Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Pendampingan Pemeriksaan Kadar Gula Darah Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Diabetes Melitus Tipe 2 Kiki Rawitri; Dikki Miswanda; Zulmai Rani; Anggitha Ningtias; Sri Wahyuni; Syilvi Rinda Sari; Cut Intan Annisa Puteri
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Edisi Juli 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v3i2.618

Abstract

Penyakit degeneratif saat ini telah menjadi ancaman serius kesehatan global, salah satu diantara penyakit degeneratif tersebut adalah Diabetes Melitus (DM). Perhatian pada penyakit DM semakin tinggi karena prevalensinya semakin meningkat pada masyarakat. Salah satunya terjadi pada masyarakat Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, dimana kesadaran terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan khususnya pemeriksaan kadar gula darah (KGD) masih rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan masalah ekonomi masyarakat. Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah dalam tubuh apakah dalam batas normal, kurang, atau melebihi batas normal dan sebagai deteksi dini penyakit DM. Guna mengatasi masalah tersebut dilakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Kolam mengenai penyakit DM melalui edukasi, penyuluhan kesehatan, dan pemeriksaan gula darah sewaktu. Metode yang digunakan dalam edukasi dan penyuluhan adalah ceramah dan diskusi, serta untuk melihat tingkat pengetahuan masyarakat dilakukan pre test dan post test dengan memberikan kuesioner berisi pertanyaan terkait DM sesuai dengan materi yang akan dipaparkan. Data dianalisis menggunakan uji Paired T Test pada program SPSS. Pemeriksaan gula darah acak dilakukan menggunakan glucometer. Kegiatan ini dilakukan terhadap masyarakat, dibantu oleh kader posyandu dan pihak terkait di wilayah Dusun I Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan.Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta tentang penyakit DM tipe 2, gejala/ tanda, pencegahan, faktor risiko, pola hidup sehat, komplikasi yang ditimbulkan apabila kadar gula darah tidak terkontrol, dan kepatuhan dalam minum obat. Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu pada masyarakat dilakukan sebagai upaya deteksi dini dan skrining penyakit DM tipe 2.
Potensi Mikroba Sebagai Pelapis Benih Dalam Mempertahankan Kualitas Selama Penyimpanan Sri Wahyuni; Leni Handayani; Dian Habibie; Nomi Noviani
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7225

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi mikroba sebagai pelapis benih dengan menggunakan tiga isolate yaitu Bacillus sp, Pseudomonas sp dan Rhizobium sp terhadap kualitas selama masa penyimpanan. penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial Faktor pertama adalah C0= Tanpa Coating, C1= Coating Bacillus, C2= Coating Pseudomonas, C3=Coating Rhizobium. Faktor kedua adalah penyimpanan P1= Penyimpanan 1 bulan, P2= Penyimpanan 2 bulan, P3=Penyimpanan 3 bulan. Semua perlakuan ini di ulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi pada semua parameter pengamatan dengan kombinasi perlakuan tanaman yang dilapisi bakteri (coating). Pelapisan benih dengan menggunakan Bakteri Pseudomonas sp dapat mempertahankan daya kecambah hingga97,93% dengan indeks vigor 88,90% sampai periode penyimpanan selama 3 bulan. Pelapisan benih dengan menggunakan bakteri Bacillus, sp mampu mempertahankan daya kecambah dengan persentase 93,45% dengan vigor 86,30%. Pada Rhizobium persentase daya kecambah sebesar 89,00% dengan indeks vigor 90,25%.  Selanjutnya, untuk persentase kejadian penyakit terlihat persentase terendah pada bakteri Pseudomonas dengan persentase 20%, diikuti Rhizobium sebesar 22 % dan Bacillus sebesar 26 % dibandingkan dengan kontrol sebesar 40%. Berdasarkan perlakuan Bakteri yang digunakan ketiga bakteri yang digunakan memiliki potensial untuk dikembangkan sebagai treatment dengan masa periode simpan 3 bulan.
Potensi Mikroba Sebagai Pelapis Benih Dalam Mempertahankan Kualitas Selama Penyimpanan Sri Wahyuni; Leni Handayani; Dian Habibie; Nomi Noviani
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7225

