Claim Missing Document
Check
Articles

PERENCANAAN BANGUNAN BERTINGKAT BANYAK MENGGUNAKAN SISTEM FLAT SLAB DENGAN DROP PANEL Sakul, Verrent E.; Sumajouw, Marthin D. J.; Dapas, Servie O.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 12 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam merencanakan struktur bangunan bertingkat sangat dituntut perencanaan yang aman dan efisien, dimana struktur diharapkan mampu menahan beban-beban yang ada. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang konstruksi, telah berkembang berbagai jenis sistem struktur pelat, diantaranya flat slab. Struktur bangunan yang direncanakan memiliki 12 lantai dengan ketinggian 48 m dengan luas bangunan 5184 m2 dan berfungsi sebagai kantor. Peraturan perencanaan mengacu pada SNI 1726-2012 (Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung), SNI 1727-2013 (Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain), SNI 2843-2013 (Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung). Analisis struktur dan pemodelan menggunakan program ETABS v.17. Berdasarkan hasil analisis dari ETABS, gaya-gaya dalam yang diperoleh digunakan untuk menghitung jumlah tulangan yang dibutuhkan oleh struktur bangunan itu sendiri. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil perencanan yang digunakan pada bangunan kantor dalam tugas akhir ini mampu memikul beban-beban yang bekerja di dalamnya. Kata Kunci: Perencanaan, Struktur, Bangunan Bertingkat, Flat Slab, Drop Panel
KAJIAN SIFAT MEKANIK BETON TAILING PADA PENGECORAN DALAM AIR DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SIKACRETE-W Kuhu, Hanna Yashinta; Sumajouw, Marthin D. J.; Pandaleke, Ronny; Tamboto, Winny J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 2 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tailing merupakan sisa pengolahan tambang (limbah) yang tidak dikelola sehingga hanya ditampung atau dialirkan ke sungai dekat lokasi penambangan. Dampak lingkungan akibat limbah tailing ini dapat dikurangi dengan memanfaatkannya sebagai substitusi semen. Selain penggunaan pipa tremie, bucket, dan sebagainya untuk mengatasi masalah penghanyutan finer element, segregasi akibat pengecoran di bawah air, dapat juga dengan menambahkan bahan additive Sikacrete-W untuk meningkatkan daya ikat antar material penyusun beton. Dalam penelitian ini diselidiki pengaruh Sikacrete-W terhadap sifat mekanik beton tailing yaitu kuat tekan, kuat tarik belah dan kelecakan beton tailing yang dicor di dalam air, dengan kadar tailing 15%, Sikacrete-W 0%, 8%, 10%, 12%, 14%, dan 16% dari berat semen dan dibandingkan dengan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton tailing pada kondisi normal. Komposisi campuran beton menggunakan metode ACI 211.1.91. Pengujian yang dilakukan adalah uji kuat tekan dan kuat tarik belah dengan menggunakan benda uji berbentuk silinder berukuran 10/20 cm yang dilakukan pada umur perawatan beton 7, 14 dan 28 hari, dan pengujian kuat tarik belah pada umur 28 hari. Perawatan benda uji yang dilakukan adalah perawatan basah dengan direndam dalam air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar kadar Sikacrete-W yang dipakai dalam pengecoran dalam air relatif menaikkan kuat tekan dan kuat tarik belah beton tailing, namun tidak melebihi konsentrasi optimum Sikacrete-W yaitu 12% dari berat semen. Kuat tekan beton tailing tertinggi yang dicapai pada kondisi underwater-cast concrete dengan menggunakan konsentrasi Sikacrete-W optimum BTKS-12% hanya sebesar 62,22% dari kuat tekan beton tailing pada kondisi normal (non underwater-cast concrete). Kata kunci: Pengecoran dalam air, beton tailing, Sikacrete-W, kuat tekan, kuat tarik belah.
