Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PEMANFAATAN PROBIOTIK GUNA PENINGKATAN KUALITAS TELUR PUYUH Kalsum, Umi; Rahardjo, Liliek; Wadjdi, Muhammad Farid
JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN Vol 2, No 01 (2016): JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN
Publisher : JURNAL RISET AGRIBISNIS & PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.212 KB)

Abstract

This study was conducted to ascertain the effect of adding probiotic into feed on the quality of quail’s eggs. Lactobacillus salivarius encapsulation (Ls encaps) was used as probiotic. A randomized block design was used to assign four levels of Ls encaps administration, that is P0 = Standard feed without Ls encaps, P1 = P0 + 107 cells/g Ls encaps, P2 = P0 + 108 cells/g Ls encaps and P3 = P0 + 109 cells/g Ls encaps. The results showed that adding Ls encaps did not alter significant egg quality (egg weight, the level protein of egg, and egg shell) but it significantly lowered cholesterol content in egg. In conclusion, L. Salivarius encaps may be used as a feed additive in quail diets to reduce egg cholesterol content.43.85 %, respectively. In conclusion, Ls encaps may be used as a feed additive for quail to enhance egg quality leading to improve our health. Keywords:  probiotic, egg quality, cholesterol and  quail.
PEMBINAAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA (DEVELOPMENT OF DAIR COW FARMING BUSINESS IN VILLAGE UNIT COOPERATIVE MEMBERS) Usman Ali; M. Farid Wadjdi; Badat Muwakhid; Ach.Bagus A.Mardhotillah
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 4 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i4.6830

Abstract

Abstrak: Program IPTEKS bagi masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam usaha peternakan sapi perah secara intensif serta penanganan limbah kotoran sapi sebagai bahan pembuatan biogas sebagai energi alternatif murah yang menguntungkan dan bahan pembuatan pupuk kompos. Metode yang digunakan oleh tim pengabdi adalah penyuluhan, merenovasi digester dan instalasi biogas, formulasi pakan TMR sapi perah dan pendampingan manajemen pemeliharaan sapi perah. Hasil kegiatan program pengabdian menunjukkan bahwa semua kegiatan ditanggapi dengan baik oleh peternak sapi perah dan proaktif dalam semua kegiatan baik saat penyuluhan, pembinaan, demo petak formula pakan TMR, renovasi instalasi biogas dan pendampingan usaha dalam 2 minggu akhir. Selanjutnya peternak menerapkan pengetahuan yang diperoleh dengan meningkatkan manajemen intensif produksi sapi perah, pemberian pakan hijauan jagung dan rumput gajah yang dicacah untuk membantu pencernaan dan tidak tercecer, penggunaan pakan TMR meliputi hijauan pakan sebanyak 10% bobot badan ditambah konsentrat setengah tanaman produksi susu (kg/ekor/hari) dapat memenuhi kebutuhan nutrisi baik BK, Protein dan energy TDN sehingga dapat meningkatkan produksi susu lebih dari 14 liter/ekor/hari yang berdampak pada pendapatan petani meningkat.Abstract:  Program of science and technology for society is aimed to increase knowledge and skill of breeder in intensive dairy farming business as well as handling of cow faeces waste as material of biogas production of cheap alternative energy that profitable. The method used by the devotees team are counseling, fermentation of feed from local agroindustry waste and concentrate formula, biogas installation, coaching and business assistance. The results show that all activities are well responded by dairy farmers and proactive in all activities both during counseling, fostering, feed fermentation plots demo and business assistance. Furthermore, farmers apply the knowledge obtained by improving intensive management of dairy cattle production, feeding forage of maize and elephant grass that is enumerated to aid digestion and not scattered, forage assessment of 10% body weight plus concentrate of half milk production (kg/head/day) can meet meet the nutritional needs of both BK, protein and TDN energy so that it can increase milk production by more than 14 liters/head/day which impacts the income of farmers increases. 
PENDAMPINGAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH MANDIRI DI DESA PESANGGRAHAN PINGGIRAN KOTA BATU JAWA TIMUR M. Farid Wadjdi; Usman Ali
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6457

