cover
Contact Name
Bramastia
Contact Email
bramastia@staff.uns.ac.id
Phone
+6281567720009
Journal Mail Official
bramastia@staff.uns.ac.id
Editorial Address
S2 Pendidikan Sains FKIP UNS Surakarta Jalan Ir Sutami No 36A Surakarta Jawa Tengah https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri/index
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
INKUIRI : Jurnal Pendidikan IPA
ISSN : 22527893     EISSN : 2615748     DOI : 10.20961
INKUIRI Jurnal Pendidikan IPAis a peer-reviewed open-access journal. The journal disseminates papers written based on the results of study and review of literature in the sphere of natural sciences education, biology education, physics education, and chemistry education in primary, secondary, and higher education. INKUIRI Jurnal Pendidikan IPA published three times a year, in February, June, and October until 2018. Since 2019, INKUIRI has been published twice a year, in April and October. Submitted papers must be written in English or Bahasa Indonesia for initial review stage by editors and further review process by minimum two international reviewers. Finally, accepted and published papers will be freely accessed in this website and the following abstracting & indexing databases: 1. Google Scholar 2. Indonesian Scientific Journal Database 3. Indonesia Publication Index (IPI) 4. Bielefeld Academic Search Engine (BASE) 5. Academia 6. ResearchGate 7. Road Directory 8. Indonesia OneSearch (IOS)
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA" : 14 Documents clear
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI TERMODINAMIKA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA KELAS XI SMA/MA Farahita Maya Canty Dewi; Widha Sunarno; Sarwanto Sarwanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19778

Abstract

Pembelajaran di sekolah belum maksimal menggunakan pembelajaran berbasis masalah oleh sebab itu modul fisika berbasis masalah pada materi termodinamika perlu dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan karakteristik modul fisika berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa pada materi termodinamika; (2) mengembangkan modul pembelajaran fisika berbasis masalah yang layak untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa pada materi termodinamika; 3) mengetahui peningkatkan keterampilan generik sains siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan modul fisika berbasis masalah hasil pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development yang dikemukakan oleh Thiagarajan (1974) dengan model 4-D. Uji coba menggunkan one group pretest-posttest design. Modul disusun dengan tahapan berbasis masalah yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Analisis data pada tahap define adalah analisis data deskriptif, pada tahap design menggunakan analisis kualitatif, pada tahap develop untuk data validasi modul menggunakan nilai cut off dan data keterampilan generik sains dianalisis menggunakan uji t berpasangan dan dihitung dengan N-Gain ternormalisasi, dan pada tahap disseminate menggunakan analisis data deskriptif. Hasil penelitian ini: (1) karakteristik modul yang dikembangkan memuat tahapan berbasis masalah pada setiap kegiatan belajar dengan komponen indikator keterampilan generik sains; (2) modul dikategorikan layak berdasarkan ahli materi, media, bahasa, guru fisika, dan peer review yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata 85,23 lebih besar dari nilai minimum kelayakan 84,25. Serta didukung dengan respon dari siswa dengan kategori baik dan hasil disseminate yang mengkategorikan modul sangat baik; (3) keterampilan generik sains siswa setelah menggunakan modul fisika berbasis masalah pada materi termodinamika mengalami peningkatan dalam kategori sedang dengan N-Gain sebesar 0,62.
PEMBELAJARAN IPA FISIKA DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN METODE GASING DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA SISWA Purwo Jatiutoro; Widha Sunarno; Soeparmi Soeparmi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19802