KUAT TEKAN BETON GEOPOLYMER BERBAHAN DASAR ABU TERBANG (FLY ASH) Manuahe, Riger; Sumajouw, Marthin D. J.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 6 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan material yang sangat penting dan banyak digunakan untuk membangun infrastruktur. Kebutuhan akan beton meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana dasar manusia. Oleh karena itu produksi semen sebagai bahan pengikat beton meningkat pula. Dalam proses produksi semen terjadi pelepasan karbon dioksida (CO₂) yang sangat banyak ke atmosfer yang dapat merusak lingkungan. Untuk mengatasi efek buruk tersebut maka perlu dicari material lain sebagai bahan pengganti semen. Beton geopolymer merupakan salah satu alternatif untuk mengganti beton yang menggunakan semen yang kurang ramah lingkungan. Beton geopolymer dibuat tanpa menggunakan semen sebagai bahan pengikat, dan sebagai gantinya digunakan Abu Terbang (Fly Ash) yang kaya akan Silika dan Alumina dan dapat bereaksi dengan cairan alkalin untuk menghasilkan bahan pengikat (binder). Pada penelitian ini dilakukan pengujian kuat tekan beton terhadap sejumlah benda uji berbentuk kubus 15x15x15 cm3 dengan variasi curing time: 4 jam, 8 jam, 12 jam dan 24 jam menggunakan oven. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh grafik hubungan antara kuat tekan beton terhadap curing time. Trend menunjukkan bahwa semakin lama curing time maka semakin besar kuat tekan yang dihasilkan. Terlihat juga bahwa kuat tekan optimum dihasilkan pada curing time 24 jam.   Kata kunci : beton geopolymer, fly ash, ramah lingkungan, kuat tekan
PENGARUH PENEMPATAN DAN POSISI DINDING GESER TERHADAP SIMPANGAN BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT BEBAN GEMPA Fauziah, Lilik; Sumajouw, Marthin D. J.; Dapas, Servie O.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 7 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa bumi termasuk salah satu penyebab utama dari keruntuhan struktur bangunan bertingkat tinggi. Keruntuhan terjadi akibat adanya simpangan yang besar yang menyebabkan struktur menjadi tidak stabil. Salah satu cara mengatasi keruntuhan adalah dengan memasang dinding geser. Dinding geser merupakan slab beton bertulang yang dipasang vertikal dan berfungsi menambah kekakuan sehingga struktur memiliki kekuatan lebih untuk menahan beban lateral/gempa.Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbandingan respons struktur berupa simpangan horisontal maksimum yang dihasilkan dari penempatan dinding geser yang berbeda yaitu secara diagonal dan searah beban gempa rencana (sumbu-x sumbu-y) pada kasus struktur beton bertulang tiga dimensi yang menerima beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) dan beban lateral (beban gempa).Model gedung yang dianalisis berupa gedung berbentuk segi 8 dengan 20 lantai. Ukuran denah 30m x 30m dan tinggi tiap lantai 4m. Fungsi gedung sebagai perkantoran. Perhitungan analisis struktur menggunakan alat bantu software ETABS. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa penempatan dan orientasi dinding geser memberikan pengaruh terhadap simpangan horisontal struktur. Penempatan dinding geser searah beban gempa rencana menghasilkan simpangan horisontal yang lebih kecil, sehingga lebih aman dan efisien jika digunakan dalam perancangan struktur.Kata kunci : beban gempa, dinding geser, simpangan, ETABS.
