cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Ilmu Gizi Indonesia
ISSN : 2580491x     EISSN : 25987844     DOI : -
Core Subject : Health,
Ilmu Gizi Indonesia merupakan jurnal yang dikelola oleh Universitas Respati Yogyakarta. Jurnal ini menerima naskah ilmiah di bidang gizi. Jurnal ini fokus pada bidang gizi klinik, gizi masyarakat, food science, food service, dan gizi olahraga. Ilmu Gizi Indonesia terbit dua kali dalam setahun, yaitu Bulan Agustus dan Februari.
Arjuna Subject : -
Articles 138 Documents
Nutrihocky Board Game meningkatkan pengetahuan dan sikap picky eater pada anak sekolah dasar Rachmanida Nuzrina; Dhea Mardani Nur Mardani; Mury Kuswari; Laras Sitoayu; Lintang Purwara Dewanti
Ilmu Gizi Indonesia Vol 7, No 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v7i2.442

Abstract

Latar Belakang: Picky eater merupakan suatu gangguan pola makan yang sering terjadi pada anak usia sekolah. Kurangnya paparan edukasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya pemahaman mengenai Picky Eater pada anak usia sekolah. Inovasi metode edukasi dengan modifikasi permainan anak “Nutrihocky Board Game” dapat menjadi alternatif inovasi media edukasi untuk anak usia sekolah. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Nutrihocky Board Game terhadap pengetahuan dan sikap picky eater anak usia sekolah dasar usia 9−11 tahun. Metode: Penelitian ini menggunakan disain Quasi Experimental dengan rancangan pre−posttest control grup desain yang melibatkan 56 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan Paired Sampel T-Test, uji Wilcoxon untuk menganalisis perbedaan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah intervensi dan Independent T-Test untuk mengetahui perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil: Terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap terhadap picky eater yang signifikan (p<0,05) sebelum dan sesudah dilakukan intervensi menggunakan media Nutrihocky Board Game pada kelompok intervensi. Terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap terhadap picky eater yang signifikan (p<0,05) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan: Permainan Nutrihocky Board Game dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap anak usia sekolah sehingga dapat digunakan sebagai media edukasi.
Hubungan pengetahuan gizi, body image, media sosial, dan perilaku konsumsi makanan terhadap status gizi siswi SMA Negeri 98 Jakarta Novinta Deva Dwitami; Widya Asih Lestari; Fitria Fitria
Ilmu Gizi Indonesia Vol 7, No 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v7i2.460

Abstract

Latar Belakang: Remaja putri underweight berpotensi mengalami kekurangan energi kronik dan remaja putri overweight lebih berisiko mengalami sindrom metabolik serta penyakit tidak menular. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko underweight dan overweight yaitu tingginya intensitas penggunaan media sosial yang dapat memengaruhi pengetahuan dan citra tubuh serta perilaku konsumsi makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak, serta kurang konsumsi sayur dan buah. Tujuan: Menganalisis hubungan pengetahuan gizi, body image, perilaku konsumsi makanan, dan media sosial terhadap status gizi siswi SMA Negeri 98 Jakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah siswi SMA Negeri 98 Jakarta berusia 16−18 tahun sebanyak 75 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan gizi, Body Shape Questionnaire (BSQ), Social Networking Time Use Scale (SONTUS), Adolescent Food Habit Checklist (AFHC), timbangan berat badan digital, dan microtoise. Analisis hubungan di antara berbagai variabel dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Pengetahuan gizi (p=0,175) dan media sosial (p=1,000) tidak berhubungan dengan status gizi siswi. Body image (p=0,005) dan perilaku konsumsi makanan (p<0,001) berhubungan dengan status gizi siswi. Kesimpulan: Ada hubungan antara body image dan perilaku konsumsi makanan dengan status gizi siswi. Tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dan media sosial dengan status gizi siswi.
Hubungan asupan gizi dan konsumsi pangan inhibitor zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 6 Tambun Selatan Amalia Khoirunnisa Putriwati; Desiani Rizki Purwaningtyas; Iswahyudi Iswahyudi
Ilmu Gizi Indonesia Vol 7, No 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v7i2.455

