Claim Missing Document
Check
Articles

UTILIZATION OF ISOFLAVONES WITH BASIC MATERIAL OF ROBUSTA COFFEE SKIN WITH BMD (BONE MARROW DENSITY) MARKERS IN PERI / POST MENOPAUSAL WOMEN Puspita Sari, Ratna Dewi; Bakrie, Samsul
Biomedical Journal of Indonesia Vol 5, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/bji.v5i3.8684

Abstract

The increase in life expectancy of women in Indonesia, which reaches 72 years of age causes almost a third of her life span lived at the time of menopause. The population of menopausal women in Indonesia will increase with all the effects due to decreased estrogen in the form of climatic complaints and an increased risk of bone loss / osteoporosis. The best choice and is the standard treatment for climatic complaints and osteoporosis is hormonal therapy (Estrogen + Progesterone / Estrogen). WHI in 2004 stated that hormone therapy in menopausal women increases the risk of breast cancer. In Indonesia, phytoestrogens are widely circulated in the market with the category of supplements and have been used by the public to deal with climatic complaints and osteoporosis. This phytoestrogen has not been scientifically proven to be useful for overcoming climatic and osteoporotic complaints in postmenopausal women. Phytoestrogens on the market used as Permi III pills contain Red Clover, Black Cohosh and calcium. Some studies say that phytoestrogens for osteoporosis therapy can be obtained from isoflavones derived from robusta coffee skins. This isoflavone can affect bone mineral density in peri / postmenopausal women. The use of phytoestrogens (isoflavones) from the skin of coffee beans affects peri / postmenopausal women and helps maintain and build bone mass (reduce the occurrence of osteoporosis complaints).
Kehamilan dengan Infeksi TORCH Sari, Ratna Dewi Puspita
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2223