Abstract

Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah, sehingga guru harus memperbaiki dan mengembangkan pembelajaran dengan cara menganalisis pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran problem solving dengan metode inkuiri terbimbing dan gasing, kemampuan verbal, kemampuan logika matematika siswa dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa pada materi gerak. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Populasi terdiri dari seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gabus tahun pelajaran 2014/2015, sejumlah delapan kelas. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas. Kelas VII-C menggunakan pembelajaran problem solving dengan metode inkuiri terbimbing dan kelas VII-H menggunakan pembelajaran problem solving dengan metode gasing. Teknik pengumpulan data untuk prestasi belajar, kemampuan verbal dan kemampuan logika matematika menggunakan tes. Data dianalisis dengan anava 2x2x2 dan diuji lanjut dengan uji Scheffe’. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh pembelajaran problem solving menggunakan metode inkuiri terbimbing dan gasing terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotorik siswa; (2) tidak ada pengaruh kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif maupun psikomotorik siswa; (3) ada pengaruh kemampuan logika matematika tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif siswa; (4) ada pengaruh interaksi antara pembelajaran problem solving menggunakan metode inkuiri terbimbing dan gasing dengan kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif siswa; (5) ada pengaruh interaksi antara pembelajaran inkuiri terbimbing dan gasing dengan kemampuan logika matematika tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif siswa; (6) ada pengaruh interaksi antara kemampuan verbal tinggi dan rendah dengan kemampuan logika matematika tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa; (7) tidak ada pengaruh interaksi antara pembelajaran problem solving menggunakan metode inkuiri terbimbing dan gasing, kemampuan verbal tinggi dan rendah, kemampuan logika matematika tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotorik siswa.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SMA/ MA Nur Kholis Novianto; Mohammad Masykuri; Sukarmin Sukarmin
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19792

Abstract

Pembelajaran menggunakan metode ceramah mengakibatkan kreativitas belajar siswa rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui karakteristik khusus modul fisika berbasis Project Based Learning (PjBL) pada materi fluida statis untuk kelas X SMA/ MA, 2) mendapatkan modul pembelajaran fisika berbasis proyek (Project Based Learning) yang telah memenuhi kriteria layak, dan 3) mengetahui peningkatan kreativitas belajar siswa setelah menggunakan modul fisika berbasis proyek (Project Based Learning) pada materi fluida statis. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang mengadaptasi model 4-D dari Thiagarajan, dkk (1974) yang meliputi tahap define, design, develop dan disseminate. Instrumen yang digunakan adalah angket, lembar observasi dan tes. Uji lapangan operasional menggunakan one group pretest-posttest design. Analisis data yang digunakan dalam penelitian dalam tahap define adalah analisis deskriptif, pada tahap design menggunakan analisis KD, tahap develope menggunakan analisis kuantitatif deskriptif dengan cara mengkonversi data menjadi kategori skala 4 untuk hasil validasi modul, hasil penilaian sikap dan hasil penilaian keterampilan sedangkan penilaian kreativitas belajar dianalisis menggunakan ­­n-gain ternormalisasi. Tahap disseminate menggunakan analisis deskriptif dari hasil penilaian modul dalam kategori skala 4. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian dan pengembangan sebagai berikut: 1) karakter khusus modul pembelajaran berbasis PjBL memiliki enam sintaks pembelajaran yang diintegrasikan di dalam rubrik modul dengan perincian ; (a) sintaks penentuan pertanyaan mendasar diintegrasikan dalam rubrik ‘Ayo Mencari Tahu!’, (b) sintaks perancangan proyek diintegrasikan dalam rubrik ‘Ayo Mendesain Proyek!’, (c) sintaks penyusunan jadwal pembuatan proyek diintegrasikan dalam rubrik ‘Mari Menyusun Jadwal!’, (d) sintaks pengawasan kemajuan proyek diintegrasikan dalam rubrik ‘Saatnya Memonitor!’, (e) sintaks pengujian hasil diintegrasikan dalam rubrik ‘Waktunya Menguji Hasil!’, dan (f) sintaks pengevaluasian pengalaman yang diintegrasikan ke dalam rubrik ‘Ayo Berbagi Pengalaman!’, 2) modul fisika berbasis PjBL yang dikembangkan memenuhi kriteria layak pada aspek kelayakan isi dan penyajian, kelayakan bahasa, kelayakan aspek pembelajaran PjBL, dan kelayakan kegrafikan dengan nilai rata-rata 3,8 atau dalam kategori ‘sangat baik’, 3) pembelajaran menggunakan modul pembelajaran fisika berbasis PjBL pada materi fluida statis dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan nilai gain 0,46 atau dalam kategori sedang.
PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN (DISCOVERY) MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA Syahrul Nur Abidin; Sarwanto Sarwanto; Widha Sunarno
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19780

