Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

RANCANG BANGUN DAN UJI KINERJA WAVE BUOY SEBAGAI ALAT PENGUKUR TINGGI GELOMBANG PESISIR Erik Munandar; Indra Jaya; Agus S Atmadipoera
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.712 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v10i1.21664

Abstract

  Gelombang di laut memiliki pergerakan yang acak dan komplek, sehingga tinggi dan periode gelombang sulit untuk diukur dan dirumuskan secara akurat. Wahana terapung seperti wave buoy dengan sensor percepatan telah banyak digunakan untuk mengukur gelombang permukaan. Penelitian ini bertujuan merancang dan membuat wave buoy sederhana sebagai pengukur tinggi gelombang di perairan pantai serta menguji coba kinerja alat yang dihasilkan pada skala laboratorium dan skala lapang, sehingga alat yang dihasilkan mampu bekerja dengan baik. Hasil perhitungan terhadap dimensi atau ukuran buoy diperoleh nilai metasentrum sebesar 2,5 dimana hal ini menunjukkan bahwa wahana pelampung stabil. Selain itu, perbedaan kecepatan pada uji coba di laboratorium berhasil diperoleh gelombang yang memiliki dua frekuensi yang berbeda, dengan galat pengukuran yang diperoleh sebesar 0,01-0,07 m dengan periode yang terukur sebesar. Kinerja alat yang dilakukan di Teluk Palabuhan Ratu diperoleh beberapa tipe gelombang yang dihasilkan. Pengujian selama 24 jam diperoleh 4 periode yang signifikan yang terbagi ke dalam tiga kelompok gelombang yakni periode 1 detik, 3,37 detik kelompok gelombang angin, 1,20 jam kelompok gelombang variasi angin dan 12 jam kelompok gelombang pasang surut. Alat yang dihasilkan dapat berfungsi dengan baik mampu menyimpan data, memiliki nilai akurasi yang tinggi dapat merekam gelombang dengan periode kecil hingga periode besar.  
KEBIASAAN MAKANAN IKAN DI SITU GONGGONG, KABUPATEN PANDEGLANG, BANTEN Neng Muliah; Forcep Rio Indaryanto; Ani Rahmawati; Muta Ali Khalifa; Desy Aryani; Erik Munandar
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v10i2.11167

Abstract

Gonggong Lake is one of the lentic waters, located at Cipicung village Cikedal District Pandeglang Banten. Gonggong Lake is used as a source of water for irrigation rice fields, O. tilapia culture, tofu production, oncom, social activity, and fishing. This causes made the availability of natural food and resulted in the change balance of ecosystems in the waters. Natural fish foods are the main factor needed in the process of growth, reproduction, and survival of fish. Fish food habits in nature are important to be studied as an effort to manage fishery resources. The study aimed to determine to identify fish food habits in Gonggong Lake. The study was conducted from July to August 2017 at 4 stations, i.e. 1) inlet I; 2) inlet II; 3) center of the lake, and 4) outlet. Fish and food habits identification was conducted at the laboratory of aquaculture, University of Sultan Ageng Tirtayasa. The results of this study in Gonggong Lake, there are 5 species of fish caught namely Oreochromis niloticus, Barbonymus gonionotus, Trichogaster trichopterus, Channa striata, and Glossogobius giuris. Food habits in Gonggong Lake  are dominated by herbivorous fish with main food of phytoplankton and plant parts. Natural foods are dominated by phytoplankton consist of the Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta, Cryptophyta, and Euglenophyta groups.
KONDISI KESEHATAN EKOSISTEM MANGROVE SEBAGAI SUMBER POTENSIAL PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PESISIR SELAT SUNDA Adi Susanto; Muta Ali Khalifa; Erik Munandar; Hery Sutrawan Nurdin; Hendrawan Syafrie; Fahresa Nugraheni Supadminingsih; Afifah Nurazizatu Hasanah; Bathara Ayi Meata; Ririn Irnawati; Ani Rahmawati; Achmad Noerkhaerin Putra; Toufik Alansar; Julian Saputra; Bakti Sulistyono; Ahmad Raihan
Leuit (Journal of Local Food Security) Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Pusat Unggulan Iptek Ketahanan Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37818/leuit.v3i1.15648

Abstract

The functions and benefits of the existence of the mangrove ecosystem are strongly influenced by their health conditions. Ideally, a healthy mangrove ecosystem will provide greater ecological, economic, and service benefits. This study aims to determine the health condition of the mangrove ecosystem as a first step for disaster mitigation and productive economic development in the coastal area of the Sunda Strait. Data collection was carried out in November-December 2021 using the MonMang application in five different villages. The results showed that the highest diversity of mangrove species was found in Cigorondong Village with 9 species including Acanthus ilicifolius, Avicennia marina, Aegiceras corniculatum, Derris trifoliata, Sonneratia caseolaris, Excoecaria agallocha, Lumnitzera racemosa, Ceriops tagal, Heritiera littoralis. The highest canopy cover (79%) was found in the mangrove ecosystem in Citeureup Village and the highest tree density was found in Cigorondong Village at 3,300 individuals/ha. The health condition of the mangrove ecosystem on the coast of the Sunda Strait is moderate because the MHI value obtained is in the range of 33-63%.
Identification of Mangrove Cover in Banten Bay using Google Earth Engine Erik Munandar; Agitha Saverti Jasmine; Muta Ali Khalifa
Journal of Applied Geospatial Information Vol 7 No 1 (2023): Journal of Applied Geospatial Information (JAGI)
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jagi.v7i1.5326