Abstract

Infeksi TORCH (Toxoplasma, Other Disease, Rubella, Cytomegalovirus and Herpes Simplex Virus) merupakan beberapa jenis infeksi yang bisa dialami oleh wanita yang akan ataupun sedang hamil. TORCH dapat menyebabkan CRS (Congenital Rubella Syndrome). CRS merupakan gabungan beberapa keabnormalan fisik yang berkembang pada bayi sebagai akibat infeksi virus Rubella maternal yang berlanjut dalam fetus. Sel yang terinfeksi virus Rubella memiliki umur yang pendek. Organ janin dan bayi yang terinfeksi memiliki jumlah sel yang lebih rendah daripada bayi yang sehat. Virus Rubella juga dapat memacu terjadinya kerusakan dengan cara apoptosis. Risiko terjadinya kerusakan apabila infeksi terjadi pada trimester pertama kehamilan mencapai 80–90%. Risiko infeksi akan menurun 10-20% apabila infeksi terjadi pada trimester II kehamilan. Akibat CRS, ibu dapat mengalami keguguran bahkan kematian karena komplikasi. Selain itu, bahaya juga mengancam janin yang dalam kandungan. Janin dengan infeksi Rubella dapat mengalami kelainan kardiovaskuler, ketulian saat lahir, kelainan mata dapat berupa glaukoma. Virus dapat berdampak di semua organ dan menyebabkan berbagai kelainan bawaan. Janin yang terinfeksi Rubella berisiko besar meninggal dalam kandungan, lahir prematur, abortus spontan dan mengalami malformasi sistem organ. Dapat dilakukan pemeriksaan laboratorik untuk menunjang diagnosis CRS meliputi isolasi virus, pemeriksaan serologik (hemaglutinasi pasif, uji hemolisis radial, uji aglutinasi lateks, uji inhibisi hemaglutinasi, imunoasai fluresens, imunoasai enzim) dan pemeriksaan terhadap RNA virus Rubella. Sebagai langkah pencegahan infeksi Rubella di Indonesia dilakukan imunisasi MR (Measles dan Rubella). Imunisasi MR ditujukan bagi anak usia 9 bulan sampai <15 tahun dengan cakupan imunisasi 95%.Kata Kunci: TORCH, rubella, kehamilan, vaksin MR
Studi Perbandingan Efektivitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Sectio Caesarea di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Hardiyanti, Rahma; Rodiani, Rodiani; Kurniawati, Evi; Sari, Ratna Dewi Puspita
Archives Pharmacia Vol 2, No 1 (2020): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKAngka kejadian persalinan dengan sectio caesarea sekitar 10-15% dari semua proses persalinan. Ada beberapa resiko dari sectio caesarea dan sekitar 90% morbiditas pasca operasi disebabkan oleh Infeksi Luka Operasi (ILO). Resiko ILO dari tindakan sectio caesarea tersebut dapat diturunkan dengan adanya pemberian antibiotik prabedah dan pascabedah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas penggunaan antibiotik pada pasien sectio caesarea di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.Desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, menggunakan metode pengambilan sampel total sampling. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 88 pasien section caesarea yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama (n=44) adalah kelompok pasien yang mendapatkan antibiotik cefazoline 1gr IV prabedah dan kelompok kedua (n=44) adalah kelompok pasien yang mendapatkan antibiotik ceftriaxone 1gr IV dan cefotaxime 1gr IV pascabedah. Parameter penilaian perbedaan efektivitas penggunaan antibiotik prabedah dan pascabedah yaitu suhu tubuh, kadar leukosit dan lama perawatan pasien. Hasil analisis antara waktu pemberian antibiotik dengan suhu tubuh dan kadar leukosit pasien didapatkan p-value sebesar 0,016<0,05 dan 0,000<0,05 dan hasil analisis antara perbedaan waktu pemberian antibiotik dengan lama perawatan pasien didapatkan p-value sebesar 0,554>0,05.Kesimpulan terdapat perbedaan efektivitas penggunaan antibiotik prabedah dan pascabedah yang bermakna berdasarkan suhu tubuh dan kadar leukosit pasien sectio caesarea, namun tidak ditemukan perbedaan yang bermakna berdasarkan lama perawatan pasien. Kata kunci: antibiotik, lama perawatan, leukosit, sectio caesarea, suhu. ABSTRACTIncidence of cesarean sections about 10% and 15% of all labor process. There are several risks of cesarean section,  around 90% of postoperative morbidity is caused by Surgical Site Infection (SSI). Risks of SSI in a cesarean section can be reduced by an administration of preoperative and postoperative antibiotics. The study aimed was to analyze the difference in the effectiveness of antibiotic in cesarean section patientsat RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Analytical observational design with cross-sectional, using a total sampling method. Respondents in this study were 88 cesarean section patients who were divided into 2 groups. The first group (n = 44) was a group of patients who received a preoperative antibiotic, cefazoline 1gr IV antibiotics and the second group (n = 44) were groups of patients who receivedpostoperative antibiotics, ceftriaxone 1gr IV antibiotics and cefotaxime 1gr IV. Parameters of the assessment of differences in the effectiveness between preoperative and postoperative antibiotics are body temperature, leukocyte levels and maternal hospitality stay. From research between the time difference of antibiotic administration with body temperature and leukocyte level obtained p-value of 0,016< 0,05 and 0,000<0,05 and the research between the time difference of antibiotic administration with maternal hospital stay obtained p value of 0,554>0,05. It can be concluded that there are significant differences in body temperature and leucocyte levels between the administrasion of preoperative and postoperative antibiotic.However, there are no significant differences in the matrenal hospitality stay of patients. Keywords:antibiotic, body temperature, cesarean section, leukocyte levels, maternal hospitality stay
Pemanfaatan Isoflavon Dengan Bahan Dasar Kulit Kopi Robusta Dengan Penanda BMD (Bone Marrow Density) Pada Wanita Peri/Post Menopause Ratna Dewi Puspita Sari; Samsul Bakrie
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 5 No. 3 (2019): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan usia harapan hidup perempuan di Indonesia yang mencapai usia 72 tahun menyebabkan hampir sepertigamasa hidupnya dijalani pada saat menopause. Populasi perempuan menopause di Indonesia akan meningkat dengansegala dampak akibat penurunan hormon estrogen berupa keluhan klimaterik dan peningkatan risiko terjadinyakekeroposan tulang/osteoporosis. Pilihan yang terbaik dan merupakan pengobatan standar untuk keluhan klimaterik danosteoporosis adalah terapi hormonal (Estrogen+Progesteron/Estrogen). WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terapihormon pada perempuan menopause meningkatkan risiko kanker payudara. Di Indonesia, Fitoestrogen banyak beredardi pasaran dengan kategori sebagai suplemen dan telah digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi keluhan klimaterikdan osteoporosis. Fitoestrogen ini belum terbukti secara ilmiah bermanfaat untuk mengatasi keluhan-keluhan klimaterikmaupun osteoporosis pada perempuan menopause. Fitoestrogen di pasaran yang digunakan sebagai pil Permi IIImengandung Red Clover, Black Cohosh dan kalsium. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa fitoestrogen untuk terapiosteoporosis dapat diperoleh dari isoflavon yang berasal dari kulit kopi robusta. Isoflavon ini dapat mempengaruhidensitas mineral tulang pada wanita peri/post menopause. Penggunaan fitoestrogen (isoflavon) dari kulit biji kopiberpengaruh terhadap wanita peri/post menopause serta membantu pemeliharaan dan pembentukan massa tulang.
Efektivitas Nutrasetikal sebagai Agen Kemopreventif dalam Melawan Sel Kanker Payudara Tesya Agustin; Ratna Dewi Puspita Sari
Medula Vol 10 No 4 (2021): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v10i4.126

Abstract

Cancer is the leading cause of death with breast cancer cases that occupies the highest incidence rate in Indonesia. Breast cancer is a growth of abnormal cells in the epithelium of the ducts or lobules of the breast, causing malignancy in the breast tissue. Beacuse the breast cancer is the most common cancer case, so early detection is carried out and accompanied by recommendations for the most effective treatment for confirmed patients. However, some of these therapies trigger unexpected side effects, then a lot of efforts were made to prevent and control the growth of malignant cells in breast cancer. This malignancy can be inhibited by consuming nutraceutical, which is a combination of nutrition and pharmaceuticals. Nutraceutical is a type of food whose nutritional composition has benefits for health, both prevention and treatment of a disease. The chemopreventive components in fruit and vegetables that are classified as nutritional, besides having effect on health, also having the potential for the anti-carcinogen and anti-mutagenic action. The compounds contained in it are able to against cancer cells with minimal side effects. There are many of them such as ginger, turmeric, cruciferous vegetables, soybeans, tomatoes, garlic, black cumin, and pomegranate have potential anticancer action by reducing the growth of cancer cells, inhibiting cell proliferation, and inducing apoptosis of cancer cells. Thus, nutracetical has potential as a chemopreventive agent with various mechanism of action to against breast cancer cells effectively.
Bacillary Dysentery jefri irawan; Meilisa Hidayah Putri; Rani Himayani; Ratna Dewi Puspita Sari
Medula Vol 11 No 3 (2021): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v11i3.211

Abstract

Gastrointestinal infection due to amoeba is one of the causes of diarrhea which appears to be a public health problem with a high incidence in the community. Bacillary dysentery/shigellosis has become a major cause of morbidity and mortality in children in developing countries, and is also an important cause of morbidity in industrialized countries. Shigella sp. is a diarrheal pathogen that is closely related to Escherichia coli. The pathogen was named by Kiyoshi Shiga, who in 1898 identified the most virulent strain of shigella, Shigella dysenteriae, as the causative agent of shigellosis. Shigella spp. is a Gram-negative bacillus from the family Enterobacteriaceae. Therefore, the aim of this literature review is to further review the management of bacillary dysentery. Shigellae is transmitted by the faecal-oral route or through ingestion of contaminated food and water. This research is a literature review involving as many as 10 library sources with the keywords used, namely 'management and shigellosis' with the year published between 2012 - 2021. Abstracts and full text of the journal are read and examined, then an analysis of the contents contained in the research objectives is carried out and research results/findings. Results. Various studies have shown over the last few decades, Shigella spp. have undergone mutations, developing mechanisms to damage cell processes in the gastrointestinal tract. Therefore, innovative methods and appropriate management are needed to prevent antibiotic resistance in the treatment of shigellosis.
Ruptur Uteri Ratna Dewi Puspita Sari
JUKE Unila Vol 5, No 9 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.054 KB)

Abstract

Ruptur uteri adalah robeknya dinding uterus pada saat kehamilan atau persalinan pada saat umur kehamilan lebih dari 28 minggu. Manifestasi perdarahan masih merupakan trias penyebab kematian maternal tertinggi, di samping preeklampsi/eklampsi dan infeksi. Angka kematian ibu akibat perdarahan yang disebabkan ruptur uteri berkisar antara 17,9%  sampai 62,6%. Saat persalinan kala I dan awal kala II batas antara segmen bawah rahim dan segmen atas rahim dinamakan lingkaran retraksi fisiologis, jika bagian terbawah tidak mengalami kemajuan akan timbul retraksi patologis (Bandl’s ring). Apabila saat persalinan tetap tidak ada kemajuan maka akan terjadi ruptur uteri dan menyebabkan komplikasi berupa kematian maternal. Simpulan, ruptur uteri masih merupakan salah satu penyebab kematian maternal dan janin dalam rahim paling tinggi di Indonesia. Untuk itu diperlukan ketepatan dalam mendiagnosis terjadinya ruptur uteri dan melakukan penatalaksaaan dengan tepat dan cepat sehingga angka kematian akibat komplikasi persalinan dapat menurun. [JuKe Unila 2015; 5(9):110-114]
The Ethanolic Extract of Annonaceous sp. to Inhibit Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) as Anticancer Modalities Muhartono Muhartono; Asep Sukohar; Khairun Nisa; Ratna Dewi Puspita Sari; Suharyani; Arli Suryawinata
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 5 No. 7 (2021): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/bsm.v5i7.331

