Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Effectiveness of Control Time on Behavioral Changes in Complete Denture Cleaning among Elderlies Falatehan, Niko; Denilson, Denilson
e-GiGi Vol 10, No 1 (2022): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v10i1.38791

Abstract

Abstract: With increasing age, a person's ability to maintain dental and oral hygiene will decrease which can result in tooth loss, therefore, a complete denture is needed to restore esthetic, masticatory, and phonetic functions. Control time can affect the success of denture usage. This study aimed to determine the effectiveness of control time on behavioral changes among elderlies by using the complete denture cleaning leaflet. This was an experimental study with a cross sectional design. Data were collected by using a questionnaire containing 15 questions. Subjects were 36 elderly living at Yayasan True Love Batam nursing home. Data collection was carried out in four meetings, namely the day before the instruction in the form of leaflet was given; control I was one day after the instruction; control II was one week after control I; and control III was two weeks after control II. The elderly behavior assessed from the questionnaire was then analyzed using the Friedman test. The results showed that the behavior of elderlies before being given instructions was in the moderate category. The highest increase of mean value of behavior was obtained after control II. The Friedman test resulted in a p value of 0.000. In conclusion, the best control time that had the most significant increase of behavior changes in complete denture cleaning was control II.Keywords: elderly; control time; leaflet; behavioral change; complete denture  Abstrak: Dengan bertambahnya usia, kemampuan seseorang dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut akan menurun. Keadaan ini dapat mengakibatkan kehilangan gigi sehingga diperlukan gigi tiruan lengkap (GTL) untuk mengembalikan fungsi estetik, mastikasi, dan fonetik. Waktu kontrol dapat memengaruhi keberhasilan GTL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas waktu kontrol terhadap perubahan perilaku pasien lanjut usia (lansia) dengan menggunakan leaflet pembersihan GTL. Jenis penelitian ialah eksperimental dengan desain potong lintang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner berisikan 15 pertanyaan. Subjek penelitian sebanyak 36 lansia di panti jompo Yayasan True Love Batam. Pengambilan data dilakukan sebanyak empat kali pertemuan yaitu pada hari sebelum diberikan instruksi berupa leaflet; kontrol I yaitu satu hari setelah instruksi; kontrol II yaitu satu minggu setelah kontrol I; dan kontrol III yaitu dua minggu setelah kontrol II. Perilaku lansia dinilai dari kuesioner kemudian dianalisis menggunakan uji Friedman. Hasil penelitian menunjukkan perilaku lansia pengguna GTL di Yayasan True Love Batam sebelum diberikan instruksi berupa leaflet termasuk dalam kategori sedang. Kenaikan nilai rerata perilaku lansia tertinggi diperoleh setelah kontrol II serta hasil uji Friedman mendapatkan nilai p=0,000. Simpulan penelitian ini ialah waktu kontrol terbaik dan yang memiliki peningkatan perubahan perilaku paling bermakna yaitu kontrol II.Kata kunci: lansia; waktu kontrol; perubahan perilaku; gigi tiruan lengkap
Perbedaan perilaku lansia sebelum dan sesudah diberikan instruksi pembersihan gigi tiruan lengkap secara lisan dan tulisanDifferences in the behaviour of the elderly before and after educated with verbal and non-verbal complete denture cleaning instructions Niko Falatehan; Nikita Theodorus
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 33, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v33i2.31962

