Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Komba-Komba (Eupatorium odoratum) Berbunga Putih dan Berbunga Kuning Sebagai Antinyamuk Armadany, Fery Indradewi; Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng; Fiyana, Ayu Sasta; Novi, Novi
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.583 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i2.3536

Abstract

Komba-komba (Eupatorium odoratum) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak terdapat di daerah Sulawesi Tenggara dan memiliki khasiat sebagai penolak  nyamuk (repellant). Terdapat dua jenis tumbuhan yang dikenal sebagai komba-komba, yaitu komba-komba berbunga putih dan komba-komba berbunga kuning. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol daun komba-komba berbunga putih dan berbunga kuning dan untuk mengetahui aktivitas antinyamuknya. Daun komba-komba diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% kemudian didelipidasi menggunakan n-heksan. Ekstrak terdelipidasi diidentifikasi metabolit sekundernya melalui skrining fitokimia secara kualitatif menggunakan reagen spesifik. Sedangkan uji aktivitas antinyamuk ekstrak terdelipidasi menggunakan konsentrasi 5%, 6%, dan 7% untuk menentukan daya proteksinya selama 6 jam. Hasil skrining fitokimia menunjukkan jenis metabolit sekunder dari ekstrak etanol daun komba-komba berbunga putih dan kuning sama, yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin. Uji aktivitas menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak semakin tinggi aktivitas antinyamuk yang dihasilkan. Ekstrak daun komba-komba berbunga kuning dan berbunga putih memiliki aktivitas antinyamuk yang sama, dimana ekstrak 7% memiliki potensi untuk dikembangkan dalam bentuk sediaan karena memiliki aktivitas awal 100% dan aktivitas hingga jam ke-6 sebesar 73%.Kata kunci: antinyamuk, Eupatorium odoratum, komba-komba, metabolit sekunder 
Study of Physical Characteristic and Equivalence between Generic and Branded Name of Phenylbutazone Tablet Akib, Nur Illiyyin; Husnaeni, Husnaeni; Zubaydah, Wa Ode Sitti; Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.497 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i2.3537

Abstract

Physical characterization and equivalence testing of generic and branded names of phenylbutazone tablets have been done. The information about quality of generic drugs is expected to increase the use of generic drugs by health practitioners and public. Dissolution test carried out by in vitro had correlation with bioequivalence by in vivo test. Sample of dissolution testing were generic (G) and branded (A and B) names of 200 mg phenylbutazone tablets. Physical characteristic test performed by uniformity weight test, hardness and disintegration time. Dissolution test were conducted by using basket and spectrophotometry ultra violet method in 200-400 nm wavelength. The result of uniformity weight of generic drug and branded drug was 352,02 mg and 352,82 mg, the hardness of generic was 9,58 kgf and branded was 9,50 kgf, and disintegration test result of generic was 16,1 minutes and branded was 3 minutes. The result of dissolution testing were dissolution profile and dissolved concentration at 30 minutes that compared to qualify of USP XXXII. Relative bioavailability testing of generic to A brand was 101.580 and generic to B brand was 105.275. Based on statistical test, there was no significant different or pharmaceutical equivalent. The generic tablets were equivalent to A and B branded names tablets with similar factors 82.120 and 74.271.Keywords: Equivalence, Dissolution, Salbutamol tablet; generic name, branded name
Formulasi dan Uji Stabilitas Lotion dari Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Sebagai Antioksidan Mardikasari, Sandra Aulia; Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng; Zubaydah, Wa Ode Sitti; Juswita, Endeng
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.392 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i2.3542