EVALUASI KEMAMPUAN STRUKTUR RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA Waworuntu, Gerry F.; Sumajouw, Marthin D. J.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 4 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah Negara kepulauan yang berada diantara pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Hindia-Australia, dengan adanya pertemuan ketiga lempengan tersebut membuat Indonesia menjadi rawan terhadap resiko terjadinya gempa bumi yang besar. Gempa-gempa yang besar sudah banyak terjadi di Indonesia, sehingga membuat banyak bangunan yang runtuh termasuk rumah tinggal sederhana. Dengan adanya keruntuhan rumah tinggal sederhana akibat gempa di Indonesia, maka perlu adanya evaluasi yang dapat memperkirakan kinerja dari struktur jika terjadi gempa di Provinsi Sulawesi Utara yang juga termasuk dalam wilayah zona gempa tinggi. Salah satu metode analisis yang memperhitungkan kondisi non-linier adalah analisis pushover. Analisis Statik Non-Linier Pushover merupakan suatu analisis yang menggunakan pola beban lateral statik yang ditambahkan secara bertahap sampai kondisi bangunan mencapai titik keruntuhan. Kurva hasil analisis pushover dapat diketahui tingkat kinerja dari suatu struktur dengan mengacu pada metode ATC-40 dan FEMA 273/356. Pada analisis ini juga dapat diketahui letak sendi plastis yang terjadi sesuai dengan iterasi dari pola beban lateral statik. Penelitian ini menghasilkan kurva pushover dari variasi nilai kuat tekan beton mulai dari 20 MPa, 25 MPa dan 30 MPa. Dari variasi nilai kuat tekan beton tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar nilai kuat tekan beton maka semakin kecil displacement yang terjadi. Namun tingkat kinerja dari ketiga nilai kuat tekan beton tersebut berada pada daerah limited safety yang artinya bangunan sudah mulai mengalami keruntuhan jika terjadi gempa rencana. Kata kunci : bangunan rumah tinggal sederhana, gempa, analisis pushover, tingkat kinerja.
REDISTRIBUSI MOMEN PADA BALOK MENERUS BETON BERTULANG Muaja, Frianto F.; Sumajouw, Marthin D. J.; Pandaleke, Ronny E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 8 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Besarnya momen negatif pada tumpuan balok menerus mengakibatkan banyaknya tulangan yang digunakan sehingga keruwetan penulangan tidak dapat dihindari, sehingga perencanaan menjadi tidak ekonomis. Berdasarkan mekanisme keruntuhan, suatu struktur statis tak tentu belum akan runtuh ketika salah satu penampang mencapai kapasitas maksimumnya tetapi akan mendistribusikan momen ke daerah penampang yang belum mencapai kapasitas maksimumnya. Proses distribusi tersebut dinamakan redistribusi momen.Analisis ini dilakukan dengan menggunakan program SAP2000 yang mampu melakukan perhitungan struktur statik dan dinamis. Program ini sudah banyak digunakan oleh Engineer Struktur untuk memodelkan dan menganalisis suatu sistem struktur secara keseluruhan maupun suatu elemen struktur.Analisis nonliner dilakukan pada balok menerus tiga bentang dengan variasi rasio Ast-/Ast+ untuk mengetahui pengaruh rasio Ast-/Ast+ terhadap redistribusi momen yang dapat terjadi pada balok menerus. Dari hasil analisis diperoleh bahwa semakin kecil nilai rasio Ast-/Ast+ maka semakin besar nilai redistribusi momen pada balok menerus. Kata kunci: Balok Menerus, SAP2000, Redistribusi Momen
PERHITUNGAN NILAI KOEFISIEN MOMEN LENTUR DENGAN METODE KEKAKUAN PADA BALOK BETON BERTULANG Palallo, Febriani; Sumajouw, Marthin D. J.