Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya

Studi Fenomenologi: Pengalaman Pelaku Pedofilia di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II.A Kendari Sulawesi Tenggara Pongdatu, Merry
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v1i1.204

Abstract

Kasus kejahatan seksual pada anak di bawah umur di Provinsi Sulawesi Tenggara semakin tinggi dan hal ini sangat menyita perhatian pihak pemerintah. Kejahatan seksual pada anak dapat dipengaruhi beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Keberadaan pelaku pedofilia selama berada di Lapas mendorong untuk mengatasi masalah yang dihadapi agar menjadi manusia yang lebih baik. Perlu upaya layanan rehabilitasi khusus dari keperawatan jiwa berbasis pemberian terapi perilaku-kognitif yang berfokus untuk mengubah ke arah adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pengalaman pelaku pedofilia di Lapas Kelas II.A Kendari. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara semistruktur kepada 5 partisipan. Analisis data menggunakan Interpretative Phenomenology Analysis (IPA). Hasil penelitian ditemukan 10 tema yaitu: 1) faktor-faktor penyebab pedophile melakukan tindakan kejahatan, 2) melakukan perbuatan salah namun merasa tidak merugikan siapapun, 3) merasa perbuatan yang dilakukan sebagai pemenuhan nafsu seksual, 4) menganggap semua yang terjadi adalah takdir Tuhan, 5) timbul penyesalan setelah mendekatkan diri pada Allah, 6) perasaan batin tertekan memikirkan keluarga, 7) berupaya melupakan masa lalu yang buruk, 8) bersyukur lebih dekat kepada Allah SWT, 9) berharap bisa menjadi manusia yang lebih baik, 10) berharap dapat mengatasi masalah yang ada dengan penanganan khusus. Partisipan masih mengalami masalah terkait kesulitan dalam melupakan perbuatan yang telah dilakukan dan korbannya sehingga hal tersebut dapat memicu timbulkan keinginan untuk kembali melakukan perbuatan seksual mengingat efek ketagihan yang telah dirasakan oleh pelaku pedophile sehingga dibutuhkan adanya suatu penanganan khusus yang berfokus pada kognitif untuk merubah perilaku maladaptif ke perilaku yang adaptif melalui pendekatan suatu terapi Cognitif Behaviour Therapy (CBT).
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Frambusia Di Desa Lolibu Wilayah Kerja Puskesmas Wamolo Kabupaten Buton Tahun 2010 Apriyanti; Pongdatu, Merry; Zoahira, Wa Ode Aisa
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v1i2.316

Abstract

Penyakit Frambusia merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman Treponema pertenue. Di Desa Lolibu pada tahun 2009 terdapat 9 penderita frambusia dari 3.198 jiwa dengan prevalensi 2,8 per 1.000 penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit frambusia di Desa Lolibu wilayah kerja puskesmas Wamolo kabupaten Buton tahun 2010. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional,. Besar populasi dalam penelitian ini adalah 710 KK, sampel di ambil secara random sampling dengan jumlah sampel 256 KK. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa dari 119 responden yang menderita penyakit frambusia terdapat 87 responden (33,9%) memiliki pengetahuan kurang dan 32 responden (12,5%) memiliki pengetahuan baik,96 responden (37,5) memiliki penyediaan air bersih tidak memenuhi syarat dan 23 responden (8,9%) memiliki penyediaan air bersih memenuhi syarat, 93 responden (36,3%) memiliki kondisi rumah tidak memenuhi syarat dan 26 (10,2%) responden memiliki kondisi rumah memenuhi syarat serta 88 (34,3%)responden memiliki hygine perorangan kurang dan 31 (12,1%) responden memiliki hygiene perorangan baik. Hasil chi square (X2) diketahui bahwa tingkat pengetahuan, penyediaan air bersih, kondisi rumah dan hygiene perorangan berhubungan dengan kejadian penyakit frambusia. Disarankan kepada Dinas kesehatan Kabupaten Buton dan puskesmas terus menerus tentang penyakit frambusia agar menambah pengetahuan masyarakat tentang penyebab penyakit frambusia, cara pengobatannya dan akibat yang ditimbulkan oleh penyakit frambusia, Perlu adanya perhatian dari pemerintah setempat untuk memberikan fasilitas air bersih menjangkau daerah-daerah pelosok yang kesulitan mendapatkan air bersih, Perlu ditingkatkan kerjasama oleh petugas kesehatan baik kerjasama lintas program dan lintas sektoral serta kerjasama antar wilayah untuk membenahi pemukiman masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan selalu berupaya untuk berprilaku bersih dan sehat guna mengurangi penularan penyakit frambusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengaruh Psikoedukasi Audio Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Keluarga Dalam Pencegahan Tuberkulosis Paru Di Wilayah Pasisir Kecamatan Soropia Masriwati, Sitti; Pongdatu, Merry
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v1i2.323