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengetahui stabilitas fisik lotion dari ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) sebagai antioksidan. Daun jambu biji adalah salah satu tanaman di sulawesi tenggara yang berkhasiat sebagai antioksidan. Ekstrak etanol daun jambu biji diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 96% yang kemudian didelipidasi dengan pelarut non polar n-heksan. Konsentrasi ekstrak daun jambu biji yang digunakan dalam sediaan lotion adalah konsentrasi inbisi 50% ekstrak terhadap radikal bebas yaitu 10xIC50; 20xIC50;  dan  30xIC50. Evaluasi karakteristik fisik dan kestabilan lotion dilakukan sebelum dan sesudah cycling test. Metode cycling test merupakan metode yang digunakan untuk melihat kestabilan fisik dari lotion yang dilakukan selama 6 siklus. Evaluasi karakteristik fisik sediaan lotion meliputi pengamatan organoleptik, pengujian homogenitas, pengukuran pH, pengukuran viskositas, dan uji daya sebar. Evaluasi kestabilan sebelum cycling test menunjukkan bahwa keseluruhan formula lotion yang dibuat sebelum cycling test adalah stabil yaitu Konsistensi  kental dan homogen; pH berkisar antara 6,55-6,8 (sesuai dengan SNI untuk pH kulit); daya sebar sediaan berkisar antara 4,7-6,9; dan viskositas berkisar antara 2200-4000 (sesuai dengan SNI untuk viskositas sediaan lotion). Sedangkan setelah cycling test menunjukkan bahwa formula lotion tidak stabil secara fisik dengan konsistensi sediaan yang berubah menjadi cenderung lebih cair, viskositas sediaan mengalami penurunan, pH sediaan mengalami penurunan yang signifikan (p-value<0,05), serta daya sebar sediaan yang meningkat secara signifikan (p-value<0,05) setelah cycling test.Kata Kunci: jambu biji, lotion, stabilitas fisik, cycling test
Skrining Fitokimia dan Evaluasi Sediaan Sabun Cair Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Salak Pondoh (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) Sebagai Antioksidan Adjeng, Andi Nafisah Tendri; Hairah, Sania; Herman, Syahlan; Ruslin, R; Fitrawan, La Ode Muhammad; Sartinah, Ari; Ali, Nur Fitriana Muhammad; Sabarudin, S
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v5i2.10170

Abstract

Pemanfaatan kulit buah Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) sebagai sumber antioksidan alami dalam sediaan sabun cair merupakan salah satu cara untuk mencegah efek buruk radikal bebas terhadap kesehatan kulit. Tujuan penelitian ini adalah melakukan skrining fitokimia terhadap senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol 96% kulit buah Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) dan memformulasi serta mengevaluasi sediaan sabun cair dari ekstrak tersebut.  Skrining fitokimia ekstrak dilakukan dengan menggunakan metode tabung. Penentuan variabel evaluasi sediaan sabun cair meliputi uji organoleptik, uji pH, tinggi busa dan viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% kulit buah Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) mengandung Flavonoid, Saponin, Tanin, dan Alkaloid. Sediaan sabun cair memilki karakteristik yaitu konsistensi yang cair, berwarna kuning kecoklatan, aroma rose. Tingkat keasaman (pH) adalah 10,46 dengan viskositas adalah 600 cPs dan Kestabilan busa mencapai 85% dimana semua hasil evaluasi karakteristik sediaan sabun cair ekstrak Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) sesuai dengan parameter Standar Nasional Indonesia (SNI)Kata kunci: ekstrak, etanol, sabun, Salacca zalacca, antioksidan
Uji Toksisitas Akut Ekstrak dan Fraksi Kulit Batang Ketapang Laut (Terminalia Catappa L.) Menggunakan Metode BSLT Sartinah, Ari; Yamin, Y; Arba, Muhammad; Akib, Nur Illiyyin; Adjeng, Andi Nafisah Tendri; Nurhasana, N; Pascayantri, Asniar
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v6i1.11430

