cover
Contact Name
Hadi
Contact Email
jpsmipaunsri@mipa.unsri.ac.id
Phone
+6282374210479
Journal Mail Official
jpsmipaunsri@mipa.unsri.ac.id
Editorial Address
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Penelitian Sains
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 14107058     EISSN : 25977059     DOI : 10.26554
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Penelitian Sains (JPS) MIPA UNSRI merupakan wahana komunikasi ilmiah di bidang sains serta lintas ilmu yang terkait; diterbitkan sejak 1 Oktober 1996 oleh UP2M FMIPA Universitas Sriwijaya. Jurnal ini berisikan tulisan atau karangan ilmiah dalam berbagai bidang tersebut yang diangkat dari hasil penelitian, survei, atau telaah pustaka, yang belum pernah dipublikasikan dalam terbitan lain.
Arjuna Subject : -
Articles 614 Documents
Struktur komunitas cacing laut (Polychaeta) di perairan pantai mangrove Taman Nasional Berbak Sembilang, Sumatera Selatan Zazili Hanafiah; Sarno Sarno; Erwin Nofyan
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i3.907

Abstract

Telah dilaksanakan Penelitian yang berjudul “Struktur komunitas cacing laut (Polychaeta) di perairan pantai mangrove Taman Nasional Berbak Sembilang, Sumatera Selatan” dari bulan Agustus hingga November 2018. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis struktur komunitas cacing laut (Polychaeta) yang mencakup komposisi, kepadatan, indeks keanekargaman, indeks kesamaan komunitas dan pola penyebaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan pengamatan langsung di lapangan, dengan penentuan stasiun secara purposive, metode pengambilan sampel adalah dengan membuat garis transek pada masing-masing stasiun(sebanyak enam stasiun). Dari hasil penelitian ditemukan sebanyak 33 genera polychaeta dari 28 famili. Kepadatan polychaeta berkisar dari 124-2578 individu/m², tergolong tidak padat hingga sangat padat, tujuh famili yang umum ditemukan adalah Sternaspidae, Nereididae, Nephtydae, Pilargiidae, Heterospionidae, Capitellidae dan Opheliidae (total 65%), sedangkan sebelas famili lainnya (3%) merupakan kelompok yang minoritas. Nilai indeks keanekaragaman tergolong kategori rendah hingga sedang (0,8-2,5), Nilai indeks kesamaan komunitas antar stasiun berkisar dari 0% hingga 65%, pola penyebaran polychaeta semuanya kategori mengelompok (nilai Id >1). Tekstur substrat terdiri dari pasir, debu dan liat. Berdasarkan fraksinya, lumpur sangat dominan 48% ± 18. Sedangkan komposisi pasir adalah 39 ± 20, dan liat 13 ± 3.Kata kunci: struktur komunitas, cacing laut (polychaeta), perairan pantai mangrove, Taman Nasional Berbak Sembilang.
Analysis of the monthly rainfall in 2018-2019 in Palembang City and its relationship with climate conditions Deasti Novtriana; Netty Kurniawati; Hadi Hadi; Erry Koriyanti; Khairul Saleh; Sutopo Sutopo; Sri Safrina; Awaludin Awaludin; Muhammad Irfan
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i3.878

Abstract

The amount of monthly rainfall can be classified into wet months, humid months, and dry months. The number of wet months, humid months, and dry months is related to the climatic conditions in the year concerned. In 2018 there was no climate anomaly (deviation), but in 2019 there was a climate anomaly due to the Positive Indian Ocean Dipole (IOD+) natural phenomenon. This study calculates the number of wet months, moist months, and dry months that occurred in 2018 and 2019 in Palembang City and relates them to the climatic conditions in both years. The data used is the amount of rainfall measured from 2 measurement stations, namely the UNSRI Bukit Besar station and the BMKG Kenten Palembang. The results of this study indicate that in both years for the city of Palembang, there were wet months, humid months. and dry months. In the dry months of 2019, especially in August and September, the amount of rainfall is very minimal, even in August there is almost no rain. This happened because in 2019 there was a climate anomaly related to the Positive Indian Ocean Dipole (IOD+) natural phenomenon.
Pengunaan Ragi Dalam Mempercepat Reaksi Fermentasi Terhadap Pembuatan Eco-Enzyme Dalam Upaya Pengolahan Limbah Organik Nomi Desmawati; Denny Marsel Damanik; Junior Joseph Najoan; Johanes Brilliand Dien; Arifin Miracle Thamin; Alfonds Andrew Maramis
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i3.887

