Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANALGETIK EKSTRAK ETANOL 96% DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DENGAN METODE GELIAT PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L) GALUR SWISS WEBSTER Darmayanti, Ni Putu Ovy; Artini, Ni Putu Rahayu; Budhi Setiawan, Putu Yudhistira
Widya Kesehatan Vol 2 No 2 (2020): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analgetik adalah zat atau suatu bahan yang dapat menekan ataupun menghilangkan rasa nyeri dengan tidak menghilangkan kesadaran. Daun belimbing wuluh mengandung flavonoid yang memiliki potensi sebagai analgetik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak daun dari tanaman Averrhoa bilimbi L. memiliki aktivitas analgetik terhadap mencit putih jantan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental murni dengan tipe penelitian adalah post test only control group design Pengujian aktivitas analgetik ditunjukan dengan adanya respon geliat kemudian dapat dilakukan uji analisis statistika One Way ANOVA dan Post Hoc LSD. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh memiliki aktivitas analgetik pada mencit putih jantan. Berdasarkan uji One Way Anova, antara kelompok perlakuan dengan kontrol positif memiliki perbedaan bermakna dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p<0.05). Hasil analisis data uji post hoc LSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dosis 125 mg/ kg BB, 250 mg/ kg BB dengan kontol positif. Simpulan dari penelitian ini adalah dosis 500 mg/ kg BB ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh (Averrho bilimbi L) pada mencit memiliki efek analgesik dengan persentase penghambat geliat yaitu 68.49% dan mendekati kontrol positif parasetamol dengan dosis 65mg/ kg BB sebesar 80.36%.
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PRODUK Putu Yudhistira Budhi Setiawan; Ahmad Fudholi; Satibi Satibi
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.263

Abstract

Pasar dunia yang semakin kompetitif, membuat dunia usaha khususnya industri obat tradisional dituntut untuk profesional, serta dapat menanggapi kebutuhan konsumen. PT Karya Pak Oles yang bergerak pada industri obat tradisional harus dapat mengetahui situasi dan mempunyai suatu keunggulan bersaing. Bauran pemasaran sangat berperan penting dalam dunia usaha saat ini, karena kepuasan dan loyalitas konsumen tercipta dari strategi yang baik oleh perusahaan. Tujuan dari penelitian ini menganalisis apakah komponen dari bauran pemasaran berpengaruh positif pada kepuasan dan pengaruh kepuasan terhadap loyalitas konsumen.Penelitian ini menggunakan metode survey. Data dikumpulkan dengan metode purposive sampling menggunkan alat penelitian berupa kuisioner dengan jumlah sampel 421 responden yang berada di Denpasar selama bulan Januari sampai April 1016. Kuisioner diuji validitas dan reliabilitasnya terhadap responden pelanggan produk buatan PT Karya Pak Oles. Hasil kuisioner kemudian dianalisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui karakteristik responden. Analisis kuantitatif untuk mengetahui kinerja bauran pemasaran, serta mengetahui hubungan antara bauran pemasaran dengan terhadap kepuasan dan loyalitas.Pada penelitian didapatkan hasil bahwa setiap komponen komponen bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan tempat) pengaruh positif terhadap kepuasan. Dimana komponen bauran pemasaran yang memiliki pengaruh dominan adalah harga dan diikuti oleh produk. Hubungan kepuasan konsumen terhadap loyalitas memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen PT Pak Oles di DenpasarKata kunci: bauran pemasaran, kepuasan, loyalitas
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees TERHADAP Propionibacterium acnes I Putu Gede Adi Purwa Hita; Putu Yudhistira Budhi Setiawan; I Gusti Septiari; I Gusti Ngurah Agung Windra Wartana Putra
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i1.76

