cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Simposium II UNIID 2017
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 90 Documents
PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG DAN ABU TANDAN SAWIT TERHADAP KARAKTERISTIK LASTON WEARING COURSE DAN BINDER COURSE Aztri Yuli Kurnia; Mirka Pataras; Joni Arliansyah; Jerry Firmansya; Yohanes Christian Chandra
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.64 KB)

Abstract

Berkembangnya industri kelapa sawit menjadi salah satu sumber penghasil limbah di Indonesia. Hal ini menyebabkan banyaknya ketersediaan limbah sawit yang dihasilkan. Pada penelitian ini, limbah yang digunakan berupa cangkang dan abu tandan sawit. Pengujian dilakukan dalam 2 tahap yaitu pengujian benda uji standar dan pengujian benda uji campuran. Pada tahap pertama, pengujian benda uji standar dilakukan untuk mendapatkan nilai KAO dan parameter marshall. Pada tahap kedua, pengujian benda uji campuran limbah sawit menghasilkan nilai parameter marshall lalu hasilnya dibandingkan dengan benda uji standar. Adapun standar pengujian yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi 3. Kadar aspal rencana untuk benda uji standar lapis AC-WC yaitu 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7%, dan pada lapis AC-BC yaitu 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%. Pada benda uji campuran limbah sawit, sebagian dari agregat kasar akan digantikan oleh cangkang sawit dengan variasi 0%, 25%, dan 50% sedangkan abu tandan sawit digunakan sebagai filler, untuk kadar aspal benda uji campuran limbah sawit menggunakan nilai KAO benda uji standar lapis AC-WC yang didapat sebesar 6,35%, sementara itu pada lapis AC-BC didapat sebesar 5,85%. Berdasarkan hasil penelitian, benda uji campuran limbah sawit pada lapis AC-WC dan AC-BC masih memenuhi standar dan dapat digunakan.
PENDEKATAN BARU STRATEGI PEMELIHARAAN ASET INFRASTRUKTUR JALAN RAYA BERKELANJUTAN DI INDONESIA Insannul Kamil; Mego Plamonia; Irsyadul Halim; Ivan Moharya Kasim; Buang Alias
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.936 KB)

Abstract

Saat ini tuntutan keberlanjutan pada pemeliharaan infrastruktur aset publik menjadi fokus pembangunan. Secara spesifik isu keberlanjutan pada sistem pemeliharaan infrastruktur jalan raya telah menjadi topik yang banyak dibahas secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Di beberapa negara termasuk Indonesia, sistem pemeliharaan jalan raya dilakukan berdasarkan umur rencana yang dibuat, yang sering dianggap kurang efektif dan efisien karena pelaksanaan aktivitas pemeliharaan masih berbasis tahun pembiayaan sesuai politik anggaran. Integrasi konsep keberlanjutan pada manajemen pemeliharaan jalan raya dilakukan untuk dapat mengurai permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan pendekatan baru sistem pemeliharaan jalan raya di Indonesia, dengan studi kasus sepuluh ruas jalan raya utama di Kota Padang, Sumatera Barat. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi dan menilai faktor-faktor yang terlibat. Studi yang dilakukan berhasil menemu kenali sebanyak lima belas rumusan strategi dan dilakukan priorotisasi menggunakan metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Grand Strategy yang dihasilkan akan mengoptimalkan fungsi infrastruktur jalan raya sebagai sarana mitigasi bencana di Kota Padang yang dikategorikan sebagai daerah rawan bencana nasional. Strategi pemeliharaan yang ditemukan dapat diterapkan pada sistem pemeliharaan aset dan fasilitas publik lain seperti jembatan, pelabuhan, bandar udara, fasilitas kereta api, hotel, rumah sakit dan lain-lain
EVALUASI KINERJA LALU LINTAS SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN DUPLIKASI JEMBATAN MUSI II PALEMBANG Rhaptyalyani Herno Della; Harasa Ramdhany Pasin; RM. Ihsan
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.307 KB)

