cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 35 No 2 (2018)" : 6 Documents clear
ANALISIS METODE KONSTRUKSI JEMBATAN GELAGAR BOKS BAJA MODULAR UNTUK LINTAS ATAS SUNGAI (MODULAR STEEL BOX GIRDER BRIDGE CONSTRUCTION METHOD ANALYSIS FOR RIVER CROSSING) Nugraha, Widi; Chairulloh, Achmad Riza
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 35 No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percepatan pembangunan di bidang infrastruktur adalah kebutuhan saat ini, termasuk masa konstruksi sebuah jembatan. Salah satu solusi untuk mempercepat masa konstruksi jembatan adalah menggunakan komponen jembatan yang dibuat terlebih dahulu di luar lokasi pekerjaan atau pra-fabrikasi, dibuat dalam ukuran segmen yang masih mudah untuk dimobilisasi dari workshop ke lokasi, kemudian komponen tersebut mudah dirangkai menjadi satu kesatuan, yang akhirnya akan meminimalisasi waktu pelaksanaan di lokasi pekerjaan. Solusi tersebut adalah komponen jembatan modular, salah satunya yang dilakukan oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan yang bekerjasama dengan POSCO yang merupakan perusahaan fabrikasi baja dari Korea Selatan, yaitu jembatan Gelagar Boks Baja Modular bentang 40 m dan terdiri dari tiga segmen: 12 m, 16 m, dan 12 m. Ujicoba konstruksi jembatan gelagar boks baja modular dilakukan pertama kali di Indonesia pada tahun 2016, dengan lokasi di Kali Cimanis, Kabupaten Cirebon. Pada umumnya, jembatan gelagar boks baja modular ini dipasang sebagai lintas atas dari sebuah jalan eksisting yang digunakan sebagai tempat untuk sebuah mobile crane melakukan pekerjaan peluncuran gelagar. Dengan lokasi ujicoba konstruksi di atas sebuah sungai dan tidak memungkinkan untuk menggunakan metode yang sama, maka dalam pelaksanaannya, digunakan alternatif metode konstruksi dengan menggunakan dua buah crane di satu sisi sungai yang merupakan lokasi perakitan dan satu buah crane di sisi lain untuk menyambut gelagar. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap metode konstruksi tersebut untuk memastikan pelaksanaan yang dilakukan dapat berjalan aman, komponen struktur tidak mengalami kerusakan, dan pekerjaan dapat berjalan lebih cepat sebagai bagian dari tujuan percepatan pembangunan infrastruktur. Dari hasil analisis setiap kemungkinan dari tahapan konstruksi yang digunakan dalam metode konstruksi alternatif tersebut, didapat hasil bahwa tegangan terbesar yang terjadi akibat pelaksanaan adalah 50,37 MPa, yang kurang dari tegangan ijin 380 MPa. Selain itu, defleksi vertikal terbesar yang terjadi pada tahapan peluncuran gelagar adalah 21,98 mm, yang kurang dari defleksi ijin 50 mm. Sehingga, metode konstruksi ini dapat digunakan dan menjadi acuan untuk metode konstruksi jembatan gelagar boks baja modular untuk lintas atas sungai.
PENENTUAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JALAN DESA MENGGUNAKAN RURAL ACCESS INDEX (PRIORITY ASSESSMENT FOR RURAL ROAD DEVELOPMENT USING RURAL ACCESS INDEX) Dewandaru, Dimas Sigit
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 35 No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Determining the priority of regional road development, especially rural roads, is still using methods objectively appro or by assessing field conditions. Programming of road construction carried out through the mechanism of RPJMDes and RKPDes has not provided a clear picture of the level of rural accessibility. Another method is Technical Guidelines (Juknis) for District Road Planning issued by the Directorate General of Highways. This technical guide generally contains a planning approach based on the calculation of priority scale based on the average daily traffic (LHR), and calculation of the cost-benefit value (Net Present Value (NPV / km). Both methods produce calculations that are more likely to prioritize roads that have a level conditions for severe road damage or high traffic, even though there are areas that need road construction related to the accessibility of the population, such as access to education, health, trade or agricultural centers.To determine whether a village has adequate accessibility of road infrastructure, it is necessary an analysis method that can produce a value (index) for accessibility, one of them is the rural accessibility assessment method issued by the World Bank, namely the Rural Access Index (RAI). RAI uses a calculation method that uses a fixed variable population to access a specific area. Low RAI value indicates that the area is need road access. This study compares the results of the use of three methods for prioritizing rural road development by taking case studies in the Ciwidey Agropolitan Area. The comparison of the three methods shows that the use of RAI is superior to its ability to provide an index (assessment) of the accessibility of rural roads to a specific area needed by the community, such as access to agricultural land in a case study that is associated with the proportion of the population passing through it. Keywords: rural road, road data assessment, priority program, accessibility, RAI.