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena pengolahan sampah organik menjadi eco-enzyme memerlukan waktu yang lama yaitu 90 hari. Waktu tersebut tidaklah efektif sehingga dirumuskan dalam penelitian ini bagaimana mempercepat proses pembuatan eco-enzyme dengan penambahan ragi yang dikombinasikan dengan daun wewangian untuk menghasilkan eco-enzyme yang beraroma terapi. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan produk eco-enzyme yang baik dan beraroma terapi dalam waktu singkat. Penelitian dilaksanakan di laboratorium biologi Universitas Negeri Manado dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) untuk mengetahui kombinasi yang tepat dari faktor penambahan ragi, waktu fermentasi dan rasio dedaunan wangi dengan sampah organik. Sedangkan untuk menentukan daun wewangian yang menghasilkan aroma paling baik digunakan uji organoleptik. Data dikumpulkan berdasarkan hasil pengukuran dari 5 parameter (Gula, Garam, Alkohol, pH, TDS) yang diukur setiap 5 hari, dari hari-0 sampai hari ke-25. Data yang terkumpul diuji menggunakan analisis statistik non-parametrik yaitu uji kruskal wallis test. Hasil penelitian menunjukan bahwa benar ragi bisa mempercepat reaksi fermentasi produk eco-enzyme. Dimana hasil uji pada setiap parameternya menunjukkan bahwa terdapat pengaruhh penampabahan ragi dengan nilai sig < 0,05 sehingga hal tersebut sesuai dengan syarat pengujian non-parametrik kruskal wallis test. Sedangkan hasil dari uji organoleptik menunjukan bahwa daun pandan dapat menghasilkan aromaterapi yang baik dibandingkan kedua daun lainnya.Kata Kunci: Eco-Enzyme, Ragi, Daun Wewangian. 
Pemodelan Geologi Penyebaran Ketebalan Batubara dan Perhitungan Sumberdaya Batubara Pada Tambang SBJ Di PT. Bukit Asam Tanjung Enim, Sumatera Selatan Silvie Farahdila; Budhi Setiawan
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i3.866

Abstract

Batubara termasuk ke dalam pada dari bahan galian berupa energi terindikasi di Indonesia dan yang berpotensi sangat besar, diketahui pada salah satunya berada di Pulau Sumatera seperti PT. Bukit Asam (PTBA). Berdasarkan hasil pemodelan geologi dengan menggunakan aplikasi MineScape dapat diketahui estimasi sumberdaya batubara dengan menggunakan metode polygon. Dengan mengukur ketebalan batubara dari awal hingga akhir, dapat ditentukan nilai sumber daya tersebut. Pada pengambilan data di lapangan menggunakan metode measuring section dimana mengambil ketebalan batubara seam a1 dan seam a2, data kedudukan, data slope, dan data pendukung lainnya. Well logging adalah pengukuran pada sumur bor dan perekaman atau yang dilakukan dalam memperlihatkan karakteristik dari suatu batuan. Log kepadatan, sinar gamma, dan kaliper semuanya digunakan untuk menentukan ketebalan dan bagian batubara. Ketebalan rata-rata pada well logging seam A1 dan A2 berkisar 8.24-11.68 m. Berdasarkan SNI 5015 – 2011, kondisi geologi yang dikaji dari aspek tektonik, proses sedimentasi, dan variasi kualitas termasuk ke kondisi geologi sederhana. Setelah dimodelkan geologi didapatkan estimasi sumberdaya batubara menggunakan Metode Polygon, estimasi sumberdaya batubara seam A1 adalah 1.795.725,52 ton dan seam A2 adalah 8.173.539,78 ton. Total sumberdaya batubara secara keseluruhan adalah 9.969.265,3 ton.