cover
Contact Name
Netty Ermawati
Contact Email
netty@polije.ac.id
Phone
+62331-333532
Journal Mail Official
agriprima@polije.ac.id
Editorial Address
Jl. Mastrip Po.Box 164, Kec. Sumbersari, Kab. Jember 68121 - Jawa Timur, Indonesia
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences
ISSN : 25492934     EISSN : 25492942     DOI : https://doi.org/10.25047/agriprima
Agriprima merupakan jurnal ilmiah pertanian terapan yang mencakup berbagai topik di bidang ilmu pertanian. Jurnal ini menerbitkan artikel penelitian di bidang pemuliaan dan genetika tanaman, bioteknologi tanaman, teknologi perbenihan, perlindungan tanaman, ilmu tanah, nutrisi tanaman, teknologi panen dan pasca panen, serta inovasi yang relevan dan prospektif untuk kemajuan pertanian dan produksi tanaman. Jurnal ini diterbitkan enam bulanan pada bulan Maret dan September. Semua makalah yang dikirimkan sepenuhnya ditinjau sejawat oleh reviewer yang berkualifikasi dengan keahlian di bidang yang sesuai untuk artikel tersebut.
Articles 125 Documents
Uji Daya Hasil Galur MG1012 dengan Tiga Varietas Pembanding Tanaman Cabai Keriting (Capsicum Annum L.). Wiji Astutik; Dwi Rahmawati; Nurul Sjamsijah
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hasil tanaman cabai keriting galur MG1012 dengan tiga varietas pembanding. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 hingga november 2016 bertempat di Jl. Hayam wuruk, Kaliwates, Jember, Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial. Terdiri dari 1 galur dan 3 varietas yaitu : A= Cabai Keriting Galur MG1012, B = Cabai Keriting Varietas KIYO, C = Cabai Keriting Varietas JINGGO, D = Cabai Keriting Varietas LADO dan diulang 4 kali. Dari hasil penelitianyang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwatanaman cabai keriting galur MG1012 lebih unggul dibandingkan tiga varietas pembanding pada beberapa parameter pengamatan yaitu memiliki tinggi tanaman 83,12 cm, umur berbunga 47 hst, panjang buah 18,30 cm, diameter buah 0,815 cm, berat per buah 6,56 gram dan jumlah biji per buah 83 buah. Tanaman galur MG1012 memiliki  hasil per tanaman yang  lebih tinggi dan berbeda nyata yaitu sebesar 686,29 gram dengan varietas JINGGO yang memiliki hasil per tanaman sebesar 506,01 gram dan LADO sebesar 562,06 gram.  
Efektivitas Re-Cycle Polinasi Melalui Teknik Pemangkasan dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Produksi dan Mutu Benih Terung (Solanum melongena L.) Fatimatus Sahro; Dwi Rahmawati; FNU Suharjono
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.32

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan mutu benih terung menggunakan teknologi Re-cycle polinasi melalui teknik pemangkasan dan dosis pupuk NPK. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Desember 2016 di Desa Jatiagung, Kabupaten Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama adalah teknik pemangkasan dengan menyisakan 2 ruas di atas cabang Y (T1) dan pemangkasan dengan menyisakan 3 ruas di atas cabang Y (T2). Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK: 120 g/tanaman (P1) 170 g/tanaman (P2), dan 220 g/tanaman (P3). Parameter pengamatan yang diamati adalah jumlah tunas, umur berbunga saat 80%, umur panen saat 80%, jumlah buah, jumlah biji bernas per buah, jumlah biji hampa per buah, jumlah biji per buah, produksi benih per hektar, uji daya kecambah benih, keserempakan tumbuh benih dan kecepatan tumbuh benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan teknik pemangkasan hanya memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah tunas.  Pemangkasan dengan menyisakan 3 ruas diatas cabang Y (T2) menghasilkan 11,83 tunas. Perlakuan dosis pupuk NPK memberikan pengaruh nyata (*) terhadap parameter jumlah buah, bobot 1000 butir dan produksi benih per hektar, serta memberikan pengaruh yang sangat nyata (**) pada parameter pengamatan jumlah tunas, umur berbunga 80%, umur panen 80%, jumlah biji hampa perbuah dan daya kecambah benih. Dosis pupuk NPK 170 g/tanaman (P2) menghasilkan produksi tetinggi yaitu 2,7148 kw/ha.Secara bersama-sama dua perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh nyata pada semua parameter yang diamati.
Adaptasi Pertumbuhan Dua Varietas Kentang (Solanum tuberosum L.) terhadap Pemberian Naungan: Kajian Pengembangan Budidaya di Dataran Menengah Iqomatus Sa'diyyah; FNU Damanhuri; Iqbal Erdiansyah
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.33

