Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN BUAH JERUK KEPROK DI KABUPATEN BOJONEGORO Probowati, Deviana Diah; Supardi, Suprapti; Marwanti, Sri
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 12, No 2 (2016): FEBRUARY
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.573 KB) | DOI: 10.20961/sepa.v12i2.14402

Abstract

This study aims to determine the factors that influence consumer preferences in purchasing fruit of tangerine, citrus fruit attributes that are preferred by consumers in choosing fruits tangerines and marketing strategies that can be applied in marketing of fruit tangerine. Factors of consumer preferences on tangerine fruit analyzed in this study were sex, education level, occupation, age, income level and number of family members or dependents in the family. The results show that factor income effect on consumer preferences tangerine fruit in Bojonegoro. While the factors gender, education, age,jobs and the number of family members does not affect the consumer's preferences tangerine fruit in Bojonegoro. Based on the analysis Fishbein of research shows that consumer attitudes to attribute more importance tangerine fruit freshness and fruit flavors tangerine which has a value of 1.72 and 0.85 respectively. Meanwhile, the price factor is not a major consideration in selecting fruit consumers tangerines. Based on these factors and attributes that influence consumers to choose fruits tangerines can be formulated alternatives marketing strategies in the fruit tangerine. Strategies that can be done is to optimize the use of seeds prefetch queue, optimizing the mutually beneficial relationship between farmers and traders, increased knowledge of farmers in the cultivation of fruits tangerines and optimize the role of the government to farmers.
Efisiensi Rantai Pasok Beras di Kabupaten Bojonegoro Deviana Diah Probowati; Noor Djohar
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.112 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i3.3906

Abstract

AbstrakSektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Peranan tersebut antara lain: meningkatkan penerimaan devisa negara, penyediaan lapangan pekerjaan, perolehan nilai tambah dan daya saing, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeri serta optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan. Pembangunan agribisnis merupakan strategi pembangunan ekonomi yang membangun industri hulu, usahatani, industri hilir dan jasa penunjang secara simultan dan harmonis. Salah satu hal yang dapat diterapkan dalam pembangunan ekonomi yang membangun industri hulu, usahatani dan industri hilir dapat dianalisis dengan menggunakan efisiensi rantai pasok (supply chain managemen). Tujuan akhir dari supply chain manajemen dari sudut biaya adalah menekan biaya-biaya yang dikeluarkan sepanjang rantai pasokan untuk mencapai keuntungan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui rantai/saluran pemasaran beras di Kabupaten Bojonegoro, 2) menganalisis efisiensi rantai pasok beras di Kabupaten Bojonegoro. Target khusus dalam penelitian ini adalah memberikan kontribusi berupa model tentang chain/rantai pemasaran beras di Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, penelitian ini juga digunakan untuk menganalisis apakah rantai/saluran pemasaran beras di Kabupaten Bojonegoro efisien. Penelitian dilakukan secara sengaja purposive di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2018-2019, dengan mengambil sampel kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Kecamatan yang dijadikan sampel diambil dengan cara purposive berdasarkan penghasil terbesar komoditi beras di kecamatan tersebut. Pengambilan sampel petani dilakukan secara acak sebanyak 30 responden dari tiga kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang dipilih secara purposive. Sampel pedagang yang dikumpulkan dilakukan dengan menggunakan pengumpulan sampel dengan teknik bola salju (snowball sampling) yaitu pedagang tingkat desa, pedagang tingkat kecamatan dan pedagang tingkat kabupaten.Metode analisis data yang digunakan menggunakan DEA yaitu sebuah teknik pemrograman matematis berdasarkan pada linear programming yang DEA diciptakan sebagai alat evaluasi kinerja suatu aktivitas di sebuah unit entitas yang selanjutnya disebut Decision Making Unit (DMU). Secara sederhana, pengukuran ini dinyatakan dengan rasio output/input yang merupakan suatu pengukuran efisiensi atau produktivitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat di seminarkan di tingkat nasional dan dapat dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil nilai DEA petani sebesar 0,23 tidak efisien karena nilainya kurang dari 1. Nilai DEA tengkulak sebesar 1,1, efisien. Nilai DEA pedagang penggilingan beras sebesar 1,2 efisien dan nilai DEA pedagang beras sebesar 0,07 tidak efisien.Kata Kunci: Rantai Pasok, Beras, DEA Pekerjaan, Perolehan Nilai Tambah dan Daya
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO DEVIANA DIAH PROBOWATI, S.P.
Oryza - Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2015): Oryza - Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.803 KB)

Abstract

Agribisnis merupakan suatu konsep yang utuh mulai dari penyediaan sarana produksi, usahatani, pengelolaan agroindustri dan pemasaran. Salah satu konsep dari agribisnis adalah penyediaan sarana produksi berupa pupuk, salah satunya adalah kompos. Hasil akhir dari pengomposan ini merupakan bahan yang sangat dibutuhkan untuk tanah-tanah pertanian sebagai upaya untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah sehingga produksi tanaman menjadi lebih tinggi. Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat digunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali lahan pertanian, menggemburkan kembali lahan pertanaman, sebagai bahan penutup sampah di TPA, eklamasi pantai pasca penambangan dan sebagai media tanaman serta mengurangi penggunaan pupuk kimia.Untuk menanggulangi masalah sampah maka dilakukan pengelolaan terhadap sampah dengan dibuat kompos. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi pengelolaan kompos untuk penyusunan strategi pengembangan pengelolaan kompos yang dilakukan oleh TPA Banjarsari Kabupaten Bojonegoro. Hasil analisis SWOT pada pengelolaan kompos ini memperoleh empat strategi yang diperlukan yaitu :1) strategi agresif (S-O) memaksimalkan kekuatan untuk meraih peluang yaitu a) mempertahankan dan atau meningkatkan kualitas produk, b) meningkatkan kapasitas produksi, dan c) menjalin hubungan baik dengan pelanggan , 2) strategi diversifikasi (S-T), memaksimalkan potensi/kekuatan untuk mengurangi acaman yang ada dengan :a) pemindahan lokasi ke tempat yang strategis, b) menjalin kerjasama dengan pihak swasta, 3) strategi (W-O) meminimalkan hambatan untuk meraih peluang dengan : a) pengembangan produk melalui upaya diversifikasi usaha , b) memperluas pangsa pasar, c) meningkatkan keterampilan karyawan melalui pelatihan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat , dan 4) strategi (W-T) meminimalkan kelemahan dan hambatan untuk mengatasi ancaman dengan : a) mengatur sistem manajemen yang baik , b) mempererat hubungan kerjasama dengan pemerintah maupun swasta.
Analisis Preferensi Konsumen Buah Jeruk Keprok Di Kabupaten Bojonegoro Deviana Diah Probowati
Oryza - Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2016): Oryza- Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.753 KB)

Abstract

This study aims to determine the factors that influence consumer preferences in purchasing fruit of tangerine, citrus fruit attributes that are preferred by consumers in choosing fruits tangerines and marketing strategies that can be applied in marketing of fruit tangerine. Factors of consumer preferences on tangerine fruit analyzed in this study were sex, education level, occupation, age, income level and number of family members or dependents in the family. The results show that factor income effect on consumer preferences tangerine fruit in Bojonegoro. While the factors gender, education, age,jobs and the number of family members does not affect the consumer's preferences tangerine fruit in Bojonegoro. Based on the analysis Fishbein of research shows that consumer attitudes to attribute more importance tangerine fruit freshness and fruit flavors tangerine which has a value of 1.72 and 0.85 respectively. Meanwhile, the price factor is not a major consideration in selecting fruit consumers tangerines
ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI-1 Studi Kasus Di Desa Menyunyur Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur DEVIANA DIAH PROBOWATI
Oryza - Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2016): Oryza- Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.364 KB)

Abstract

Tanaman jagung merupakan tanaman utama bagi petani maka dari itu upaya peningkatan hasil produksi terus di lakukan oleh pelaku usahatani. Salah satu cara meningkatkan produksi yaitu dengan penggunaan benih unggul sebagai bibit yang di tanam. Salah satu upaya peningkatan produksi adalah dengan mengunakan benih jagung Hibrida Bisi-1. Penggunaan benih jagung Hibida Bs-1 di harapkan akan dapat memenuhi kebutuhan akan jagung baik sebagai bahan pangan, bahan pakan maupun sebagai bahan baku industri. Peningkatan produktifitas jagung selain dapat mencukupi kebutuhan permintaan akan jagung juga dapat menghemat devisa negara karena jika produksifitas jagung mencukupi maka negara juga tidak perlu menimpor jagung dari luar negeri. Selain itu peningkatan produktifitas juga dapat meningkatkan product domestik bruto sehingga dapat menciptakan lapangan kerja yang besar bagi masyarakat.Selain berguna dalam sektor ekonomi bagi negara tujuan lain dari upaya peningkatan produktifitas jagung adalah di harapkan juga dapat meningkatkan pendapatan bagi petani sehingga petani juga dapat meningkatkan taraf hidupnya. Peluang meningkatkan produktifitas tanaman jagung sangat mungkin di lakukan, hal ini di karenakan adanya pembukaan lahan-lahan baru di berbagai daerah contohnya lahan dari perhutani. Selain adanya pembukaan lahan baru petani juga memanfaatkan lahan tidur yang selama ini tidak di tanami. Guna mendapatkan hasil yang akurat, dalam penelitian ini metode yang di gunakan yaitu dengan metode survei. Metode survei adalah suatu metode penelitian yang pengambilan datanya di perolen dari responden terpilih dengan melalui landasan representativness. Landasan representativness di pilih karena hasil dari survei dapat mewakili dari seluruh anggota populasi. Sedangkan dalam penentuan sampel petani responden pengambilan sampel petani responden di lakukan secara acak ( simple random sampling ). Dalam metode ini setiap petani memiliki kesempatan yang sama untuk di pilih sebagai petani contoh, dan adapun penentuan sampel yaitu menggunakan prosentase 5 pesen, 10 persen, 15 persen, 20 persen dan juga 50 persen. Adapun petunjuk yang di gunakan dalam pengambilan prosentase dalam penelitan ini yaitu jika jumlah populasi yang akan di telit jumlahnya besar maka penggnaan prsentase yang kecil di perbolehkan sedangkan sebalknya jika populasi yang akan di teliti jumlahnya kecil maka hendaknya menggunakan prosentase yang besar. Sesuai dengan acuan yang di gunakan maka pengambilan sampel petani hendaknya tidak kurang dari 30 dan dalam melakukan pengamblan sampel juga hendaknya mempertimbangkan waktu, tenaga dan biaya. Guna menganalisa data yang di akurat maka analisis yang di gunakan yaitu RC Ratio ( return and cost ) yang merupakan perbandingan antara total penerimaan (TR) dan total biaya (TC). Hal ini di lakukan yaitu guna mengetahui efisiensi usahatani yang di lakukan.Dari hasil semua penhitungan usahatani jagung Hibrida Bisi-1 yang di lakukan maka di peroleh penerimaan sebesar Rp. 174.475.000- sedangkan seluruh biaya produksi sebesar Rp. 103.729.579 jadi dari hasil data tersebut maka RC Ratio usahatani jagung Hibrida Bisi-1 di Desa Menyunyur Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban sebesar 1,6 dengan kaidah RC ≥ 1,2. Berdasarkan data tersebut maka di peroleh kesmpulan bahwa usahatani jagung Hibrida Bisi-1 di Desa Menyunyur Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban tersebut di katakan mengntungkan dan layak sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L) Studi Kasus di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur DEVIANA DIAH PROBOWATI
Oryza - Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 2 No. 2 (2017): Oryza- Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.52 KB)