Abstract

Pendahuluan: Lansia adalah kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun dan mengalami proses penuaan seperti perubahan fisik, kognitif, psikososial, maupun rongga mulut. Salah satu perubahan rongga mulut yang terjadi adalah kehilangan seluruh gigi yang dapat ditatalaksana dengan menggunakan Gigi Tiruan Lengkap (GTL) yang berfungsi untuk memperbaiki fungsi estetik, fonetik, dan mastikasi. Salah satu faktor penting dalam menjaga kebersihan GTL yaitu pemberian instruksi secara lisan dan tulisan untuk membentuk perilaku pasien ke arah yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan perilaku lansia sebelum dan sesudah diberikan instruksi pembersihan GTL secara lisan dan tulisan. Metode: Jenis penelitian ini eksperimental dengan rancangan one group pre and post test menggunakan kuesioner berisikan 15 pertanyaan dan total responden sebanyak 25 lansia di Panti Wredha Wisma Mulia dengan 16 wanita dan 9 pria. Pengambilan data dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dengan individu yang sama yaitu hari pertama kunjungan dan 2 minggu setelah kunjungan pertama. Perilaku lansia dinilai dari kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank. Hasil: Perilaku awal pasien GTL lansia termasuk kategori buruk dan mengalami peningkatan ke kategori baik setelah diberikan instruksi lisan dan tulisan berupa leaflet dengan nilai uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p=0,000. Simpulan: Terdapat perbedaan perilaku lansia sebelum dan sesudah pemberian instruksi instruksi lisan dan tulisan dalam bentuk leaflet pembersihan gigi tiruan lengkap, dimana perilaku pasien berubah ke arah yang lebih baik yang dinilai dari data sebelum dan sesudah diberikan. ABSTRACTIntroduction: Elderly are a group of people aged over 60 years and experiencing the ageing process in the physical, cognitive, psychosocial, and oral aspects. One of the changes in the oral cavity is teeth loss, which can be managed using a complete denture to improve aesthetic, phonetic, and masticatory functions. One of the essential factors in maintaining complete denture hygiene is delivering proper verbal and non-verbal instructions to improve the patient’s behaviour. This study was aimed to analyse the differences in the behaviour of the elderly before and after educated with verbal and non-verbal complete denture cleaning instructions. Methods: Experimental research with a one group pre- and post-test design using a questionnaire containing 15 questions was conducted towards 25 elderly respondents in Wisma Mulia Nursing Home, 16 females and 9 males. Data collection was carried out in 2 meetings with the same individual—the first day of the visit and two weeks after. The behaviour of the elderly was assessed from a questionnaire and analysed using the Wilcoxon Signed-Rank test. Results: The initial behaviour of the elderly with complete denture was in the poor category and increased to the good category after being educated with verbal and non-verbal instructions in the form of leaflets with a Wilcoxon Signed Rank test value, p=0.000. Conclusions: There are differences in the behaviour of the elderly before and after being educated with verbal and non-verbal instructions in the form of complete denture cleaning leaflets, where the patient’s behaviour changes for the better, which is assessed from the data before and after education.
One Visit Relining Procedure in Patient with Loss of Vertical Dimension Niko Falatehan; Rebecca Gandhanya
Scientific Dental Journal Vol. 2 No. 3 (2018): September
Publisher : Faculty of Dentistry, Trisakti University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26912/sdj.v2i3.2984

Abstract

Background: Dentists often encounter patients with worn dentures that still feel comfortable even though the patients have lost the supporting tissue heights due to physiological and pathological resorption. Loss of denture retention, stability, and occlusal vertical dimension are most often caused by alveolar bone resorption. Dentures that are loose because of poor adaption to the supporting tissues should be relined. Chair-side procedures provide immediate resolution, avoiding the edentulous period of time accompanying laboratory relines. Case Report: A 70-year-old male edentulous patient came to the Prosthodontic Clinic, Faculty of Dentistry, Trisakti University, Jakarta, Indonesia. The patient had been wearing the upper and lower dentures for approximately eight years. The patient had alveolar ridge resorption, which causes loss of retention, stability and vertical dimension. After the problems were thoroughly diagnosed and corrected, a chair-side denture relining with an open-mouth technique was used. Conclusion: Direct relining in a single visit helped the complete denture to regain its retentiveness, allowing for prolonged the use of the worn denture. It also adjusted occlusal vertical dimension to improve the occlusal support and esthetics.
Perilaku Pembersihan Gigi Tiruan Lengkap Pada Lansia (Observasi Pada Panti Werda Hana-Pamulang, Tangerang Selatan) Niko Falatehan; Rama Andreas
Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.634 KB) | DOI: 10.25105/jkgt.v2i1.7532