Abstract

Ekstensifikasi budidaya kentang perlu dilakukan untuk mengurangi volume impor. Salah satu caranya adalah pelaksanaan budidaya kentang di dataran menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi budidaya kentang di dataran menengah melalui pengujian dua varietas dan implementasi naungan. Penelitian berlangsung selama bulan Agustus sampai dengan Desember 2016. Penelitian ini menggunakan RAK faktorial dua faktor. Faktor pertama yakni varietas terdiri dari dua jenis yaitu Granola Kembang dan Atlantik. Faktor kedua yakni naungan terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa naungan, naungan satu lapis, dan naungan dua lapis. Data dianalisa menggunakan Analysis of Variance lalu diuji lanjut menggunakan BNT taraf 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi naungan memberikan pengaruh nyata (*) pada pertambahan tinggi tanaman umur 10-20 HST, jumlah daun umur 30 dan 40 HST, diameter umbi hasil, serta memberikan pengaruh sangat nyata (**) pada pertambahan tinggi tanaman umur 20-30 HST. Perlakuan varietas memberikan pengaruh nyata (*) pada jumlah daun umur 20 HST, jumlah tunas, panjang umbi, serta memberikan pengaruh sangat nyata (**) terhadap tinggi tanaman umur 10 HST, pertambahan tinggi tanaman umur 10-20, 20-30, dan 30-40 HST, jumlah daun umur 30 dan 40 HST, bobot dan diameter umbi. Interaksi antara naungan dan varietas memberikan pengaruh nyata (*) pada pertambahan tinggi tanaman umur 20-30 HST.
Koleksi dan Identifikasi Bakteri Penambat N pada Pusat Lokasi Tanaman Kedelai Edamame (Glycine max (L.) Merr.) di Kabupaten Jember Vivin Nuraini Fajrin; Iqbal Erdiansyah; FNU Damanhuri
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.35

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi bakteri penambat N pada pusat lokasi tanaman kedelai edamame (Glycine max (L.) Merr.) di Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2016 hingga November 2016. Kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium Biosains Politeknik Negeri Jember. Penelitian ini terdiri dari 2 faktor dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu faktor Lokasi (L) yang terdiri dari lokasi pengambilan tanah di Kecamatan Jenggawah (L1) dan di Kecamatan Ajung (L2), faktor Kedalaman (K) terdapat 3 taraf yaitu kedalaman pengambilan tanah 5 cm dari permukaan tanah (K1), 10 cm dari permukaan tanah (K2), dan 15 cm dari permukaan tanah (K3). Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif, data kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung jumlah koloni bakteri menggunakan metode TPC (Total Plate Count), data kualitatif didapatkan dari pengamatan gram staining, pengamatan kecepatan pertumbuhan bakteri dan pengamatan kemurnian bakteri. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bakteri yang diisolasi dapat dikoleksi dan diidentifikasi sebagai jenis bakteri penambat N tipe bakteri Rhizobium spp. yang ditunjukkan dengan warna putih bening dan merah muda setelah dibiakkan dalam media seleksi YEMA + Congo Red. Bakteri Rhizobium sp. yang memiliki tingkat adaptasi tertinggi berasal dari Kecamatan Ajung pada kedalaman 15 cm dari permukaan tanah, yaitu sebesar 6,88x1030 CFU/g tanah.
Uji Efektivitas Ukuran Umbi dan Penambahan Biourine Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bibit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Unggul Nugroho; Rahmat Ali Syaban; Netty Ermawati
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.38