Abstract

Jalan dan jembatan merupakan bagian dari transportasi darat yang berfungsi sebagai alat untuk membuat kendaraan dapat berpindah dari satu tempat menuju tempat yang lain. Fungsi suatu jalan dan jembatan dapat dilihat dari kinerja jalan dan jembatan tersebut. Sehingga dari kinerja jalan dan jembatan dapat dijadikan ukuran suatu transportasi kota. Dalam pengukuran kinerja dapat diketahui tingkat pelayanan yang berhasil dilakukan oleh prasarana transportasi dalam hal ini jalan dan jembatan.Volumeper kapasitas sebelum duplikasi adalah 0,9 sehingga diketahui klasifikasi tingkat pelayanan berada pada kondisi pelayanan kurang baik, dimana kendaraan berjalan dengan banyak hambatan dan tingkat pelayanan D. Volume per kapasitas setelah duplikasi yaitu dengan nilai V/C sebesar 0,7 untuk kedua ruas, maka dapat diketahui klasifikasi tingkat pelayanan pada ruas jalan tersebut, sesuai dengan MKJI diketahui bahwa ruas jalan tersebut masuk ke dalam kondisi pelayanan baik, dimana kendaraan berjalan lancar dengan sedikit hambatan atau kategori B.Peningkatanpelayanan setelah duplikasi jembatan Musi II beroperasi yaitu dari tingkat pelayanan D ke tingkat pelayanan B.
MANAJEMEN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERDASARKAN POLA RUANG RTRW KOTA PAGAR ALAM Alharia Dinata; Dinar Dwi Anugerah Putranto; Sarino Sarino
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.526 KB)

Abstract

Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Berkembangnya Kota Pagar Alam di iringi pertambahan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan air bersih menjadi meningkat, sedangkan sumber air bersih menjadi terdegradasi. Sumber air pada wilayah Kota Pagar Alam di ambil dari sungai Air Betung, Air Selangis Besar, Air Lematang, Air Pasemah, dan Air Endikat. Tujuan dari penelitian ini adalah adalah menyusun strategi pemenuhan kebutuhan air bersih dan irigasi berdasarkan Rencana Pola Ruang RTRW Kota Pagar Alam tahun 2032. Ketersediaan air pada sub Das Air Betung sebesar 1,93 m3 /detik, sub Das Air Selangis Besar 5,96 m3 /detik, sub Das Air Lematang sebesar 6,28 m3 /detik, sub Das Air Pasemah sebesar 1,79 m3 /detik dan sub Das Air Endikat sebesar 9,47 m3 /detik. Total kebutuhan air di tahun 2032 pada sub Das Air Betung sebesar 14,90 m3 /detik, sub Das Air Selangis Besar sebesar 18,95 m3 /detik, sub Das Air Lematang sebesar 5,97 m3 /detik, sub Das Air Pasemah sebesar 6,70 m3 /detik dan sub Das Air Endikat sebesar 0,54 m3 /detik. Hasil analisis neraca air di tahun 2032 pada sub Das Air Betung mengalami kekurangan air sebesar 0,07 m3 /detik di bulan September, strategi yang di gunakan untuk memenuhi kebutuhan air di lakukan dengan merotasi pemberian air irigasi
ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN DALAM MENGENDALIKAN PERTUMBUHAN PENGGUNAAN LAHAN UNTUK BANGUNAN DI WILAYAH PERKOTAAN Amar Akbar Ali
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.898 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis daya dukung lahan agar dapat mengendalikan pertumbuhan luas penggunaan lahan untuk bangunan di wilayah perkotaan sesuai karakterisitik lahan, serta mengupayakan cara mengantisipasinya agar mampu mendukung pertumbuhan penggunaan lahan untuk bangunan secara berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan di Kota Palu dengan pendekatan metode spasial dan kuantitatif. Data penelitian dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu data spasial dan aspasial, yang diperoleh melalui teknik survey, pencatatan/perekaman dokumen, pemetaan serta digitasi foto citra satelit dengan setting data tahun 2010 sebagai tahun awal analisis. Data dianalisis menggunakan metode paduserasi, pemrosesan citra, dan model matematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Palu sebagai kota teluk memiliki karakteristik lahan yang cukup spesifik dengan kawasan lindung mencapai hampir setengah dari total luas wilayahnya yaitu 48,94% dan sisanya adalah kawasan budidaya sebesar 51,06%. Masih tersedia lahan untuk bangunan sebesar 34,74% dari 51,06% kawasan budidayanya. Berdasarkan hasil analisis daya dukung lahan maka kawasan budidaya belum terbangun di Kota Palu akan penuh pada tahun 2056 dengan daya tampung 1.052.730 penduduk. Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menangani agar penggunaan lahan untuk bangunan mampu mendukung pertumbuhan penggunaan lahan yang berkelanjutan adalah melakukan efisiensi luas penggunaan lahan untuk bangunan, mengendalikan pertumbuhan penduduk, menambah luas lahan untuk bangunan, dan mengembangkan bangunan berlantai banyak.
REHABILITASI PANTAI DENGAN PEMECAH GELOMBANG TIANG PANCANG DARI BAMBU BULAT BERSEKAT Dede M. Sulaiman; Agustia Arum Larasari
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.446 KB)

