cover
Contact Name
Sinta Paramita
Contact Email
sintap@fikom.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkomunikasi.untar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Komunikasi
ISSN : 20851979     EISSN : 25282727     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Komunikasi (P-ISSN: 2085-1979 and E-ISSN: 2528-2727) http://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/index is a national journal published by Faculty of Communication Universitas Tarumanagara. Scientific articles published in Jurnal Komunikasi are result from research and scientific studies conduct by academics and practitioners in communication field. Jurnal Komunikasi published twice a year. First volume will be publish on Juli and second volume on December. Articles published in Jurnal Komunikasi have been trough peer-review process by reviewer. Final decision of articles acceptance will be taken by editor team.
Arjuna Subject : -
Articles 261 Documents
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Sekretaris Pada Atasan (Studi Pada Alila Hotel Solo) Yunita Budi Rahayu Silintowe; Margareta Cahya Christy Pramudita
Jurnal Komunikasi Vol 8, No 2 (2016): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v8i2.67

Abstract

ABSTRACT:There are barriers in communication occurs on Operations Secretary at Alila Hotels Solo. Some of obstacles that arise are caused by some leaders or coworkers at Alila Hotels Solo are expatriates or even people in Indonesia who have different cultural backgrounds. There is a culture that affects the way everyone in conveying the message, so that there is a difference in perception between secretary and boss or other colleagues. In this study will be seen from two different viewpoints culture is low context and high context culture. This type of research is qualitative. Data collection techniques is using observation and interview methods to collect the data needed to accurately. The result show that low context and high context culture culture in cross-cultural business communication is not applied exclusively in the process of business communication at Alila Hotels Solo.ABSTRAK:Hambatan-hambatan dalam berkomunikasi terjadi pada Operations Secretary di Alila Hotels Solo. Beberapa hambatan yang muncul disebabkan oleh beberapa pimpinan atau rekan kerja di Alila Hotels Solo adalah expatriate atau bahkan orang Indonesia yang memiliki latar belakang budaya berbeda. Budaya mempengaruhi cara setiap orang dalam menyampaikan pesan, sehingga terdapat perbedaan persepsi antara sekretaris dengan atasan atau rekan kerja yang lain. Dalam penelitian ini akan dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda yaitu low context culture dan high context culture. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengambilan data adalah dengan menggunakan metode observasi dan metode wawancara untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan secara akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa low context culture dan high context culture dalam komunikasi bisnis lintas budaya tidak diterapkan secara eklusif dalam proses komunikasi bisnis di Alila Hotels Solo. 
Posisi Keris Pada Masyarakat Jogja Modern Endah Endrawati
Jurnal Komunikasi Vol 7, No 2 (2015): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v7i2.14

Abstract

AbstractKeris supposedly as a status symbol of nobility, is now confronted by alternative culture (mass culture) as an alternative preservation. Dagger that is said as magical objects and sacred believed to be heirlooms. Now, as kris is an alternative object of merchandise ready for sale and waiting buyers. Kris phenomenon in modern times, its development was encouraging. Keris enthusiasts and observers began to shift from elders to young people, students or youth. The values of humanism on the kris, Religious Values, their belief in the power of man. Value Philosophy of the keris lajer (straight) people live should have a clear direction or purpose. Keris Luk, in achieving the purpose of life, human beings should not be sakleg flexible. History values, the height of science and technology owned civilization wrought iron bangsaatau ancestors of our ancestors. Economic value, collections are becoming increasingly scarce, the higher the price (investment), also overcome unemployment for furniture craftsmen keris. In addition, the value of Psychology, generating confidence and a spirit of confidence for success.AbstrakKeris yang konon sebagai lambang status kebangsawanan, kini dihadapkan oleh budaya alternatif (budaya massa) sebagai salah satu alternatif pelestarian. Keris yang konon sebagai benda bertuah dan dikeramatkan diyakini sebagai pusaka. Kini keris merupakan benda alternatif seolah barang dagangan siap jual dan menunggu pembelinya. Fenomena keris di zaman modern,  perkembangannya  cukup menggembirakan. Peminat dan pemerhati keris mulai bergeser dari sesepuh kepada generasi muda, mahasiswa atau pemuda. Nilai-nilai humanisme pada keris yakni, Nilai Religi, adanya kepercayaan akan kekuatan manusia. Nilai Filosofi adanya keris lajer (lurus) manusia hidup harus punya arah atau tujuan yang jelas. Keris Luk, dalam meraih tujuan hidup, manusia harus luwes tidak sakleg. Nilai Histori, ketinggian ilmu pengetahuan dan teknologi tempa besi yang dimiliki peradaban nenek moyang bangsaatau leluhur kita. Nilai Ekonomi, koleksi yang semakin lama semakin langka akan semakin tinggi harganya (investasi), juga mengatasi pengangguran bagi perajin perabot keris. Selain itu, Nilai Psikologi, pembangkit kepercayaan diri dan semangat keyakinan untuk sukses.  
Nilai Eksklusivitas Dalam Karya Foto Cover Majalah Tempo Edisi 4351 Tentang Kasus Bom Sarinah 2016 Yohanes Christiansen Tanjung; Rustono Farady Marta
Jurnal Komunikasi Vol 9, No 2 (2017): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v9i2.181