Abstract

Introduction: Cancer has become a major public health problem worldwide, with breast cancer is the most common cancer among women and one of the most important causes of death among them. Management of breast cancer have some adverse effects, with many factorx=s shiouln be considered to ordered the therapy. Use of chemotherapy will suppress cell proliferation and trigger apoptosis, but it cannot just focus on cancer cells only, but also would affected on other cells and cause. Objective: This study aim to analyze the inhibition effect of the Annonanceous sp. ethanolic extract to Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) on MCF-7 cells line Material and Methods: This study is an analytic experimental study used Randomized Complete Block Design (RCBD) with three repetitions. The extract was dissolved in 1 ml of DMSO with a concentration of 0.1%. Furthermore, dilution was made with a dose of 0 µg / ml (K); 25 µg / ml (P1); 50 µg / ml (P2); 100 µg / ml (P3); 200 µg / ml (P4). MCF-7 cells line were cultured used RPMI 1640 Medium with 80 – 90% confluent. The ethanolic extract of Annonaceous sp. were exposed to MCF-7 cells for 48 hours. Analyze of VEGF level use ELISA Methods with λ=405 nm. Results: The results of ELISA analyze shows that the ethanolic extract of Annonaceous sp. have potential effect to decreased of VEGF expression on sample with treatment on some concentration (p< 0,05). Conclusion: The ethanolic extract of Annonaceous sp. has shows the potential effect to decreased of VEGF level on MCF-7 cells line
LITERATURE REVIEW: PERSIAPAN PRA OPERASI PADA IBU HAMIL DENGAN COVID-19 Ratna Dewi Puspita Sari; Zahra Dewi Difa; Susan Yulia Laura Howay
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.628 KB) | DOI: 10.23960/buguh.v2n1.868

Abstract

Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) disebabkan oleh vi`rus Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) sindrom pernafasan akut parah. Pandemi COVID-19 berdampak disegala aspek, salah satunya adalah aspek Kesehatan. Kehamilan dan melahirkan adalah momen yang membahagiakan bagi calon ibu di dunia, namun menjalani dan persiapan melahirkan saat pandemic COVID-19 atau yang dikenal dengan virus corona, dapat menambah kecemasan sang ibu. Sebab, persiapan yang dilakukan harus lebih matang dan ada banyak prosedur yang harus dijalankan. Pasien ibu hamil dengan COVID-19 harus memperhatikan persiapan, mengubah tata letak kamar bedah, mendidik anggota staf, menyediakan peralatan pelindung pribadi, dan membuat pedoman internal baru untuk membantu melindungi personel dan pasien. Artikel ini berupaya untuk menjelaskan bagaimana persiapan praoperasi pada ibu hamil COVID-19 untuk mencegah penularan COVID-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, yaitu mengumpulkan dan menganalisis data tentang persiapan praoprasi pada ibu hamil dengan COVID-19. Hasilnya, persiapan praoperasi pada ibu hamil dengan COVID-19 dilakukan isolasi terpisah serta tim medis mengenakan alat pelindung diri dengan lengkap.
PEMBERDAYAAN KEMITRAAN DUKUN BERANAK PADA PELAYANAN KESEHATAN IBU -ANAK DALAM RANGKA UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA CIPADANG KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN (DESA BINAAN FAKULTAS KEDOKTERAN – UNIVERSITAS LAMPUNG) Sutarto Sutarto; Ratna Dewi Puspita Sari; Winda Trijayanthi Utama; Risti Graharti; Reni Indriyani
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.128 KB) | DOI: 10.23960/buguh.v2n1.888

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan salah satu kondisi kekurangan gizi kronis disertai dengan komplikasi sakit. Stunting disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain perilaku ibu saat hamil dan pola asuh balita yang kurang baik. Penyakit infeksi secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dengan pertimbangan tersebut bahwa pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat berpengaruh terhadap kejadian stunting. Kegiatan ini untuk membantu pelayanan kesehatan ibu dan anak oleh puskesmas, dengan melakukan pemberdayaan dukun beranak/bayi dalam rangka pencegahan stunting di desa Cipadang. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dukun beranak dan kader kesehatan dalam forum kemitraan dukun beranak/bayi dan bidan (puskesmas) dan terjalinnya hubungan kemitraan. Metode: Pelaksanaan pengabdian dengan metode penyuluhan ceramah kelompok dan lanjutkan diskusi. Pada hari yang berbeda dilakukan wawancara mendalam dan penyerahan bahan pokok kebutuhan keluarga sehari-hari. Untuk memndapatkan analisa ilmiah pada peningkatan hasil pengukuran tingkat pengetahuan peserta selanjutnya dilakukan analisa data statisitk uji beda berpasangan. Hasil dan Pembahasan: melalui penyuluhan dan diskusi terdapat peningkatan pengetahuan dukun beranak dan kader kesehatan dalam forum kemitraan dukun beranak/bayi dan bidan (puskesmas) di desa Cipadang dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk mencegah kejadian stunting.