cover
Contact Name
Netty Ermawati
Contact Email
netty@polije.ac.id
Phone
+62331-333532
Journal Mail Official
agriprima@polije.ac.id
Editorial Address
Jl. Mastrip Po.Box 164, Kec. Sumbersari, Kab. Jember 68121 - Jawa Timur, Indonesia
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences
ISSN : 25492934     EISSN : 25492942     DOI : https://doi.org/10.25047/agriprima
Agriprima merupakan jurnal ilmiah pertanian terapan yang mencakup berbagai topik di bidang ilmu pertanian. Jurnal ini menerbitkan artikel penelitian di bidang pemuliaan dan genetika tanaman, bioteknologi tanaman, teknologi perbenihan, perlindungan tanaman, ilmu tanah, nutrisi tanaman, teknologi panen dan pasca panen, serta inovasi yang relevan dan prospektif untuk kemajuan pertanian dan produksi tanaman. Jurnal ini diterbitkan enam bulanan pada bulan Maret dan September. Semua makalah yang dikirimkan sepenuhnya ditinjau sejawat oleh reviewer yang berkualifikasi dengan keahlian di bidang yang sesuai untuk artikel tersebut.
Articles 125 Documents
Multiplikasi Tunas Tanaman Kapas (Gossypium spp.) Varietas Kanesia 15 Menggunakan Kombinasi BAP dan NAA secara In Vitro Lilik Mastuti; Rosita Permata Sari; Sepdian Luri Asmono
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 2 No 2 (2018): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v2i2.118

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengenai multiplikasi tunas tanaman kapas (gossypium spp.) varietas Kanesia 15 menggunakan kombinasi BAP dan NAA secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 Sampai Dengan Januari 2018 bertempat di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri atas 2 faktor dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah BAP (B) yaitu B1= 0,00 ppm, B2= 1,50 ppm, B3= 3,00 ppm, dan B4= 4,50 ppm. Faktor kedua adalah zat pengatur tumbuh NAA (N) yaitu N1= 0,00 ppm, N2= 0,10 ppm, dan N3= 0,50 ppm. Data pengamatan yang diperoleh, diuji menggunakan Analysis of Varians (ANOVA), jika berpengaruh nyata  dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAP pada media memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap kedinian tunas, jumlah tunas, dan diameter eksplan, namun memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi eksplan, jumlah ruas, jumlah akar, dan panjang akar.
Pengaruh Penggunaan Beberapa Stimulansia Terhadap Produksi Berberapa Klon Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Eka Renitasari; Titien Fatimah; Abdul Madjid
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 1 (2019): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v3i1.132

Abstract

Salah satu penunjang produksi tanaman karet dalam menghasilkan getah lateks adalah pengaplikasian stimulansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara klon karet dengan stimulansia terhadap produksi tanaman karet. Penelitian ini dilakukan di PTP N XII Kebun renteng Ajung Kabupaten Jember pada 26 desember 2017 – 15 Januari 2018. Penelitian ini mengguunakan Rancangan Acak Kelompok(RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah faktor klon menggunakan 4 taraf yaitu, taraf K1 (PB 260), K2 (GT 1), K3 (RRIC 100), K4 (BPM 24). Faktor kedua adalah stimulansia dengan 3 taraf yaitu, S1 (Amcotrel 10 PA), S2 (karet full), S3 (non stimulansia). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi yang baik ditunjukkan oleh kombinasi perlakuan antara klon RRIC 100 dengan stimulansia karet full dan kombinasi perlakuan GT 1 dengan stimulansia amcotrel 10 PA. Namun, hasil produksi getah lateks menunjukkan bahwa perlakuan kontrol lebih tinggi dari semua perlakuan stimulansia.
Perbedaan Komponen Vegetatif dan Generatif Pada Lima Aksesi Padi Hitam (Oryza sativa L.) di Kecamatan Indihiang Tasikmalaya Jawa Barat Siti Nurhidayah; Dona Setia Umbara
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 1 (2019): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v3i1.136

