Indradewa, Didik
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DISTRIBUSI ASIMILAT DAN ANALISIS LAJU PERTUMBUHAN BIBIT SAMBUNG PUCUK KAKAO DENGAN KLON BATANG ATAS BERBEDA BERDASARKAN TIGA INTERVAL WAKTU SIRAM Zakariyya, Fakhrusy; Indradewa, Didik; Santoso, Teguh Iman
AGRITROP Vol 17, No 2 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.388 KB) | DOI: 10.32528/agritrop.v17i2.2568

Abstract

Manajemen input di dalam pembibitan kakao paling penting adalah penyiraman secara intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interval waktu pemberian air dapat berpengaruh terhadap distribusi asimilat dan laju pertumbuhan bibit sambung pucuk dengan beberapa klon batang atas kakao. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia pada Bulan Januari ? Desember 2017. Penelitian dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah klon batang atas, yakni ICS 60, Sulawesi 1, dan KW 641 yang masing-masing disambung dengan semaian biji klon Scavina 6. Faktor kedua adalah interval waktu siram, yakni 2 hari sekali, 5 hari sekali, dan 8 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan interval siram dari 2 menjadi 5 hari sekali menurunkan bobot kering semua klon. Peningkatan interval siram dapat menurunkan proporsi asimilat ke daun dan batang, namun meningkatkan proporsi asimilat ke akar dan nisbah akar tajuk pada bibit sambung. Peningkatan interval waktu siram dapat menurunkan laju pertumbuhan nisbi pada semua klon.
Pengaruh Karakter Agronomis dan Fisiologis terhadap Hasil pada Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Paiman, Paiman; Yudono, Prapto; Sunarminto, Bambang Hendro; Indradewa, Didik
Agro-UPY Vol 6, No 1 (2014): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakter agronomis dan fisiologis terhadap hasil pada cabai merah. Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap kelompok (RALK) faktorial 5 x 3dengan 3 blok. Faktor pertama terdiri atas lima taraf yaitu bedengan bergulma, bedengan bebas gulma, bedengan dengan mulsa plastik perak hitam, bedengan dengan solarisasi tanah sebelum dan setelah olah tanah. Faktor kedua terdiri atas tiga taraf yaitu: jarak tanam 50 x 30, 50 x 50 dan 50 x 70 cm, sehingga diperoleh 15 kombinasi perlakuan ditambah satu kontrol (tanpa tanaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang akar, diameter batang, tinggi tanaman, luas daun, bobot daun khas, indeks luas daun, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan tanaman berpengaruh tidak langsung terhadap bobot buah per tanaman melalui bobot kering tanaman. Berat kering tanaman dan indeks panen berpengaruh langsung terhadap bobot buah per tanaman. Jumlah buah per tanaman berpengaruh tidak langsung terhadap bobot buah per tanaman melalui indeks panen. Kata kunci: karakter, agronomi, fisiologi, cabai merah
Penuaan Daun, Kandungan Klorofil Daun dan Hasil Biji Sorgum Manis (Sorghum bicolor L. Moench) di Bawah Kondisi Cekaman Kekeringan Kristanto, Budi Adi; Indradewa, Didik; Ma'as, Azwar; Sutrisno, R. Djoko
Agro-UPY Vol 6, No 1 (2014): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Cekaman kekeringan adalah salah satu cekaman abiotik utama di bidang pertanian yang mempengaruhi proses fisiologi dan hasil panen.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh cekaman kekeringan padakarakteristik kandungan klorofil, fotosintesis, penuaan daun dan hasil dalam empat kultivar sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench).Penelitian dilkakukan di dalam rumah kaca Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Percobaan pot dengan dua rezim irigasi dilakukan dalam rancangan acak lengkap pola faktorial dengantiga ulangan. Empat kultivar sorgum manis yaitu Sorgama5, langkaketo, kotabun dan numbu diperlakukan cekaman kekeringan. Perlakuan cekaman kekeringan melalui pendekatan selang waktu penyiraman, yaitu 5 dan 20 hari, sehingga diperoleh lengas tanah  sebesar 39,83 dan 22,82%  atau 92,75 dan 53,12% kapasitas lapang, setiap saat sebelum penyiraman berikutnya. Parameter stabilitas membran sel ditentukan berdasarkan prosedur Sairam et al. (1997), kebocoran elektrolit ditentukan berdasarkan prosedur Valentovic et al. (2006) yang dimodifikasi. Kandungan klorofil daun ditentukan berdasarkan metode spektrometri menurut prosedur Arnon (1949), laju penuaan daun dihitung dengan menggunakan metode Dwyer et al. (1991) yang dimodifikasi. Berat daun spesifik dihitung dengan menggunakan metode Pearce et al. (1968). Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman kekeringan menyebabkan penurunan stabilitas membran sel daun, kandungan klorofil daun, stabilitas klorofil daun, laju fotosintesis, kebutuhan air,  biomasa tajuk,  hasil biji, berat 1000 biji dan efisiensi penggunaan air, namun meningkatkan kebocoran elektrolit membran sel daun dan laju penuaan daun empat kultivar sorgum manis. Karakter fisiologis yang diamati dapat dipergunakan sebagai penanda ketahanan kekeringan. Sorgama 5 dan langkaketo merupakan kultivar tahan kekeringan serta kotabun dan numbu merupakan kultivar rentan kekeringan. Kata kunci: cekaman kekeringan, penuaan daun, klorofil, hasil biji, sorgum manis.
CARA PENGENDALIAN GULMA SETELAH SOLARISASI TANAH UNTUK MENEKAN GULMA RESISTEN DAN MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL CABAI Paiman, Paiman; Yudono, Prapto; Sunarminto, Bambang Hendro; Indradewa, Didik
Agro-UPY Vol 6, No 2 (2015): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Penelitian bertujuan untuk mengetahui cara pengendalian gulma yang efektif menekan gulma resisten setelah solarisasi tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan hasil cabai. Penelitian menggunakan percobaan faktor tunggal yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL). Cara pengendalian gulma yaitu: bergulma, mulsa plastik perak hitam, tanpa membuka lembaran plastik transparan setelah solarisasi tanah, dan dengan membuka lembaran plastik transparan dan dilakukan satu kali penyiangan. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah individu gulma dan bobot kering gulma total. Pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, panjang akar, diameter batang, LAI dan bobot kering tanaman. Komponen hasil meliputi jumlah buah per tanaman, panjang buah, diameter buah, bobot per buah, bobot buah per tanaman, bobot buah per hektar, indeks panen, dan presentase penurunan hasil akibat kehadiran gulma. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam pada jenjang nyata 5%. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji jarak berganda Duncan (UJBD) pada jenjang nyata 5%. Analisis usahatani digunakan untuk mengetahui kelayakan usahatani cabai. Hasil penelitian keempat yaitu pengendalian gulma dengan mulsa plastik perak hitam merupakan metode terbaik dan menyebabkan pertumbuhan dan hasil cabai lebih tinggi, tetapi tidak beda nyata dengan tanpa membuka lembaran plastik transparan setelah solarisasi tanah. Kedua cara pengendalian layak untuk dilakukan dalam usahatani cabai. Kata kunci: pengendalian gulma, cabai merah
Perbaikan Kesuburan dan Kualitas Tanah Bekas Ubikayu Melalui Pengembalian Biomassa Kacang Tanah dan Jagung Wijanarko, Andy; Purwanto, Benito Heru; Shiddieq, Dja’far; Indradewa, Didik
Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan Vol 1, No 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.502 KB) | DOI: 10.21082/jpptp.v1n2.2017.p153-163

