Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH KONSELING APOTEKER DENGAN ALAT BANTU PADA PASIEN DIABETES MELITUS Nugraheni, Ambar Yunita; Puspitasari, Ika; Andayani, Tri Murti
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.153

Abstract

Prevalensi penyakit diabetes melitus (DM) di provinsi Jawa Tengah sebesar 0,8%, secara keseluruhan adalah 1,3% di Indonesia. Prevalensi untuk Surakarta sebesar 2,8% dan menduduki urutan ketiga di provinsi Jawa Tengah. Konseling dengan alat bantu mkkmkmmklebih efektif dibanding konseling biasa. Konseling dengan lembar informasi penggunaan obat dan telepon membantu dalam memberikan gambaran tentang informasi obat dan cocok untuk pasien dengan regimen terapi serta merupakan salah satu cara mengurangi tingkat kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling farmasis terhadap kepatuhan, luaran klinik dan kepuasan pasien DM. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan metode pretest posttestwith control group design. MMAS-8 digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan dan DMSAT untuk tingkat kepuasan. Pasien dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi (memperoleh konseling dan alat bantu) sebanyak 73 pasien dan kelompok kontrol sebanyak 74 pasien. Penelitian dilakukan di klinik dokter keluarga BPJS Surakarta pada bulan November 2014 sampai Februari 2015. Data dianalisis menggunakan Chi-square, uji Wilcoxon dan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konseling dengan alat bantu meningkatkan kepatuhan dan kepuasan serta meningkatkan ketercapaian luaran klinik dengan tercapainya target kadar gula darah puasa (GDP) dan gula darah post prandial (GDPP) dengan rata-rata penurunan kadar GDP dan GDPP kelompok intervensi sebesar 26,96±28,42 mg/dL dan 26,88±65,49 mg/dL (p<0,05). Tingkat kepatuhan yang tinggi akan meningkatkan tercapainya luaran klinik dan meningkatkan kepuasan terapi, akan tetapi kekuatan korelasinya lemah (r = 0,2-0,4).
Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap RSUP X di Klaten Tahun 2017 Nawakasari, Nawang; Nugraheni, Ambar Yunita
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v16i1.8113

Abstract

Urinary tract infections are infections are characterized by the presence of bacteria that grow and multiply in the urinary tract in excess of the normal amount. Based on the Indonesian Health Profile, urinary tract infections (UTI) are the 10 most common causes of death. Improper use of antibiotics can cause no therapeutic effect and resistance. This study aims to evaluate the accuracy of antibiotic use in patients with urinary tract infections in central hospital Klaten in 2017 covers the right indication, right patient, right medication, and right dosage. Research with non-experimental methods of data retrieval retrospectively and analyzed descriptively. The inclusion criteria in this study were adult patients 18-64 years old, inpatients suffering from urinary tract infections including cystitis and pyelonephritis, receiving antibiotics and complete medical record data. The results showed that patients with urinary tract infections in RSUP in Klaten 2017 had 72 patients with 76 antibiotic prescriptions. Based on the number of patients, the evaluation results showed the right indication is 100% and the right patients is 100%, while the exact evaluation results of the right drug is 96.05% and the right doses is 27,63%.
Sosialisasi Gerakan Keluarga Sadar Obat: DAGUSIBU Pada Anggota Aisyiyah Kota Surakarta Ambar Yunita Nugraheni; Ajeng Ganurmala; Kartika Putri Pamungkas
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 1, July 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.386 KB) | DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i1.92