Abstract

Padi hitam merupakan pangan fungsional yang baik dikonsumsi bagi penderita penyakit degeneratif karena kandungan antosianin dan antioksidannya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keragaan karakter agronomi pada 5 aksesi (PH3, PH4, PH5, PH7, dan PH8) padi hitam asal Tasikmalaya. Penelitian menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak satu faktor yaitu aksesi padi hitam. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dan uji lanjut Duncan taraf 5%. Hasil menunjukkan bahwa aksesi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, panjang malai, panjang daun bendera, jumlah gabah isi, dan jumlah gabah hampa. Aksesi PH5 (asal Indihiang) memiliki keragaan terbaik dari aksesi lainnya yaitu memiliki panjang daun bendera 29.9 cm, umur panen 104 hari setelah tanam dan jumlah gabah total 215 butir per malai dibandingkan dengan varietas Inpari 32 dan Situbagendit
Efikasi Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum) Terhadap Penyakit Bercak Daun (Cercospora arachidicola) Pada Tanaman Kacang Tanah Rosita Meliyana; Rudi Wardana; Mochamad Syarief
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 1 (2019): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v3i1.143

Abstract

Cercospora arachidicola merupakan patogen yang menyebabkan penyakit bercak daun pada tanaman kacang tanah. Serangan penyakit bercak daun pada tanaman kacang tanah dapat menurunkan hasil akibat patogen yang menyerang pada saat pengisian polong. Penggunaan pestisida sintetik dalam pengendalian penyakit tanaman dapat menimbulkan efek residu yang membahayakan lingkungan. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut diperlukan upaya perlindungan tanaman dengan penggunaan pestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi ekstrak daun kemangi terhadap penyakit bercak daun (Cercospora arachidicola) pada tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2017 sampai Februari 2018 di lahan percobaan Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember dan laboratorium perlindungan tanaman Politeknik Negeri Jember. Penelitian mengunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial 5 perlakuan dengan (P0) fungisida sintetik 1 ml/liter, ekstrak daun kemangi 25 % (P1), ekstrak daun kemangi 50% (P2), ekstrak daun kemangi 75 % (P3), dan ekstrak daun kemangi 100 % (P4) . Hasil uji anova pada penelitian menunjukkan bahwa efikasi ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum) terhadap penyakit bercak daun (Cercospora arachidicola) pada tanaman kacang tanah tidak berbeda nyata pada parameter intensitas serangan, jumlah polong, berat basah polong, dan berat kering polong kacang tanah. Peningkatan serangan Cercospora arachidicola berdampak dalam pengurangan hasil panen kacang tanah pada uji korelasi.
Produksi Selada (Lactuca sativa L.) Menggunakan Sistem Hidroponik Dengan Perbedaan Sumber Nutrisi Atika Romalasari; Enceng Sobari
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 1 (2019): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v3i1.158

Abstract

Selada merupakan salah satu sayuran daun yang digemari oleh masyarakat. Selada biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai lalapan. Peningkatan dan potensi budidaya selada menuntut adanya teknik budidaya yang efisien. Produksi suatu tanaman dengan sistem hidroponik erat kaitanya dengan ketersediaan larutan nutrisi. Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi ilmiah tentang pertumbuhan dan hasil selada (Lactuca sativa L.) pada nutrisi berbeda secara hidroponik. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor, yaitu jenis larutan nutrisi yaitu larutan nutrisi AB mix 1, larutan nutrisi AB mix 2 dan larutan nutrisi silika. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa larutan perbedaan sumber nutrisi memberikan pengaruh yang sangat nyata pada pertumbuhan tanaman dilihat dari karakter tinggi tanaman dan dan pengaruh nyata pada jumlah helai daun. Adanya pengamatan pH dan TDS menggambarkan ketersediaan hara yang dapat terserap pada sumber nutrisi yang digunakan. Penggunaan larutan nutrisi AB mix 1 dan larutan nutrisi AB mix 2 dinilai lebih efisen dialam mempegaruhi produksi selada dibandingkan penggunaan larutan nutrisi silika.
Keanekaragaman dan Sebaran Mikroba Endofit Indigenous Pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Erfan Dani Septia; Fitra Parlindo
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 1 (2019): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v3i1.159