Abstract

Salah satu metode untuk meningkatkan produksi bawang adalah menggunakan ukuran umbi dan penambahan biourine. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui pengaruh ukuran umbi dan konsentrasi biourine terhadap pertumbuhan dan hasil umbi bawang merah. Pada bulan Agustus sampai bulan Oktober 2016 penelitian ini sedang dilakukukan,  bertempat di lahan pertanian Politeknik Negeri Jember. Rancangan acak kelompok (RAK)  adalah methode yang digunakan untuk menghitung  hasil dari Penelitian yang sudah dilaksanakan tersebut, yang terdiri atas dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama merupakan ukuran umbi dan faktor kedua konsentrasi biourine. Faktor ukuran umbi terdiri dari tiga tingkat, yaitu U1 = umbi kecil (Ø = <1,5 cm atau <5 g / umbi), U2 = umbi sedang (Ø = 1,5-1,8 cm atau 5-10 g / umbi), U3 = Umbi besar (Ø => 1,8 cm atau> 10 g / umbi. Faktor konsentrasi biourine terdiri tiga tingkat, yaitu B1 = konsentrasi 50 ml / liter, B2 = konsentrasi 75 ml / liter, B3 = konsentrasi 100 ml / liter. Data yang tersaji pada setiap parameter pengamatan penelitianakan dianalisis dengan menggunakan rumus uji F (ANOVA) dilanjutkan dengan uji lanjut BNT 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan ukuran umbi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman dan Jumlah daun pada 14 dan 28 HST. Perlakuan ukuran umbi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap parameter Bobot umbi basah, umbi kering dan jumlah umbi per rumpun juga, sedangkan perlakuan konsentrasi biourine berpengaruh signifikan terhadap parameter diameter umbi. Interaksi ukuran umbi dan konsentrasi biourine tidak memberikan pengaruh yang signifikan Semua parameter pengamatan.
Pengaruh Konsentrasi dan Interval Pemberian Urin Sapi Fermentasi terhadap Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum officinarum L.) Metode Single Bud Planting (SBP) Zainullah Fathul Bari; Mochamat Bintoro; Nantil Bambang Eko Sulistyono
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.40

Abstract

Salah satu teknik untuk mengoptimalkan pembibitan bibit tebu yaitu menggunakan metode single bud planting, dengan memberikan zat pengatur tumbuh alami urin sapi fermentasi. Zat pengatur tumbuh sangat penting untuk menentukan pertumbuhan dan perkembangan bibit tebu, akan tetapi konsentrasi dan interval harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi dan interval pemberian urin sapi fermentasi yang tepat. Penelitian dilakukan dibulan agustus-november 2016, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorialterdiri 2 faktor dan diulangan sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah konsentrasi (0%, 5%, 10%, dan 15%) dan faktor kedua adalah (satu minggu, dua minggu, dan tiga minggu). Hasilnya menunjukkan bahwa urin sapi konsentrasi 15% memberikan pengaruh nyata pada pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang bibit tebu pada umur 56 dan 70 hari setelah tanam. Pemberian urin sapi dengan interval satu minggu memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan tinggi bibit tebu pada umur 70 HST. interaksi terbaik penggunaan urin sapi yaitu konsentrasi 15% +  interval satu minggu pengaruh  nyata pada panjang akar dan volume akar bibit tebu.
Uji Efektivitas Saat Pemberian dan Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) terhadap Produksi dan Mutu Benih Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Nailul Marom; FNU Rizal; Mochamat Bintoro
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.43

Abstract

Produksi dan mutu benih kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dapat ditingkatkan dengan menggunakan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk mengetahui produksi dan mutu benih kacang tanah dengan perbedaan saat pemberian dan perbedaan konsentrasi PGPR. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2016 dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah saat pemberian PGPR terdiri dari saat perendaman (W1), saat tanam (W2) dan saat fase vegetatif (W3). Faktor kedua adalah konsentrasi PGPR yang terdiri dari 0 ml/l (K0), 7,5 ml/l (K1), 10 ml/l (K2), dan 12,5 ml/l (K3). Parameter yang diamati adalah pertambahan tinggi tanaman, umur berbunga rata-rata, jumlah polong per rumpun tanaman, berat basah polong per rumpun tanaman, berat kering polong per rumpun tanaman, bobot 100 butir benih, produksi polong kering per hektar, daya berkecambah benih, Kecepatan tumbuh Benih, Dan keserempakan tumbuh benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah konsentrasi PGPR 12,5 ml/l yang memberikan pengaruh nyata sampai sangat nyata pada parameter pertambahan tinggi tanaman pada fase vegetatif (15 HST sampai 30 HST), pertambahan tinggi tanaman pada stadium pembentukan polong ( 30 HST sampai 45 HST), umur berbunga rata-rata, berat basah polong per rumpun, berat kering polong per rumpun, bobot 100 butir benih, dan produksi polong kering per hektar.
Korelasi Tingkat Naungan dan Cekaman Air Terhadap Variabel Laju Pertumbuhan Relatif Tumbuhan Ageratum conyzoides Linn. Riski Busaifi
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.44

