cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Simposium II UNIID 2017
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 90 Documents
POTENSI PENGGUNA PARK AND RIDE PADA STASIUN LIGHT RAIL TRANSIT ASRAMA HAJI PROVINSI SUMATERA SELATAN Rika Nabila Mardyah; Erika Buchari; Heni Fitriani
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.879 KB)

Abstract

Meningkatnya perekononian Kota Palembang memberikan dampak yang luar biasa terhadap pergerakan pelaku perjalanan. Masyarakat lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi sebagai alternatif dalam beraktifitas. Berdasarkan data pergerakan perjalanan di Kota Palembang, sebesar 78,33% pergerakan Kota Palembang masih didominasi oleh kendaraan pribadi. Kondisi diatas apabila tidak segera ditanggulangi maka akan menjadi masalah besar kedepannya. Untuk menurunkan angka pengguna kendaraan pribadi, maka dibangunlah suatu angkutan massal kategori Kereta yaitu Light Rail Transit (LRT). Agar penggunaannya menjadi optimal, maka diperlukan fasilitas pendukung berupa park and ride. Untuk itulah penelitian ini diangkat, yaitu untuk mengetahui besarnya potensi pengguna fasilitas park and ride pada Stasiun Asrama Haji. Survei kuesioner dilakukan pada 2 lokasi amatan, yaitu Kecamatan Sukarame dan Alang Alang Lebar. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan regresi binary logistik model. Hasil analisis menunjukkan 96% responden mau beralih menggunakan fasilitas tersebut dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan massal LRT. Analisis menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan fasilitas park and ride adalah ketersediaan lahan parkir dan biaya perjalanan. Semakin terbatasnya fasilitas parkir pada lokasi tujuan dan terjangkaunya biaya perjalanan maka peluang untuk pemanfaatan fasilitas park and ride pada lokasi Stasiun LRT Asrama Haji semakin besar.
EVALUASI BIAYA REHABILITASI RUMAH NELAYAN DI KABUPATEN MOROWALI Nirmalawati Nirmalawati; Mastura Labombang; Shyama Maricar
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.165 KB)

Abstract

Penduduk di wilayah kabupaten Morowali yang tinggal di pesisir pantai, memiliki pencaharian sebagai nelayan. Hasil pantauan awal bahwa sebagaian besar rumah yang ditinggali tidak layak huni. Oleh karenanya tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) jumlah rumah nelayan yang harus direhabilitasi; (2) besarnya biaya rehabilitasi rumah nelayan tidak layak huni. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, data didapatkan dengan pengamatan langsung dilapangan yaitu melihat kondisi rumah nelayan. Populasi Rumah Nelayan yang ada di kabupaten Morowali, sampel diambil di Bungku Timur dan Selatan, pada 4 desa. Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan hasil survey, serta menghitung biaya rehabilitasi masing2 rumah nelayan. Hasil penelitian, yaitu jumlah rumah Nelayan di Bungku Selatan yang harus direhabilitasi sebanyak 50 % dari total jumlah rumah, sedangkan di wilayah Bungku Timur sebanyak 23% dari total jumlah rumah ; (2) besarnya biaya real cost rehabilitasi rumah dengan rusak berat sebesar Rp 1.685.800/m2 untuk wilayah Bungku Selatan dan Rp. 1.513.925/m2 untuk wilayah Bungku Timur. Sedangkan wilayah Bungku Timur biaya real cost untuk rusak sedang Rp. 744.000/m2 dan rusak ringan Rp. 555.000/m2 . Disarankan bagi pihakpihak yang terlibat dalam perencanaan rumah Nelayan dapat mengambil manfaat sebagai dasar dalam menentukan jumlah biaya bantuan dalam program rumah layak huni.
PERENCANAAN PEMELIHARAAN JALAN RELDAOP VI YOGYAKARTA Ayi Rayhana Aulia; Danang Parikesit
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.648 KB)