Abstract

Permintaan yang tinggi terhadap komoditas Kedelai seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat pada produk-produk olahannya. Kenyataan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas kedelai dalam negeri. Riniarsi (2016) melaporkan bahwa produktivitas kedelai tahun 2016 bahkan mengalami penurunan sebesar 3.95% dibandingkan tahun sebelumnya.  Faktor yang menyebabkan penurunan produksi kedelai salah satunya karena penyakit yang disebabkan oleh virus tanaman. Seiring dengan tren pengurangan bahan kimia sintetis pada praktik budidaya tanaman, aplikasi mikroba endofit indigenous menjadi solusi alternatif dalam pengendalian penyakit yang disebabkan oleh virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman mikroba endofit indigenous pada berbagai bagian jaringan tanaman kedelai dan menguji virulensinya secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi. Hasil eksplorasi cendawan endofit indigenous berjumlah 11 isolat dan bakteri berjumlah 3 isolat. Cendawan endofit indigenous berhasil diisolasi dari seluruh jaringan tanaman, kecuali polong. Keragaman cendawan endofit indigenous tertinggi terdapat pada jaringan akar dan batang, yaitu masing-masing berjumlah 4 isolat. Identitas cendawan endofit indigenous yang berhasil diidentifikasi antara lain adalah Fusarium sp., Verticilllum sp., Alternaria sp., Aspergillus sp., dan Penicillium sp. Adapun 6 isolat lainnya tidak dapat terindentifikasi. Bakteri endofit indigenous hanya terisolasi dari jaringan polong, akar, dan tanah. Seluruh bakteri merupakan golongan bakteri Gram negatif. Berdasarkan hasil Uji Hipovirulensi, terhadap 7 isolat cendawan endofit indigenous yang masuk dalam kategori hipovirulen dan 4 isolat lainnya bersifat virulen. Sedangkan semua isolat bakteri endofit indigenous yang diuji menunjukkan kategori virulen.
Peran Kalium dan Kalsium Pada Peningkatan Kualitas dan Masa Simpan Tomat (Lycopersicum esculentum var. servo) Puguh Catur Wicaksana; Ketut Anom Wijaya; Sigit Soeparjono
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 2 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v3i2.173

Abstract

Tomat memiliki karakteristik mudah mengalami kerusakan. Kerusakan fisiologis pada produk buah tomat dapat disebabkan oleh kualitas dalam buah dan atribut sensorik yang kurang baik sehingga rentan terjadi kerusakan. Kehilangan produksi tomat saat panen di negara-negara berkembang mencapai 50% karena lamanya distribusi tomat. Varietas servo banyak diminati oleh petani karena memiliki beberapa keunggulan yaitu, produktivitasnya yang tinggi dan bobot buah yang besar. Kekurangan varietas servo tomat adalah umur simpan buah yang singkat, yaitu hanya 7 hari setelah panen. Umur simpan yang singkat dipengaruhi oleh ketebalan daging buah dan kelunakan buah. Dalam meningkatkan kualitas dan umur simpan tomat, nutrisi kalium (K) berperan dalam translokasi fotosintesis, memperkuat dinding sel dan terlibat dalam proses lignifikasi jaringan sklerenkim. Tomat merupakan produk yang memiliki tingkat respirasi tinggi yang dipengaruhi oleh etilen. Produksi etilen dapat dihambat oleh aplikasi kalsium (Ca) secara eksogen dengan memperkuat mekanisme dinding sel dan dapat meningkatkan sensitivitas terhadap kerusakan fisiologis. Berdasarkan perlakuan penelitian ini, kualitas dan varietas tomat meningkat.
Pengaruh Konsentrasi dan Interval Waktu Pemberian Larutan Nutrisi Bahan Organik (BP-1) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bibit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Mohammad Rizal Almanfaluthy; Moch. Bintoro; Prasodjo Soedomo
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 2 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v3i2.194