Abstract

Latar Belakang: Remaja putri sangat rentan terhadap anemia karena kekurangan mineral yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Kajian terkait konsumsi pangan inhibitor penting dilakukan sebagai gambaran risiko kejadian anemia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia pada remaja putri di SMAN 6 Tambun Selatan sehubungan dengan asupan protein, vitamin C, dan zat besi (Fe), serta konsumsi makanan inhibitor Fe. Metode: Quota sampling digunakan dalam penelitian kuantitatif ini dengan menggunakan desain cross-sectional. Selama penelitian ini, 155 siswi SMA dijadikan sebagai subjek. Easy Touch GCHb digunakan untuk menguji kadar hemoglobin oleh staf medis. Konsumsi makanan inhibitor zat besi diperiksa menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), sementara asupan protein, vitamin C, dan Fe diukur menggunakan recall 3x24 jam. Analisis data menggunakan uji Chi-Square (x²). Hasil: Uji statistik menunjukkan bahwa asupan protein (p=0,042), asupan vitamin C (p=0,043), asupan Fe (p=0,037), frekuensi konsumsi pangan inhibitor Fe yang tidak berdekatan waktu makan (p=0,016), asupan kafein (p=0,040), dan asupan tanin (p=0,046) secara signifikan berhubungan dengan kejadian anemia. Kesimpulan: Anemia dapat terjadi akibat kekurangan Fe, protein, dan vitamin C; seringnya konsumsi faktor inhibitor besi walaupun tidak mendekati waktu makan; serta tingginya asupan kafein dan tanin.
Formulasi cookies balai (tepung bayam dan kecambah kedelai) sebagai kudapan sehat penderita anemia pada remaja Nafilah Nafilah; Widia Pangestika
Ilmu Gizi Indonesia Vol 7, No 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v7i2.447

Abstract

Latar Belakang: Angka prevalensi anemia menurut WHO terjadi pada setengah miliar wanita usia reproduktif. Prevalensi ini dapat ditekan dengan mengonsumsi bahan makanan yang mengandung besi dan protein, seperti bayam dan kecambah kedelai. Cookies bayam dan kecambah kedelai (balai) menjadi alternatif snack selingan bagi penderita anemia sehingga dapat membantu menurunkan angka anemia pada remaja. Tujuan: Mengetahui efek penambahan tepung bayam dan kecambah kedelai pada formulasi cookies terhadap karakteristik fisik dan kimia. Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan P0 (kontrol), dan P1, P2, P3 dengan penambahan tepung bayam dan kecambah kedelai. Uji formulasi cookies, yaitu uji fisik dan kimia. Uji fisik meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur, dan uji kimia meliputi kadar air, abu, protein, lemak dan zat besi. Hasil kedua uji dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Penambahan bayam dan kecambah kedelai menghasilkan warna yang lebih hijau, aroma dan rasa yang khas yaitu perpaduan antara tepung bayam dan kecambah kedelai serta tekstur yang lebih renyah. Terdapat perbedaan signifikan pada atribut pengujian tersebut namun pada uji lanjutan tidak terdapat perbedaan nyata (p>0,05). Penambahan tepung bayam dan kecambah kedelai memengaruhi kadar protein dan zat besi yang sudah sesuai dengan standar SNI yaitu > 9% dan mampu menyumbang kebutuhan kadar zat besi pada remaja putri sebesar 10%. Kesimpulan: Penambahan tepung bayam dan kecambah kedelai memengaruhi karakteristik fisik dan kimia terutama kadar protein dan zat besi.
Hubungan antara pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi sayur, buah dan suplemen pada masa pandemi Covid-19 Nazhif Gifari; Novita Sari Widyastiti; Rachmanida Nuzrina; Yulia Wahyuni
Ilmu Gizi Indonesia Vol 7, No 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v7i2.425

Abstract

Latar Belakang:  Kondisi Pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya perubahan pola makan pada masyarakat. Pengetahuan gizi khususnya saat pandemi sangat penting dalam menentukan perilaku seseorang dalam menentukan jenis makanan yang dipilih. Semakin baik pengetahuan gizi seseorang maka semakin baik pula dalam menentukan jenis dan jumlah makanan yang diperlukan bagi tubuh. Tujuan: mengetahui hubungan tingkat pengetahuan gizi terhadap perilaku konsumsi sayur, buah dan suplemen di masa pandemi covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Salemba, Jakarta pada bulan April–Agustus 2021. Pemilihan responden dilakukan dengan cara simple random sampling dengan total 56 responden. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner pengetahuan gizi berisi 10 pertanyaan dan perilaku konsumsi 20 pertanyaan. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil: Berdasarkan hasil analisis bivariat, diketahui ada hubungan pengetahuan gizi terhadap perilaku konsumsi sayur di masa pandemi covid-19 (p=0,014), ada hubungan pengetahuan gizi terhadap perilaku konsumsi buah di masa pandemi covid-19 (p=0,019), dan tidak ada hubungan pengetahuan gizi terhadap perilaku konsumsi suplemen di masa pandemi covid-19 (p=0,202). Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi sayur dan buah pada masa pandemi covid-19, dan tidak ada hubungan pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi suplemen di masa pandemi covid-19.
Skor aktivitas prebiotik tepung growol terhadap Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus dibanding Escherichia coli Getha Puji Lestari; Desty Ervira Puspaningtyas; Puspita Mardika Sari; Silvia Dewi Styaningrum; Adi Sucipto
Ilmu Gizi Indonesia Vol 7, No 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v7i2.508

