Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

The Use of Interpersonal Discourse Markers by Donald Trump and Joe Biden in The 2020 Usa Presidential Debate Santoso, Soehartanto Salim; Fadilah, Eka; Kurniawan, Yulius
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan penanda wacana interpersonal yang digunakan oleh Donald Trump dan Joe Biden dalam debat capres 2020. (2) Untuk menemukan fungsi dari jenis penanda yang digunakan dalam debat tersebut. Penelitian ini menerapkan dan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dalam menganalisis data dalam debat antara calon presiden, calon presiden, dan calon wakil presiden. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan Donald Trump dan Joe Biden dalam debatnya, keduanya menggunakan penanda interpersonal, dan penggunaan penanda interpersonal dalam debat mereka digunakan dengan baik sesuai dengan fungsi dan penggunaan penanda tersebut (penanda interpersonal) untuk mengatur alur pembicaraan, kata-kata “Sekarang” sebagai penanda transisi, ada “Lihat, dengarkan” untuk berinteraksi audiens lebih banyak mendengarkan. Menurut data yang dilampirkan oleh penulis, Trump menggunakan sekitar 9 penanda interpersonal, masing-masing dengan fungsinya. Dalam skala penanda yang digunakan oleh Trump, penulis mencatat 35 penggunaan penanda interpersonal. Sementara itu, Joe Biden menggunakan sekitar 5 penanda yang juga digunakan oleh Donald Trump, seperti "well, look, sure". Hanya saja Joe Biden tidak menggunakan kata “terus terang” dalam debatnya, penulis mencatat Biden menggunakan penanda interpersonal sebanyak 33 kali yang terekam.Hasil kedua dari penggunaan penanda interpersonal yang digunakan Trump dan Biden dalam debat USA 2020 adalah memberikan pemahaman baru tentang penggunaan penanda, khususnya penanda wacana interpersonal yang digunakan oleh kedua belah pihak dalam debat Amerika yang meliputi ranah politik. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan penanda di Amerika, khususnya dalam debat, menggunakan agresivitas langsung, pertanyaan langsung, dan memperkuat argumen politik. Karena Trump sendiri menggunakan penanda, pidato debatnya terlihat berani dalam berbicara, ia tidak berbasa-basi dan langsung ke pokok permasalahan. Di sisi lain, Joe Biden yang juga menggunakan penanda dalam pidato debatnya, lebih menunjukkan demokrasi. Penanda yang digunakan cenderung menunjukkan empati, dalam debat Joe Biden, penanda yang ia gunakan dalam pernyataannya membuat penanda interpersonal lebih inklusif, dan ia membangun debat yang kompetitif.
Kesedihan yang disebabkan oleh Perang dalam “Mieko and the Fifth Treasure” oleh Eleanor Coerr Muharto Haryono, Tan Theresia; Kurniawan, Yohanes; Kurniawan, Yulius
e-LinguaTera Vol. 3 No. 2 (2023): e-LinguaTera, Universitas Buddhi Dharma
Publisher : Fakultas Sosial dan Humaniora - Universitas Buddhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31253/lt.v3i2.2322

Abstract

War is a part of human history that is full of grief memories. Literature is a written forum for humanity to remember past events such as war which brought many different reactions and results in life. One of the literary works that portrays the concepts of war, grief, and trauma is “Mieko and the Fifth Treasure” written by Eleanor Coerr. This book was the primary data source of this journal. The purpose of this research was to find the changes due to World War II on the main character “Mieko” and the ways of dealing with her changes, by applying the theory of grief proposed by Kübler-Ross and David Kessler. The main results showed that before the war happened, Mieko was a normal girl who had a wonderful life and loved to make calligraphy art. However, after the war happened, Mieko experienced feelings of fear, confusion, abandonment, insecurity, and many other grief reactions, as a result of her injured hand, her movement to the village, and the bullying she got from some of her classmates. However, Mieko’s friendship with Yoshi slowly turned her negative thoughts into positive ones and made her grow more mature than his past personality. This article wrapped up the essence of healing from visible and invisible wounds that can be done through caring and love for others who are experiencing deep problems in life.
ARGUMENT STRUCTURE & PERSUASIVE TECHNIQUES USED IN WORLD UNIVERSITY DEBATE CHAMPIONSHIP & NATIONAL UNIVERSITY DEBATE CHAMPIONSHIP 2017 Vincent, Alfredo; Kurniawan, Yulius; Trihastutie, Nophita
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 2 No 1 (2018): Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2018
Publisher : Universitas Widya Kartika Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.053 KB)