Abstract

The existence of mangroves is a factor in the natural preservation of an area. The goal of this research is to identify the mangrove forest cover in Teluk Banten using guided classification based on machine learning available in GEE.The method used in this research is to visually analyze the spectral value of Sentinel 2A. The composite images used in the analysis include Bands 8A114 and Bands 8A115. Determination of subset images (cropping) is carried out to accommodate the size of the image according to the size of the research location to determine its distribution, extent and changesMangrove classification can be done using various digital image classification approaches, including pixel-based classification, object-based classification, and supervised and unsupervised learning. The choice of classification scheme depends on the purpose of the study and the available data. The mangrove cover area that is seen in red shows that the results of using the CART model can determine the area that is included in the mangrove class.Mangrove identification using GEE machine learning can produce mangrove cover. The result of mangrove cover area depends on how much training area is given. Training areas are used by CART in determining which areas are categorized as mangrove cover.
SOSIALISASI PERAN HUTAN MANGROVE SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA DI SMK NEGERI 7 KOTA SERANG Ginanjar Pratama; Hendrawan Syafrie; Erik Munandar; Fahresa Nugraheni Supadmaningsih; Fitri Afina Radityani; Afifah Nurazizatul Hasanah; Lana Izzul Azkia; Devi Faustine Elvira Nuryadin; Bhatara Ayi Meata; Desy Aryani
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 5 No 2 (2023): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v5i2.5639

Abstract

Hutan mangrove sudah banyak diketahui sebagai salah satu plasma nutfah yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Namun, pada saat ini keberadaan hutan mangrove sangat memprihatinkan karena banyaknya kasus deforestasi, pembalakan liar dan kasus ilegal lainnya yang menjadikan perubahan fungsi dari hutan mangrove. Kepedulian generasi penerus terhadap ekosistem hutan mangrove harus diperkenalkan sejak dini. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga ekosistem hutan mangrove agar tetap lestari dan dapat berkembang dengan baik tanpa ada tekanan dari luar. Oleh karena itu kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan peran hutan mangrove sebagai mitigasi bencana pada siswa SMK Negeri 7 Kota Serang. Metode yang digunakan adalah ceramah, transfer knowledge, dan penyuluhan kepada 60 siswa dari berbagai angkatan. Antusiasme yang tinggi dari para siswa menjadi salah satu indikasi keberhasilan transfer knowledge yang dilakukan pada saat sosialisasi yang harapannya dapat dilanjutkan menjaga mangrove di kehidupan mendatang.
PENGELOLAAN PESISIR SELAT SUNDA MELALUI PENANAMAN MANGROVE SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM (BLUE CARBON) Adi Susanto; Hery Sutrawan Nurdin; Muta Ali Khalifa; Erik Munandar; Hendrawan Syafrie; Toufik Alansar; Bakti Sulistyono; Ahmad Raihan
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 5 No 2 (2023): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v5i2.5711

Abstract

Pesisir Selat Sunda merupakan salah satu daerah yang paling terdampak tsunami Selat Sunda pada tahun 2018, khususnya pada wilayah Panimbang dan Sumur. Dampak tsunami yang cukup besar dirasakan yaitu pada wilayah yang tidak terlindung ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove memilki peran yang cukup besar sebagai barrier alami di wilayah pesisir dan berperan dalam mengurangi dampak pemanasan global (blue carbon). Oleh karena itu, sebagai upaya mitigasi terhadap ancaman tsunami serta pemanasan global maka perlu dilakukan kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove di Pesisir Selat Sunda. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Panimbang Jaya dan Desa Cigorondong. Kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap kegiatan yaitu 1) Survei dan sosialisasi 2) Aksi penanaman mangrove dan 3) Penguatan kelompok masyarakat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan diantaranya adalah ketersediaan lahan penanaman mangrove yang sesuai dalam hal daya dukung lingkungan. Dalam kegiatan ini juga diperoleh hasil berupa peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya ekosistem mangrove. Aksi penanaman mangrove yang dilakukan yaitu sebanyak 8.000 bibit di Desa Panimbang Jaya dan 10.000 bibit di Desa Cigorondong. Adapun penguatan masyarkata yang dilakukan yaitu pembentukan kelompok serta kerjasama dengan kelompok masyarakat sekitar sebagai mitra lokal dalam pengelolaan ekosistem mangrove.