Abstract

Latar Belakang: Growol adalah makanan tradisional Kulon Progo, Yogyakarta. Fermentasi singkong menjadi growol terbukti dapat menurunkan kadar gula total, gula reduksi, dan sukrosa, serta meningkatkan kadar serat pangan yang berpotensi sebagai sumber prebiotik. Potensi prebiotik tepung growol sudah dilakukan pada Lactobacillus sp. Potensi prebiotik tepung growol perlu dilakukan pada bakteri probiotik lain. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai potensi prebiotik tepung growol yang mendukung pertumbuhan dan aktivitas bakteri probiotik, seperti Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus, dibandingkan dengan bakteri Escherichia coli. Metode: Bahan yang digunakan adalah tepung growol sebagai substrat kontrol bahan baku, inulin sebagai kontrol prebiotik dan glukosa sebagai kontrol substrat. Pengujian dilakukan secara in vitro pada Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, Lactobacillus acidophilus, dan Escherechia coli. Analisis in vitro dilakukan dengan metode Huebner dengan mengukur pertumbuhan bakteri pada masing-masing substrat pada jam ke–0 dan jam 24–48. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk membandingkan skor aktivitas prebiotik antara tepung growol dengan inulin. Hasil: Skor aktivitas prebiotik tepung growol pada Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus dibanding Escherichia coli adalah 0,19; 0,06; dan -0,07 secara berurutan. Skor aktivitas prebiotik inulin pada Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus acidophilus dibanding Escherichia coli adalah 0,64; 0,28; dan 0,33 secara berurutan. Kesimpulan: Tepung growol berpotensi sebagai sumber prebiotik yang dapat meningkatkan pertumbuhan aktivitas bakteri probiotik khususnya Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, meskipun hasilnya tidak lebih baik dari inulin.
Efektifitas penggunaan media video animasi tentang anemia pada remaja putri Evita Dwi Safitri; Irianton Aritonang; Susilo Wirawan; Almira Sitasari
Ilmu Gizi Indonesia Vol 7, No 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v7i2.443

Abstract

Latar Belakang: Anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan asupan zat besi dalam tubuh yang sangat berperan dalam membentuk hemoglobin. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap anemia. Tujuan: Mengetahui efektivitas media video animasi tentang anemia dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap pada remaja putri SMA di wilayah Sleman. Metode: Penelitian ini adalah quasy experiment selama dua minggu dengan menggunakan pretest and posttest with control group design. Subjek penelitian adalah siswa remaja putri kelas XI MIPA sebanyak 30 siswa. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperimen (menggunakan video animasi) dan kelompok kontrol (menggunakan leaflet) berdasarkan skor pretest dan posttest. Analisis data menggunakan uji Independent Sample T-test dan uji Paired Sample T-test. Hasil: Terjadi kenaikan skor pengetahuan remaja putri pada kelompok eksperimen sebesar 25,22 dan kelompok kontrol sebesar 20. Demikian pula terjadi kenaikan skor sikap remaja putri pada kelompok eksperimen sebesar 15,94 dan kelompok kontrol sebesar 8,8. Ada perbedaan yang signifikan pada peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p<0,005). Kesimpulan: Media video animasi lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang anemia pada siswa remaja putri. Saran: Media tersebut dapat diterapkan untuk penggunaan media pada kegiatan penyuluhan atau konseling di sekolah.
Hubungan antara asupan asam lemak omega-3 dan vitamin B1 dengan derajat dismenorea pada mahasiswi di Program Studi Ilmu Gizi UHAMKA Rahmatika Nur Aini; Sally Nastiti Indriati; Leni Sri Rahayu
Ilmu Gizi Indonesia Vol 7, No 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v7i2.480

Abstract

Latar Belakang: Pada umumnya wanita akan mengalami haid atau menstruasi setiap bulan. Pada saat menstruasi, terdapat wanita yang mengalami nyeri atau dismenorea. Dismenorea diketahui memiliki klasifikasi derajat mulai dari ringan hingga berat. Dismenorea derajat sedang hingga berat dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari. Ada beberapa zat gizi yang mampu meringankan derajat dismenorea yaitu asam lemak omega-3 dan vitamin B1. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara asupan asam lemak omega-3 dan vitamin B1 dengan derajat dismenorea pada mahasiswi di Program Studi Ilmu Gizi di UHAMKA. Metode: Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling. Data asupan asam lemak omega-3 dan vitamin B1 diperoleh dengan wawancara menggunakan semi quantitative-food frequency questionnaire (SQ-FFQ). Data kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Responden mengalami dismenorea derajat sedang−berat sebanyak 78,3%. Terdapat hubungan antara asupan asam lemak omega-3 (p=0,017) dan asupan vitamin B1 (p=0,034) dengan derajat dismenorea. Terdapat hubungan antara asupan asupan asam lemak dengan derajat dismenorea pada mahasiswi di Program Studi Ilmu Gizi di UHAMKA. Kesimpulan: Asupan asam lemak omega-3 dan vitamin B1 berhubungan dengan derajat dismenorea sehingga dapat meringankan derajat keparahan dismenorea.