Abstract

AbstrakToksisitas akut merupakan kemampuan suatu bahan kimia (obat/bahan obat) dalam menimbulkan kerusakan  pada suatu organisme dalam waktu yang relatif singkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ketoksikan akut dari ekstrak metanol, fraksi etil asetat dan fraksi air kulit batang ketapang laut (Terminalia catappa L.). Pengujian toksisitas akut dilakukan dengan menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) dan menggunakan analisis program untuk mengetahui nilai LC50 dari ekstrak dan fraksi. Hasil uji toksisitas akut menunjukan nilai LC50  dari ekstrak metanol, fraksi etil asetat dan fraksi air kulit batang ketapang laut (Terminalia catappa L. )  berturut-turut 247,997 ppm; 400,666 ppm dan 618,046 ppm. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak metanol batang ketapang laut (Terminalia catappa L.) bersifat paling toksik dibandingkan fraksi etil asetat dan fraksi air.Kata kunci: Ekstrak, Fraksi, Terminalia catappa L., BSLT, Artemia salina LeachAbstractAcute toxicity is the ability of chemical (drug/drug ingredient) to cause damage to organisms in a relatively short time. The purpose of this study was to determine the potential for acute toxicity of methanol extract, ethyl acetate and water fractions of sea ketapang stem skin (Terminalia catappa L.). Acute toxicity testing was performed using the BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) method and program analysis to determine the LC50 values of extracts and fractions. The results of the acute toxicity test showed the LC50 values of methanol extract, ethyl acetate and water fractions of the plant stem skin consecutively were 247,997 ppm; 400,666 ppm and 618,046 ppm. This shows that the methanol extract of sea ketapang stems (Terminalia catappa L.) is the most toxic compared to the ethyl acetate and the water fraction.Keywords: Extract, Fraction, Terminalia catappa L., BSLT, Artemia salina Leach
Physical Stability of Hair Tonic Contain Ethanol Extract Galangal (Alpinia galanga L.) Rhizome and Aloe Vera Leaf Filtrate (Aloe vera L.) Akib, Nur illiyin; Tendri Adjeng, Andi Nafisah; Lakasa, Rahiswari Pramudita; Suryani, Suryani; Sartinah, Ari; Ritonga, Halimahtussaddiyah; Armadany, Fery Indradewi
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v6i2.12054

Abstract

AbstractFormulation and stability testing of hair tonic contain galangal rhizome (Alpinia galanga L.) ethanol extract and Aloe vera L. filtrate has been done as alternative for dandruff removal and hair growth. This study aimed to produce stable hair tonic. Galangal rhizome extract obtained by maceration method using ethanol and aloe leaf filtrate obtained by filtering. Extracts and filtrates characterized include water and ethanol soluble content, water and ash content. Hair tonic was formulated by mechanical mixing method with variations of galangal rhizome ethanol extract and aloe vera leaf filtrate which were 4% and 12.5%; 5% and 25%; 6% and 37.5%. Hair tonic prepared were tested for stability by cycling test method including organoleptic, homogeneity, pH, and viscosity. The characteristics of the galangal rhizome ethanol extract were 12% water soluble extract, 12% ethanol soluble extract, 3% water content, and 2% ash content. The characteristics of Aloe vera leaf filtrate were 10% ethanol soluble extract, 1.6% water soluble extract, and 1% ash content. Stability testing shows that hair tonic preparations are organoleptically stable and homogeneous. The pH values before and after cycling test for formulas A, B, and C were 5.27 to 5.34, respectively; 5.00 to 5.15; and 4.87 to 5.05. Viscosity before and after the cycling test for formulas A, B, and C were 1.178 to 1.676 cPs respectively; 1,306 to 1,883 cPs; and 2,148 to 2,296 cPs. It is concluded that hair tonic prepared are stable based on the requirements of Indonesian National Standard (SNI).
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BOOKLET TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DM TIPE 2 DI PUSKESMAS WUA-WUA KOTA KENDARI TAHUN 2018 Sabarudin, Sabarudin; Kasmawati, Henny; Hamsidi, Rini; Madjid, Waode Istiqamah; Tendri Adjeng, Andi Nafisah
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v6i2.11501

Abstract

AbstrakDiabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah. Kepatuhan pengobatan yang rendah terhadap terapi pengobatan pada pasien DM tipe 2 dapat mengakibatkan peningkatan resiko biaya pengobatan serta peningkatan komplikasi penyakit. Salah satu cara untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian edukasi. Edukasi dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan pemberian booklet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pasien DM tipe 2 sebelum dan setelah pemberian booklet dilihat dari kadar Glukosa Darah Sewaktu (GDS) dan skor Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8) dan mengetahui hubungan antara kadar GDS dan skor MMAS-8 terhadap tingkat kepatuhan minum obat pasien DM tipe 2 di Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental dengan sampel sebanyak 40 pasien DM tipe 2 yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 20 pasien kelompok kontrol dan 20 pasien kelompok intervensi. Kadar glukosa darah sewaktu dan skor MMAS-8 diukur sebelum dan setelah empat minggu pemberian intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kepatuhan minum obat pasien DM tipe 2 di Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari sebelum dan setelah pemberian booklet. Berdasarkan kadar GDS, kelompok kontrol sebelum dan setelah pemberian booklet yaitu 296,2 mg/dL turun menjadi 261,85 mg/dL, sedangkan kelompok intervensi yaitu 275,7 mg/dL turun menjadi 198,1 mg/dL. Berdasarkan skor MMAS-8 pada kelompok kontrol sebelum dan setelah pemberian booklet yaitu 3,4 menjadi 2,35 sedangkan kelompok intervensi yaitu 4,45 menjadi 0,8. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat (r=0,783) antara kadar glukosa darah sewaktu dengan skor MMAS-8 pada pasien DM tipe 2 dalam menggambarkan tingkat kepatuhan pasien dengan taraf kepercayaan p=0,000 (p<0,05), dimana nilai p menunjukkan bahwa edukasi DM melalui pemberian booklet efektif membantu meningkatkan kepatuhan pasien yang dapat dilihat dari skor MMAS-8 rendah dan kadar GDS yang rendah.Kata kunci: DM Tipe 2,  MMAS-8, Booklet, Kepatuhan AbstractDiabetes mellitus (DM) is chronic metabolic disease characterized by increased blood glucose levels. Low medication compliance for treatment therapy in patients with type 2 diabetes can result in increased risk of treatment costs and increased disease complications. One way to improve adherence of treatment can be done by providing education. Education can be done in various ways one of them is by giving booklets. This study aims to determine the level of compliance for taking medication of patients with type 2 DM before and after the administration of the booklet seen from the level of Blood Glucose While (GDS) and Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8) scores and determine the relationship between GDS levels and MMAS-scores 8 to the level of compliance for taking medication of patients with type 2 DM in Wua-Wua Health Center, Kendari City in 2018. This research is quasi-experimental study type with 40 patients with type 2 DM divided into 2 groups: 20 control group and 20 intervention group. Blood glucose levels and MMAS-8 scores were measured before and after four weeks of intervention. The results showed that there were differences in the level of compliance for taking medication of type 2 DM patients at Wua-Wua Health Center in Kendari City before and after the booklet was given. Based on the level of GDS, the control group before and after the administration of the booklet was 296.2 mg / dL down to 261.85 mg / dL, while the intervention group that was 275.7 mg / dL fell to 198.1 mg / dL. Based on MMAS-8 scores in the control group before and after the administration of the booklet, it was 3.4 to 2.35 while the intervention group was 4.45 to 0.8. The Spearman correlation test results showed that there was strong relationship (r = 0.783) between the blood glucose levels when with MMAS-8 scores in type 2 DM patients in describing the level of compliance of patients with level p = 0,000 (p <0.05), p-value indicates that DM education through effective booklet administration trust helps improve patient compliance which can be seen from low MMAS-8 scores and low GDS levels.Keywords: DM Type 2, MMAS-8, Booklet, Compliance
Sosialisasi dan Edukasi Pemanfaatan Tanaman Berkhasiat Obat Dalam Menghadapi Masa Pandemi COVID-19 di Kota Kendari: Socialization and Education Of Effective Medicine Plants In Facing COVID-19 Pandemic in Kendari City Andi Nafisah Tendri Adjeng; Ruslin Ruslin; La Ode Muhammad Fitrawan; Asniar Pascayantri
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.351 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v1i2.13

Abstract

Coronavirus-19 (COVID) has been declared as world pandemic by WHO. This virus is known to have originated in the city of Wuhan, China since December 2019. The President of the Republic of Indonesia has declared the status of this disease to be an Emergency Response stage in March 2020. In order to quickly handle COVID-19, public understanding of preventive measures for public health COVID-19 is needed in Indonesia, especially in several areas of Kendari City, namely Pondambea and Anduonohu villages. The aim of Halu Oleo University Internal Community Service (PKM) to the community was to help the local government increase public awareness to prevent and fight the Covid-19 virus in the form of utilizing nutritious plants that could increase the body's immune system. The form of community service activities was providing counseling, namely the door to door lecture and discussion method and the distribution of free leaflets and masks, the resulting output is an increase in community understanding and skills in cultivating and utilizing nutritious plants so as to achieve increased peace / public health (general public partners).
Evaluasi Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Angkatan Darat dr. R. Ismoyo Kendari Tahun 2018 Sabarudin Sabarudin; Sunandar Ihsan; Fifi Nirmala; Andi Nafisah Tendri Adjeng; Dzulhijjah Dzulhijjah
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46496/medula.v8i1.15024