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: pengaruh pendekatan penemuan melalui metode demonstrasi dan eksperimen, kemampuan berfikir kritis, kreativitas terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan dilaksanakan dari bulan Januari-Mei 2016. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Karas tahun pelajaran 2015/2016. Sampel diperoleh dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas, VII-1 dan VII-2.  Kelas VII-1 diberi pembelajaran dengan metode eksperimen dan kelas VII-2 diberi pembelajaran dengan metode demonstrasi. Data dikumpulkan dengan metode tes untuk hasil belajar, angket untuk kemampuan berfikir kritis dan kreativitas. Hipotesis diuji meggunakan ANAVA dengan desain faktorial 2x2x2 sel tak sama dengan bantuan software SPSS versi 21.Dari hasil analisis data disimpulkan: 1) Ada perbedaan hasil belajar fisika terhadap penggunaan metode eksperimen dan metode demonstrasi, maka  metode pembelajaran  memberikan perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar, 2) Ada perbedaan hasil belajar terhadap kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah, yang berarti bahwa kemampuan berpikir kritis memberikan perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar, 3) Ada perbedaan hasil belajar terhadap kreativitas tinggi dan kreativitas rendah, yang berarti bahwa kreativitas memberikan perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar, 4) Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan cara berpikir kritis siswa yang berarti metode pembelajaran dan cara berpikir kritis siswa secara bersama-sama tidaklah memberikan hasil yang signifikan terhadap prestasi belajar, 5) Ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kreativitas siswa yang berarti bahwa metode pembelajaran dan kreativitas siswa secara bersama-sama memberikan hasil yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa, 6) Tidak ada interaksi antara cara berpikir kritis siswa dengan kreativitas siswa yang berarti cara berpikir kritis siswa dan kreativitas siswa secara bersama-sama tidaklah memberikan hasil yang signifikan terhadap prestasi belajar, 7) Ada interaksi antara metode pembelajaran, cara berpikir kritis siswa, dan kreativitas siswa yang berarti metode pembelajaran, cara berpikir kritis siswa, dan kreativitas siswa secara bersama-sama memberikan hasil yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP KELAS VII Alfath Rosyada Rokhim; Suparmi Suparmi; Baskoro Adi Prayitno
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19804

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menyusun modul IPA berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis; (2) menguji kelayakan modul IPA berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis; (3) menguji keefektifan modul IPA berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Metode penelitian ini adalah model pengembangan R&D oleh Borg & Gall. Draft modul diawali dengan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk awal, dan uji validitas awal oleh ahli, praktisi pendidikan, dan teman sejawat. Hasil revisi modul diujicobakan terbatas pada 9 siswa, dan direvisi menghasilkan draft II. Draft II diujicobakan lapangan pada 29 siswa pada tiga kali kegiatan belajar kemudian diukur kemampuan berpikir kritis. Modul kemudian disebarkan kepada guru IPA untuk mendapatkan umpan balik. Pengumpulan data penelitian menggunakan angket analisis kebutuhan, lembar validasi, soal kemampuan berpikir kritis, dan angket penyebaran (disseminate). Analisis data tahap penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, dan perencanaan menggunakan analisis kualitatif deskriptif, tahap pengembangan produk dan uji validitas pakar menggunakan analisis kuantitatif deskriptif, tahap uji coba pemakaian produk menggunakan analisis uji-t independent group, analisis uji keefektifan modul menggunakan persentase KKM peningkatan kemampuan berpikir kritis, tahap penyebaran menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian ini adalah: (1) modul IPA berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis memiliki karakteristik meliputi merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan siswa dapat menentukan alternatif penyelesaian; (2) modul IPA terdiri dari modul siswa dan modul guru yang dikategorikan sangat layak oleh validator (ahli, teman sejawat, dan praktisi pendidikan). Persentase aspek penilaian pada modul siswa yaitu desain dan keterbacaan sebesar 96,25% dengan kategori sangat baik; materi sebesar 94,75% dengan kategori sangat baik; pengembangan modul sebesar 94% dengan kategori sangat baik. Persentase aspek penilaian modul guru yaitu rekomendasi skenario pembelajaran sebesar 92,50% dengan kategori sangat baik; dan soal berpikir kritis sebesar 78,50% dengan kategori baik; desain dan keterbacaan sebesar 96,25% dengan kategori sangat baik; materi sebesar 94,75% dengan kategori sangat baik; pengembangan modul sebesar 94% dengan kategori sangat baik, serta didukung dengan penguasaan modul uji coba terbatas sebesar 83% dengan kategori baik, dan uji coba lapangan sebesar 84% dengan kategori baik, serta hasil disseminate di 4 sekolah kabupaten Sidoarjo sebesar 97,75% dengan kategori sangat baik; (3) modul efektif digunakan pada pembelajaran ditunjukkan pada peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan persentase KKM pada setiap kegiatan belajar pertama memperoleh persentase sebesar 76,97 %; kegiatan belajar kedua sebesar 82,88%; dan kegiatan belajar ketiga sebesar 86,70%, serta adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol.
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMA/MA KELAS X BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Novi Dwi Ariani; Mohammad Masykuri; Suparmi Suparmi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19794