Abstract

ABSTRAKProgram Pengabdian Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak berbagai aspek produksi dan manajemen peternakan intensif mengacu pada sapta usaha peternakan agar produksi dan kualitas susu serta pendapatan peternak meningkat. Beberapa permasalahan yang dihadapi mitra yaitu  1). Sulitnya pengadaan bahan pakan terutama hijauan berkualitas dan kurang kuantitasnya, 2). Formulasi pakan konsentrat tidak memenuhi standart nutrisi berakibat produksi susu tidak optimal, 3). Rasio penggunaan hijauan dan konsentrat dalam pakan TMR tidak memenuhi kebutuhan nutrisi perlu ditambah pakan suplemen UMB kaya makromineral, 4). Manajemen pemeliharaan belum intensif. Kemudian tim pengabdi menawarkan solusi melakukan kegiatan, 1). Penyiapan pakan berkualitas dengan formulasi pakan TMR untuk meningkatkan produksi, kualitas susu dan pendapatan 2). Pembinaan manajemen pemeliharaan  intensif melalui penyuluhan dan pendampingan usaha peternakan mengacu sapta usaha peternakan 3). Melakukan pelatihan fermentasi limbah agroindustri menjadi pakan berkualitas, 4). Pendampingan pembuatan pakan suplemen Urea molasses bloks kaya makromineral. Hasil yang dicapai, tim pengabdi telah melaksanakan beberapa kegiataan menggunakan metode penyuluhan pemahaman sapta usaha peternakan, Demo praktek fermentasi pakan menjadi berkualitas dan palatabel, pembuatan pakan jilat UMB sebagai pakan suplemen, serta pendampingan usaha menggunakan pakan TMR rasio konsentrat 40% dan hijauan 60% dalam BK.  Disimpukan bahwa semua kegiatan yang telah dilakukan direspon peternak dengan baik dan tetap dibuka konsultasi untuk pengembangan peternakan sapi perah.. Kata kunci: pakan jilat UMB plus; pakan TMR; sapta usaha peternakan ABSTRACTThe Community Service Program aims to improve the knowledge and skills of farmers in various aspects of production and management of intensive livestock farming, which refers to livestock business so that milk production and quality as well as farmers' incomes increase. Some of the problems faced by partners are 1). The difficulty of procuring feed ingredients, especially quality forage and lack of quantity, 2). Concentrated feed formulations do not meet nutritional standards resulting in suboptimal milk production, 3). The ratio of the use of forage and concentrate in the TMR feed does not meet the nutritional needs, it is necessary to add a macromineral-rich UMB supplementary feed, 4). Maintenance management has not been intensive. Then the service team offers solutions to carry out activities, 1). Preparation of quality feed with TMR feed formulations to increase production, milk quality and income 2). Intensive maintenance management development through counseling and assistance for livestock business refers to the Sapta livestock business 3). Conduct training on fermentation of agro-industrial waste into quality feed, 4). Assistance in the manufacture of macromineral rich Urea molasses block feed supplements. The results achieved, the service team has carried out several activities using the method of counseling the understanding of animal husbandry, demonstration of the practice of fermenting feed to become quality and palatable, making UMB lick feed as supplementary feed, as well as business assistance using TMR feed with a concentrate ratio of 40% and forage 60% in BK. It was concluded that all the activities that had been carried out were responded to by the farmers well and consultations were still open for the development of dairy farms. Keywords: UMB plus lick feed, TMR feed, livestock business
Pengembangan Jamu Olahan Rumah Tangga Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Melalui Pemasaran E-Commerce M. Farid Wadjdi; Tesyia Agustin Cahyaning Thias; Laila Qatrunnada; Iin Diana Asga; Maslindatun Ni'mah; Asmar Makruf; Firda R. Hadiyansa; Arista Wahyu Febriansyah; Ahmad Efendi; M. Walad Alfadlilatul Azza; Ahmad Choiruddin
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.485 KB) | DOI: 10.33474/jp2m.v1i2.6506