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 9 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balok merupakan salah satu elemen struktur yang sangat penting disuatu bangunan. Dalam perencanaan konstruksi balok beton bertulang direncanakan kuat menahan gaya-gaya yang mungkin akan terjadi sesuai perhitungan beban. Menurut SNI 03-2847-2013, untuk menghitung momen-momen maksimum akibat pembebanan yang terjadi pada balok tersebut dapat dihitung menggunakan koefisien momen sebagai suatu metode pendekatan. Analisis balok menerus dengan variasi bentang dilakukan untuk membandingkan nilai eksakta koefisien momen lentur tersebut dengan menggunakan metode kekakuan bantuan excel.Setelah menghitung nilai-nilai koefisien momen dari balok yang dianalisis, didapatkan perbandingan maksimum nilai koefisien momen dari metode kekakuan dengan SNI yaitu sebesar 0.0547958. Jika nilai perbandingannya lebih dari 0.05, maka tidak berlaku/tidak sesuai dengan peraturan yang ada menurut SNI 03-2847-2013. Kata Kunci: Balok Menerus, Koefisien Momen Lentur, Metode Kekakuan
RESPON DINAMIS STRUKTUR BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK DENGAN KOLOM BERBENTUK PIPIH Roring, Youfrie; Sumajouw, Marthin D. J.; Dapas, Servie O.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 10 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia konstruksi saat ini, kolom dengan tebal seukuran dinding atau biasa disebut dengan kolom pipih dapat ditemukan dalam suatu perencanaan bangunan. Kolom didesain sedemikian rupa sehingga tidak timbul pada dinding ruangan. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memberikan pengetahuan tentang simpangan struktur suatu bangunan beton bertulang dimana bangunan tersebut menggunakan kolom pipih. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan panjang kolom masing-masing untuk kasus 1 sebesar 750 mm, kasus 2 sebesar 650 mm, dan kasus 3 sebesar 550 mm. Selain panjang penampang kolom, penelitian ini juga dilakukan dengan memvariasikan model denah persegi dan persegi panjang dengan maksud untuk mengetahui simpangan struktur pada kondisi denah yang berbeda, serta posisi kolom yakni kolom dengan posisi titik kerja beban berada pada titik berat penampang dan kolom dengan posisi titik kerja beban tidak berada pada titik berat penampang. Untuk perhitungan analisa dinamik dengan menggunakan metode respon spektrum dilakukan dengan bantuan program ETABS 2015. Dari penelitian ini didapat kesimpulan yaitu, untuk denah persegi simpangan pada masing-masing arah utama pemisalan beban gempa bernilai sama, dan simpangan minimum terjadi pada posisi kolom dengan titik kerja beban berada pada titik berat penampang kolom. Sedangkan pada denah persegi panjang simpangan minimum terjadi pada arah y yaitu arah yang tegak lurus dengan arah bertambahnya jumlah bentangan, simpangan minimum juga terjadi pada model dimana titik kerja beban berada pada titik berat penampang kolom. Kata kunci : kolom pipih, simpangan struktur, ETABS.
PENGUJIAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG KONVENSIONAL Igbal, Muhammad; Sumajouw, Marthin D. J.; Windah, Reky S.; Imbar, Sesty E. J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 2 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku geser balok beton bertulang, kuat geser dan besar perbedaan antara sengkang vertikal dengan sudut bengkokkan kait 135°, 90° dan sengkang vertikal model ?U? pada konstruksi balok beton bertulang. Benda uji berupa balok dengan lebar 10 cm, tinggi 15 cm dan panjang 60 cm. Variasi jarak sengkang: 50 mm, 100 mm dan 150 mm. Total sampel benda uji berjumlah 27 buah, tiap variasi dibuat 3 sampel. Hasil penelitian dan analisis menunjukkan bahwa pada kelompok sampel dengan jarak sengkang 100 mm, beban geser maksimal dan kuat geser terbesar terjadi pada balok uji yang menggunakan sengkang vertikal dengan sudut bengkokkan kait 90°. Pada kelompok sampel dengan jarak sengkang 50 mm dan 150 mm, beban geser maksimal dan kuat geser terbesar terjadi pada balok uji yang menggunakan sengkang vertikal dengan sudut bengkokkan kait 135°. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sengkang vertikal dengan sudut bengkokkan kait 135° lebih kuat dibandingkan sengkang vertikal dengan sudut bengkokkan kait 90° dan sengkang vertikal model ?U?. Kata kunci : Sengkang vertikal, Sudut bengkokkan kait, Sengkang model ?U?, Kekuatan geser, Balok beton bertulang.