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi mikroba sebagai pelapis benih dengan menggunakan tiga isolate yaitu Bacillus sp, Pseudomonas sp dan Rhizobium sp terhadap kualitas selama masa penyimpanan. penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial Faktor pertama adalah C0= Tanpa Coating, C1= Coating Bacillus, C2= Coating Pseudomonas, C3=Coating Rhizobium. Faktor kedua adalah penyimpanan P1= Penyimpanan 1 bulan, P2= Penyimpanan 2 bulan, P3=Penyimpanan 3 bulan. Semua perlakuan ini di ulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi pada semua parameter pengamatan dengan kombinasi perlakuan tanaman yang dilapisi bakteri (coating). Pelapisan benih dengan menggunakan Bakteri Pseudomonas sp dapat mempertahankan daya kecambah hingga97,93% dengan indeks vigor 88,90% sampai periode penyimpanan selama 3 bulan. Pelapisan benih dengan menggunakan bakteri Bacillus, sp mampu mempertahankan daya kecambah dengan persentase 93,45% dengan vigor 86,30%. Pada Rhizobium persentase daya kecambah sebesar 89,00% dengan indeks vigor 90,25%.  Selanjutnya, untuk persentase kejadian penyakit terlihat persentase terendah pada bakteri Pseudomonas dengan persentase 20%, diikuti Rhizobium sebesar 22 % dan Bacillus sebesar 26 % dibandingkan dengan kontrol sebesar 40%. Berdasarkan perlakuan Bakteri yang digunakan ketiga bakteri yang digunakan memiliki potensial untuk dikembangkan sebagai treatment dengan masa periode simpan 3 bulan.
Model Strategi Pemasaran Produk Umkm Untuk Meningkatkan Penjualan di Kelurahan Harjosari II Nomi Noviani; Dian Habibie; Leni Handayani; Sri Wahyuni; Bambang Hermanto
Jurnal Multidisiplin West Science Vol 2 No 07 (2023): Jurnal Multidisiplin West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jmws.v2i07.470

Abstract

UMKM memiliki potensi yang besar dalam perkembangannya, namun masih terdapat kendala yang sering dihadapi oleh para pelaku UMKM. Kendala tersebut antara lain keterbatasan akses pada permodalan, rendahnya kapasitas dan kualitas sumber daya yang tersedia, informasi dan teknologi, serta tingginya biaya produksi. Kendala tersebut dapat menghambat perkembangan UMKM sehingga kinerjanya rendah. Kinerja yang rendah menunjukkan bahwa organisasi tidak dapat mencapai tujuannya secara optimal dan proses produksi belum dijalankan secara efektif dan efisien. Hal tersebut menjadi permasalahan bagi UMKM, di kelurahan harjosari II maka perlu dilakukan peningkatan kinerja untuk mengatasi permasalahan tersebut. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu kekuatan penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini karena UMKM dapat menciptakan lapangan pekerjaan paling banyak, sehingga dapat memberikan kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja. UMKM mampu bertahan apabila menerapkan pengelolaan manajemen dengan baik terutama dalam segi pemasarannya. Perancangan strategi pemasaran dibutuhkan untuk dapat meningkatkan nilai jual, seperti pada produk UMKM di kelurahan harjosari II, perlu adanya perancangan strategi pemasaran dengan baik, Karena dengan adanya pengelolaan strategi pemasaran yang baik maka dapat meningkatkan omset penjualan. Produk umkm yang akan di teliti adalah hasil olahan ubi kayu yang merupakan hasil olahan umkm kelurahan harjosari II. Dari aspek produk, makanan ringan dari hasil olahan agroindustri ubi kayu yaitu keripik  dan kerupuk opak adalah produk hasil olahan dari UMKM di tempat penelitian. Dari hasil penelitian dapat di jelaskan Strategi penetapan harga produk olahan ubi kayu di tetapkan oleh produsen sesuai dengan biaya produksi yang di keluarkan saat memproduksi produk Untuk ke depan perlu dipertimbangkan penetapan harga dengan melihat faktor harga produk pesaing. Strategi promosi keripik dan opak ubi kayu masih terbatas sedangkan aspek promosi dalam penjualan pribadi (personal selling) telah dilakukan. Untuk aspek distribusi, keripik dan opak dipasarkan melalui pedagang pengecer (82 persen) dan langsung kepada konsumen (18 persen). Kondisi produsen makanan cemilan hasil olahan ubi kayu umumnya memiliki posisi tawar lebih lemah dan ketergantungan yang tinggi kepada pengecer karena keterbatasan modalnya, yang menjurus kepada pola hubungan patron-client.
Model Strategi Pemasaran Produk Umkm Untuk Meningkatkan Penjualan di Kelurahan Harjosari II Nomi Noviani; Dian Habibie; Leni Handayani; Sri Wahyuni; Bambang Hermanto
Jurnal Multidisiplin West Science Vol 2 No 07 (2023): Jurnal Multidisiplin West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jmws.v2i07.470