Abstract

Jamu merupakan sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Di beberapa kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman sehat dan menyegarkan selain di pasar tradisional juga terdapat penjual jamu di toko-toko . Jamu yang dijual di desa rembun masih banyak yang tidak memenuhi standar kebersihan dalam cara pembuatannya dan kurang tahan lama. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan usaha dan peran perempuan penjual jamu di wilayah Rembun Dampit dalam meningkatkan kualitas dan pemasaran produk jamu yang akan dijual. Khalayak sasaran pengabdian pada masyarakat ini adalah penjual jamu keliling dan produsen jamu di Desa Rembun, Kec. Dampit Kec. yang diwakili satu orang sebagai anggota PKH. Pemilihan khalayak sasaran didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu (1) kelompok usaha ini memiliki prospek yang baik untuk pertumbuhan ekonomi daerah sekitar, (2) lokasi usaha relatif berdekatan dan terjangkau oleh tim dan (3) memiliki komitmen dan kemauan keras dalam memajukan usahanya. Untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan dari kegiatan ini maka dilakukan upaya: (1) Edukasi dan pelatihan peningkatan kualitas peengawetan dan sterilisasi, (2) membantu pemasaran jamu lebih luas , (3) membuat branding maupun atribut productyang dapat meningkatkan nilai jual jamu. Dari kegiatan terlihat antusias para peserta pelatihan, mereka banyak memberikan pertanyaan dan langsung di praktikan dalam usahanya. Selain itu keinginan mereka untuk menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan, khususnya tentang pengawetan.
PENGARUH PENGGUNAAN AMPASTAHU, EMPOK JAGUNG DAN TEPUNG IKAN TERFERMENTASI RAGI ROTI PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERFORMANS AYAM JANTAN RAS PETELUR Ach. Firman Ardiansyah; Irawati Dinasari; M. Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.147 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i2.4521

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di kandang pak Zayadi yang berada di, desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, mulai tanggal 29 desember 2018 sampai 25 januari 2019.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan campuran empok jagung, ampas tahu dan tepung ikan terfermentasi ragi roti pada pakan komersial, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi, Penelitian ini dilakukan dengan metode percobaan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiridari 5 perlakuandan 4 ulangan, serta setiap 4 ulangan terdiri dari 4 ekor ayam jantan ras petelur, sehingga yang di lakukan dalam penelitian ini sebanyak 100 ekor ayam jantan ras petelur, dengan perlakuan yg terdiri dari:  P0 = pakan komersial 100%,P1 = pakan komersial 80% + empok jagung,ampas tahu dan tepung ikan fermentasi 20%,P2 = pakan komersial 60% + empok jagung,ampas tahu dan tepung ikan fermentasi 40%.,P3 = pakan komersial 40% + empok jagung, ampas tahu dan tepung ikan fermentasi 60%.,P4 = pakan komersial 20% + empok jagung, ampas tahu dan tepung ikan fermentasi 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengganti pakan komersial dengan menggunakan empok jagung, ampas tahu dan tepung ikan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi dan konversi ayam petelur jantan, dan juga pada pertumbuhan bobot badan pada ayam berpengaruh sangat  nyata (P<0,01) rataan konsumsi pakan ( gram/ekor) (P0) =1180, P1 = 1190, P2 = 1203.75, P3 = 1222.5, P4 = 1240. Sedangkan rataan PBB ( gram/ekor) (P0) =645 gram, P1 = 620.5 garm, P2 = 588.75 gram, P3 = 565.5 gram, P4 = 521.75 gram. Sedangkan pada rataan konversi (P0) =1.831, P1 = 1.926, P2 = 2.058, P3 = 2.164, P4 = 2.38. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian  penggunaan empok jagung, ampas tahu dan tepung ikan terfermentasi dengan ragi roti dalam ransum sebesar 40% belum berpengaruh terhadap konsumsi pakan, PBB dan konversi pakan ayam jantan petelur. Disarankan, sebaiknya untuk penggunaan campuran empok jagung, ampas tahu dan tepung ikan fermentasi dalam ransum ayam jantan petelur sebesar 40% pada pakan komersia. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bahan-bahan dari limbah industri pertanian lainnya dengan menggunakan ragi roti.Kata Kunci : Ayam Jantan Ras Petelur, Empok Jagung, Ampas Tahu Dan Tepung Ikan.
PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KATUK DAN PROBIOTIK Saccharomyces cerevisiae TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN PRODUKSI SUSU PADA SAPI PERAH PFH Aditya Yulianto Putra; Inggit Kentjonowaty; M. Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.975 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i2.4511