Abstract

Continuous planting of cassava can reduce soil fertility and yield of cassava. Returns of plant biomass can reduce the rate of decline in soil fertility. This study aims to determine the effect of the return of groundnut biomass in improving soil fertility and soil quality at cassava land. Laboratory and greenhouse studies have been conducted in Iletri Malang. Laboratory studies to determine the mineralization of N, experiment using a completely randomized design with three replications. The treatment consists of : the first factor (origin biomass): groundnut, maize, groundnut, maize 1: 1 (w/w), groundnut - maize 2: 1 (w/w), groundnut - maize 1: 2 (w/w) and without biomass, while the second factor (duration of land utilization for cassava): less than 10 years and more than 30 years. N mineralization estimated using first order equations. Greenhouse experiment using a randomized block design with treatment as same as with laboratory experiments. Parameter observations greenhouse experiment was pH, N and C in total, NH4+, NO3-, N labile fractions, C labile fractions and uptake of N, P, K. The results showed that application of groundnut : maize biomass ( 2: 1), increase the rate of mineralization (K) by 43% -56% and increase the amount of N mineralized (N0) by 171-222% as compared with no biomass application. Application of groundnut : maize biomass (1: 1) or groundnut : maize biomass (2: 1) is able to improve soil fertility as reflected by the increasing availability of total N, C-organic, NH4 + and NO3, improve the soil quality  with increase in the soil quality parameters ( N and C labile fractions), and  increases of the uptake of N, P and K by cassava. Returns biomass either groundnut mixed with maize or not, has the potential to restore soil fertility.
Pengelompokan Genotipe Jarak Pagar Berdasarkan Ketahanannya terhadap Kekeringan pada Fase Pembibitan di Lahan Pasir Pantai I Gusti Made Arya Parwata; Didik Indradewa; Prapto Yudono; Bambang Djadmo Kertonegoro
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 38 No. 2 (2010): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.724 KB) | DOI: 10.24831/jai.v38i2.1801

Abstract

Extension of jatropha planting on coastal sandy soil is an effort to look for an alternatif area to other soil types, this experiment is one of a series experiment aiming to classify jatropha based on their drought resistance, and to determine watering interval causing drought stress. The experiment was arranged using Split Plot Design with watering interval (once in 1, 3, 5, 7, and 9 day (s)) as main plot, and jatropha genotypes (IP-1A, IP-1M, IP-1P, IP-2A, IP-2M, IP-2P, Unggul Lokal (NTB), Gundul and Daun Kuning) as sub plot. The seeds of genotypes were planted in black polybag with coastal sandy soil media. The parameters observed were plant height, stem diameter, number of leaf, leaf width and plant dry weight, and the data collected were analyzed using Analysis of Variance, DMRT, Regrression and Cluster Analysis. The result showed that IP-1A, IP-2M, Gundul and IP-1M are the resistant genotypes, whereas Unggul Lokal, Daun Kuning, IP-2A and IP-2P are the susceptible genotypes. Once in one and three day (s) are optimum watering intervals, and once in nine days is a watering interval causing drought stress. Keywords : jatropha, drought, watering, coastal sandy soil