Abstract

Penelitian ini menyoroti pentingnya penulisan akademik dalam wacana akademik yang merupakan skripsi. Penelitian ini menguji teknik dan struktur persuasif dari argumen yang digunakan oleh debat di “National University Debate Championship (NUDC) dan World University Debate Championship (WUDC)“. Dengan demikian, pernyataan masalah dalam penelitian ini adalaha jenis teknik persuasif tertentu yang digunakan dalam putaran final “National University Debate Championship (NUDC) dan World University Debate Championship (WUDC)“ dan jenis struktur argumen apa yang digunakan oleh tim pemenang di putaran final. Kemudian, tipe-tipe persuasif tersebut dikemukakan oleh Aristoteles dan tipe struktur argumen digunakan untuk menganalisis pengumpulan data. Terlebih, temuan itu menunjukkan dua hal. Pertama, semua debat menggunakan semua jenis teknik persuasif dan tipe struktur argumen dengan tipe tertentu sebagai yang paling sering digunakan. Kedua, semua debat memiliki alasan kuat yang mendukung klaim mereka, sementara muncul dalam argumen terstruktur.
SPEECH FUNCTION USED BY DONALD TRUMPS IN HIS SPEECHES ABOUT CORONAVIRUS Tambajong, Daniel Aaron; Kurniawan, Yulius
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 4 No 1 (2020): Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2020
Publisher : Universitas Widya Kartika Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.756 KB)

Abstract

Penelitian ini terutama ditujukan untuk menganalisis fungsi-fungsi wicara yang terdapat pada pidato Donald Trump tentang virus corona dan juga konteks pidatonya. Belakangan ini ada beberapa fenomena yang berpotensi menimbulkan kepanikan massal, salah satunya adalah virus corona. Oleh karena itu, pidato pemimpin di masing-masing negara menjadi penting, guna menciptakan situasi yang kondusif dan mengatasi kepanikan massa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi tuturan yang digunakan oleh Donald Trump dalam pidatonya tentang virus corona dan mendeskripsikan konteks fungsi tuturan yang digunakan oleh Donald Trump dalam pidatonya tentang virus corona. Peneliti menggunakan teori Holmes untuk menganalisis fungsi bicara dan teori Hymes untuk mendeskripsikan konteks fungsi bicara. Hasil penelitian menunjukkan hanya ada tujuh dari delapan jenis fungsi bicara yang dikategorikan oleh Holmes yang ditemukan dalam pidato Trump tentang virus corona. Mereka adalah fungsi bahasa ekspresif, direktif, referensial, metalinguistik, phatic, puitis dan komisif. Kemudian, detail konteks situasi dalam pidato Trump dipaparkan oleh peneliti dalam penelitian ini.
THE FEARS OF INTIMACY OF HAZEL GRACE LANCASTER IN JOHN GREEN’S THE FAULT IN OUR STARS Kusuma, Zefanya Martha; Winardi, Yohanes Kurniawan; Kurniawan, Yulius
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 5 No 1 (2021): Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2021
Publisher : Universitas Widya Kartika Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.972 KB)

Abstract

Penelitian ini secara eksplisit membedah ketakutan akan kedekatan yang tercermin dalam novel The Fault In Our Stars karya John Green. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memecah novel ini bergantung pada Fears of Intimacy Psychological Approach. Ada dua sumber data yang peneliti gunakan untuk menguraikan dan mengkaji substansi eksplorasi. Peneliti menggunakan dua sumber informasi: informasi penting dan informasi tambahan. Sumber informasi penting dari ulasan ini adalah novel The Fault in Our Stars oleh John Green. Informasi tambahan adalah informasi pendukung yang diambil dari makalah dan artikel tertentu yang diidentifikasi dengan novel dan Pendekatan Psikologis Ketakutan Keintiman. Informasi tambahan dari resensi juga diambil dari data apa pun yang diidentifikasi dengan buku. Sumber informasi selanjutnya berfungsi sebagai alat untuk membantu peneliti memahami ungkapan dengan baik. Pemeriksaan informasi memukau subyektif dan Fears of Intimacy Psychological Approach digunakan dalam postulat ini untuk membantu peneliti dalam merinci dan mengungkapkan substansi untuk membuatnya lebih jelas oleh banyak orang. Mengingat penyelidikan, peneliti mendapatkan beberapa tujuan. Temuan mengungkapkan bahwa Ketakutan Keintiman dalam novel tercermin dari perasaan, perilaku, dan ucapan karakter utama. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa The Fears of Intimacy dalam novel telah mempengaruhi kehidupan karakter utama dan sekitarnya.
The Holocaust and Schindlerjuden in Schindler’s List movie: A New Historicism Study Wibowo, Ruth Christabella; Puspita, Ika Destina; Kurniawan, Yulius
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 5 No 1 (2021): Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2021
Publisher : Universitas Widya Kartika Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.268 KB)