Abstract

Visualization towards a news which is not limited on animation or photographic works in electronic media, online, and printed media has purposively been as additional information and becomes a complement of news. Particularly in spot news of the photojournalism works, every occurrence happens quite quickly. Due to photography, every moment can be recorded and well documented, as well as providing answers to what is actually happening on a rapid occurrence. One example is the use of photographs on a printed media, namely Tempo. This Research aims to observe hidden meaning in the works of photojournalism on the cover of Tempo magazine 4351 edition wether it is objective or subjective meaning that be received by the public after seeing the photo on the cover. The method used is descriptive qualitative method by conducting analysis of Peirce semiotics on the cover photo of Tempo magazine issue of 4351. Based on the research which has been done, it can be concluded that the application of visualization conducted by Tempo referred to the works of photojournalism in the cover of Tempo magazine issue of 4351 created exclusivity both in objective and subjective meaning Visualisasi pada suatu pemberitaan baik itu animasi maupun karya foto dalam media elektronik, online, dan pastinya media cetak, mempunyai tujuan sebagai informasi tambahan serta pemanis suatu berita. Khususnya pada karya foto jurnalistik spot news, setiap peristiwa yang terjadi dengan sangat cepat. Oleh karena fotografi, setiap kejadian dapat direkam dan didokumentasikan dengan baik, serta memberikan jawaban atas apa yang sebenarnya terjadi pada suatu peristiwa yang berlangsung dengan cepat. Salah satu contohnya adalah pemakaian karya foto pada sebuah cover media cetak, yaitu Tempo. Penelitian bertujuan untuk mengetahui makna yang tersembunyi dalam karya foto jurnalistik pada cover majalah Tempo edisi 4351 baik berupa makna obyektif maupun subyektif yang diterima publik setelah melihat foto pada cover tersebut. Metode yang dipakai adalah metode kualitatif deskriptif dengan melakukan analisis semiotika Peirce pada foto cover majalah Tempo edisi 4351. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan visualisasi yang dilakukan oleh Tempo mengacu pada karya foto jurnalistik dalam cover majalah Tempo edisi 4351 menciptakan nilai eksklusivitas baik itu dalam makna obyektif maupun subyektif.
Etika Jurnalisme Bencana Dalam Berita Televisi (Bencana Gunung Berapi Sinabung Di Tvone) Christiany Juditha
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i1.22

Abstract

AbstractIndonesia is a disaster country and continue to experience a disaster. This makes the mass media, especially television to broadcast the news about disaster. But many disaster news broadcast journalism override the principle of disaster which always dwell on the traumatic and dramatic of victim. This study to get an overview of the application of ethical journalism idsaster in television news especially disaster of Sinabung volcano on TVOne. This study uses content analysis qualitative. The results of the study concluded that TvOne not fully implement the ethics of disaster reporting in accordance with Article 25 and the Code of Conduct Program Standard Broadcasting, Broadcasting Commission of Indonesia of 2012, but the number of news is relatively very little.AbstrakIndonesia adalah negara rawan bencana dan terus mengalami bencana alam. Ini membuat media massa tanah air khususnya televisi juga dipenuhi berita-berita bencana. Tetapi berita bencana yang ditayangkan seringkali mengesampingkan prinsip jurnalisme bencana dimana selalu berkutat pada traumatik dan dramatik korban saja. Karena itu penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan etika jurnalisme bencana dalam berita televisi khususnya bencana gunung berapi Sinabung di TvOne. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Hasil penelitian menyimpukan bahwa TvOne belum sepenuhnya menerapkan etika peliputan bencana sesuai Pasal 25 Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran, Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012, tetapi dengan jumlah berita yang relatif sangat sedikit.
Public Relations & Media Relations (Kritik Budaya Amplop Pada Media Relations Institusi Pendidikan Di Yogyakarta) Adhianty Nurjanah; Wulan Widyasari; Frizky Yulianti N
Jurnal Komunikasi Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v7i1.6