Abstract

Peningkatan swamedikasi (pengobatan sendiri) oleh masyarakat, berdampak terhadap terjadinya penyimpanan persediaan obat di rumah tangga. Hal tersebut diperlukan pengetahuan dalam pengelolaan obat yang tepat supaya tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan obat. Untuk mengatasi masalah tersebut, kewajiban apoteker (farmasis) yaitu melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan memberikan informasi yang tepat terkait penggunaan obat yang benar mulai dari cara mendapatkan sampai dengan membuang obat yang sudah habis. Tujuan program Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) DAGUSIBU yaitu masyarakat menjadi lebih pintar dan bijak dalam menggunakan obat. Sosialisasi ini dilakukan di Ranting Aisyiah Kota Surakarta. Metode yang dilakukan melalui penyuluhan DAGUSIBU kepada anggota Aisyiah dilakukan dengan cara memberikan informasi langsung (presentasi) dan pemberian leaflet terkait DAGUSIBU. Hasil pretest menunjukkan bahwa sebagian besar peserta telah mengetahui bahwa obat sebaiknya didapatkan di apotek dan mengetahui ciri obat yang yang rusak. Pengetahuan yang kurang terdapat pada: penandaan obat, penggunaan obat sebelum dan setelah makan, penggunaan antibiotik, tempat penyimpanan obat dan waktu penyimpanan obat, cara membuang obat yang rusak. Berdasarkan pengamatan setelah dilakukan penyuluhan menunjukkan adanya respon yang baik terhadap pemahaman dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan tepat pada anggota Aisyiah.
ANTIBACTERY ACTIVITIES OF ETHANOL EXTRACT 70% KERSEN LEAVES (Muntingia calabura L.) ON THE BACTERIA Salmonella typhi Ni Ima Wuri Handayani; Mukhamad Nur Khamid; Ambar Yunita Nugraheni
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 9 No 2 (2017): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/v9i2.261

Abstract

Background: Typhoid fever is infectious disease caused by Salmonella typhi. The activity of Salmonella typhi can be blocked by antibacterial. Extracts of cherry leaves (Muntingia calabura L.) can be used for alternative medication because it contains of active substance as antibacterial. Objective: This research was aimed to investigate the antibacterial activity of 70% ethanol extracts of cherry leaves in resisting Salmonella typhi. Method: Cherry leaves were extracted by maceration method using 70% ethanol. The extract was determined by phytochemical screening using tube test. The determination of antibacterial activity uses Mueller Hinton which was done by Cup-Plate method. This research used various concentration such as 5.3% b/v, 17.6% b/v, 33.3% b/v and 53.8% b/v. Thick extract of cherry leaves was used as extract control, positive control used 250% of chloramphenicol while negative control used 250% of CMC-Na. Result: The result of the research showed that cherry leaves contain flavonoids, tannins, polyphenols and saponins. Minimum Inhibitory Concentration (MIC) toward Salmonella typhi is found at the concentration of 33,3% b/v in the 11,7 mm average of diameter inhibition zone. Conclusion: 70% ethanol extracts of cherry leaves has antibacterial activity in resisting Salmonella typhi.
Evaluasi Ketepatan Antibiotik pada Pasien Sepsis Ambar Yunita Nugraheni; Mahyastuty Shintya Putri; Adi Yusron Saputro
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 18, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v18i2.16635

Abstract

The administration of early intravenous antibiotics was one of the fundamental procedures in sepsis. Inappropriate of antibiotics in septic patients has an impact on mortality and prolongs treatment. The purpose of this study was to evaluate the appropriateness of antibiotics therapy in hospitalized sepsis patients in Central Java based on the parameters right indication, right patient, right drug, and the right dose. This study was observational. Data collected retrospectively and analyzed descriptively. Sampling was done by purposive sampling. The inclusion criteria were inpatients diagnosed with sepsis who received antibiotics therapy with complete medical record data. The exclusion criteria were patients who died of sepsis. Antibiotics analyzed using the DIH 25th edition 2016, IONI 2014, Tata Laksana Sepsis Pada Anak IDAI 2016, Neofax 2014, Kepmenkes PNPK Tata Laksana Sepsis 2017, PPK RS, and SHC Antimicrobial Dosing 2017. Based on data from 108 patients who fulfilled the inclusion criteria obtained results right indication 100%, right patient 97.22%, right drug 90.74%, and the right dose 48.15%. The most used antibiotic was a combination of ampicillin and gentamicin (41.67%), while the single antibiotic was ceftriaxone (12.96%).
Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap RSUP X di Klaten Tahun 2017 Nawang Nawakasari; Ambar Yunita Nugraheni
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v16i1.8113