Abstract

Tujuan riset ini adalah memeriksa berapa banyak bagian history yang terdapat pada film dengan judul Schindler’s List yang disutradarai oleh Steven Spielberg menggunakan teori Historicism yang baru dan teori Semiotic. Tujuan dari pembelajaran adalah : (1) menemukan latar belakang sejarah yang terdapat pada film, (2) menemukan relasi dari latar belakang sejarah yang terdapat pada film dengan sejarah sesungguhnya. Penulis menggunakan data qualitative dan metode descriptive untuk membantu focus pada analisa dan interpretasi dari isi riset. Penulis menggunakan film sebagai sumber data utama dan untuk sumber data lainnya, penulis menggunakan data-data sejarah yang didapat dari journal-journal social, website-website dan buku-buku. Hasil dari riset ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat sedikit perbedaan antara versi sejarah yang terdapat pada film dan sejarah sesungguhnya, film ini menunjukkan sejarah Holocaust dan Schindlerjuden. Terdapat simbol-simbol yang menggambarkan Holocaust dan Schindlejuden yang terdapat pada film yang membantu penonton untuk mengerti jalan cerita dari film.
THE USE OF SLANG BY THE MAIN CHARACTERS IN “P.S. I STILL LOVE YOU” MOVIE Mistika, Lusia Kurniati; Kurniawan, Yulius; Linuwih, Endar Rachmawaty
Seminar Nasional Ilmu Terapan Vol 5 No 1 (2021): Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2021
Publisher : Universitas Widya Kartika Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.963 KB)

Abstract

Penelitian ini terutama ditujukan untuk menganalisis penggunaan bahasa slang oleh karakter utama dalam film “P.S.I Still Love You”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri, jenis dan fungsi dari setiap kata slang yang terdapat dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penulis menggunakan teori karakteristik oleh Chapel dan London, teori tipe oleh Eric Partridge, dan teori fungsi oleh Yanchun dan Yanhong, dan penulis juga menggunakan teori Allan dan Burridge untuk mencari fungsi. Data dikumpulkan dari “P.S. Film Aku Masih Mencintaimu”. Hasil dari penelitian ini, penulis menemukan dua belas kata slang, penulis juga menemukan bahwa ada tiga karakteristik bahasa slang dalam film; Kreativitas, Ceroboh, dan Imitatif. Juga hanya ada tiga jenis dari sebelas jenis yang ditemukan dalam film yang digunakan oleh karakter utama; Bahasa gaul rumah umum, Bahasa gaul di sekolah umum dan universitas dan Bahasa gaul masyarakat. Penulis juga menemukan fungsinya; perasaan emosional pengguna slang, untuk memulai percakapan santai, untuk mempermalukan dan untuk mengatasi.
Peran Ekuitas Merek dan Keunggulan Bersaing Sebagai Mediator Antara Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Persepsi Kualitas Terhadap Kinerja Perusahaan Budiman, Arief; Ferrinadewi, Erna; Kurniawan, Yulius
Journal of Economics and Business UBS Vol. 12 No. 1 (2023): Regular Issue
Publisher : UniSadhuGuna Business School

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52644/joeb.v12i1.147

Abstract

Kinerja perusahaan tidak saja berorientasi dari perspektif finansial, di era dimana konsumen semakin bernilai dalam persaingan pasar sangat penting untuk melihat dan mengukuir kinerja peruahaan dari segi non finansial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Ekuitas Merek dan Keunggulan Bersaing sebagai mediator dalam kinerja perusahaan. Kedua variabel ini telah banyak diteliti sebagai variabel yang mempengaruhi kinerja perusahan, namun belum banyak ditemukan informasi secara empiris bagaimana peran keduanya sebagai mediator dalam model kinerja perusahaan. Melibatkan 103 data primer sepatu olah raga Nike, data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisa dengan metode PLS Smart untuk menguji peran mediator variabel Ekuitas Merek dan Keunggulan bersaing dalam model penelitian kinerja perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa Ekuitas Merek terbukti signifikan berperan sebagai mediator untuk Citra Merek dan Kepercayaan Merek terhadap Kinerja Perusahaan, namun tidak signifikan berperan sebagai mediator untuk persepsi kualitas. Sedangkan Keunggulan Bersaing terbukti signifikan berperan sebagai mediator hanya untuk Kepercayaan Merek saja sedangkan untuk Citra Merek dan Persepsi Kualitas tidak terbukti signifikan. Dalam perkembangan selanjutnya, sangat disarankan agar diteliti juga peran Keunggulan Bersaing sebagai mediator bagi Ekuitas Merek terhadap Kineraja perusahaan.