Abstract

Salah satu komoditas hortikultura yang memiliki potensi besar untuk dapat dikembangkan adalah komoditas blewah. Blewah sebenarnya bukan merupakan jenis tanaman buah musiman, blewah dapat ditanam kapanpun asalkan syarat tumbuhnya terpenuhi. Desa Kendal Agung Kecamatan Kragan merupakan salah satu daerah dimana budidaya blewah berkembang di Kabupaten Rembang. Tanaman ini dibudidayakan secara bergantian dengan tanaman padi. Hal ini dikarenakan apabila lahan pertanian yang ada ditanami blewah secara terus menerus maka hasil yang akan diperoleh juga tidak baik. Tanaman blewah dibudidayakan sebanyak satu kali pada lahan sawah petani dalam kurun waktu satu tahun.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya dan pendapatan usahatani blewah di Kabupaten Rembang, dan untuk mengetahui perimbangan dan biaya atau (R/C) ratio usahatani blewah di Kabupaten Rembang.Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga bahwa usahatani blewah (Cucurbita melo) di Desa Kendal Agung Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang efisien atau layak dan menguntungkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan informasi kepada petani berkaitan dengan kajian finansial usahatani blewah di Kabupaten Rembang, sebagai bahan pertimbangan bagi dinas terkait dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan usahatani blewah di kabupaten rembang, dan sebagai bahan kajian dan informasi bagi penelitian selanjutnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dan pelaksanaanya menggunakan tehnik survey. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Rembang. Kemudian dipilih Kecamatan Kragan. Dari Kecamatan terpilih diambil Desa Kendal Agung. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil jumlah petaniseluruhnya sebanyak 30 orang. Metode pengambilan petani sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder dengan tehnik observasi, wawancara dan pencatatan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani blewah diperoleh rata-rata biaya Rp 8.622.961,90. Jumlah produksi rata-rata 26.769,00 kg dengan harga jual perkilogram Rp 700,00 sehingga Penerimaan usahatani sebesar Rp 18.738.560,00. Rata-rata Pendapatan sebesar Rp, 10.115.598,10. Dan efisiensi usahatani blewah sebesar 2,17. Ini menunjukkan berarti usahatani blewah telah efisien atau menguntungkan dan layak.
Analisis Strategi Pemasaran Ledre Pada Industri Rumah Tangga Dengan Metode Analisis Swot Studi kasus di Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur Eka Amirudin Kusuma1), Deviana Diah Probowati2)
Oryza - Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 3 No. 1 (2017): Oryza- Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.787 KB)