Abstract

Urinary tract infections are infections are characterized by the presence of bacteria that grow and multiply in the urinary tract in excess of the normal amount. Based on the Indonesian Health Profile, urinary tract infections (UTI) are the 10 most common causes of death. Improper use of antibiotics can cause no therapeutic effect and resistance. This study aims to evaluate the accuracy of antibiotic use in patients with urinary tract infections in central hospital Klaten in 2017 covers the right indication, right patient, right medication, and right dosage. Research with non-experimental methods of data retrieval retrospectively and analyzed descriptively. The inclusion criteria in this study were adult patients 18-64 years old, inpatients suffering from urinary tract infections including cystitis and pyelonephritis, receiving antibiotics and complete medical record data. The results showed that patients with urinary tract infections in RSUP in Klaten 2017 had 72 patients with 76 antibiotic prescriptions. Based on the number of patients, the evaluation results showed the right indication is 100% and the right patients is 100%, while the exact evaluation results of the right drug is 96.05% and the right doses is 27,63%.
PENGARUH KONSELING APOTEKER DENGAN ALAT BANTU PADA PASIEN DIABETES MELITUS Ambar Yunita Nugraheni; Ika Puspitasari; Tri Murti Andayani
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.214

Abstract

Prevalensi penyakit diabetes melitus (DM) di provinsi Jawa Tengah sebesar 0,8%, secara keseluruhan adalah 1,3% di Indonesia. Prevalensi untuk Surakarta sebesar 2,8% dan menduduki urutan ketiga di provinsi Jawa Tengah. Konseling dengan alat bantu mkkmkmmklebih efektif dibanding konseling biasa. Konseling dengan lembar informasi penggunaan obat dan telepon membantu dalam memberikan gambaran tentang informasi obat dan cocok untuk pasien dengan regimen terapi serta merupakan salah satu cara mengurangi tingkat kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling farmasis terhadap kepatuhan, luaran klinik dan kepuasan pasien DM. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan metode pretest posttest with control group design. MMAS-8 digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan dan DMSAT untuk tingkat kepuasan. Pasien dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi (memperoleh konseling dan alat bantu) sebanyak 73 pasien dan kelompok kontrol sebanyak 74 pasien. Penelitian dilakukan di klinik dokter keluarga BPJS Surakarta pada bulan November 2014 sampai Februari 2015. Data dianalisis menggunakan Chi square, uji Wilcoxon dan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konseling dengan alat bantu meningkatkan kepatuhan dan kepuasan serta meningkatkan ketercapaian luaran klinik dengan tercapainya target kadar gula darah puasa (GDP) dan gula darah post prandial (GDPP) dengan rata-rata penurunan kadar GDP dan GDPP kelompok intervensi sebesar 26,96±28,42 mg/dL dan 26,88±65,49 mg/dL (p<0,05). Tingkat kepatuhan yang tinggi akan meningkatkan tercapainya luaran klinik dan meningkatkan kepuasan terapi, akan tetapi kekuatan korelasinya lemah (r = 0,2-0,4).Kata kunci: konseling, alat bantu, kepatuhan, luaran klinik, kepuasan
EVALUATION OF ANTIBIOTIC IN ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA PATIENTS WITH FEBRILE NEUTROPENIA Ambar Yunita Nugraheni; Safira Salsabilla Rizki Rahardiani
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v6i1.3192