Abstract

Tuberkulosis (TB) telah ada selama ribuan tahun dan tetap menjadi masalah utama kesehatan global. Data wilayah kerja Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe, pada tahun 2017, kasus TB Paru berjumlah 17 kasus, Tahun 2018 terdapat 31 kasus, Tahun 2019 terdapat 40 kasus TB Paru dan tahun 2020 TB bulan Januari sampai April kasus TB Paru yang menjalani pengobatan sebanyak 42 orang. Psikoedukasi adalah pendidikan kesehatan pada klien aau keluarga baik yang mengalami masalah fisik maupun gangguan jiwa yang bertujuan untuk mengatasi masalah psikologis yang dialami mereka Tujuan peneliti ini untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi audio visual terhadap peningkatan pengetahuan keluarga dalam pencegahan tuberkulosis parudi Wilayah Pesisir Kecamatan Soropia. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi ekperiment dengan desain pre test-post test design. Jumlah Sampel 27 responden seluruh keluarga pasien penderita TB dengan teknik penarikan sampel non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling. Data diolah secara deskriptip dan uji paired t test. Hasil penelitian di peroleh bahwa ada pengaruh psikoedukasi audio visual terhadap peningkatan pengetahuan keluarga dalam pencegahan tuberkulosis paru di Wilayah Pesisir Kecamatan Soropia pada nilai ρValue = 0,000 <α = 0,05, sebelum pemberian intervensi rerata pengetahuan yaitu 43,85 dengan standar deviasi 14,718 setelah pemberian intervensi terjadi peningkatan rerata pengetahuan yaitu 69,62 dengan standar 19,490. Kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh psikoedukasi audio visual terhadap peningkatan pengetahuan keluarga dalam pencegahan tuberkulosis paru di Wilayah Pesisir Kecamatan Soropia. Disarankan layanan kesehatan yang ada Kecamatan Soropia agar meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap cara melakukan penyuluhan kepada keluarga tentang pencegahan tuberkulosis paru
Hubungan Health Belief Model Dengan Kepatuhan Vaksinasi Covid-19 pada Siswa di SMK Negeri 1 Raha Masriwati, Sitti; Heltty; Pongdatu, Merry; Izzah Leman, Nurul
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v2i1.498

Abstract

Intervensi Health Belief Model (HBM) dengan perubahan dalam memperkecil risiko kesehatan melalui kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, motivasi memperkecil kerentanan, kepercayaan dapat memberikan manfaat, menilai diri sendiri terhadap perilaku yang dilakukan, rekomendasi dalam interaksi dengan petugas kesehatan yang dapat merubah perilaku dan pengalaman dalam melakukan perilaku tersebut sehingga dapat mengukur perubahan tingkah laku seseorang terhadap tingkat kepatuhan dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Health Belief Model dengan kepatuhan vaksinasi Covid-19 pada siswa di SMK Negeri 1 Raha. Desain penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional study dengan jumlah populasi sebanyak 468 siswa dan sampel sebanyak 82 responden data di olah dengan uji statistic chi square dengan nilai X2 hitung (26.278) dan nilai X2 tabel didapatkan 2.435 sedangkan nilai p = 0,000 < 0,05 artinya bahwa secara statistic terdapat hubungan yang bermakna antara Health Belief Model (HBM) dengan Tingkat Kepatuhan Vaksinasi Covid-19 Siswa Di SMK Negeri 1 Raha. Saran penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi Keperawatan dalam mengubah kognitif dan perilaku seseorang dalam kepatuhan melakukan vaksinasi Covid-19.
Stereotip Orang Dengan Gangguan Jiwa Pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kecamatan Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara Pongdatu, Merry; Rachmawati, Umi; Armayani; Yati, Mimi
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v2i1.500

Abstract

Stigma merupakan tanda atau label yang diberikan Masyarakat pada individu tertentu sebagai atribut yang melekat untuk memperburuk citra dan status moral. Stigma untuk Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) diberikan karena ODGJ dianggap individu yang berbeda dan hina (Setiawati, 2012). Stigma yang dirasakan oleh ODGJ berdampak pada kondisi fisik, psikologis dan sosial (Rasmawati, 2018). Angka gangguan jiwa tahun 2018 sebanyak 1.787 jiwa dan hanya sekitar 1.147 jiwa (64,19 %) yang mendapat pelayanan kesehatan. Data gangguan jiwa khusus wilayah kerja Puskesmas Poasia sebanyak 14 jiwa (Profil Dines Kesehatan, 2022). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Interpretative fenomenologis dimana partisipan diberi kesempatan untuk mengeksplorasi informasi terkait stigma terhadap ODGJ. Jumlah partisipan 7 orang yang terdiri dari: 3 orang Kepala Kelurahan,  3 orang warga, dan 1 orang informan kunci yakni programer kesehatan jiwa. Tehnik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara. Ditemukan 3 informasi penting terkait stigma dalam bentuk stereotip terhadap ODGJ yaitu defenisi ODGJ, penyebab seseorang menderita gangguan jiwa dan keberadaan ODGJ dilingkungan masyarakat. Kesimpulan penelitian adalah pada masyarakat setempat masih melekat adanya pandangan buruk atau stereotip yang dapat dilihat dari bagaimana masyarakat mendefenisikan ODGJ sebagai orang gila, sinting, gila dan miring. Tujuan dari sebutan tersebut untuk mengejek dengan alasan  ODGJ berpenampilan acak-acakan dan kotor selain itu ODGJ menunjukkan sikap yang aneh, seperti berbicara sendiri, kadang ketawa tapi tiba-tiba menangis dan juga mengamuk. Implikasi penelitian ini bagi tenaga kesehatan yaitu dapat menjadi acuan untuk menyusun program kesehatan jiwa dalam mengadakan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa dan dampak stigma. Diharapkan penelitian ini juga dapat menjadi bahan kajian khususnya pemerintah kecamatan Poasia dan Kelurahan yang ada dilingkup kecamatan untuk meningkatkan keamanan dan kenyaman masyarakat binaannya melalui sikap caring pada pasien, keluarga dan masyarakat.
Hubungan Antara Prestasi Belajar Dan Tingkat Stres Terhadap Intensitas Penggunaan Game Online Pada Siswa Kelas XII Di SMA Negeri 05 Kendari Pongdatu, Merry; Masyithah Ayu Lestari, Sitti; Tasman
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v2i2.574