Abstract

PT. Kereta Api Indonesia menempatkan keselamatan pada misi utamanya dalam melayani pelanggan dengan cara melakukan pemeliharaan pada seluruh daerah operasionalnya, termasuk Daerah Operasional VI Yogyakarta yang terdiri atas 12 koridor dengan panjang total sekitar 385 km. Pelaksanaan pemeliharaan akan menggunakan IMO (Infrastructure Maintenance and Operation) sebagai biaya pemeliharaan dan operasi, namun IMO yang diberikan oleh pemerintah seringkali tidak cukup karena adanya kendala dalam anggaran. Daerah pemeliharaan yang panjang, dana pemeliharaan yang terbatas, dan pentingnya pemeliharaan membuat pemeliharaan dilakukan berdasarkan urutan prioritas koridor atau urutan koridor yang membutuhkan pemeliharaan terlebih dahulu, sehingga dana yang terbatas dapat dialokasikan dengan tepat. Perencanaan pemeliharaan dilakukan dengan mencari banyaknya kuantitas pemeliharaan berdasarkan umur layan masing-masing komponen atas penyusun jalan rel, kemudian menetapkan koridor prioritas dengan menggunakan penilaian kekritisan dan penilaian kondisi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koridor YogyakartaLempuyangan menjadi prioritas utama dengan nilai kekritisan sebesar 18, dan 17 untuk penilaian berdasarkan kondisi. Kuantitas pemeliharaan untuk koridor YogyakartaLempuyangan adalah penggantian rel R-54 sebanyak 187 m/tahun, 87 penggantian bantalan kayu dan 76 penggantian bantalan beton, penggantian balas sebanyak 203 m3/tahun, dan frekuensi pemecokan yang dilakukan 20 bulan sekali sepanjang 1,517 m.
ANALISIS KINERJA JALAN DEPATI HAMZAH PASCA BEROPERASINYA TERMINAL BARU BANDARA DEPATI AMIR PANGKALPINANG Ormuz Firdaus
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.651 KB)

Abstract

Sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pangkalpinang termasuk kategori kota kecil dengan pertambahan jumlah penduduk pada setiap tahunnya akan erat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan lalu lintas. Karena selain berfungsi sebagai pusat pemerintahan, juga sebagai pusat perekonomian, pendidikan, dan pariwisata yang terus mengalami perkembangan. Ruas jalan Depati Hamzah merupakan jalan komersial dan rute terpendek dari pusat kota menuju pemukiman perkantoran Gubernur Kepulauan Bangka Belitung sejak tahun 2003 dan terminal baru bandara Depati Amir Pangkalpinang sejak awal tahun 2017 yang lalu. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui kinerja luas jalan Depati Hamzah pasca beroperasinya terminal baru bandara Depati Amir dan upaya untuk mengatasi persoalan lalu lintas. Metodologi yang digunakan dengan pengumpulan data literatur dan data primer berupa survei lalu lintas. Hasil yang diperoleh pada kinerja jalan kondisi eksisting yang menunjukkan bahwa jalan Depati Hamzah mempunyai lalu lintas yang cukup padat dengan derajat kejenuhan sebesar 0,73 dan kecepatan rata-rata yang diperoleh yaitu 41 km/jam. Hal ini disebabkan oleh tingginya volume lalu lintas pada ruas jalan tersebut namun tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas jalan, juga dipengaruhi oleh tingginya hambatan samping. Alternatif pelebaran jalan sudah dilakukan secara maksimum untuk meningkatkan nilai kapasitas dikarenakan terkendala lahan yang terbatas, sehingga diperlukan langkah strategis dengan manajemen lalu lintas untuk mengatasi persoalan yang terjadi pada ruas jalan tersebut.
ANALISIS PENGGUNAAN PASIR PANTAI, DARAT, DAN SUNGAI TERHADAP KINERJA LASTON DAN LATASTON WEARING COURSE Mirka Pataras; Imron Fikri Astira; Joni Arliansyah; Pandu Rangkuti; Brian Roynaldo
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.644 KB)

