapat bekerja sesuai dengan perencanaan awal yaitu dapat mendeteksi arus lebih dan suhu yang tidak normal.
RANCANG BANGUN PROTOTYPE ALAT DETEKSI ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI Muhammad Riza Anugrah; Irrine Budi Sulistiawati
SinarFe7 Vol. 1 No. 1 (2018): Sinarfe7-1A 2018
Publisher : FORTEI Regional VII Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.562 KB)

Abstract

Jaringan distribusi seringkali mengalami banyak gangguan. Gangguan tersebut bisa diakibatkan oleh faktor alam atau gangguan dari benda seperti pohon, binatang dan benang yang mengakibatkan hubung singkat pada jaringan distribusi. Saat pelayan distribusi berusaha menormalkan sistem kembali, sulitnya mencari letak gangguan menyebabkan waktu yang terbuang cukup lama dikarenakan banyaknya penyulang Pada penelitian ini telah dibuat sebuah alat berupa prototype deteksi arus gangguan hubung singkat yang terjadi pada jaringan distribusi dengan memakai sensor arus dan sensor suhu untuk deteksi arus lebih dan panas lebih. Tujuan dibuatnya alat ini yaitu untuk mempermudah pelayan distribusi dalam menemukan letak gangguan hubung singkat pada jaringan distribusi Dari hasil pengujian sistem alat secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa sistem ini dapat bekerja sesuai dengan perencanaan awal yaitu dapat mendeteksi arus lebih dan suhu yang tidak normal.