Abstract

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berupaya untuk menjadikan Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro sebagai sentra pasar oleh-oleh khas Bojonegoro, Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya penyusunan strategi pemasaran ledre Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman) sebagai upaya untuk mengembangkan ledre di Kecamatan Purwosari, 2) Untuk mengetahui strategi apa yang harus dilakukan dalam rangka untuk peningkatan produksi serta untuk mengembangkan ledre pisang di Kecamatan Purwosari. Metode penelitian dengan menggunakan metode survey, yaitu dengan metode cluster random sampling dengan jumlah responden 30 industri rumah tangga dan 2 orang ketua kelompok sebagai expert judgement. Sedangkan data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan yaitu 1) analisis matriks IFE, IFE, dan IE 2) analisis matriks SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan analisis IFE didapatkan skor 3,073 dan analisis EFE dengan jumlah skor 3,361. Kedua skor tersebut diatas 2,5 yang artinya posisi internal cukup kuat yang mana memiliki kemampuan di atas rataan dalam memanfaatkan kekuatan dan mengantisipasi kelemahan internal, serta posisi eksternal cukup kuat yang mana memiliki kemampuan di atas rataan dalam memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman eksternal. Berdasarkan analisis IFE dan EFE lalu dimasukkan matriks IE(Internal-Eksternal) didapatkan hasil yaitu usaha salak ini berada pada posisi atau kuadran l yang artinya berada pada posisi Growth and build (tumbuh dan berkembang). Strategi yang sesuai adalah strategi intensif (Penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau dapat disebut juga strategi integrasi (integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal). Berdasarkan analisis tersebut peneliti menyarankan agar 1) mengimplementasikan strategi yang telah dirumuskan yaitu strategi intensif (Penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau dapat disebut juga strategi integrasi (integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal), 2) Para industry rumah tangga ledre hendaknya lebih memperbaiki sistem manajemen yang sudah ada supaya dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas, meningkatkan produktivitas, serta mewujudkan untuk menjadi sentra oleh-oleh khas Bojonegoro yang lebih terkenal lagi.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB BERALIHNYA TENAGA KERJA BURUH TANI KESEKTOR AGROINDUSTRI KERUPUK Studi Kasus di Desa Mulyoagung , Kecamatan Bojonegoro , Kabupaten Bojonegoro , Propinsi Jawa Timur 2017 Ananto 1), Ir. Masahid,M.M.2), Deviana Diah Probowati, SP.,M.Si3)
Oryza - Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 3 No. 1 (2017): Oryza- Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.012 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) Untuk menganalisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi beralihnya tenaga kerja buruh tani kesektor agroindustri kerupuk di Desa Mulyoagung, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Propinsi Jawa Timur. 2) Untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel penyebab beralihnya tenaga kerja buruh tani kesektor agroindustri kerupuk di Desa Mulyoagung, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Propinsi Jawa Timur.Adapun manfaat dari penelitian ini adalah 1) Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pertumbuhan sektor agroindustri di Desa Mulyoagung, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Propinsi Jawa Timur. 2) Sebagai masukan bagi Pemerintah Desa Mulyoagung, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Propinsi Jawa Timur dalam menentukan kebijakan mengenai masalah pertumbuhan sektor agroindustri di desa tersebut. 3) Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan landasan dalam menyusun kebijaksanaan baru pembangunan ekonomi wilayah secara khusus di sektor agroindustri. 4) Penelitian yang akan dilakukan ini, diharapkan bisa menjadi bahan informasi terdokumentasi bagi peneliti lain yang mempunyai keinginan melakukan studi tentang sektor agroindustri.Sedangkan kerangka pemikiran penelitian ini adalah variabel-variabel yang diduga mempengaruhi pergeseran pekerja buruh tani kesektor agroindustri kerupuk adalah Jenis Kelamin (X1), Usia (X2), Pendidikan (X3), Kontinuitas Pekerjaan (X4) dan Upah (X5). Metode analisis data yang digunakan adalah dengan model regresi logistic yaitu bagian dari analisis regresi yang digunakan apabila variabel dependen (respon) merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi biasanya hanya terdiri dari dua nilai yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 (tidak terjadi) dan angka 1 (terjadi) Hipotesis dalam penelitian ini adalah 1) Diduga masing-masing variabel independen (X) atau varibael faktor-faktor penyebab, mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) atau variabel beralihnya buruh tani kesektor agroindustri kerupuk di Desa Mulyoagung, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Propinsi Jawa Timur. 2) Diduga variabel independen (X) atau variabel faktor-faktor penyebab, secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependent (Y) atau variabel beralihnya buruh tani kesektor agroindustri kerupuk di Desa Mulyoagung, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Propinsi Jawa Timur. Dari hasil penelitian dijelaskan dengan perhitungan secara statistik menggunakan SPSS versi 24, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan diduga masing-masing variabel independen (X) atau variabel faktor-faktor penyebab, mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) tidak terbukti secara statistik karena hanya variabel Jenis kelamin/X1 (1) laki-laki dengan hasil sig 0,003 nilai chi square tabel (df 5) sebesar 11,070. Berdasarkan nilai Nagelkerke R Square sebesar 42,80% yang menjukkan bahwa faktor-faktor penyebab beralihnya tenaga kerja buruh tani kesektor agroindustri dipengaruhi oleh variabel bebas/independen (X) sebesar 42,80% sisanya 57,20% dipengaruhi faktor lain. Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan, penulis menyarankan perlu adanya perhatian yang besar oleh pemerintah terhadap tenaga kerja pertanian, contohnya kemudahan memperoleh input yang diperlukan oleh petani kecil dan buruh tani sehingga bisa meningkatkan pendapatannya dan perlu adanya perbaikan tingkat upah pekerja buruh tani yang rendah yang menyebabakan kesejahteraan buruh tani yang menurun sehingga pergerseran buruh tani kesektor non pertanian dapat di hindari.
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KELORITA Studi Kasus Di Desa Bogo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro Chameilia Putri Astuti 1, Noor Djohar 2, Deviana Diah Probowati 3
Oryza - Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 4 No. 2 (2019): Oryza- Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.716 KB)

Abstract

Kelorita merupakan nama brand dari berbagai macam produk olahan tanaman kelor yang bermanfaat sekaligus memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satu produk kelorita yang laris terjual adalah teh celup daun kelor. Dalam pemasaran kelorita melalui saluran pemasaran tertentu yang terlibat didalamnya adalah berbagai lembaga pemasaran. Rantai pemasaran yang panjang dengan banyak pelaku pemasaran yang terlibat mengakibatkan balas jasa yang diambil oleh para pelaku pemasaran menjadi besar yang mempengaruhi tingkat harga. Sehingga sistem pemasaran yang terjadi belum efisien. Tujuan penelitian adalah mengetahui saluran pemasaran kelorita dirumah produksi kelorita KWT ‘Sri Rejeki’, menganalisis efisiensi pemasaran kelorita dilihat dari marjin pemasaran dan producer’s share pada masing – masing saluran pemasaran. Metode analisis data meliputi analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran produk kelorita yaitu saluran pemasaran I : produsen → konsumen akhir, saluran pemasaran II : produsen → pedagang pengecer → konsumen akhir. Nilai marjin pemasaran pada saluran pemasaran I Rp. 0,-/pcs, saluran pemasaran II Rp. 5.000,-/pcs. Persentase marjin pemasaran pada saluran pemasaran I 0%, saluran pemasaran II 20%. Nilai producer’s share pada saluran pemasaran I 100%, saluran pemasaran II 80%. Ke dua saluran pemasaran kelorita telah efisien secara ekonomi dilihat dari marjin pemasaran dan producer’s share. Saluran pemasaran produk kelorita yang paling efisien untuk produk teh celup kelorita adalah saluran pemasaran I dengan nilai marjin pemasaran terendah dan nilai producer’s share tertinggi.
ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU UBI KAYU MENGGUNAKAN METODE EOQ (Economic Order Quantity) PADA TEPUNG TAPIOKA CAP TANI JAYA Siti Rohkattin 1, Masahid 2, Deviana Diah Probowati 3
Oryza - Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 4 No. 2 (2019): Oryza- Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.916 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil ubi kayu terbanyak di dunia. Indonesia mempunyai kontribusi sebesar 9,71% terhadap produksi ubi kayu di dunia atau produksi rata-rata mencapai 23,63 juta ton umbi basah setiap tahunnya. Secara geografis kondisi tanah di wilayah kabupaten Tuban banyak digunakan untuk sentra produksi pertanian. Kabupaten Tuban pada tahun 2007 total kapasitas produksi ubi kayu mencapai 79.002 ton, dengan kapasitas produksi yang cukup besar diharapkan mampu memenuhi kebtuhan persediaan pada sentra produksi yang menggunakan bahan baku dari ubi kayu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persediaan bahan baku yang optimal, waktu pemesanan kembali, dan total biaya persediaan bahan baku pada UD. Tani Jaya. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara sensus. Penelitian ini menggunakan analisis EOQ, ROP, dan TIC. Hasil dari penelitian ini adalah untuk persediaan bahan baku ubi kayu pada UD. Tani Jaya yaitu 11.182 kg dan bahan baku optimal setelah menggunakan metode EOQ sebesar 11.246,37 kg, jumlah pemesanan kembali atau ROP sebesar 4.416 kg, dan total biaya persediaan atau TIC untuk UD. Tani Jaya sebesar Rp. 4.774.400, sedangkan TIC menurut EOQ adalah Rp. 4.681.635.