Abstract

Perkerasan lentur di Provinsi Sumatera Selatan pada umumnya menggunakan pasir sungai sebagai campuran. Dalam hal ini telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari dan memanfaatkan alternatif lain yang jumlahnya begitu banyak disuatu daerah. Berbagai alternatif material yang bisa dimanfaatkan di daerah Sumatera Selatan dan Bengkulu ialah pasir pantai yang terdapat di Kota Bengkulu khususnya di pesisir pantai Bengkulu, pasir darat yang terdapat di Provinsi Sumatera Selatan khususnya di Kabupaten Musi Rawas, dan pasir sungai yang terdapat di Provinsi Sumatera Selatan khususnya di sepanjang Sungai Musi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari pasir pantai, pasir darat, dan pasir sungai sebagai bahan pengisi dan pengaruhnya pada campuran lapis AC-WC dan HRS-WC. Serta untuk mengetahui perbandingan kinerja karakteristik marshall dari campuran lapis tipis aspal beton yang menggunakan pasir pantai, pasir darat, dan pasir sungai sebagai bahan pengisi campuran AC-WC dan Lataston HRS-WC. Penelitian ini menggunakan campuran jenis AC-WC dengan gradasi menerus dan HRS-WC dengan gradasi semi senjang. Dengan 5 variasi kadar aspal yaitu 6,5%,7%, 7,5%, 8%, dan 8,5% dari berat campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasir sungai lebih ekonomis dibandingkan dengan pasir darat, dan pasir pantai. Karena kadar aspal optimum pasir sungai paling kecil dibandingkan kedua pasir lainnya yaitu sebesar 7,75%.
PENGELOLAAN RISIKO KECELAKAAN LALU LINTAS: CAKUPAN, INDIKATOR, STRATEGI DAN TEKNIK Don Gaspar Noesaku da Costa; Siti Malkhamah; Latif Budi Suparma
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.435 KB)

Abstract

Penjabaran agenda kegiatan Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan Indonesia 2011-2035 mengindikasikan adanya upaya pengelolaan risiko kecelakaan lalu lintas secara terpadu. Sayangnya, proses dan hasil pelaksanaan Inspeksi Keselamatan Jalan, yang adalah salah satu agenda unggulan RUNK cenderung bersifat parsial dan subyektif karena tidak tersedianya kriteria obyektif indikator risiko maupun belum optimalnya kinerja kelembagaan penyelenggaraannya. Studi ini dimaksudkan untuk merekomendasikan strategi dan teknik pengelolaan risiko kecelakaan yang lebih terukur melalui penyediaan berbagai indikator risiko kecelakaan beserta teknik penilaiannya. Data dan informasi tentang indikator risiko maupun cara pengelolaan risiko eksisting dikumpulkan lalu dihitung berdasarkan ketersediaan data sekunder dan ditampilkan dalam bentuk matriks indikator maupun nilai risiko. Hasil studi ini menunjukkan bahwa kuantifikasi risiko dan soluasi pengelolaannya secara obyektif hanya dapat dilakukan apabila tersedia indikator risiko yang terukur. Safety factor dan impact speed merupakan indikator peluang dan konsekuensi yang dapat digunakan untuk menentukan nilai risiko kecelakaan. Indikator dan nilai risiko yang ditampilkan dalam paper ini bersifat acuan alternatif. Strategi dan teknik intervensi perilaku pengguna jalan, kecepatan, kinerja infrastruktur jalan, sistem kendali gerak kendaraan dan kelembagaan pengelolaan risiko agar diterapkan secara terpadu dan berkelanjutan. Agar berdampak kumulatif, cakupan pengelolaan risiko hendaknya melingkupi aspek konservasi; pendayagunaan, pengendalian daya rusak dan pemberdayaan sistem keselamatan; hingga perbaikan sistem informasi keselamatan.
ANALISIS KEKUATAN TALI BAJA (WIRE ROPE) PADA ALAT ANGKAT GANTRY CRANE PADA PROYEK PEMBANGUNAN LRT (LIGHT RAIL TRANSIT) ZONA 5 PALEMBANG Yogi Saputra; Hendri Chandra
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.541 KB)

