Pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia menghadapi beberapa kendala, salah satunya adalah terbatasnya ketersediaan data dan informasi potensi energi terbarukan di seluruh wilayah Indonesia. Tujuan dari kajian ini adalah menyiapkan data dan informasi sebaran potensi energi biomassa dan menyajikannya dalam bentuk database spasial. Peta spasial potensi energi limbah biomassa ini dapat digunakan untuk pengembangan pemanfaatan energi biomassa. Metodologi yang digunakan adalah pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data. Data dikumpulkan dari berbagai sumber seperti Kementerian Pertanian berupa angka tetap produksi dan luas panen pertanian, serta peta tematik kawasan hutan milik Kementerian Kehutanan . Komoditi yang dihitung adalah limbah Padi (Oryza Sativa), Jagung (Zea Mays), Singkong (Manihot Utilissima), Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq), Kelapa (Cocos Nucifera, L) dan limbah hutan produksi. Data disajikan dalam peta dasar spasial batas wilayah kabupaten. Hasil perhitungan didapat besar potensi energi dari limbah ke enam komoditi tersebut sebesar 35,6 GW dengan kontribusi dari limbah padi sebesar 54,52 %, limbah jagung 9,74%, limbah singkong 6,45%, limbah kelapa sawit 2,29%, limbah kelapa dalam 2,3%, dan limbah hutan produksi 24,69%. Utilization of renewable energy in Indonesia faces several obstacles, one of which is the limited data and information availability of potential of renewable energy in all region of Indonesia. The purpose of this study is to prepare data and information of distribution the energy potential for biomass and present it in the form of map database. The map of potential energi from biomass waste can be used as reference for development of biomass energy. The methodology for this study is by collection, processing, analysis and presentation of data. Data collected from various sources such as the Ministry of Agriculture for Fixed Number production and harvest area from waste of Rice (Oryza Sativa), Corn (Zea Mays), Cassava (Manihot Utilissima), Palm (Elaeis Guineensis Jacq), Coconut (Cocos Nucifera, L), and tematic map for forest boundaries from Ministry of Forestry. The data is presented in a spatial base map of the district boundaries. The results show total energy potential from six commodities is 35,6 GW, with contribute from padi waste 54,52%, corn waste 9,74%, cassava waste 6,45%, palm waste 2,29%, coconut waste 2,3%, and production forest waste 24,69%. This spatial map of biomass energy that has been made can be used as a database of biomass energy development in Indonesia.