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suplementasi tepung daun katuk dan probiotik Saccharomyces cerevisiae terhadap konsumsi pakan dan produksi susu pada sapi perah PFH. Materi yang digunakan penelitian adalah Sapi Perah PFH produksi 9 ekor sapi. tepung daun katuk 6 kg dan probiotik Saccharomyces cerevisiae 4 kg yang digunakan untuk konsumsi selama 31 hari. Metode penelitian adalah metode percobaan dengan rancangan acak kelompok (RAK) dikelompokkan berdasarkan laktasi 1, 2, 3 dengan 3 perlakuan, P0 : tanpa pemberian tepung daun katuk dan probiotik Saccharomyces cerevisiae, P1 : 25 gram tepung daun katuk + 20 gram saccharomyces cerevisiae, P2 : 35 gram tepung daun katuk + 20 gram saccharomyces cerevisiae. Variabel yang diamati konsumsi pakan dan produksi susu. Data yang diperoleh dianalisis ragam. Hasil ANOVA menunjukkan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan hijauan, konsentrat dan produksi susu. Rata-rata jumlah konsumsi pakan hijauan selama penelitian (kg/ekor) adalah P0 = 1337.30a, P1 = 1354.07b, P2 = 1351.30b sedangkan pada konsumsi pakan konsentrat selama penelitian (kg/ekor) adalah P0 = 350.58a, P1 = 361.06b, P2 = 362.44b dan Hasil penelitian pada produksi susu selama penelitian (lt/ekor) adalah P0 = 362.80a, P1 = 491.33b, P2 = 533.07b. Kesimpulan penelitian bahwa suplementasi tepung daun katuk 25 gram dan probiotik Saccharomyces cerevisiae 20 gram memberikan performan terbaik untuk konsumsi pakan dan suplementasi tepung daun katuk 35 gram dan probiotik Saccharomyces cerevisiae 20 gram memberikan performan terbaik untuk produksi susu Kata Kunci : produksi susu, konsumsi pakan, tepung daun katuk, probiotik Saccharomyces cerevisiae
PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN BAKTERI Lactobacillus salivarius TERENKAPSULASI DALAM PAKAN TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN, DAN INCOME OVER FEED COST TERNAK BROILER PERIODE FINISHER Ahmad Fahmi; Umi Kalsum; M. Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.257 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i2.4513

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan bakteri Lactobacillus salivarius (Ls) terenkapsulasi dalam pakan broiler periode finisher. Metode yang digunakan yaitu eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Masing-masing ulangan berisi 4 ekor broiler periode finisher, Perlakuan pakan yang dicobakan yaitu A (pakan komersial), B (pakan komersial + 4g Ls), C (pakan komersial + 6g Ls), D (pakan komersial + 8g Ls). Variabel yang diamati adalah pertambahan bobot badan dan income over feed cost. Data yang diperoleh dianalisis ragam dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat penambahan probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi dalam pakan komersial broiler periode finisher menunjukan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan broiler periode finisher. Penambahan probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi pada pakan komersial broiler periode finisher menunjukan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap Income Over  Feed Cost (IOFC). Rataan pertambahan bobot badan Broiler periode finisher pada masing-masing perlakuan yaitu: A= 1165.17a(gram), B=1209,83b(gram), C=1222.00b(gram), D=1249.92b(gram). Sedangkan Income Over Feed Cost (IOFC) A (kontrol)=Rp5008.14, B (6g Ls)=Rp5898.44, C (6g Ls)=Rp6511.20, D (8g Ls)=Rp7152.32 Kesimpulan bahwa Tingkat penambahan bakteri Lactobacillus salivarius terenkapsulasi dalam pakan dapat meningkatkan pertambahan bobot badan secara nyata dan meningkatkan Income Over Feed Cost. Disarankan Untuk meningkatkan pertambahan bobot badan dan pendapatan usaha peternakan broiler periode finisher sebaiknya di tambah probiotik enkapsulasi Lactobacillus salivarius sebanyak 8 gram/Kg dalam pakan komersial.Kata kunci: Broiler, Lactobacillus salivarius, enkapsulasi, pertambahan bobot badan, Income Over Feed Cost
Kelompok Ternak Itik Pedaging Hasil Hibridisasi Kingbell Desa Gadingkulon , Dau, Kabupaten Malang Sunaryo Sunaryo; Muhammad Farid Wadjdi
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.546 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i2.1523