Abstract

Jalur perlintasan LRT (Light rail transit) dibangun dengan menggunakan erection girder. Pengangkatan erection girder tersebut menggunakan pesawat angkat gantry crane. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan dari tali baja (wire rope) yang digunakan pada alat angkat tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara observasi, survei, tinjauan pustaka, serta perhitungan secara analitis dan evaluasi. Sistem pengangkatan ini menggunakan tali baja (wire rope) dengan konstruksi 6 X 36 WS + IWRC berdiameter 51 mm. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa untuk tegangan tarik yang bekerja pada tali baja untuk berat girder 30 ton dan 60 ton masih dalam kondisi aman dikarenakan tegangan yang bekerja σt< σijin, yaitu 18.571 kg/mm2 < 33.3 kg/mm2 dan 23.1313 kg/mm2 < 33.3 kg/mm2 .
Cover MAI UNIID UNIID
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.917 KB)

Abstract

Cover MAI
EVALUASI FASILITAS KESEHATAN DAN KESELAMATAN PADA RUMAH SUSUN DI SURABAYA Ria A. A. Soemitro; Hitapriya Soeprayitno; Farida Rachmawati
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.469 KB)

Abstract

The growth of industries that absorb numerous employees from outside Surabaya Metropolitan Area has led to a housing provision problem, particularly for migrant workers. The Ministry of Public Works and Public Housing and the local government have initiated construction of both rental and ownership of low-cost apartments One of some regulations regarding the low-cost apartments is focused on the building standard to ensure the occupants’ health and safety. This paper provides an assessment on the structural living conditions of selected low-cost apartment in Surabaya and the associated health and safety conditions of the inhabitants. The secondary data of housing backlog were provided from East-Java Provincial Body of Planning and Development, while the regulation and technical standard variables as the comparison parameters were obtained from literature review studies. The comparison parameters to investigate the low-cost apartment implementation were then validated by 6 purposive sampling respondents from management team and 30 random sampling respondents from occupants. These unconfirmed variables were then identified and analyzed using descriptive statistic. During the inspection, all fire extinguisher are non-operational, the access way is used for parking lot, the behaviour of the occupants is unsafe and lack of law enforcement for the indiscipline occupants. The results of this survey revealed that the infrastructure condition and the unsafe behaviour are risky to fire disaster.
REDESAIN FASILITAS KISS-AND-RIDE, PARK-AND-RIDE, DAN PARKIR PEGAWAI (Studi Kasus: Stasiun Yogyakarta) Bayu Adi Nugroho; Danang Parikesit
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.67 KB)

Abstract

Stasiun Yogyakarta merupakan gerbang masuk Kota Yogyakarta bagi pengguna kereta api. Setiap penumpang menggunakan moda pendukung untuk datang ke stasiun maupun sebaliknya. Fasilitas kiss-and-ride dan park-and-ride merupakan fasilitas antarmoda yang mengakomodasi perpindahan penumpang tersebut. Setiap tahun, volume penumpang yang menggunakan Stasiun Yogyakarta semakin bertambah sehingga diperlukan redesain fasilitas kiss-and-ride dan park-and-ride untuk meningkatkan pelayanan bagi penumpang dan pengantar/ penjemput. Selain itu, disediakan fasilitas parkir pegawai yang terpisah dari fasilitas kiss-and-ride dan park-and-ride. Dilakukan survei counting penumpang yang dijemput, pola pergerakan penumpang, dan parkir untuk mengetahui penggunaan fasilitas kiss-and-ride dan park-and-ride eksisting sedangkan penggunaan parkir pegawai eksisting diketahui berdasarkan pembagian shift dan waktu dinas. Setelah itu, dapat diketahui permasalahan yang timbul akibat penggunaan eksisting lalu ditentukan solusi permasalahannya. Hasil redesain fasilitas kiss-andride dan park-and-ride yaitu pola pergerakan penumpang, sirkulasi kendaraan, ruang parkir, dan ruang tunggu penumpang yang baru. Disediakan ruang parkir: mobil 39 SRP, taksi 17 SRP, sepeda motor 16 SRP, shuttle 2 SRP, becak 14 SRP, dan bus pariwisata 5 SRP dan ruang tunggu seluas 1529 m2 pada fasilitas kiss-and-ride sedangkan ruang parkir: mobil 137 SRP, dan sepeda motor 1131 SRP pada fasilitas park-and-ride tanpa ruang tunggu. Parkir pegawai perlu ditambah ruang parkir sepeda motor sebanyak 5 SRP.

Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 2 (2017)