Abstract

Background: Behavior in cleaning full denture in the elderly has an important role in the success of complete denture treatment. This behavior is important so that patients can maintain the cleanliness of full denture  and the health of their oral cavity. Objective: This study aims to determine the full denture cleaning behavior in the elderly. Method: This type of research was descriptive observational with a cross-sectional design conducted on 32 elderly people in Hana Nursing Home, Pamulang, South Tangerang. The behavior of the elderly is measured through a questionnaire that has been provided previously. Results: The results of the descriptive statistical test showed that in general the behavior of cleaning of the elderly at the Hana Nursing Home had good results (46.9%). This good behavior is obtained based on good knowledge (59.4%), fairly good attitude (56.3%), and fairly good actions (53.1%). Based on gender grouping, it was obtained by the elderly group of men having full denture cleaning behavior which entered into a fairly good category (50%). Whereas the elderly woman in the Hannah Nursing Home has cleaning behavior that is included in the good category (50%). Based on age grouping, it can be seen that full denture cleaning behavior is good for the eldery age group (60-74 years), whereas in the old age group (75-90 years) and very old age group (> 90 years) has a cleaning behavior is in fairly good category. Conclusion: The behavior of cleaning the full denture influenced by the knowledge, attitudes and actions taken by the elderly full denture users.
Pelatihan Peregangan dan Relaksasi Otot Wajah pada Populasi Pekerja Kantor Pengguna Masker Sehari-hari di Jakarta, Indonesia I Gusti Ayu Ratih Utari Mayun; Carolina Marpaung; Niko Falatehan; Yayuk Yuliarsi
JURNAL ABDIMAS KESEHATAN TERPADU Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Abdimas Kesehatan Terpadu
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.609 KB) | DOI: 10.25105/jakt.v1i2.15479

Abstract

The COVID-19 pandemic requires office workers to wear masks in their daily lives. The reported side effects of wearing mask in long time period include orofacial pain. Self physiotherapy can be an easy solution in preventing and treating the pain. The purpose of this training is to train people to be able to strengthen and relax their facial muscles to prevent masticatory muscle pain. The online training was conducted on July 5, 2022 to 29 participants with Indonesian Attorney General's Office health workers as the majority. The evaluation results showed improvements in all training topics regarding personal protection, side effects of wearing masks, and ways to overcome side effects of wearing masks. Self physiotherapy skills could not be done in detail because of the limitations of online communication. Online training can improve participants' ability to practice stretching and muscle relaxation better.
Peran Ibu terhadap Pemahaman Pentingnya Rontgen Gigi sebagai Tindakan Pendukung dalam Perawatan Kesehatan Gigi Intan Farizka; Deviyanti Pratiwi; Ade Prijanti Dwisaptarini; Niko Falatehan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.6769

Abstract

ABSTRAK Pada umumnya, sosok ibu sangat berperan dalam membentuk pola pikir setiap anggota keluarganya.  Saat ini, masyarakat terbiasa memiliki pola pikir yang kritis. Hal ini berpengaruh terhadap perawatan gigi. Dalam beberapa kasus perawatan, keperluan terhadap tindakan rontgen gigi tidak dapat dihindari. Edukasi yang tepat dapat menjadi bentuk awal komunikasi yang baik terhadap suatu tindakan dalam perawatan kesehatan gigi seperti permintaan kesediaan melakukan rontgen gigi demi menegakkan diagnosa yang tepat sehingga perawatan gigi dapat memberikan keberhasilan yang maksimal. kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi dan pemahaman kepada komunitas ibu terhadap pentingnya rontgen gigi sebagai tindakan pendukung dalam perawatan kesehatan gigi. Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom dengan menerapkan metode komunikasi dua arah secara aktif dan menarik untuk menghindari kejenuhan. Penyampaian materi dilakukan dengan pemilihan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat. kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan berdasarkan hasil pretest dan posttest peserta serta antusias peserta dalam tanya jawab terkait tindakan rontgen gigi. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan tingkat keberhasilan yang baik karena didukung oleh metode yang tepat dan komunikasi yang baik antara tim pelaksana dan komunitas. Kata Kunci: Rontgen Gigi, Kesehatan Gigi, Peran Ibu  ABSTRACT In general, the mother figure plays a very important role in shaping the mindset of every member of her family. Nowadays, people are accustomed to having a critical mindset. This affects dental care. In some cases of treatment, the need for dental X-rays is inevitable. Proper education can be an early form of good communication to an action in dental health care such as a request for willingness to do dental X-rays to establish the right diagnosis so that dental care can provide maximum success. This activity aims to provide education and understanding to the mother community on the importance of dental X-rays as a supporting action in dental health care. This activity is carried out online through the zoom application by applying two-way communication methods actively and interestingly to avoid saturation. The delivery of materials is carried out by the selection of language that is easily understood by the public. This activity showed an increase in knowledge based on the results of the participants' pretests and posttests and the enthusiasm of participants in Q&A related to dental X-rays. This activity can be carried out with a good success rate because it is supported by the right methods and good communication between the implementation team and the community. Keywords: Dental X-ray, Dental Health, Mother Role
Behavioral Changes in Cleansing Complete Denture among Elderly after Instructions through Video Educational Method Niko Falatehan; Wilson Edric
e-GiGi Vol. 10 No. 2 (2022): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v10i2.41044

Abstract

Abstract: Tooth loss experienced by elderly can be alleviated with complete denture usage. Good complete denture hygiene behaviour is achieved due to effective instructions from dentists. Generally, instructions are given verbally or written but they are often ineffective due to misunderstanding or being forgotten by patients. Educational video method can be used by dentists to enhance the complete denture hygiene instructions. This study aimed to determine the effect of instructions given through educational video method on the complete denture hygiene behaviours of the elderly. This was an experimental study with the one group pre and posttest approach. Respondents were elderly at Yayasan Bina Bhakti Nursing Home. Hygiene behaviour was measured using a questionnaire and data were processed with SPSS T-Wilcoxon test. Data collection was done twice with same respondents, before and after the instructions were given through video, with 3-week interval. The results showed that complete denture hygiene behaviour of the elderly at Yayasan Bina Bhakti Nursing Home was categorized initially as bad category, and improved to good category after the instructions were given through video. Better hygiene behaviour was found in the elderly respondents (60-74 years old). In conclusion, positive change in complete denture hygiene behaviour was observed in the eldery after instructions through video.Keywords: complete denture hygiene behavior; educational video method; elderly Abstrak: Kehilangan gigi yang dialami oleh lanjut usia (lansia) dapat teratasi dengan penggunaan gigi tiruan lengkap (GTL). Perilaku pembersihan GTL yang baik tercipta melalui pemberian instruk-si yang efektif dari dokter gigi. Secara umum pemberian instruksi dapat secara lisan dan tulisan, namun seringkali hal tersebut kurang efektif karena dapat disalahartikan dan dilupakan oleh pasien. Penggunaan metode edukasi video dapat dimanfaatkan oleh dokter gigi untuk menunjang pemberian instruksi kepada pasien lansia mengenai pemeliharaan kebersihan GTL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian instruksi melalui metode edukasi video terhadap perilaku pembersihan GTL pada lansia. Jenis penelitian ialah eksperimental dengan one group pre and posttest design. Perilaku lansia diukur menggunakan kuesioner dan data diproses dengan SPSS uji T-Wilcoxon. Pengambilan data dilakukan dua kali pertemuan dengan individu yang sama, sebelum dan setelah menerima instruksi melalui video dengan interval waktu tiga minggu. Responden penelitian ialah lansia di Panti Werdha Yayasan Bina Bhakti. Hasil penelitian mendapatkan perilaku pembersihan GTL dari responden sebelum diberikan instruksi berada pada kategori buruk dan terdapat peningkatan menjadi kategori baik setelah diberikan instruksi melalui video. Perilaku yang lebih baik ditemukan pada responden elderly (60-74 tahun). Simpulan penelitian ini ialah terdapat perubahan perilaku pembersihan GTL pada lansia setelah diberikan instruksi melalui metode edukasi video.Kata kunci: perilaku pembersihan GTL; metode edukasi video; lanjut usia
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN ESTETIK DAN FONETIK PADA PEMAKAI GIGI TIRUAN LENGKAP DI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS TRISAKTI Niko Falatehan; Eddy Kusumah
Cakradonya Dental Journal Vol 10, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.221 KB) | DOI: 10.24815/cdj.v10i2.11710