Abstract

Dua model pemecah gelombang tiang pancang terdiri dari model lurus dan model zigzag yang tersusun dari bambu bulat, telah diuji transformasi gelombangnya pada saluran gelombang 2D di Laboratorium Balai Litbang Pantai, Buleleng, Bali. Kedua model terdiri dari empat baris tiang, pada baris terakhir dekat ke pantai dipasang sekat setinggi permukaan air laut rata-rata. Pembangkit gelombang yang digunakan adalah segmented piston type-wave generator yang menghasilkan gelombang regular maupun irregular. Data gelombang dipantau menggunakan tiga unit wave probe pada dua kondisi muka air HWL (55 cm) dan MSL (44 cm). Eksperimen dan analisis pada penelitian ini menggunakan gelombang regular dan irregular spektrum JONSWAP. Hasil analisis terhadap nilai koefisien transmisi (Kt) untuk model lurus dan model zigzag untuk semua kondisi muka air menunjukkan perbedaan yang tipis. Hal ini menyimpang dari hipotesis semula yang diperkirakan model zigzag lebih efektif dalam meredam energi gelombang dari pada model lurus. Namun demikian, peran sekat impermeable menunjukkan pengaruh yang besar terhadap koefisien transmisi. Pada struktur bersekat, pada seluruh formasi dan variasi lebar celah antar tiang, Kt mengalami penurunan berkisar 10-20% saat HWL dan 13-26% saat MSL. Efisiensi penggunaan sekat meningkat pada muka air yang lebih rendah
COVER PI UNIID UNIID
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.265 KB)

Abstract

COVER PI
ANALISIS HIDROGRAF SATUAN SINTETIS NAKAYASU AKIBAT PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP DEBIT PUNCAK BANJIR PADA SUB DAS SEKANAK Soraya Ayu Lestari; Dinar Dwi Anugerah Putranto; Sarino Sarino
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.584 KB)

Abstract

Kebutuhan lahan di daerah perkotaan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya arus urbanisasi. Untuk memenuhi kebutuhan lahan perkotaan, berbagai usaha dilakukan termasuk diantaranya melakukan alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan apabila tidak direncanakan dengan baik akan menyebabkan meningkatnya limpasan air permukaan (run-off) pada suatu DAS. Meningkatnya limpasan air permukaan tersebut akan meningkatkan debit puncak dan berpotensi menyebabkan banjir pada saat kapasitas tampungan seperti saluran drainase dan kolam retensi, maupun kawasan rendah lainnya seperti daerah terbuka dan rawa telah penuh. Pengaruh penggunaan lahan terhadap debit puncak merupakan suatu hal yang perlu dianalisis penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan penggunaan lahan dan menganalisis debit puncak banjir pada Sub DAS Sekanak, untuk mengantisipasi timbulnya genangan dan solusi penyediaan infrastruktur yang sesuai pada kawasan tersebut. Metodologi penelitian menggunakan analisis spasial yaitu melakukan analisis DEM untuk menentukan batasan aliran sungai serta menentukan karakteristik DAS dan analisis perubahan penggunaan lahan 2004 dan 2014 pengaruhnya terhadap debit puncak banjir pada DAS Sekanak, akibat faktor curah hujan. Analisis debit puncak dilakukan dengan HSS Nakayasu. Hasil analisis diperoleh tidak ada perubahan yang signifikan debit puncak banjir akibat curah hujan tahun 2004 dan tahun 2014.
ANALISIS KEKUATAN MENARA BTS TIPE SST KAKI EMPAT TERHADAP PENAMBAHAN ANTENA PARABOLA (STUDI KASUS MENARA BTS DI KABUPATEN OGAN ILIR) Ahmad Muhtarom; Yakni Idris; Merantia Limas
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.342 KB)