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu belum digunakannya pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui karakteristik penyusunan modul fisika SMA/MA kelas X berbasis inkuiri terbimbing pada materi listrik dinamis, 2) mengetahui kelayakan modul fisika SMA/MA kelas X berbasis inkuiri terbimbing pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, 3) mengetahui efektivitas modul fisika SMA/MA kelas X berbasis inkuiri terbimbing pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Jenis penelitian merupakan penelitian pengembangan (research and development) yang menggunakan model 4-D (define, design, develop and disseminate). Analisis data yang digunakan pada tahap define adalah analisis data deskriptif dari hasil wawancara dan analisis kebutuhan, pada tahap design dengan analisis SK dan KD yang digunakan sekolah, pada tahap develop untuk data hasil validasi modul dan data respon siswa dianalisis dengan menggunakan nilai cut off yang dikonversi menjadi kategori kualitas dengan pedoman skor skala 5, data kemampuan berpikir kritis siswa dihitung dengan n-gain dan pada tahap disseminate menggunakan nilai cut off yang dikonversi menjadi kategori kualitas dengan pedoman skor skala 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) karakteristik modul fisika SMA kelas X yaitu: self instructional, self contained, stand alone, adaptive, user friendly yang dikembangkan dengan berbasis inkuiri terbimbing pada materi listrik dinamis dan diintegrasikan dengan kemampuan berpikir kritis pada setiap tahapnya; 2) kelayakan modul fisika SMA kelas X berbasis inkuiri terbimbing pada materi listrik dinamis oleh ahli materi, media, bahasa, dan teman sejawat diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 81,27% lebih besar dari nilai cut off yaitu 81,17% sehingga modul dapat dikategorikan “layak”; 3) efektivitas modul fisika SMA kelas X berbasis inkuiri terbimbing pada materi listrik dinamis efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa didapat dari perhitungan n-gain hasil belajar siswa dengan nilai 0,47 dalam kategori “sedang” dan ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM).
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA Ayang Kinasih; Widha Sunarno; Sukarmin Sukarmin
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19782

Abstract

Karakteristik ilmu fisika adalah ilmu yang di dalamnya terdapat prinsip, hukum, dan konsep. Proses untuk mendapatkan prinsip, hukum, dan konsep diperlukan metode ilmiah. Pengembangan bahan ajar yang relevan berdasarkan metode ilmiah diperlukan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan cara penyusunan  modul fisika melalui pendekatan keterampilan proses sains hasil pengembangan 2) menganalisis kelayakan modul fisika melalui pendekatan keterampilan proses sains yang dikembangkan 3) efektivitas modul fisika dengan pendekatan keterampilan proses sains untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa kelas X SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) termodifikasi dari Thiagarajan (1974), Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model 4-D dengan tahapan Define, Design, Develop, dan Disseminate. Instrumen yang digunakan adalah angket, lembar observasi, dan tes. Uji lapangan operasional menggunakan one group pretest-posttest design. Analisis data yang digunakan pada tahap define adalah analisis data deskriptif, pada tahap design dengan analisis KD, pada tahap develop untuk data hasil validasi modul menggunakan nilai cut off yang dikonversi menjadi kategori kualitas dengan pedoman skor skala 4 dan data kemampuan berpikir kreatif (hasil belajar kognitif) menggunakan uji t berpasangan dan dihitung dengan n-gain ternormalisasi, dan pada tahap disseminate menggunakan nilai cut off yang dikonversi menjadi kategori kualitas dengan pedoman skor skala 4. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil penelitian dan pengembangan sebagai berikut: 1) modul Pembelajaran fisika dengan pendekatan keterampilan proses sains pada materi listrik dinamis dikembangkan berdasarkan komponen pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses sains dengan format kriteria modul yang diadaptasi dari pendapat Vembriarto dan merujuk pada standar yang telah ditetapkan BSNP tentang standar pengembangan modul dan buku teks pelajaran dengan model pengembangan modul menggunakan model 4-D meliputi define, design, develop, and disseminate, 2) kelayakan modul fisika dengan pendekatan keterampilan proses sains setelah dilakukan uji coba produk awal, uji coba lapangan terbatas, uji lapangan operasional, dan diseminasi didapatkan rata-rata persentase sebesar 77,87% yang dikategorikan “Baik”, 3) efektivitas modul fisika dengan pendekatan keterampilan proses sains pada materi listrik dinamis dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif (hasil belajar kognitif) siswa dengan nilai N-Gain sebesar 0,7 dikategorikan “Sedang”.
PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN MEDIA LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL Diastono Diastono; Ashadi Ashadi; Haryono Haryono
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19784

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan menggunakan media laboratorium riil dan laboratorium virtuil berupa media animasi, gaya belajar dan kemampuan awal serta interaksinya terhadap prestasi belajar.  Penerapan inovasi pembelajaran sain yang lebih menarik, melibatkan siswa dalam proses inkuiri. Metode ini diterapkan juga sebagai upaya untuk memilih media pembelajaran yang sesuai untuk pokok bahasan tertentu. Sampel diambil dengan menggunakan metode random sampling yang terdiri dari empat kelompok, yaitu dua kelompok yang belajar dengan metode inkuiri terbimbing menggunakan media laboratorium riil dan dua kelompok yang belajar dengan metode inkuiri terbimbing menggunakan media laboratorium virtuill.  Data yang terkumpul berupa gaya belajar dan kemampuan awal serta hasil belajar kimia. Hipotesis dianalisa dengan Uji Anava tiga jalan dengan desain faktorial 2 x 2 x 2. Dari analisis data dapat disimpulkan : (1) Siswa yang belajar dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan media laboratorium virtuil dengan media animasi mencapai prestasi belajar yang lebih baik dari siswa yang belajar dengan metode inkuiri terbimbing menggunakan media laboratorium riil. (2) Siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik. (3) Prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih baik dari siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. (4) Tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa. (5) Tidak ada interksi antara media pembelajaran dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa. (6) Tidak ada interaksi gaya belajar dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa. (7) Tidak adanya interaksi antara media pembelajaran, gaya belajar dan kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UMS PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA Fatma Yuny Isnaneny; Sajidan Sajidan; Mohammad Masykuri
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19798