Abstract

Fenomena bermain game online ditemukan sebanyak 52,3% dilakukan oleh siswa/siswi di SMAN 05 Kendari, Berdasarkan hasil survei awal terhadap 21 pengguna aktif game online di SMA Negeri 05 Kendari. Dari hasil sebaran angket, 11 orang (52,3%) menjawab bahwa mereka bermain game online lebih dari 2 jam setiap hari. Selain itu, beberapa orang mengeluhkan kemampuan belajarnya menurun setelah bermain game online sehingga sulit untuk berhenti bermain game online. Kemudian, 10 (47,6%) siswa lainnya bermain Game kurang dari 2 jam Siswa yang bermain game online mengatakan mereka bermain game untuk kepuasan pribadi, 10 dari mereka mengatakan bahwa mereka bermain game untuk menghilangkan stres karena banyak tugas belajar dan sekolah yang harus mereka selesaikan. Selain itu, dari data yang tertera pada rapor siswa, terdapat 15 siswa (71,4%) yang nilainya turun dari 90 poin menjadi 80 poin, dan 6 siswa (28,6%) yang nilainya turun dari 77 poin menjadi 60 poin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keberhasilan belajar dan tingkat stres terhadap intensitas penggunaan game online pada siswa Kelas XII SMA Negeri 05 Kendari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas XII di SMA Negeri 05 Kendari dengan jumlah 433 orang yang terdiri dari 13 Kelas. Sampel pada penelitian ini berjumlah 82 orang siswa. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan Proportional Stratified Random Sampling. Metode analisis menggunakan Uji Pearson Chi-Square dan Uji Phi. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan cukup kuat antara prestasi belajar siswa terhadap intensitas penggunaan game online pada siswa kelas XII di SMA Negeri 05 Kendari tahun 2023 dengan X2 hitung (19.799) ≥ X2 tabel (5.991) dengan nilai  φ = 0.491, dan ada hubungan lemah antara tingkat stress terhadap intensitas penggunaan game online pada siswa kelas XII di SMA Negeri 05 Kendari tahun 2023 dengan X2 hitung (10.016) ≥ X2 tabel ( 5.991) dengan nilai φ = 0.349.
Hubungan Dukungan Orang Tua Dan Guru Bimbingan Konseling (BK) Dengan Kesiapan Remaja Menghadapi Pubertas Di SMPN 41 Konawe Selatan Pongdatu, Merry; Anggarini Rasyid, Sri; Fitriyana, Helen
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v2i2.575

Abstract

Kesiapan Remaja Menghadapi Pubertas menjadi salah satu masalah di SMPN 41 Konawe Selatan karena kurangnya dukungan Orang Tua dan Guru Bimbingan Konseling (BK) untuk mengembangkan rasa tanggung jawab pada remaja. Masih terdapat sebagian Dukungan Orang Tua yang masih terikat dengan kebudayaan dalam menghadapi masalah pubertas dan kurangnya tenaga Guru Bimbingan Konseling (BK) juga merupakan salah satu permasalah remaja dalam mendapatkann informasi mengenai pubertas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua dan guru Bimbingan Konseling (BK) dengan kesiapan remaja menghadapi pubertas di SMPN 41 Konawe Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Study, populasi penelitian ini adalah siswi SMP 41 Konawe Selatan kelas VII sebanyak  46 siswi yang terdiri dari 4 kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random samping. Metode analisis menggunakan Uji chi square dan uji phi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan sosial orang tua dengan kesiapan remaja menghadapi pubertas diperoleh X² hitung = 19.043, dengan nilai phi = 0,643. Hubungan dukungan sosial guru Bimbingan Konseling (BK) diperoleh X² hitung = 26.074, dengan nilai phi 0,753. Dari Penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kuat antara dukungan orang tua dan guru Bimbingan Konseling (BK) dengan kesiapan remaja menghadapi pubertas di SMPN 41 Konawe Selatan. Saran dalam penelitian, diharapkan dapat menjadi masukan bagi Orang Tua, Guru Bimbingan Konselng (BK), dan remaja dalam menghadapi massalah pubertas sehingga dapat menumbuhkan kesadaran kepada orang tua dan guru bimbingan konseling untuk mau memberikan edukasi mengenai kesiapan remaja menghadapi pubertas.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Bullying Di SMP Negeri 10 Kendari Pongdatu, Merry; Hanafi, Ali; Nurwiasnyah Ode, Della; Noviati
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v2i2.576

