Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 MELALUI PEMBUATAN DAN PEMBAGIAN HANDSANITIZER BERBAHAN BAKU ALAMI DI KOTA MATARAM Dewi, Earlyna Synthia; Ihromi, Syirril; Muliatiningsih, Muliatiningsih; Suwati, Suwati; Karyanik, Karyanik
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4705

Abstract

ABSTRAKPenyebaran COVID-19 telah menyita perhatian masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Covid-19 merupakan penyakit infeksi pernafasan yang dapat ditularkan melalui percikan batuk dan bersin.  Tujuan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah Untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan handsanitizer, dan memberikan pengetahuan bahwa hand sanitizer dapat dibuat menggunakan bahan alami yang ada di lingkungan sekitar. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Kelurahan Taman Seruni, Kelurahan Taman Sari,Kecamatan Ampenan,Kota Mataram.  Metode pengabdian ada dua tahap yaitu sosialisasi tentang pentingnya penggunaan handsanitizer, diiringi dengan pelatihan pembuatan handsanitizer secara mandiri, dan pembagian handsanitizer kepada warga. Hasil yang diperoleh yaitu 100 warga paham pentingnya penggunaan mendapatkan handsanitizer, selain itu warga mendapatkan handsanitizer dari proses pelatihan. Dengan demikian, masyarakat sekitar pada akhirnya dapat menggunakan handsanitizer pada saat keluar rumah. Kata kunci: covid-19; handsanitizer; bahan alami. ABSTRACTThe wide-spread of COVID-19 has confiscates the world community’s attention, Indonesia, too. Covid-19 is a disease of infected respiration which can be transmitted through coughs and sneezes. The aims of the Community Service Activity are to educate people about the importance of using a hand-sanitizer, and to provide knowledge on that hand sanitizers can be produced by using natural materials in the environments. This service activity was carried out in Taman Seruni, Taman Sari Village, Ampenan sub-district, Mataram. The method of the community service consists of two stages,the first stage was socialization about how important to using handsanitizer and how to make independently hand-sanitizers as well as distributing hand-sanitizers to people of Taman Seruni. The result was that 100 residents know the importance of using hand sanitizer,beside the residents get a hand-sanitizer from the training process. Thus, they can use hand-sanitizers when they leave the house. Keywords: covid-19; hand-sanitizer; natural materials
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT DARI AMPAS BIOGAS (BIO-SLURRY) KOTORAN SAPI DI DESA PERESAK KABUPATEN LOMBOK BARAT Muanah Muanah; Karyanik Karyanik; Muliatiningsih Muliatiningsih; Suwati Suwati; Earlyna Sinthia Dewi
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 3, No 1 (2019): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.524 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v3i1.1295

Abstract

ABSTRAKSalah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan masyarakat dalam bertani adalah kecukupan pupuk dalam pemeliharaan.  Melihat fenomena yang terjadi beberap dekade ini masyarakat sering mengalami gagal panen disebabkan langkanya ketersediaan pupuk, sehingga menyebabkab masa pemupukan tertunda. Maka dari itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat desa Peresak untuk mengolah ampas biogas (Bio-Slurry) kotoran sapi menjadi pupuk organik padat. Kegiatan pendampingan ini dilakukan supaya masyarakat mampu mengahasilkan pupuk organik dengan kandungan hara yang tinggi. Selain itu, hasil yang diharapkan dari pupuk organik bio-slurry ini dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan pupuk kimia, karena pupuk organik yang dihasilkan sudah mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dan dapat memperbaiki kondisi tanah secara perlahan serta dapat menekan biaya produksi. Kata kunci: Kotoran sapi, bio-slurry, pupuk organik, nutrisi.ABSTRACTOne of the factors affecting the success of the community in farming is the adequacy of fertilizer in the maintenance.  Seeing the phenomenon that occurs several decades the community often experienced crop failure due to the scarred availability of fertilizer, so that the fertilization period is delayed. Therefore, this activity aims to provide counseling and training to the community of Peresak village to process biogas pulp (Bio-Slurry) of cow manure into solid organic fertilizer. This mentoring activity is done so that people are able to reduce organic fertilizer with high nutrient content. In addition, the expected result of bio-slurry organic fertilizer can reduce public dependence on the use of chemical fertilizers, because the resulting organic fertilizer is sufficient nutrients needed by plants and can improve soil conditions and can reduce production costs. Keywords: Cow manure, bio-slurry, organic fertilizer, nutrients.
PENERAPAN MODEL USAHATANI SEHAT MELALUI PENGGUNAAN PUPUK SILIKAT PLUS PADA TANAMAN KAKAO DI KECAMATAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA Mulyati Mulyati; Joko Priyono; Muliatiningsih Muliatiningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.559 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3241