Abstract

Program IPTEK bagi masyarakat (IbM) ini dilakukan dalam rangka membantu meningkatkan performans produksi dan keuntungan peternakan itik pedaging pada Kelompok Peternakan itik pedaginghasil hibridisasi Kingbelldesa Gading, kecamatan Dau Kabupaten Malang. Tujuan IbM ini adalah transfer IPTEK pengelolaan, perkandangan, pakan dan pemasaran dalam upaya peningkatan keuntungan usaha peternak itik pedaging desa Gading tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan implementasi program IbM yang antara lain meliputi penyuluhan, pelatihan dan demo plot, pendampingan dan reboisasi di sekeliling lokasi kandang. Hasil program IbM ini ditandai dengan antusiasnya peternak mitra dalam menjalankan semua kegiatan dalam program IbM ini. Adapun program pengadaan dan penanganan pakan alternatif dari limbah sisa makanan dari warung, restoran dan hotel ternyata baik melalui pengeringan dan digiling maupun fermentasi dihasilkan bahan pakan sangat bagus. Untuk yang dikeringkan dan digiling mendekati kualitas konsentrat pakan ayam petelur, sedang yang difermentasi yang dicampur jagung dan pollard memiliki kandungan protein 14,25% dan energy metabolis lebih dari 3500Kcal. Sehingga dengan menambah sedikit bahan yang mengandung protein tinggi sudah dapat digunakan sebagai bahan pakan itik pedaging. Aplikasi hasil pelatihan formulasi rangsum dan renovasi kandang dengan memisah dari kandang itik untuk pembibitan dihasilkan performans itik pedaging diperoleh pencapaian bobot panen yang lebih pendek sekitar 5 hari, selisih feed konvertion ratio (FCR) yang hemat pakan hampir 0,5 kg dan selisih harga pakan hampir Rp. 1.500,-/kg sehingga keuntungan meningkat dari Rp. 4.000,-menjadi Rp. 8.430,-. Jumlah pemeliharaan itik pedaging pada mitra peternak utama bekisar antara 200 – 500 ekor bergantung ketersediaan bibit, sedang peternak mitra ke dua antara 100 – 300 ekor. Kesimpulan dari pelaksanaan program IbM ini peternak mitra memperoleh IPTEK dalam usaha peternakan itik pedaging sehingga dapat meningkatkan performans produksi, efisiensi dan keuntungan yang sangat signifikan. Saran untuk peternak mitra selesai pendampingan diharapkan dapat melanjutkan pengelolaan peternakan itik pedagingnya sebagaimana yang dilakukan selama pelaksanaan program IbM. Masih perlu dilaksanakan program penelitian dan pengabdian pada masyarakat atas masalah-masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan program IbM ini.
Pemanfaatan Probiotik Guna Peningkatan Kualitas Telur Puyuh Umi Kalsum; Liliek Rahardjo; Muhammad Farid Wadjdi
Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.094 KB)

Abstract

This study was conducted to ascertain the effect of adding probiotics to feed on the quality of quail’s eggs. Lactobacillus salivarius encapsulation (Ls encaps) was used as a probiotic. A randomized block design was used to assign four levels of Ls endcaps administration, that is P0 = Standard feed without Ls endcaps, P1 = P0 + 107 cells/g Ls endcaps, P2 = P0 + 108 cells/g Ls endcaps and P3 = P0 + 109 cells/g Ls endcaps. The results showed that adding Ls encaps did not alter significant egg quality (egg weight, the level protein of an egg, and eggshell) but it significantly lowered cholesterol content in egg. In conclusion, L. Salivarius encaps may be used as a feed additive in quail diets to reduce egg cholesterol content.43.85 %, respectively. In conclusion, Ls endcaps may be used as a feed additive for quail to enhance egg quality leading to improve our health.
OPTIMALISASI FORMULA KANDUNGAN ZAT BAHAN PAKAN DOMBA DAN KAMBING DENGAN MULTIVARIATE LINEAR REGRESSION Badruz Zamanil Charis; Usman Pagalay; Mokhamad Amin Hariyadi; Muhammad Farid Wadjdi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 8 No 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.083 KB) | DOI: 10.33474/e-jbst.v8i1.492

Abstract

Animal feed is one of the most important things for sheep and goat farming. Without a good balance of feed ingredients, sheep and goats will not grow optimally, because the feed given to livestock does not match their needs. Therefore, we need an appropriate way to regulate the nutritional needs of feed required by sheep and goats. This study aims to meet the nutritional needs of sheep and goats from a variety of concentrate and forage feed ingredients. To meet the nutritional needs of feed ingredients, it is necessary to do research on optimization in the manufacture of ration feed formulas. If the nutritional needs have been met, the next goal is to predict the price of the ration economically in order to provide a profit. To solve this problem, an approach is needed to model the relationship between concentrate feed ingredients and forage feedstuff variables. Multivariate linear regression is a regression analysis method that involves more than one response variable.