Abstract

UMKM memiliki potensi yang besar dalam perkembangannya, namun masih terdapat kendala yang sering dihadapi oleh para pelaku UMKM. Kendala tersebut antara lain keterbatasan akses pada permodalan, rendahnya kapasitas dan kualitas sumber daya yang tersedia, informasi dan teknologi, serta tingginya biaya produksi. Kendala tersebut dapat menghambat perkembangan UMKM sehingga kinerjanya rendah. Kinerja yang rendah menunjukkan bahwa organisasi tidak dapat mencapai tujuannya secara optimal dan proses produksi belum dijalankan secara efektif dan efisien. Hal tersebut menjadi permasalahan bagi UMKM, di kelurahan harjosari II maka perlu dilakukan peningkatan kinerja untuk mengatasi permasalahan tersebut. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu kekuatan penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini karena UMKM dapat menciptakan lapangan pekerjaan paling banyak, sehingga dapat memberikan kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja. UMKM mampu bertahan apabila menerapkan pengelolaan manajemen dengan baik terutama dalam segi pemasarannya. Perancangan strategi pemasaran dibutuhkan untuk dapat meningkatkan nilai jual, seperti pada produk UMKM di kelurahan harjosari II, perlu adanya perancangan strategi pemasaran dengan baik, Karena dengan adanya pengelolaan strategi pemasaran yang baik maka dapat meningkatkan omset penjualan. Produk umkm yang akan di teliti adalah hasil olahan ubi kayu yang merupakan hasil olahan umkm kelurahan harjosari II. Dari aspek produk, makanan ringan dari hasil olahan agroindustri ubi kayu yaitu keripik  dan kerupuk opak adalah produk hasil olahan dari UMKM di tempat penelitian. Dari hasil penelitian dapat di jelaskan Strategi penetapan harga produk olahan ubi kayu di tetapkan oleh produsen sesuai dengan biaya produksi yang di keluarkan saat memproduksi produk Untuk ke depan perlu dipertimbangkan penetapan harga dengan melihat faktor harga produk pesaing. Strategi promosi keripik dan opak ubi kayu masih terbatas sedangkan aspek promosi dalam penjualan pribadi (personal selling) telah dilakukan. Untuk aspek distribusi, keripik dan opak dipasarkan melalui pedagang pengecer (82 persen) dan langsung kepada konsumen (18 persen). Kondisi produsen makanan cemilan hasil olahan ubi kayu umumnya memiliki posisi tawar lebih lemah dan ketergantungan yang tinggi kepada pengecer karena keterbatasan modalnya, yang menjurus kepada pola hubungan patron-client.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN AYAM POTONG RN FARM DI DESA TUMPATAN KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG Imam Septiawan; Nomi Noviani
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Agronusantara
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/jan.v3i2.2517

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian ayam potong RN Farm dan untuk mengetahui faktor mana yang paling mempengaruhi perilaku pembelian. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakandi Desa Tumpatan Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli ayam potong RN Farmsebanyak 30 orang konsumen, jumlah sampel yang diambil dari keseluruhan yaitu sebanyak 30 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan dengan analisis regresi linear berganda, uji t parsial, uji F simultan dan Koefisien Determinan (R2). Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa secara parsial (satu persatu) terdapat pengaruh faktor sosial(X1), harga jual produk (X2), kualitas produk (X3), dan lokasi (X4) terhadap produk perilaku pembelian (Y), karena nilai thitung > ttabel. Secara keseluruhan (simultan) terdapat pengaruh faktor sosial (X1), harga jual produk (X2), kualitas produk (X3), dan lokasi (X4) terhadap produk perilaku pembelian (Y) karena nilai Fhitung ≥ Ftabel.. Hasil uji koefisien determinasi diperoleh bahwa faktor sosial (X1), harga jual produk (X2), kualitas produk (X3), dan lokasi (X4) dapat menjelaskan hubungan yang erat terhadap produk keputusan pembelian (Y). R square (R2) atau kuadrat Radalah sebesar 0,503, artinya persentase sumbanganfaktor sosial (X1), harga jual produk (X2), kualitas produk (X3), dan lokasi (X4) terhadap keputusan pembelian sebesar 50,3%, sedangkan sisanya sebesar 49,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN MAS KOI (CYPRINUS RUBROFUSCUS) DI DESA SEKIP KECAMATAN LUBUK PAKAM Putra Ramadhan; Sri Wahyuni
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Agronusantara
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/jan.v3i2.2518