Abstract

ABSTRAKTujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada petani kakao tentang teknik usahatani kakao yang sesuai dengan standard praktik pertanian yang baik atau Good Agriculture Practices (GAP); dan   memperkenalkan konsep usahatani sehat kepada petanik melalui penggunaan pupuk silikat plus (SiPlus). Kegiatan PKM dilakukan melalui penyuluhan secara langsung dengan cara memutarkan video tentang penerapan GAP untuk tanaman kakao dan slide tentang konsep dan penerapan bertani sehat dengan menggunakan pupuk SiPlus di balai desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.  Kegiatan ini dihadiri oleh 21 orang petani dan staf desa serta beberapa tokoh masyarakat yang ada di desa tersebut. Tayangan video tentang GAP kakao difokuskan pada penerapan PSP2S (Panen sering, pemangkasan, pemupukan dan sanitasi).  Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tayangan video tersebut telah memberikan motivasi  bagi petani kakao tentang teknik pengelolaa  kebun kakao yang baik. Penggunaan SiPlus merupakan metode baru, sehat dan ramah lingkungan. Secara umum, petani sangat antusias dan menyambut baik ajakan tim PKM untuk menerapkan GAP kakao dan konsep bertani sehat dengan SiPlus.  Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, kombinasi metode GAP dan penerapan model usahatani sehat menggunakan SiPlus direkomendasikan untuk dapat dijadikan sebagai model usahatani kakao di KLU serta dapat disebar-luaskan ke petani kakao lainnya. Kata kunci: model usahatani; silikat plus;  kakao. ABSTRACTThe purpose of this community service (CS) was to provide knowledge and traning to cocoa farmers that are in accordance  with good Agriculture practices (GAP) standard; and  introducing the concept of healthy farming through the use of silicate plus fertilizer (Si plus).  This activities are carried out through direct counseling by playing  a video about the application of GAP for cocoa plants and a slide about the concept  of healthy  farming  using Si plus fertilizer.  The activity was held at the Genggelang village hall. Gangga District,  Noth Lombok Regency, with 21 farmers attended and village staff as well as several community  leaders in the village. The video presented about GAP for cocoa is focused on implementing PSP2S (frequent harvesting, pruning, fertilizing and sanitation). The results showed that the video was motivated cocoa farmers about good cocoa garden management techniques  and synergistic manner.  In general, the farmes were very enthusiastic and welcome the community service team’s invitation to apply GAP for cocoa and the concept of healthy farming with Siplus . To follow-up this activity, a combination of the GAP and applying Siplus  is  recommended to be used as a cocoa farming  model in North Lombok Regency and it can be distributed to other cocoa farmers. Keywords: farming model; silicate plus; cocoa.
PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 MELALUI PEMBUATAN DAN PEMBAGIAN HANDSANITIZER BERBAHAN BAKU ALAMI DI KOTA MATARAM Earlyna Sinthia Dewi; Syirril Ihromi; Muliatiningsih Muliatiningsih; Suwati Suwati; Karyanik Karyanik
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5402