PENGARUH KUAT TEKAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG Dady, Yohanes Trian; Sumajouw, Marthin D. J.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 5 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balok beton bertulang sebagai elemen struktur cukup besar peranannya dalam memikul beban. Bila beban yang dipikul balok beton bertulang melampaui kapasitas lenturnya, maka balok akan mengalami keruntuhan. Digunakan balok berukuran (150 150 600)mm dengan desain tulangan tunggal 3Æ6 untuk pengujian kuat lentur, dan kubus berukuran (150 150 150)mm untuk pengujian kuat tekan. Kuat tekan yang direncanakan bervariasi mulai dari 20 MPa, 27.5 MPa, 35 MPa, dan 42.5 MPa. Dari hasil penelitian didapat kuat tekan rata-rata sebesar 19.84 MPa, 25.91 MPa, 36.02 MPa, dan 42.32 MPa. Kuat lentur rata-rata pada serat tekan (tegangan lentur beton) yang didapat dari setiap variasi kuat tekan rata-rata sebesar 12.66 MPa, 15.34 MPa, 19.18 MPa, dan 24.26 MPa. Untuk kuat lentur rata-rata pada serat tarik (tegangan lentur baja) adalah 348.76 MPa, 399.02 MPa, 464.69 MPa, dan 567.33 MPa. Hasil tersebut menunjukkan hubungan kuat tekan dan kuat lentur balok beton bertulang berkisar 2.84 sampai 3.73 yang didapat dari nilai fr / . Nilai tersebut diambil dari tegangan lentur yang terjadi pada bagian serat tekan balok (tegangan lentur beton). Kata kunci : Balok Beton Bertulang, Beban, Kuat Tekan, Kuat Lentur
Co-Authors Adrian Philip Marthinus, Adrian Philip Alfian Hendri Umboh Anggie Adityo Aer Arif Lokobal Banu Dwi Handono, Banu Dwi Bonny F. Sompie Carolus Sanapang Christy Merril Rantung Constantine, Fransisca Nikita Ellen J. Kumaat Estrelita V. Y. Waney Femmy Nurul Akbar Fergita Tomigolung Gerry F. Waworuntu Gregoria Megastia Langitan Hanna Yashinta Kuhu Hieryco Manalip Huibert Tarore Irmawati Indahriani Manangin, Irmawati Indahriani Ivonne Jeanette Rosalina Sondakh, Ivonne Jeanette Rosalina Jefri J. H. Simanjuntak Jefri Tumelap Jenefer Teofany Kaontole, Jenefer Teofany Jeremia Polopadang Laily, Rivaldo Lerry M. N. Gerung Lestari, Indun Eka Wahyu Lilik Fauziah Luntungan, Renata Natanael Mamarimbing, Ezra Arnoldus Melinda, Sintia Mielke Mondoringin, Mielke Mielke R. I. A. J. Mondoringin, Mielke R. I. A. J. Missi, Rollan Satrio Pratama Jonas Muaja, Frianto F. Muhammad Igbal Norman Werias Alexander Supit Palallo, Febriani Pangloly, Dewira Rante Porajow, Regina Deisi Grasye Rajak, Febriany Safitri Abd. Rantung, Dranita Dewi Recky Pasila, Recky Reky S. Windah Renaldo Glantino Regar Reyner R. Rumimper, Reyner R. Reza Adeputra Polii, Reza Adeputra Riger Manuahe Rondonuwu, Steeva G. Ronny E. Pandaleke Ronny Pandaleke Roring, Youfrie Rowland Badenpowell Edny Turang Rumajar, Rendy James Sakul, Verrent E. Servie O. Dapas Sesty E. J. Imbar Siahaan, Nathalia Samaria Marisi Sidara, Sthefani Christina Xenalevina Steenie E. Wallah Stevie Andrean, Stevie Tambingon, Fiki Riki Winny J. Tamboto Yohanes Trian Dady, Yohanes Trian