Jurnal Sain Veteriner
Vol 41, No 2 (2023): Agustus

Dermatosis pada Ruminansia akibat Defisiensi Vitamin C: Ulasan Singkat

Yanuartono Yanuartono (Universitas Gadjah Mada)
Soedarmanto Indarjulianto (Universitas Gadjah Mada)
Alfarisa Nururrozi (Universitas Gadjah Mada)
Dhasia Ramandani (Universitas Gadjah Mada)
Hary Purnamaningsih (Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
01 Aug 2023

Abstract

Vitamin C bersifat esensial untuk mamalia, termasuk manusia, primata, dan marmut, meskipun mamalia lain, seperti ruminansia, babi, kuda, anjing, dan kucing, dapat mensintesis vitamin C dari glukosa di hati. Ruminansia pada dasarnya bergantung pada sintesis endogen karena vitamin C asal pakan sebagian besar dirusak semuanya oleh mikroorganisme rumen. Dengan demikian, ruminansia lebih bergantung vitamin C endogen untuk mencukupi kebutuhan tubuhnya guna memenuhi persyaratan fisiologis dibandingkan dengan hewan lain. Meskipun demikian, ruminansia muda lebih rentan terhadap defisiensi vitamin C karena  biasanya hanya memperoleh diet dengan kandungan vitamin C yang rendah.  Produksi vitamin C endogen pada ruminansia muda dapat mencapai tingkat maksimal setelah umur 16 minggu. Konsentrasi vitamin C pada ruminansia muda yang rendah tersebut  berpotensi menimbulkan dermatosis pada ruminansia muda. Tulisan ini bertujuan untuk mengulas secara singkatnya defisiensi vitamin C yang terkait dengan dermatosis pada ruminansia.

Copyrights © 2023