Abstract

Seiring dengan peningkatan kebutuhan teknologi telekomunikasi dan kepatuhan terhadap regulasi menara bersama maka penyedia layanan telekomunikasi berusaha memanfaatkan menara yang sudah ada untuk menambah antena pemancar yang baru. Penulis melakukan penelitian pada tiga menara BTS tipe SST kaki empat di Kabupaten Ogan Ilir dengan tinggi 42 meter, 52 meter dan 72 meter. Metode pertama adalah menganalisis kekuatan existing masing-masing menara mengacu standar TIA/EIA-222-F dengan empat syarat batas, yaitu perpindahan horizontal di bawah H/200, putaran dan goyangan di bawah 0,5° serta rasio tegangan di bawah 1. Jika syarat batas bisa dipenuhi maka dilanjutkan ke metode kedua yaitu menganalisis kekuatan menara dengan penambahan antena pemancar jenis parabola berdiameter 2 meter sampai batas izin. Hasil analisis metode pertama didapatkan bahwa menara dengan tinggi 42 meter dan 72 meter memenuhi keempat syarat batas sedangkan menara dengan tinggi 52 m ada elemen yang tidak memenuhi 1 syarat batas karena rasio tegangan 1,271 (>1). Hasil dari metode kedua didapatkan menara dengan tinggi 42 meter dapat ditambahkan antena parabola maksimum 10 buah, dan menara dengan tinggi 72 meter maksimum 18 buah. Hasil penelitian merekomendasikan penambahan antena parabola baru pada menara dengan tinggi 42 meter dan 72 meter saja.
PENGARUH GAYA CABUT AKAR PADA JENIS VEGETASI TERHADAP STABILITAS LERENG Muhammad Suhendra; Mukhsin Mukhsin
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.431 KB)

Abstract

Kegagalan suatu lereng dapat dikaitkan dengan beberapa faktor seperti keadaan cuaca, jenis tanah, sudut lereng, topografi, atau gabungan faktor-faktor ini. Pada lereng yang bersudut kritis, jenis tanah berbatuan kurang padat dan ketinggian bukit dapat menyebabkan stabilitas tanah berkurang. Akar vegetasi memiliki peranan penting dalam meningkatkan stabilitas struktur tanah dan pergerakan tanah. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi nilai gaya cabut akar maksimum (Fmaks) berdasarkan beberapa jenis vegetasi yang menghasilkan kohesi tambahan sebagai kontribusi kekuatan geser terhadap stabilitas lereng. Jenis vegetasi yang diteliti yaitu Melastomamalabathri Cum , Lantana, Ceanothus Velutinus, Caliandra Calothyrsus dan Tsuga heterophylla. Pengujian gaya cabut akar vegetasi dilakukan pada lereng yang ditumbuhi oleh ke lima vegetasi tersebut. Sebuah tripod dilengkapi dengan strain gauge sebagai instrumen pencatat. Pengujian tersebut dikelompokan berdasarkan kecil, sedang, besar per tiap jenis vegetasi dengan mengamati lebar, panjang dan diameter akar. Metode pengujian ini dilakukan dalam kondisi jenuh tanah. Hasil gaya cabut akar terhadap jenis vegetasi didapatkan Caliandra Calothyrsus menghasilkan gaya cabut akar terbesar (Fmaks) yaitu 0,789 kN dengan diameter 11, 667 mm. Sedangkan pada jenis vegetasi Tsuga heterophylla menghasilkan gaya cabut akar (Fmaks) yaitu 0,533 kN dengan diameter 15,333 mm. Ini menunjukkan bahwa bentuk morfologi akar mempengaruhi besarnya gaya cabut akar maksimum (Fmaks). Kontribusi kohesi akibat interaksi akar-tanah kepada kekuatan geser tanah dapat meningkatkan stabilitas lereng.

Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 2 (2017)