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Pengelolaan obat merupakan salah satu segi manajemen rumah sakit yang sangat penting dalam penyediaan pelayanan kesehatan secara paripurna. Ketidakefisienan dalam pengelolaan obat akan memberi dampak negatif bagi rumah sakit, baik secara medik, sosial maupun secara ekonomi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Angkatan Darat dr. R. Ismoyo Kendari Tahun 2018 yang meliputi tahap seleksi, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi dan penggunaan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dan concurent menggunakan metode randomized sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan panduan wawancara. Lembar observasi digunakan untuk mendokumentasikan data yang diperoleh terkait data pengelolaan obat sedangkan panduan wawancara digunakan untuk mendukung data observasi yang diperoleh melalui lembar observasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa kesesuaian item obat yang tersedia dengan DOEN sebesar 59,06%, presentase jumlah item obat yang direncanakan dan yang diadakan sebesar 100%, presentase kesalahan faktur sebesar 3,22%, frekuensi tertundanya pembayaran faktur 0%, ketepatan data jumlah obat pada kartu stok 100%, presentase stok mati sebesar 1,64%, nilai Turn Over Ratio (TOR) adalah 4,85 kali, presentase peresepan dengan nama generik sebesar 90,5% dan presentase peresepan antibiotik sebesar 20,83%. Simpulan: Pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Angkatan Darat dr. R. Ismoyo Kendari Tahun 2018 pada tahap perencanaan dan tahap penggunaan sudah efisien, sedangkan tahap seleksi, pengadaan, penyimpanan dan  tahap distribusi belum efisien.Kata Kunci: Pengelolaan Obat, Instalasi Farmasi, RSAD dr. R. Ismoyo
PREPARATION OF PHYTOSOME OF KERSEN LEAVES (Muntingia calabura L.) ETHANOL EXRTACT AS ANTIOXIDANT Nur Illiyyin Akib; Nabila Saraswati Hendra; Andi Eka Purnama Putri; Indradewi Armadhani; Andi Nafisah Tendri Adjeng; Rifa’atul Mahmudah
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 7 No 3 (2021): Supplementary Issue (The 4th National Pharmacy Conference 2021 Universitas Halu O
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v7i3.6206

Abstract

Kersen (Muntingia calabura L.) contains flavonoids that have the potential as antioxidants. However, its hydrophilic characteristics cause poor penetration so that its bioavailability is low. Research had been carried out on the preparation of ethanol extract of cherry leaves in ethosomal vesicle carriers. This study aimed to obtain the optimal phytosome suspension formula. Methods: Sample extraction was carried out by maceration method using ethanol as a solvent and was delipidated was by liquid-liquid method with n-hexane. The characterization of the extract included organoleptic, water-soluble extract content, ethanol soluble extract content, water content, ash content, acid insoluble ash content, and residual solvent. flavonoid contents were carried out by the TLC method and antioxidant activity was determined using DPPH method. Phytosome preparation was prepared by solvent evaporation and thin film hidration with ratio of extract and phosphatidylcholine 1:1 with concentration of 0.5% (A); 1% (B); and 1.5% (C). The characterization included observing morphology of vesicles using optical microscope, determining the size distribution of vesicles using PSA, and calculating the sorption efficiency using a spectrophotometer at max 281 nm. Results: The characteristics of extract were dark green; thick; distinctive aroma; ethanol soluble content were 70.91%; water soluble content were 32.5%; water content were 1.19%; ash content were 1.25%; acid insoluble ash content were 0.49%; and the remaining solvent was 0. The identification of flavonoids showed positive results. The extract has flavonoids and strong antioxidant activity with 62.71 g/mL for IC50. The shape is single layer large vesicle (LUV), diameter was 445.7 nm (A); 420.7 nm (B); and 419.6 nm (C). Vesicle entrapment efficiency was 5.83% (A); 47.575% (B); and 68.81% (C). It can be concluded that the optimal phytosome suspension formula is C with 1.5% phosphatidylcholine and 1.5% of extract.