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Menyusun multimedia interaktif dengan karakteristik model PBL, 2) menguji kelayakan multimedia interaktif berbasis PBL, 3) menguji keefektifan multimedia interaktif berbasis PBL. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan Borg & Gall dengan 8 tahapan. Pengumpulan data menggunakan angket, lembar observasi, lembar wawancara dan tes kemampuan berpikir kritis. Data hasil kemampuan berpikir kritis dianalisis dengan uji t dan deskriptif kuantitatif, data kualitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data triangulasi, yaitu memadukan dan menggeneralisasikan hasil data dalam bentuk kalimat deskriptif secara terperinci dan apa adanya.  Hasil validasi ahli dan praktisi memperoleh rataan 3,70 dengan kategori sangat baik. Hasil uji coba kelompok kecil  memperoleh rataan nilai 3,22 dengan kategori baik. Uji coba operasional dengan quasi eksperimen menunjukkan hasil kemampuan berpikir kritis memberikan perbedaan signifikan yaitu nilai kelas uji coba lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Persentase kemampuan berpikir kritis kelas uji coba 86,1% dengan kriteria kritis sekali dan kelas kontrol 57,7% kriteria cukup kritis, jadi ada peningkatan kemampuan berpikir kritis sebesar 28,4%. Uji korelasi menunjukkan koefisien korelasi +0,118,  apabila kemampuan berpikir kritis tinggi maka hasil belajar pun tinggi. Keterlaksanaan sintaks PBL dalam media sebesar 32,2 dan 82,97%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Pengembangan multimedia interaktif berbasis PBL mempunyai karakteristik yaitu terdapat forum sajian masalah, terdapat penyelidikan autentik, melibatkan disiplin ilmu lain, terdapat fitur membuat hasil karya, terdapat review ahli, terdapat eksperimen baru, game edukasi PBL, 2) multimedia interaktif berbasis PBL layak digunakan pada proses pembelajaran. 3) multimedia interaktif  berbasis PBL mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING DAN TRANSFERRING (REACT) PADA MATERI JAMUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA Ervan Setya Bakti Nugroho; Baskoro Adi Prayitno; Maridi Maridi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19788

Abstract

Tujuan penelitian yaitu: 1) menyusun karakteristik modul berbasis Relating, Experiencing, Applying, Cooperating dan Transferring (REACT) pada materi Jamur untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA, 2) menguji validasi modul berbasis Relating, Experiencing, Applying, Cooperating dan Transferring (REACT) pada materi Jamur untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA, 3) menguji keefektifan modul berbasis Relating, Experiencing, Applying, Cooperating dan Transferring (REACT) pada materi Jamur untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA. Pengembangan modul berbasis Relating, Experiencing, Applying, Cooperating dan Transferring (REACT) mengacu pada 9 langkah model research and development (R&D) dari Borg and Gall meliputi: 1) penelitian dan pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk, 4) uji coba produk awal, 5) revisi produk I, 6) uji coba lapangan, 7) revisi produk II, 8) uji coba lapangan operasional, 9) revisi produk akhir. Analisis hasil penelitian menggunakan dua teknik yaitu deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian  menunjukkan: 1) karakteristik modul berbasis REACT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dikembangkan berdasarkan sintaks model pembelajaran REACT yang bermuatan indikator-indikator kemampuan berpikir kritis yang divisualisasikan pada tujuan, materi, kegiatan, dan soal evaluasi modul; 2) validasi modul siswa dinilai berkualifikasi sangat baik oleh penilaian ahli materi dengan pemenuhan 88,75% dengan kriteria sangat baik; ahli penyajian modul 93,44% dengan kriteria sangat baik; ahli keterbacaan 93,75% dengan kriteria sangat baik; dan ahli perangkat pembelajaran 92,40% dengan kriteria sangat baik; validasi modul guru dinilai berkualifikasi sangat baik oleh penilaian dari ahli materi dengan pemenuhan 94,40% dengan kriteria sangat baik; ahli penyajian modul 97,66% dengan kriteria sangat baik; ahli keterbacaan 93,75% dengan kriteria sangat baik; dan ahli perangkat pembelajaran 86,46% dengan kriteria sangat baik; rata-rata penilaian paktisi pendidikan 98,69% dengan kriteria sangat baik; serta rata-rata penilaian siswa 81,88% dengan kriteria sangat baik; 3) hasil uji lapangan modul berbasis REACT dengan rerata hasil kemampuan berpikir kritis siswa kelas modul (75,56), lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol (70,60) dapat disimpulkan bahwa modul berbasis REACT dinyatakan efektif serta dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar di sekolah.

Page 1 of 2 | Total Record : 14


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 3 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 12, No 2 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 12, No 1 (2023): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 11, No 2 (2022): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 11, No 1 (2022): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 2 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 10, No 1 (2021): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 9, No 2 (2020): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 9, No 1 (2020): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 8, No 1 (2019): April 2019 Vol 8, No 2 (2019): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 8, No 1 (2019): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 3 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 2 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 2 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 3 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 2 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 4 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 3 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 2 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 01 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 3 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 2 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 03 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 02 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 01 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA More Issue