Abstract

Bullying merupakan aktivitas, sadar, disengaja, dan bertujuan untuk melukai, menanamkan ketakutan melalui agresi lebih lanjut, dan menciptakan teror yang di dasari oleh ketidakseimbangan kekuatan, niat untuk menciderai, ancaman agresi lebih lanjut, teror, yang dapat terjadi jika penindasan meningkat tanpa henti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku bullying di  SMP Negeri 10 Kendari. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Neferi 10 Kendari dengan jumlah sampel sebanyak 56 responden yang dikumpulkan menggunakan teknik purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara perkembangan remaja dengan perilaku bullying di  SMP Negeri 10 Kendari dengan nilai x² hitung = 20,51 > x² tabel = 3,841 dengan nilai = 0,536,  ada hubungan teman sebaya dengan perilaku bullying di  SMP Negeri 10 Kendari dengan nilai x² hitung = 21,717 > x² tabel = 3,841 dengan nilai = 0,455. Diharapkan pihak terkait dalam hal ini remaja dengan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada seluruh remaja untuk tidak melakukan perilaku bullying kepada sesama agar keharmonisan tetap terjalin.
Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Tingkat Harga Diri dan Kecemasan pada Remaja Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wawotobi Pongdatu, Merry; Sunarsih, Sunarsih; Wahyuni Sinapoy, Sitti
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v2i2.577

Abstract

Intensitas  penggunaan media sosial secara berlebihan dapat memberikan efek buruk pada tingkat harga diri dan kecemasan pada remaja. Hasil survei lapangan di salah satu sekolah menengah atas di wawatobi ditemukan bahwa terdapat siswi yang mengaku mendapatkan perundungan berupa ejekan, singgungan, kata kasar oleh teman sekolah di media sosial. Situasi ini membuat siswi tersebut sulit kembali berbaur dengan lingkungan sosial, cemas terhadap komentar dan penilaian negatif lingkungannya, bahkan hampir putus sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan tingkat harga diri dan kecemasan pada remaja Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wawotobi. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif pendekatan Crosss Sectional Study dengan teknik pengambilan sampel Sistematik Random Sampling. Populasi dalam penelitian ini siswa-siswi SMAN 1 Wawotobi sebanyak 315 orang dan jumlah sampel penelitian sebanyak 76 responden. Hasil penelitian menggunakan uji alternatif Fisher Excat dan menunjukan ada hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan tingkat harga diri dan kecemasan pada remaja dengan nilai hubungan 0,00. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara antara intensitas penggunaan media sosial dengan tingkat harga diri dan kecemasan remaja di SMAN 1 Wawotobi.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Mencuci Tangan Selama Pandemi Covid-19 Pada Siswa Di SDN 1 Mawah Kecamatan Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan Masriwati, Sitti; Armayani, Armayani; Pongdatu, Merry; Ismawati, Ismawati
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v2i2.618

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SD Negeri 1 Mawah menunjukkan bahwa jumlah seluruh siswa kelas I-VI sebanyak 131 siswa. Pelaksanaan pendidikan kesehatan (perilaku mencuci tangan) masih jarang dilakukan oleh pendidik khususnya dalam menanamkan perilaku mencuci tangan yang benar.  Selain itu orang tua masih sering membiarkan anaknya tidak mencuci tangan sesudah bermain atau mengkomsumsi makanan ringan. Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu  proses yang  secara tepat dan benar merupakan cara termudah dan efektif untuk mencegah berjangkitnya penyakit. Mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan mencuci tangan selama pandemi Covid-19 pada siswa di SDN 1 Mawah Kecamatan Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pre eksperimen dengan pendekatan “One Group Pre dan Post Test Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SDN 1 Mawah sebanyak 131 orang dengan jumlah sampel 57 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling, Metode analisis menggunakan Uji Paired T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan mencuci tangan selama pandemi Covid-19 pada siswa di SDN 1 Mawah Kecamatan Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan (p value = 0,000 < 0,05), dimana terdapat 35 responden (61,4%) yang memiliki pengetahuan mencuci tangan kategori cukup dan 22 responden (38,6%) yang memiliki pengetahuan mencuci tangan kategori kurang. Sedangkan untuk pemberian pendidikan kesehatan dari 57 responden, terdapat 50 responden (87,7%) yang memiliki pengetahuan mencuci tangan kategori cukup dan terdapat 7 responden (12,3%) yang memiliki pengetahuan mencuci tangan kategori kurang.