Abstract

Penelitian pengaruh konsentrasi dan interval waktu pemberian larutan nutrisi bahan organik Biopras (Bp-1) terhadap pertumbuhan dan hasil bibit bawang merah (Allium ascalonicum L.) bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi larutan Bp-1 yang terbaik pada pertumbuhan dan hasil bibit bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian produksi bibit bawang merah di laksanakan pada tanggal 11 September 2018 di Dusun Dongkol, Desa Sukasari Kaler, Kec. Argapura, Kab. Majalengka, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Petak Terbagi (Splitplot) secara faktorial. Petak utama interval waktu penyemprotan meliputi I1= interval waktu penyemprotan Bp-1 3 hari sekali, I2= interval waktu penyemprotan Bp-1 6 hari sekali, I3= interval waktu penyemprotan Bp-1 9 hari sekali. Anak petak konsentrasi Bp-1 meliputi B0 = Tanpa Di semprot larutan Bp-1, B1 = Di semprot larutan Bp-1 konsentrasi 1 ml per liter air, B2 = Di semprot larutan Bp-1 konsentrasi 2 ml per liter air, B3 = Di semprot larutan Bp-1 konsentrasi 3 ml per liter air, B4 = Di semprot larutan Bp-1 konsentrasi 4 ml per liter air. Data pengamatan pada setiap parameter dianalisis menggunakan analisis rumus F (ANOVA) diikuti dengan uji lanjut BNT dan DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan interval waktu penyemprotan 3 hari sekali (I1) berpengaruh nyata pada parameter jumlah umbi per rumpun (11,51), berat basah umbi per rumpun (128,20 g), dan berat kering umbi per rumpun (80,68 g). Sedangkan konsentrasi larutan Bp-1 3 ml per liter air (B3) berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman umur 14 hari (16,88 cm) dan 28 hari setelah tanam (28,17 cm), jumlah daun umur 14 hari (9,78) dan 28 hari setelah tanam (28,37), tinggi batang semu umur 42 hari setelah tanam (6,77 cm), jumlah umbi per rumpun (11,19) dan berat basah umbi per rumpun (130, 46 g). 
Aplikasi Jenis ZPT Terhadap Induksi Akar Setek 3 Varietas Krisan Pot (Dendranthema grandiflora Tzvelev Syn. Chrysanthemum morifolium Ramat) Reshita Dwi Agustin; Evi Dwi Sulistya Nugroho
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 3 No 2 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v3i2.207

Abstract

Meningkatnya minat masyarakat terhadap tanaman krisan tidak diimbangi dengan meningkatnya produksi tanaman ini. Salah satu kendala dalam pengembangan produksi benih krisan dari hasil perbanyakan dengan setek adalah perakaran yang lemah. Perbanyakan secara vegetatif melalui setek permasalahan pokoknya adalah pada pembentukan akar. Penelitian dilaksanakan dari bulan November 2018 sampai bulan Januari 2019. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias Jl. Raya Ciherang, Segunung, Pacet, Cianjur, Jawa Barat 43252. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama jenis varietas krisan pot yaitu Varietas Avanthe (V1), Varietas Prita (V2) dan Varietas Naura (V3).dan faktor kedua jenis ZPT yaitu Kontrol (Z1), Rootone F (Z2) dan PGPR (Z3). Interakasi antara aplikasi jenis ZPT dan setek 3 varietas krisan pot pada pengamatan 21 HST memberikan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap semua parameter, kecuali pada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Interaksi terbaik ditunjukkan oleh perlakuan penggunaan Rootone F pada Varietas Avanthe.
Pengaruh Metode dan Lama Pengeringan Kotak Sari Terhadap Pembentukan Buah dan Biji Cabai Merah Hibrida (Capsicum annum L.) Indri Lestari; Nantil Bambang Eko Sulistyono; Antonius Dwiyono
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 4 No 1 (2020): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v4i1.208

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi media pengeringan dan waktu pengeringan serbuk sari untuk pembentukan buah dan biji pada pemuliaan cabai. Penelitian ini dilakukan di PT. Aditya Sentana Agro, Malang. Diaplikasikan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah media pengeringan dengan 3 level yaitu suhu kotak pengering suhu 30 °C (M1), suhu rumah kaca suhu 32 °C (M2) dan suhu pengeringan matahari suhu 34 °C (M3). Faktor kedua adalah waktu pengeringan, yaitu 3 jam (W1), 6 jam (W2), dan 9 jam (M3). Interaksi antara pengering kotak sebagai pengeringan sedang dan waktu pengeringan 3 jam (M1W1) dapat menghasilkan prosentase pembentukan buah hingga 98%, berat fruti 12,91 g, panjang buah 13,34 cm, diameter buah 17,47 mm , jumlah biji per buah buah 66,06, dan berat biji per buah 1,26 g per biji.

Page 5 of 13 | Total Record : 125