Abstract

Background: Acnes vulgaris is a skin disease that can reduce self-confidence in adolescence and adulthood. This disease can be caused by infection with Propionbacterium acnes bacteria and treatment of this disease using antibiotics causes a lot of resistances. One alternative that can be developed to overcome this problem is the use of herbal medicines. Objective: To determine the antibacterial activity of 96% ethanol extract sambiloto leaf (Androgaphis paniculata (Burm.f.) Nees) in inhibiting the growth of Propionbacterium acnes bacteria. Method: The maceration method was used in the preparation of extracts and a qualitative test of active compounds was carried out. The antibacterial activity test was carried out using the disc diffusion method. Results: Qualitatively identified in the extract contains several active compounds like alkaloids, flavonoids, tannins, triterpenoids and saponins. 96% ethanol extract of sambiloto leaf with concentrations of 25, 50, 75, and 100% w/v had antibacterial activity against Propionibacterium acnes, indicated by the diameter of the inhibition zone at each concentration. Conclusion: 96% ethanol extract of sambiloto leaf (Andrographis panuculata (Burm.f.) Nees) has antibacterial activity against the growth of Propionibacterium acnes bacteria where the category of strong antibacterial activity was found in samples with concentrations of 75 and 100% w/v with the diameter of the inhibition zone formed respectively 11.26±0.44 mm and 16.52 ± 1.33 mm. Keywords: Andrographis paniculata (Bum.f.) Nees, antibacterial, disc diffusion, 96% ethanol extract, Propionibacterium acnes
PENGARUH BAHAN PENGISI MANITOL DAN MALTODEKSTRIN TERHADAP KUALITAS MINUMAN BUBUK INSTAN EKSTRAK DAUN KATUK DAN DAUN PANDAN WANGI SEBAGAI ANTIOKSIDAN Putu Yudhistira Budhi Setiawan; I Gusti Ngurah Agung Windra Wartana Putra; Ni Wayan Yuliasih
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 4, No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.209 KB)

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah dan menghambat kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas dalam tubuh. Daun katuk dan daun pandan memiliki aktivitas antioksidan dan sering digunakan sebagai minuman tradisional. Dewasa ini masyarakat lebih cenderung menggunakan produk makanan dan minuman instan seperti bubuk instan dikarenakan kemudahan dalam penyajiannya. Minuman bubuk instan merupakan sediaan berupa partikel dengan derajat halus tertentu yang berbahan baku ekstrak dimana penggunaannya dilarutkan dalam air. Pembuatan minuman bubuk instan ini sering ditambahkan bahan tambahan seperti bahan pengisi atau pemanis agar lebih disukai konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan pengisi maltodekstrin dan manitol terhadap kualitas minuman bubuk instan daun katuk dan daun pandan sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan menambahkan maltodekstrin dan manitol sebagai bahan pengisi serta ekstrak daun katuk dan daun pandan sebagai zat aktif. Desain penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan tiga kali replikasi. Data diolah dengan SPSS versi 21. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dilakukan dengan uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan manitol dan maltodekstrin memiliki pengaruh yang nyata terhadap variabel viskositas, kadar air, dan kadar karbohidrat dengan nilai signifikansi berturut turut sebesar 0.001; 0.001; dan 0.001. Perlakuan penambahan manitol dan maltodekstrin tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel pH, kadar abu, kadar protein, kadar lemak serta aktivitas antioksidan dengan nilai signifikansi berturut turut 0.252; 0.889; 0.990; 0.881 dan 0.184. Berdasarkan uji hedonik campuran maltodekstrin dan manitol dengan perbandingan 1:2 lebih disukai dari segi rasa.
PENGARUH BAHAN PENGISI MANITOL DAN MALTODEKSTRIN TERHADAP KUALITAS MINUMAN BUBUK INSTAN EKSTRAK DAUN KATUK DAN DAUN PANDAN WANGI SEBAGAI ANTIOKSIDAN Putu Yudhistira Budhi Setiawan; I Gusti Ngurah Agung Windra Wartana Putra; Ni Wayan Yuliasih
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 4 No. 1 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jkt.v4i1.1182

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah dan menghambat kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas dalam tubuh. Daun katuk dan daun pandan memiliki aktivitas antioksidan dan sering digunakan sebagai minuman tradisional. Dewasa ini masyarakat lebih cenderung menggunakan produk makanan dan minuman instan seperti bubuk instan dikarenakan kemudahan dalam penyajiannya. Minuman bubuk instan merupakan sediaan berupa partikel dengan derajat halus tertentu yang berbahan baku ekstrak dimana penggunaannya dilarutkan dalam air. Pembuatan minuman bubuk instan ini sering ditambahkan bahan tambahan seperti bahan pengisi atau pemanis agar lebih disukai konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan pengisi maltodekstrin dan manitol terhadap kualitas minuman bubuk instan daun katuk dan daun pandan sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan menambahkan maltodekstrin dan manitol sebagai bahan pengisi serta ekstrak daun katuk dan daun pandan sebagai zat aktif. Desain penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan tiga kali replikasi. Data diolah dengan SPSS versi 21. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dilakukan dengan uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan manitol dan maltodekstrin memiliki pengaruh yang nyata terhadap variabel viskositas, kadar air, dan kadar karbohidrat dengan nilai signifikansi berturut turut sebesar 0.001; 0.001; dan 0.001. Perlakuan penambahan manitol dan maltodekstrin tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel pH, kadar abu, kadar protein, kadar lemak serta aktivitas antioksidan dengan nilai signifikansi berturut turut 0.252; 0.889; 0.990; 0.881 dan 0.184. Berdasarkan uji hedonik campuran maltodekstrin dan manitol dengan perbandingan 1:2 lebih disukai dari segi rasa.
Perbaikan Profil Lipid pada Masyarakat Muslim Hiperlipidemia dengan Puasa Ramadhan di Denpasar Selatan Ni Putu Juli Martasari; Dhiancinantyan Windydaca Brata Putri; I Gusti Lanang Made Rudiartha; Putu Yudhistira Budhi Setiawan
Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Vol 3, No 3 (2023): September-Desember 2023
Publisher : Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/ijpe.v3i3.21913