Abstract

ABSTRAKPenyebaran COVID-19 telah menyita perhatian masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Covid-19 merupakan penyakit infeksi pernafasan yang dapat ditularkan melalui percikan batuk dan bersin.  Tujuan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah Untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan handsanitizer, dan memberikan pengetahuan bahwa hand sanitizer dapat dibuat menggunakan bahan alami yang ada di lingkungan sekitar. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Kelurahan Taman Seruni, Kelurahan Taman Sari,Kecamatan Ampenan,Kota Mataram.  Metode pengabdian ada dua tahap yaitu sosialisasi tentang pentingnya penggunaan handsanitizer, diiringi dengan pelatihan pembuatan handsanitizer secara mandiri, dan pembagian handsanitizer kepada warga. Hasil yang diperoleh yaitu 100 warga paham pentingnya penggunaan mendapatkan handsanitizer, selain itu warga mendapatkan handsanitizer dari proses pelatihan. Dengan demikian, masyarakat sekitar pada akhirnya dapat menggunakan handsanitizer pada saat keluar rumah. Kata kunci: covid-19; handsanitizer; bahan alami. ABSTRACTThe wide-spread of COVID-19 has confiscates the world community’s attention, Indonesia, too. Covid-19 is a disease of infected respiration which can be transmitted through coughs and sneezes. The aims of the Community Service Activity are to educate people about the importance of using a hand-sanitizer, and to provide knowledge on that hand sanitizers can be produced by using natural materials in the environments. This service activity was carried out in Taman Seruni, Taman Sari Village, Ampenan sub-district, Mataram. The method of the community service consists of two stages,the first stage was socialization about how important to using handsanitizer and how to make independently hand-sanitizers as well as distributing hand-sanitizers to people of Taman Seruni. The result was that 100 residents know the importance of using hand sanitizer,beside the residents get a hand-sanitizer from the training process. Thus, they can use hand-sanitizers when they leave the house. Keywords: covid-19; hand-sanitizer; natural materials
PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI KOTA MATARAM Suhairin Suhairin; Suwati Suwati; Muliatiningsih Muliatiningsih; Earlyna Sinthia Dewi; Karyanik Karyanik
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14535

Abstract

ABSTRAKKepadatan penduduk di wilayah perkotaan akan menimbulkan masalah-masalah sosial perkotaan seperti : terbatasnya area pekarangan, ruang interaksi yang kurang, dan genangan air pada saat hujan. Curah hujan tertinggi di Kecamatan Sekarbela terjadi pada bulan Januari hingga Maret dengan rata-rata 323-338 mm, hal ini cenderung membuat genangan di beberapa titik termasuk di wilayah lingkungan Bagek Kembar. Tujuan pengabdian ini adalah untuk membantu warga lingkungan Bagek Kembar mengurangi genangan air hujan, yaitu dengan membuat lubang resapan sederhana yang umum dikenal dengan lubang biopori. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi dan pelatihan pembuatan secara langsung. Sosialisasi di sini adalah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada mitra mengenai apa itu lubang biopori, apa manfaat, dan bagaimana proses pembuatannya. Sosialisasi dilakukan dengan “door to door” mendatangi tiap rumah yang dipilih sebagai titik penggalian lubang biopori, dengan unsur yang terlibat adalah dosen, mahasiswa, karyawan, dan warga (mitra). Hasilnya adalah warga memiliki 2 sampai 3 lubang biopori dan menjadi faham tentang manfaat dan kegunaan dari lubang tersebut. Evaluasi dilakukan secara berkala, selang 3 bulan pasca pembuatan. Kata kunci: lubang resapan; biopori; kompos biopori. ABSTRACTPopulation density in urban areas will cause urban social problems such as: limited yard areas, less interaction space, and stagnant water when it rains. The highest rainfall in Sekarbela District occurs from January to March with an average of 323-338 mm, this tends to cause puddles at several points including in the Bagek Kembar neighborhood area. The purpose of this service is to help residents of the Bagek Kembar neighborhood reduce rainwater stagnation, namely by making a simple infiltration hole commonly known as a biopore hole. The method used in this activity is socialization and direct manufacturing training. The socialization here is to provide knowledge and knowledge to partners about what biopori holes are, what are the benefits, and how the process is made. The socialization was carried out by "door to door" visiting each house chosen as the point for digging the biopore holes, with the elements involved being lecturers, students, employees, and residents (partners). The result is that residents have 2 to 3 biopori holes and become aware of the benefits and uses of these holes. Evaluation is carried out periodically, 3 months after manufacture. Keywords: infiltration hole; biopore; biopore compost.
PENGUATAN EKONOMI PEREMPUAN KEPALA KELUARGA BERBASIS PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI ECOENZYM DI DESA SIGAR PENJALIN LOMBOK UTARA Earlyna Sinthia Dewi; Muliatiningsih Muliatiningsih; Suhairin Suhairin; Karyanik Karyanik; Nur Annisa Istiqamah; Desy Ambar Sari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.15970