ESTIMASI EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG BERDASAR DATA KECEPATAN PADA JALAN TOL (ESTIMATION OF PASSENGER CAR EQUIVALENCE BASED ON SPEED FOR TOLL ROADS) Joewono, Tri Basuki; Nugraha, Kiagoes Moehammad H.N.; Alviana, Zelina
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 35 No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai studi telah dilakukan untuk menyesuaikan nilai EMP agar lebih sesuai dengan perubahan yang terjadi di lapangan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis distribusi kecepatan dua ruas jalan tol dan menggunakannya untuk mengestimasi nilai EMP. Studi dilakukan dengan menggunakan data arus dan kecepatan ruas jalan dalam kota dan luar kota, yaitu ruas Jakarta-Cikampek dan ruas Lingkar Luar Jakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa kecepatan arus lalu lintas di kedua jalan tol mengikuti distribusi normal dan nilai EMP untuk jalan tol dalam kota adalah lebih besar dibandingkan nilai untuk jalan tol luar kota. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa nilai EMP berdasarkan data kecepatan adalah lebih kecil dibanding nilai dalam MKJI 1997. Kata kunci: EMP, kecepatan, jalan tol, dalam kota, luar kota
ANALISIS DAN PREVENTIF LIKUEFAKSI DENGAN METODE KOLOM SEMEN (LIQUEFACTION ANALYSIS AND PREVENTION USING CEMENT COLUMN METHOD) liliwarti, liliwarti; -, Satwarnirat; -, Silvianengsih; Archenita, Dwina
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 35 No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Likuifaksi adalah peristiwa hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat adanya gempa bumi. Likuifaksi terjadi biasanya pada tanah yang jenuh air, tekanan air pori menjadi meningkat dan tanah kehilangan daya dukung akibatnya tidak sanggup menahan beban struktur sehingga bangunan amblas. Padang merupakan daerah rawan gempa yang telah menimbulkan akibat yang cukup parah (gempa bumi September 2009), banyaknya bangunan dan infrastruktur runtuh, disebabkan likuifaksi yang dipicu oleh gempa bumi. Analisis dan prefentif likuifaksi sangat diperlukan untuk meminimalkan resiko yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Pada penelitian ini analisis likuifaksi menggunakan data sondir(CPT) dan prefentif likuifaksi digunakan metoda kolom semen. Hasil analisis likuifaksi yang terdiri dari 10 titik lokasi yang ditinjau, terdapat 4 titik lokasi yang berpotensi likuifaksi, 3 titik lokasi sangat berpotensi likuifaksi dan 3 titik lokasi yang tidak berpotensi likuifaksi. Metoda kolom semen dilakukan di laboratorium dengan cara, tanah ditempatkan dalam kotak uji dan selanjutnya dibuat kolom semen dengan diameter2,5 cm dengan variasi jarak antar kolom 2D, 3D, dan 4D. Kotak uji digetarkan dan dilakukan uji kuat geser sebelum dan sesudah digetarkan. Dari hasil uji kuat geser didapat kolom semen dapat mengurangi potensi likuifaksi dengan jarak antar kolom 2D, kuat geser tanah naik dari 3,14 kPa menjadi 16,86 kPa, nilai kuat geser meningkat sebesar 537% dan dapat mereduksi penurunan sebesar 500%. Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh konsultan dan pemerintah daerah sebagai pedoman untuk mengembangkan kota Padang. Kata Kunci: tanah, gempa, likuifaksi, sondir, kolom semen.