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pendapatan yang diterima para pembudidaya ikan mas koi di Desa sekip Kecamatan Luubuk Pakam, mengetahui kelayakan usaha budidaya ikan mas koi di Desa sekip Kecamatan Lubuk Pakam dan Menganalisis prospek pengembangan ikan mas koi Di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam. Metode yang digunakan adalah metode survei Penentuan responden dilakukan dengan metode cluster random sampling. Responden yang diambil adalah dari 20 Populasi tersebut adalah sebanyak 20 pembudidaya ikan hias. Hasil penelitian menujukan rata-rata yang dikeluarkan oleh pembudidaya ikan mas koi di daerah penelitian yaitu Rp. 29.285733, sedangkan total penerimaan rata-rata yang diperoleh dari pembudidaya ikan mas koi di daerah penelitian yaitu Rp. 63.975.000, dan total pendapatan rata-rata yang diperoleh pembudidaya ikan mas koi di daerah penelitian yaitu sebeesar Rp. 34.689.267Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa pembudidaya yang ada di DesaSekipKecamatanLubuk menguntungkan dan layak dilanjutkan. Rata-rata R/C 2.2 berarti tingkat kelayakanlebih besar dari 1 artinya usaha ikan hias maskoi di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam layak diusahakan.
Pelatihan dan Pendampingan Bercocok Tanam Sayuran Organik Di TK RA Ulfa Khairuna Nomi Noviani S; Sri Wahyuni; Dian Habibie; Bambang Hermanto; Junita Putri Rajana Harahap
Jurnal Pengabdian West Science Vol 2 No 07 (2023): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v2i07.471

Abstract

Yayasan Pendidikan Islam TK Raudhatul Atfhal Ulfa Khairuna, berdasarkan observasi di lapangan aspek permasalahan adalah kegiatan pembelajaran kurang efektif dan kreatif, apalagi metode pembelajaran harusnya lebih menarik sehingga dapat merangsang siswa untuk lebih giat belajar dalam hal tanaman untuk beralih ke tanaman sehat. Sehingga perlu diterapkan kepada para guru di sekolah TK Ulfa Khairuna. pentingnya budidaya tanaman secara organik dan dapat di terapkan kepada siswa TK Ulfa Khairuna. sejak dini di tanamkan pola kegiatan dan hidup sehat dan berkelanjutan bukan hanya untuk diri sendiri juga untuk lingkungan sekitar. Beberapa kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan adalah (1). sosialisasi atau penyuluhan hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mitra sasaran akan kesadaran kelestarian lingkungan. (2). Pelatihan yaitu memberikan pengetahuan terhadap mitra sasaran dalam budidaya sayuran organik yang baik. yaitu Pertanian organik dapat dicapai dengan berbagai cara, maka dapat dimulai dari penggunaan pupuk organik yang ada di sekitar lingkungan yang mudah ditemukan.
EDUKASI PENGEMBANGAN WISATA PANTAI DI DESA DENAI KUALA, KECAMATAN PANTAI LABU, KABUPATEN DELI SERDANG Dian Habibie; Leni Handayani; Sugiar; Sri Wahyuni; Nomi Noviani
Jurnal Pengabdian West Science Vol 2 No 07 (2023): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v2i07.525

Abstract

Selama ini, masyarakat belum mengelola daerah pesisir pantai terutama Pantai Muara Indah dikarenakan kurangnya informasi dan komunikasi. Padahal seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan wisatawan yang datang berkunjung ke Pantai Muara Indah, terjadi peningkatan permintaan wisata sebagai kebutuhan sekunder. Masyarakat mampu mengelola kawasan wisata pantai yang menarik serta menjaga lingkungan sekitar. Masyarakat mampu melakukan promosi sehingga banyak wisatawan yang datang ke kawasan wisata pantai, sehingga tercipta pasar yang dapat menambah pendapatan masyarakat sekitar.
EDUKASI PENGEMBANGAN WISATA PANTAI DI DESA DENAI KUALA, KECAMATAN PANTAI LABU, KABUPATEN DELI SERDANG Dian Habibie; Leni Handayani; Sugiar; Sri Wahyuni; Nomi Noviani
Jurnal Pengabdian West Science Vol 2 No 07 (2023): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v2i07.525

Abstract

Selama ini, masyarakat belum mengelola daerah pesisir pantai terutama Pantai Muara Indah dikarenakan kurangnya informasi dan komunikasi. Padahal seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan wisatawan yang datang berkunjung ke Pantai Muara Indah, terjadi peningkatan permintaan wisata sebagai kebutuhan sekunder. Masyarakat mampu mengelola kawasan wisata pantai yang menarik serta menjaga lingkungan sekitar. Masyarakat mampu melakukan promosi sehingga banyak wisatawan yang datang ke kawasan wisata pantai, sehingga tercipta pasar yang dapat menambah pendapatan masyarakat sekitar.