Abstract

ABSTRAKPengabdian Penguatan Ekonomi Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Berbasis Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Sebagai Ecoenzym Di Desa Sigar Penjalin Lombok Utara. Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mitra mengenai pengolahan sisa-sisa makanan atau sampah rumah tangga menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan bernilai ekonomis. Selain itu, produk yang dihasilkan dari pengolahan limbah tersebut juga dapat memberikan sumbangan pendapatan dalam perekonomian mitra. Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan dengan dua metode yaitu metode pelatihan dan pendampingan dengan pemberian pre test sebelum kegiatan pelatihan dimulai dan post test setelah kegiatan pelatihan selesai. Pelatihan dan pendampingan dilakukan dengan praktek pembuatan ecoenzym oleh anggota mitra dengan pendampingan oleh tim pelaksana kegiatan hingga ecoenzym dapat dipanen, yaitu selama 3 bulan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa anggota mitra umumnya langsung membuang sampah rumah tangga tanpa diolah yaitu sebesar 76%. Hasil pelatihan pembuatan ecoenzym menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman anggota mitra mengenai ecoenzym sebesar 16% dibandingkan sebelum dilaksanakan kegiatan pelatihan, anggota mitra yang tidak mengetahui tentang ecoenzyme adalah 84%. Hal ini menunjukkan rendahnya pengetahuan dan pemahaman bahwa sampah dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis sehingga dapat menjadi salah satu sumber pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup . Kegiatan pengabdian ini akan berlangsung selama 4 bulan sejak awal persiapan kegiatan hingga produk ecoenzym dapat dipanen. Kata kunci: ekoenzym; Limbah rumah tangga; PEKKA. ABSTRACTEconomic Strengthening Service for Women-Headed Households (PEKKA) Based on the Utilization of Household Waste as Ecoenzymes in Sigar Penjalin Village, North Lombok. This service was carried out in Sigar Penjalin Village, Tanjung District, North Lombok Regency. This service activity aims to increase partners' knowledge about processing food or household waste into products that have added value and economic value. In addition, the products produced from processing this waste can also contribute to the income of the partner's economy. The implementation of community service activities is carried out using two methods, namely training and mentoring methods by giving a pre-test before the training activities begin and a post-test after the training activities are completed. Training and mentoring are carried out by practising making eco enzymes by partner members with assistance from the activity implementation team until the eco enzymes can be harvested, which is for 3 months. The results of the activity show that partner members generally directly dispose of household waste without processing, which is 76%. The results of the training on making eco enzymes showed an increase in partner members' understanding of ecoenzymes by 16% compared to before the training activities were carried out, partner members who did not know about ecoenzymes were 84%. This shows the low knowledge and understanding that waste can be processed into economically valuable products so that it can become a source of income which will ultimately improve welfare and quality of life. This service activity will last for 4 months from the beginning of the preparation of activities until the eco enzyme products can be harvested.  Keywords: ecoenzyme; Household waste; PEKKA.