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi tingkat naungan dan cekaman air pada laju pertumbuhan relatif tumbuhan Ageratum conyzoides Linn. Penelitian dilaksanakan di Lahan PPPPTK Pertanian Cianjur yang berlangsung pada bulan Desember 2012 sampai Februari 2013. percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split-plot design) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah tingkat naungan sebagai petak utama yang terdiri dari naungan 0%, 25%, 45%, dan 55%, sebagai anak petak cekaman kekeringan (% Kapasitas Lapang) terdiri dari 100%, 80%, 60%, dan 40% Kapasitas Lapang (KL). terdapat 16 Kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan . setiap satuan perlakuan terdapat 4 tumbuhan yang seluruhny diamati. hasil percobaan menunjukkan bahwa tingkat naungan dan cekaman kekeringan berkorelasi positif terhadap Laju Pertumbuhan Relatif, bobot segar, bobot kering dan luas daun tumbuhan Ageratum conyzoides Linn.
Mikropropagasi Tangkai Daun Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume) Secara In Vitro dengan Penambahan ZPT BAP dan NAA Fitri Aries Prayana; FNU Djenal; Rudi Wardana
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.45

Abstract

Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan jenis tanaman umbi-umbian dari suku Araceaea yang bermanfaat untuk menjadi bahan diversifikasi pangan. Perbanyakan iles-iles membutuhkan waktu lama sehingga dibutuhkan alternatif perbanyakan dengan kultur jaringan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi ZPT BAP dan NAA yang tepat untuk perbanyakan tangkai daun iles-iles. Penelitian dilaksanakan selama 7 bulan sejak bulan Agustus 2016 sampai bulan Februari 2017. Penelitian ini dilaksanakan di Lab. Kuljar Politeknik Negeri Jember. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor, 9 kombinasi perlakuan, dan 6 ulangan. Faktor pertama yakni ZPT BAP terdiri dari 3 taraf yaitu 1; 2; dan 3 mg/l. Faktor kedua yakni ZPT NAA terdiri dari 3 taraf yaitu 0,1; 0,2; dan 0,3 mg/l. Data dianalisa dengan menggunakan Analysis of Variance lalu diuji lanjut menggunakan BNT taraf 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 1 mg/l dan 2 mg/l BAP berpengaruh terhadap parameter kedinian terbentuknya kalus, kuantitas kalus dan kedinian terbentuknya akar. Perlakuan 0,1 mg/l NAA berpengaruh terhadap parameter tinggi tunas umur 63 HST. Interaksi 1 mg/l BAP dan 0,1 mg/l NAA berpengaruh terhadap parameter jumlah tunas umur 63 HST dan tinggi tunas umur 63 HST. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan ZPT BAP dan NAA yang berbeda mampu memberikan pengaruh terhadap mikropropagasi tangkai daun iles-iles terutama pada pembentukan tunas.
Uji Ketahanan Galur Cabai Keriting MG1012 (Capsicum annum L.) Terhadap Hama Kutu Daun Persik (Myzus persicae Sulz). Manar Mukhtadhor; FNU Suharjono; Sri Rahayu
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.46

Abstract

Cabai Keriting (Capsicum annuum L.) adalah tumbuhan  yang mengandung nilai gizi  dan finansial tinggi. produksi cabai di Jawa Timur pada tahun 2011-2014 mengalami peningkatan tetapi pada tahun 2015 mengalami penurunan cukup tinggi. Upaya untuk meningkatkan produksi dan ketahanan cabai keriting adalah dengan penciptaan varietas baru yang tahan terhadap hama dan penyakit . Penelitian ini dilaksanakan bulan 13 April sampai 26 September 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Hayam Wuruk 1, Kaliwates, Jember, Jawa Timur. Ketinggian tempat 100-700 m dpl,. Penelitian ini diaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) Non faktorial dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun perlakuan tersebut sebagai berikut A = Benih Cabai Keriting Galur MG1012, B = Benih Cabai Keriting Varietas KIYO , C = Benih Cabai Keriting Varietas JINGGO , D = Benih Cabai Keriting Varietas LADO. Data Observasi dianalisi dengan menggunakan uji rumus F (ANOVA) diikuti oleh uji lanjut BNJ. Hasil penelitian menjelaskan bahwa intensitas serangan hama kutu daun persik (Myzus Persicae L) pada galur MG1012 berpengaruh sangat nyata. Intensitas serangan adalah 4,53 dan termasuk dalam kategori sangat tahan.

Page 2 of 13 | Total Record : 125