Abstract

AbstractThis research is aims to determine how the media relations activities that have been done 10 Public Relations Higher Education, including the possibility of granting cultural envelope in media relations activities during this do. The object of this study is ten (10) Universities in Yogyakarta that consists of three (3) State University (PTN) and seven (7) Colleges (PTS). Variations and types of media relations activities have been conducted by 10 universities. The reason is because the electoral college to ten (10) college is a big college in the city of Yogyakarta who own Public Relations and media relations activities that have a systematic and well-planned. In the course of media relations,  Public Relations universities do culture accepting envelopes to reporters on the grounds reimburse the costs of transport and not as a "bribe" so that they publicized the news and as a means of imaging the institution. Publicist colleges feel that culture provides envelopes to reporters did not violate the code of ethics of their profession as a Public Relations, On the other hand for journalists, cultural granting envelope can interfere with the independence and constitute a violation of the code of ethics of their profession as journalists. Yet there are also journalists who will receive an envelope in their reporting activities. The discrepancies in the implementation of the code of ethics of journalism, is strongly influenced by the integrity of journalists and policies that apply to each media institution.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kegiatan media relations yang telah dilakukan 10 Public Relations / Humas Perguruan Tinggi tersebut, termasuk kemungkinan adanya budaya pemberian amplop dalam kegiatan media relations yang selama ini dilakukan.  Objek penelitian ini adalah sepuluh (10) Perguruan Tinggi di Yogyakarta yang terdiri dari tiga (3) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan tujuh (7) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) . Beragam variasi dan jenis kegiatan media relations telah dilakukan oleh 10  perguruan tinggi tersebut. Alasan pemilihan perguruan tinggi tersebut dikarenakan ke sepuluh (10) perguruan tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi yang besar di Kota Yogjakarta yang sudah memiliki Public Relations dan mempunyai kegiatan media relations yang tersistematis dan terencana. Dalam kegiatan media relations, Public Relations perguruan tinggi melakukan budaya pemberian amplop kepada wartawan dengan alasan mengganti biaya transportasi dan bukan sebagai “uang sogok” agar berita mereka terpublikasikan dan sebagai sarana pencitraan institusi. Public Relations perguruan tinggi merasa bahwa budaya memberikan amplop kepada wartawan tidak melanggar kode etik profesi mereka sebagai Public Relations. Dilain pihak bagi wartawan, budaya pemberian amplop dapat mengganggu independensi dan merupakan bentuk pelanggaran kode etik profesi mereka sebagai wartawan. Meskipun demikian masih ada juga wartawan yang mau menerima amplop dalam kegiatan peliputan mereka. Adanya perbedaan dalam mengimplementasikan kode etik profesi jurnalistik, sangat dipengaruhi oleh integritas wartawan dan kebijakan yang berlaku pada masing-masing institusi media.   
Bisnis Media: Pasca Matinya Televisi Nasional Dalam Perspektif Jurnalistik Ahmad Ahmad Toni
Jurnal Komunikasi Vol 8, No 1 (2016): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v8i1.44