Abstract

Ramadan fasting is an activity to refrain from eating and drinking, which is very beneficial for health, one of which is in improving lipid profile levels that are disturbed or commonly called hyperlipidemia because fasting can reduce saturated fatty acid intake, increase fiber intake, reduce carbohydrate and alcohol intake. Hyperlipidemia is a lipid metabolism disorder characterized by an increase or decrease in lipid fraction levels in plasma such as an increase in total cholesterol, LDL, and triglyceride levels and a decrease in HDL levels. This study aims to determine the effect of Ramadan fasting on the lipid profile of hyperlipidemia patients in the Kepaon Islamic village community. This research is a quantitative study, with a pre-experimental research design using the One Group Pretest-Posttest model with purposive sampling taking. The examination includes total cholesterol, LDL, HDL, and triglycerides before and one month after fasting. The results of this study showed significant changes in the form of decreases in total cholesterol, triglycerides, and LDL levels with average values as follows 221.60±40.59 to 189.85±19.27; 149.65±66.07 to 103.10±43.96; and 153.20±34.23 to 116.60±18.91 with a p-value significance of 0.001. And there was an increase in HDL levels with an average value of 38.55±8.89 to 57.10±13.55 with a p-value significance of 0.001. This study can be concluded that Ramadan fasting decreases total cholesterol, triglycerides, and LDL levels and increases HDL levels.
POTENSI SENYAWA XANTHORRHIZOL SEBAGAI ANTIFUNGI : NARATIF REVIEW Putu Yudhistira Budhi Setiawan
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2, No 01 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i01.3110

Abstract

Xanthorrhizol adalah salah satu fitokimia yang banyak diisolasi dari tanaman Curcuma xanthorrhiza berbagai yang manfaat aktivitas biologis telah dieksplorasi salah satunya sebagai antifungi. Infeksi fungi sering terjadi pada daerah tropis yang menyebabkan penyakit kulit, terjadinya banyak penyakit dan dampak buruk akibat infeksi fungi dalam jangka panjang salah satunya terjadi  resistensi obat. Mengingat jamur adalah eukariota seperti inang manusia, target terapi dan keamanan  untuk pengembangan antijamur perlu dilakukan. Maka dilakukan pencarian alternatif agen antifungi yang baru seperti  xanthorrhizol.  Pada tulisan bertujuan untuk mengkaji efek xanthorrhizol sebagai antifungi dari berbagai jenis spesies fungi. Database elektronik seperti Pubmed, ScienceDirect dan Proquest digunakan dalam penulisan ini. Pencarian jurnal dilakukan pada Bulan Mei 2023 yang fokus meneliti senyawa xanthorrhizol sebagai antifungi dengan data nilai MIC sebgai besaran aktivitasnya. Temuan dari tulisan ini menunjukkan bahwa xanthorrhizol menunjukkan penghambatan yang signifikan terhadap fungi panthogen termasuk Candida sp,  Malassezia sp, dan Aspergillus sp. Aktivitas xanthorrizol sebagai antifungi dengan menargetkan biofilm dan mengubah morfologi fungi. Efek sinergis diperlihatkan xanthorrizol jika digabungkan dengan ketokonasol dan amphotericin B.  Studi mengeksplorasi penggunaan xanthorrhizol sebagai obat potensial untuk pencegahan dan pengobatan berbagai spesias fungi telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Namun, lebih banyak penelitian yang perlu dilakukan terutama di bidang-bidang seperti  studi in vitro, in vivo dan klinis