Abstract

Kehilangan seluruh gigi merupakan masalah kesehatan yang diderita oleh kebanyakan lansia. Jika masalah ini tidak diperbaiki akan mengganggu kecantikan (estetik) dan gangguan bicara (fonetik) pada pasien lansia. Untuk mengatasi masalah ini pasien dibuatkan gigi tiruan lengkap (GTL). Pasien lansia memiliki beragam tingkat kepuasan tergantung dari hasil pelayanan yang diberikan dan GTL yang dibuatkan. Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien dalam menggunakan gigi tiruan lengkap dari segi estetik dan fonetik. Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang bersifat observasional deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan tekhnik pembagian kuisioner kepada pasien lansia pengguna gigi tiruan lengkap yang berada di Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Usakti Jakarta Barat yang berusia 60 tahun keatas sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil analisis program SPSS menggunakan windows versi 22.0 menunjukkan bahwa pengguna gigi tiruan lengkap terhadap faktor estetik memiliki tingkat kepuasan 67% dan tidak puas 33%. Demikian juga faktor fonetik memiliki tingkat kepuasan sebesar 74% dan tidak puas 26%. Berdasarkan data yang diperoleh penggunaan gigi tiruan lengkap lebih banyak pada pasien perempuan yang berusia 60-74 tahun. Tingkat kepuasaan estetik penggunaan gigi tiruan lengkap di RSGM FKG Usakti wanita lebih rendah dibandingkan pria.Kata Kunci: Gigi tiruan lengkap, estetik, fonetik
PERSEPSI TENTANG FUNGSI ESTETIK DAN MASTIKASI GIGI TIRUAN LENGKAP TERHADAP LANJUT USIA Niko Falatehan; Jihan Fahira
Cakradonya Dental Journal Vol 12, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.722 KB) | DOI: 10.24815/cdj.v12i2.18440

Abstract

Salah satu masalah dalam rongga mulut yang banyak dialami oleh populasi lansia adalah kehilangan gigi secara keseluruhan, untuk mengatasi hal tersebut pasien bisa melakukan perawatan prostodontik berupa gigi tiruan lengkap. Persepsi lansia dalam penggunaan GTL penting diketahui guna mengevaluasi kelebihan dan kekurangan GTL yang digunakan, terutama dari segi estetik dan mastikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi lansia terhadap fungsi estetik dan mastikasi GTL, dimana merupakan observasional deskriptif dengan desain cross-sectional dari 30  orang lansia di Panti Werdha Tresna Wisma Mulia, Jelambar, Jakarta Barat. Persepsi lansia terhadap fungsi estetik dan mastikasi GTL diukur dengan instrumen OHIP-14 (Oral Health Impact Profile-14). Analisis data dengan program SPSS versi 22.0 menunjukkan secara umum keseluruhan sampel memiliki persepsi sedang terhadap fungsi estetik dan mastikasi GTL. Berdasarkan pengelompokkan jenis kelamin diperoleh kelompok lansia pria dengan kategori sedang memiliki persepsi mengenai fungsi mastikasi terhadap GTL. yaitu sebesar 84,6% dan kelompok lansia wanita dengan kategori baik memiliki persepsi mengenai fungsi estetik terhadap GTL yaitu sebesar 58, 8%. Pria lebih mementingkan fungsi mastikasi pada penggunaan GTL, sedangkan wanita lebih mementingkan fungsi estetik pada penggunaan GTL.
PENGARUH INSTRUKSI LEAFLET PEMBERSIHAN GIGI TIRUAN LENGKAP TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA (Kajian di Panti Wreda Kasih Bapa, Pontianak Tenggara) Niko Falatehan; Juan Justin John
Cakradonya Dental Journal Vol 15, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v15i1.24594

Abstract

Instruksi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan perawatan gigi tiruan lengkap. Leaflet merupakan salah satu media tulis yang seringkali digunakan dalam penyampaian informasi dan instruksi. Pemberian instruksi yang baik dapat meningkatkan perilaku pembersihan sehingga akan mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian instruksi pembersihan gigi tiruan lengkap dengan menggunakan leaflet terhadap kualitas hidup terkait kebersihan rongga mulut pada lansia pengguna gigi tiruan lengkap. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain one group pre-test dan post-test yang dilakukan di Panti Wreda Kasih Bapa, Pontianak Tenggara dengan mewawancarai 36 pasien dengan menggunakan kuesioner OHIP-EDENT. Pengumpulan data dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum diberikan instruksi leaflet dan 1 bulan setelah diberikan instruksi leaflet. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan kualitas hidup pada lansia setelah diberikan instruksi pembersihan gigi tiruan dengan menggunakan leaflet. Sebelum diberikan instruksi ditemukan bahwa mayoritas pasien di Panti Wreda Kasih Bapa memiliki kualitas hidup sedang (86,11%). Setelah diberikan instruksi terdapat peningkatan dimana mayoritas pasien memiliki kualitas hidup baik (55,56%). Hasil uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p=0,000. Disimpulkan terdapat pengaruh pemberian instruksi leaflet pembersihan gigi tiruan lengkap terhadap kualitas hidup terkait kebersihan rongga mulut pada lansia pengguna gigi tiruan lengkap.