LWD PUSJATAN SEBAGAI ALAT ALTERNATIF DALAM MENGEVALUASI PERKERASAN LENTUR (IRE’S LWD AS ALTERNATIVE TOOL FOR FLEXIBLE PAVEMENT TEST) Syafier, Siegfried
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 35 No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengujian kekuatan struktural dibutuhkan dalam mengevaluasi suatu ruas jalan existing. Pada umumnya alat FWD digunakan untuk pengumpulan data. Untuk kondisi Indonesia FWD ini jumlahnya masih terbatas dan pada umumnya berada di Pulau Jawa. Alternatif yang bisa digunakan adalah alat LWD. Alat LWD ini sama seperti FWD tapi dioperasikan secara manual dan beban yang digunakan lebih rendah dibandingkan dengan alat FWD. Pusjatan telah mengembangkan alat LWD dan memiliki perbedaan dengan LWD pada umumnya. Perbedaan ini antara lain tidak menggunakan load cell dan besarnya beban didapat dari hasil kalibrasi labaoratorium. Selain itu, juga mempunyai stress level yang lebih tinggi dari alat LWD pada umumnya. Studi ini melihat kemungkinan penggunaan alat LWD Pusjatan dalam mengevaluasi perkerasan lentur untuk lalu lintas sedang s.d. rendah sehingga nantinya bisa digunakan untuk perencanaan terutama pada daerah-daerah di luar Pulau Jawa yang tidak mempunyai FWD. Parameter utama yang digunakan dalam studi ini adalah modulus permukaan pada titik pembebanan dan modulus permukaan pada jarak 900 mm. Ruas jalan yang digunakan terletak di seputar kampus Pusjatan dan diasumsikan sebagai jalan dengan lalu lintas sedang sampai rendah. Terlihat dari hasil analisis bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat dari kedua modulus ini yang dihitung dari hasil lendutan yang didapat dari pengujian menggunakan alat FWD dan LWD Pusjatan. Hubungan ini terlihat dari hasil plotting terhadap garis kesamaan serta koefisien korelasi yang cukup tinggi. Kenyataan ini memberikan keyakinan bahwa penggunaan alat LWD bisa sebagai alternatif alat FWD untuk evaluasi jalan-jaan lentur dengan lalu lintas sedang s.d. rendah. Kata kunci: FWD, LWD, modulus permukaan, evaluasi perkerasan lentur, lalu lintas sedang s.d. rendah.
PERBANDINGAN SIFAT DAN KARAKTERISTIK BETON GEOPOLIMER TERHADAP BETON SEMEN PORTLAND UNTUK KEKUATAN STRUKTUR BALOK (COMPARISON OF THE PROPERTIES AND CHARACTERISTICS OF GEOPOLYMER CONCRETE AND PORTLAND CEMENT CONCRETE FOR STRUCTURAL BEAM STRENGTH) Setiati, N. Retno; Irawan, Rulli Ranastra
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 35 No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fly ash is a coal combustion product from several power plants. Currently, F type fly ash is commonly used for concrete mixes. This study discusses the effect of 100% addition of fly ash on concrete mixes. In this study cement is substituted with fly ash. Laboratory testing is performed by making a physical model in the form of reinforced concrete beams. Test results were compared between geopolymer concrete and conventional concrete. To determine the mechanical properties of concrete, the specimen was made in a cylindrical shape measuring 150 mm x 300 mm and a beam measuring 150 mm x 150 mm x 600 mm. To determine the structural capacity of geopolymer and conventional concrete, two structural beams measuring 150 mm x 350 mm with a length of 4000 mm were made. The testing of structural beams was undertaken according to the ACI 437.1R-07. Then, the laboratory test results are compared to the theoretical analysis. Based on the results it was found that beams strength made of geopolymer concrete is almost equivalent to the conventional concrete. Based on the test results, the load capacity of the geopolymer concrete beam structure of 87.5 kN with a deviation of 38% for theoretical analysis. For conventional concrete, the load capacity is 109.2 kN with a deviation of 25% compared to theoretical analysis. In addition, the structural capacity value of geopolymer and conventional concrete beams based on the results of laboratory tests is smaller than the results of theoretical analysis. Keywords: Portland cement, fly ash, conventional concrete, geopolymer concrete, reinforced concrete beam

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue