Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Molucca Medica

EFEKTIVITAS ANTIMALARIA REBUSAN TANAMAN LAMBURUNG MEIT (Clerondrum inerme Linn) PADA PENDERITA MALARIA DI DAERAH PELAYANAN PUSKESMAS KAIRATU BARAT, KABUPATEN SERAM BARAT, MALUKU Maria Nindatu; Farah Noya; Yuniasih Taihuttu
Molucca Medica VOLUME 11, NOMOR 2, OKTOBER 2018
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.938 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2018.v11.i2.11

Abstract

Pendahuluan. Telah dilakukan penelitian penggunaan tanaman Clerodendrum inerme (Linn) dengan nama lokal lamburung meit yang digunakan Penyehat Tradisional (HATRA) sebagai antimalaria. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi toksisitas ekstrak lamburung meit (Clerodendrum inerme) sebagai antimalarial. Metode. Metode penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan desain observasi klinik. Sampel penelitian sebanyak 30 orang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Pemeriksaan sediaan darah tebal dilakukan sebanyak 6 kali pada hari ke-0, 3, 7, 14, 21 dan 28 untuk mengevaluasi kepadatan plasmodium, pemeriksaan kadar SGOT, SGPT, ureum dan kreatinin sebelum dan sesudah pemberian bahan uji. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air rebusan lamburung meit (Clerodendrum inerme Linn) dapat menurunkan kepadatan parasit malaria pada penderita mulai hari ke-3. Kadar SGOT, SGPT, ureum dan kreatinin tidak berubah sesudah pemberian bahan uji. Kesimpulan. Air rebusan tanaman lamburung meit memiliki aktivitas antimalaria potensial dan tidak menimbulkan efek toksik pada hati dan ginjal, sehingga dapat dikembangkan sebagai tanaman antimalaria yang aman bagi masyarakat.
EFEKTIVITAS EKSTRAK METANOL KULIT BATANG KAYU MANIS TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN REGENERASI SEL-β PANKREAS PADA MODEL MENCIT DIABETES Martha Kaihena; Titus Frendi Wedilena; Suyono Lateke; Maria Nindatu
Molucca Medica VOLUME 12, NOMOR 2, OKTOBER 2019
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.885 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2019.v12.i2.10

Abstract

Pendahuluan. Penggunaan obat herbal telah digunakan secara turun-temurun karena selain efek sampingnya relatif kecil juga harga lebih ekonomis. Salah satu tumbuhan yang biasa digunakan adalah kayu manis. Tujuan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kadar gula darah dan Perbaikan Pulau Langerhans Mencit (Mus musculus) Diabetes Mellitus Type-I Yang Diterapi ekstrak metanol kulit batang pohon kayu manis (Cinnamomum burmani). Metode. Hewan coba yaitu mencit dengan berat badan 20 – 30 g dibagi dalam 4 kelompok masing- masing: kelompok kontrol positif (K1) , kontrol negatif (K2), kelompok 125 mg/kg BB (K3), kelompok 250 mg/kg BB (K4) dan 500 mg/kg BB (K5). Pada kelompok mencit coba K1, K3, K4, dan K5 diinjeksi dengan streptozotocin dan diamati kadar gula darah selama 2 minggu dan mencit diabetes diberikan ekstrak kayu manis dengan dosis yang telah ditentukan selama 2 minggu. Selanjutnya dilakukan pengukuran kadar gula darah mencit coba serta mencit dibedah dan diambil organ pancreas untuk dilakukan preparasi. Data hasil pengamatan akan dianalisis menggunakan Analisa Varians. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak metanol kulit batang kayu manis dapat menurunkan kadar gula darah mencit ( 71,83 mg/dl) sesudah 2 minggu dan meregenerasi sel β pulau lengerhans pancreas mencit diabetes mellitus. Kesimpulan. Ekstrak metanol kulit batang kayu manis dosis 500 mg/kg BB per hari efektif dalam menurunkan kadar gula darah dan meregenerasi sel β pulau lengerhans pancreas mencit diabetes mellitus. Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kulit Batang Kayu Manis, Regenerasi sel β Pankreas
GAMBARAN PENGGUNAAN TANAMAN OBAT UNTUK GANGGUAN NEUROMUSKULAR PADA MASYARAKAT DI GUGUS PULAU BANDA NEIRA, PULAU AMBON, DAN SERAM SELATAN KABUPATEN MALUKU TENGAH Siska Teurupun; Maria Nindatu; Laura B. S. Huwae
Molucca Medica VOLUME 13, NOMOR 1, APRIL 2020
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.36 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2020.v13.i1.12

Abstract

Pendahuluan. Gangguan neuromuskular mencakup gangguan pada otak, korda spina, saraf perifer, dan gangguan pada otot. Faktor risiko terhadap keluhan gangguan neuromuskular diantarannya faktor individu, pekerjaan, dan lingkungan. Pekerjaan yang memiliki risiko besar adalah nelayan dan petani. Tatalaksana dapat berupa tatalaksana farmakologi dan nonfarmakologi yang mencakup penggunaan tanaman obat. Tujuan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan tanaman obat untuk gangguan neuromuskular pada masyarakat di gugus pulau Banda Neira, pulau Ambon, dan Seram Selatan Kabupaten Maluku Tengah. Metode.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif, menggunakan data sekunder survei pola penyakit dan faktor risikonya pada masyarakat pesisir daerah kepulauan di Kabupaten Maluku Tengah Gugus Pulau V, VI, dan VII Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura tahun 2016. Sampel penelitian diambil dari 900 responden. Pengumpulan data didapat dari data sekunder dan dianalisis dengan piranti lunak IBM SPSS Statistics 22. Hasil. penelitian menunjukkan persentase tertinggi gangguan neuromuskular pada seluruh gugus pulau adalah nyeri otot (12,7%), persentase penggunaan tanaman obat untuk berbagai keluhan gangguan neuromuskular pada masyarakat diseluruh gugus pulau sebanyak 16,7%, tertinggi pada gugus pulau V (18,5%) dan jenis tanaman obat yang paling banyak digunakan untuk mengatasi keluhan neuromuskar untuk ketiga gugus pulau yaitu campuran daun-daunan 41,3%, daun kumis kucing 26%, dan daun sambiloto 12%.