Abstract

Patients with hematological malignancy have a high risk of experiencing febrile neutropenia (FN). Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) became one of the most cases as a cause of FN. Chemotherapy can also cause of neutropenia in almost 90% of cases and can increase the risk of developing febrile neutropenia. The administration of irrational antibiotics can cause problems such as increased side effects and resistance. The purpose of this study is to determine the rationality of antibiotics in ALL with FN patients at hospital X Surakarta. This study was an observational study with retrospectively. The research sample was met the inclusion criteria 31 patients with the purposive sampling method. Data were analyzed descriptively. An evaluation antibiotic of 31 patients ALL with FN was obtained the right indication 100% (31 patients), the right patient 100% (31 patients), the right medicine 83,87% (26 patients) and the right dose 51,61% (16 patients). The rationality of antibiotics was 51,61% (16 patients).
OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN DAN TANAMAN EMPON-EMPON DI DESA CABEYAN, BENDOSARI, SUKOHARJO Erindyah Retno Wikantyasning; Setyo Nurwaini; Endang Setyaningsih; Dedi Hanwar; Ika Trisharyanti; Luluk Ria Rakhma; Rima Munawaroh; Zakky Cholisoh; Ambar Yunita Nugraheni; Refsya Azanti; Yuka Aulia Rahma; Sania Nayasari Khoirunnisa; Muhammad Ikhsan Al Af Ghani; Amanda Wahyu Kurniawan; Khoirunnisa Khoirunnisa; Brainandiva Ade Fitria; Audi Tahta Aurellia; Rosi Hayyu Anjani; Cahya Rahma Utami
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.8158

Abstract

Desa Cabeyan di Kecamatan Bendosari, Sukoharjo memiliki lahan pekarangan yang sebagian dimanfaatkan untuk budi daya berbagai tanaman sayur, buah, dan tanaman obat. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan, terutama untuk budi daya tanaman empon-empon dan pengolahan empon-empon. Sasaran yang dituju yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) desa Cabeyan, agar dapat meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu dengan edukasi kepada anggota KWT yang disampaikan secara lisan, dilanjutkan dengan praktek pembuatan produk dari empon-empon. Hasil analisis pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dari KWT terkait pemanfaatan lahan pekarangan untuk budi daya empon-empon, dari 61% menjadi 86%, dan peningkatan keterampilan dari KWT dalam mengolah empon-empon menjadi produk serbuk minuman instan.     
EVALUASI RASIONALITAS ANTIEPILEPSI PADA PASIEN EPILEPSI PEDIATRI DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUPdr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2018 Ida Fahru Nisak; Ambar Yunita Nugraheni
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 1 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v1i1.6

Abstract

Penggunaan obat yang rasional diperlukan pada pasien epilepsi karena obat antiepilepsi digunakan dalam jangka panjang. Terapi epilepsi yang tepat dapat meminimalkan frekuensi kejang dan efek samping, mengatasi kondisi kesehatan dan sosial pasien, meningkatkan kualitas hidup, sebagai upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi rasionalitas antiepilepsi pada pasien epilepsi anak di instalasi rawat jalan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2018 berdasarkan parameter tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan metode deskriptif. Pengambilandata dilakukan secara retrospektif menggunakan data rekam medik pasien epilepsi anak di instalasi rawat jalan tahun 2018 secara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi yaitu usia pasien ≤ 17 tahun yang terdiagnosa epilepsi dan mempunyai data rekam medik lengkap. Evaluasi kategori pemilihan obat menggunakan Panduan Praktik Klinik Tata Laksana Kasus Epilepsi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dan Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach 10th Edition, sedangkan pemilihan dosis obat mengacu pada Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Epilepsi Pada Anak 2017, Panduan Praktik KlinikTata Laksana Kasus Epilepsi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klatendan BNFfor Children2016 - 2017.Sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 155 pasien. Monoterapi yang sering digunakan adalah asam valproat (58,71%) sedangkan politerapinyaasam valproat dengan fenitoin (9,68%). Ketepatan penggunaan antiepilepsi yang didapatkan sebanyak 100% tepat indikasi, 100% tepat pasien, 100% tepat obat, dan 55,48% tepat dosis. Rasionalitas antiepilepsi pada pasien epilepsi pediatri di instalasi rawat jalan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2018 yaitu 55,48%.