Abstract

ABSTRACTJustice information in socio-cultural perspective of the Indonesian nation is determined by the regulatory system of broadcasting that is healthy, it is characterized by the power of television Jakarta bersiaran in the archipelago with all the violence and the values of modernism that is not required by the subculture of the nation, even the things that are associated with regulation was dominated by the broadcasting authorities in Jakarta. Media conglomerates are widely blamed as the cause of the birth of symbols of violence against the nation's cultural pluralism, the control over the broadcasting rights and the system by media conglomerates into a global cultural colonization that is manifested through the broadcast contains the reference to Western culture. Broadcasting system that causes the death of flavors and tastes diversity owned the nation as a world cultural power. Nullifying the media conglomerate's system will show the broadcasting regulatory system in Indonesia is dominated by the global broadcasting system that would be affiliated with the barons and katrel domestic broadcasting. With the introduction of digital broadcasting system that diprakarsasi with the demise of the national television media is expected to grow the business system fair for all this people, by providing business space for new players with the capital area and the system of regional employment-based local culture as well. Content-based broadcast journalism in the broadcasting system in the future be a great opportunity to foster diversity kontenst release that are not controlled by media conglomerates. Content journalistic diversity to the birth indicator healthy broadcast system and represents the face of Indonesian archipelago in the broadcasting system.ABSTRAKSIKeadilan informasi dalam perspektif sosial budaya bangsa Indonesia ditentukan dengan sistem regulasi penyiaran yang sehat, hal ini ditandai dengan kuasa televisi Jakarta yang bersiaran di nusantara dengan segala kekerasan dan nilai-nilai modernisme yang tidak dibutuhkan oleh subbudaya bangsa, bahkan hal-hal yang berkaitan dengan regulasinya pun dikuasai oleh penguasa penyiaran Jakarta. Konglomerasi media yang banyak dituding sebagai penyebab lahirnya simbol-simbol kekerasan terhadap budaya pluralisme bangsa ini, penguasaan atas hak siar dan sistemnya oleh konglomerasi media menjadi penjajahan budaya global yang dimanifestasikan lewat kontent siaran yang mengacu kepada budaya Barat. Sistem penyiaran inilah yang menyebabkan matinya rasa dan selera keberagaman yang dimiliki bangsa sebagai kekuatan budaya dunia. Pembiaran atas kehendak sistem konglomerasi media ini menunjukan sistem regulasi penyiaran di Indonesia dikuasai oleh sistem penyiaran global yang tentunya berafiliasi dengan cukong-cukong dan katrel penyiaran dalam negeri. Dengan dicanangkannya sistem siaran digital yang diprakarsasi dengan matinya televisi nasional diharapkan tumbuh sistem bisnis media yang berkeadilan bagi segenap bangsa ini, dengan memberikan ruang bisnis kepada pemain baru dengan modal daerah dan sistem ketenagakerjaan daerah yang berbasis budaya lokal pula. Kontent siaran yang berbasis jurnalistik dalam sistem penyiaran kedepan menjadi peluang yang besar dalam menumbuhkan keberagaman kontenst siaran yang tidak dikuasai oleh konglomerasi media. Konten jurnalistik yang beragam menjadi indikator lahirnya sistem siaran yang sehat dan merepresentasikan wajah nusantara dalam sistem penyiaran Indonesia.
Berita Terjemahan Pada Situs Media Online (Tinjauan Proses Penerjemahan Pada Rubrik Internasional & Rubrik Celebrity-World Celeb Dalam Okezone.Com) Rosita Rosita Anggrain
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 3 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i3.36

Abstract

Abstract: This study aims to analyze and describe the process of translating international news in the International and Celebrity-World Celeb section (as the translation product) in Okezone.com. Method of the research is descriptive-qualitative, data sources include news text of the LT (language Target) and LS (Language Source). Purposive sampling technique is to select 10 international news text to be read and analyzed the structure of the news which consist of titles, leads, first paragraph, body and closing at TT (Text Target) in Okezone.com to be compared to news in the TS (Text Source) from several foreign sites and media online.It was identified that the translation method used by Okezone.com more stress to the target language reader is free translation method. Translation in Okezone. com- like other translation products in journalism-has its peculiarities. Translators do a rewrite, reformulation, localization, and use news items from the previous article to write it or to create a hyperlink in the translated news text. Reduction and amplification are used in the translation process. Equivalence in translation is a dynamic equivalence: equivalent according to the language and culture of the target, the context of a specific message, and the target language reader audience by doing diversion such as removal, replacement and alteration. TT often more concise than TS with the aim of simplification and reframing.  Abstrak:Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan proses penerjemahan berita internasional dalam rubrik Internasional dan rubrik Celebrity-World Celeb (sebagai produk terjemahan) di Okezone. com. Metode riset adalah deskriptif-kualitatif, sumber data berupa dokumen teks berita BSa (Bahasa Sasaran) dan teks berita BSu (Bahasa Sumber). Teknik sampling adalah purposif, memilih 10 teks berita internasional untuk dianalisis dibaca dan disimak dengan membandingkan struktur berita yang terdiri dari judul, lead, paragraf pertama, tubuh berita dan penutup pada TSa (Teks Sasaran) yang dimuat dalam Okezone.com dengan TSu (Teks Sumber) yang berasal dari beberapa situs media online asing. Berdasarkan kajian yang dilakukan, teridentifikasi bahwa metode penerjemahan yang digunakan Okezone.com lebih menekankan kepada pembaca bahasa sasaran yaitu metode penerjemahan bebas. Terjemahan dalam Okezone.com seperti penerjemahan produk jurnalistik lainnya memiliki kekhasan. Penerjemah melakukan penulisan ulang, reformulasi, lokalisasi, dan menggunakan item- item berita dari artikel sebelumnya dengan menuliskan atau membuat hyperlink pada teks berita terjemahan. Dalam proses menerjemahkan digunakan prosedur reduksi atau penghilangan dan amplifikasi atau penambahan. Kesepadanan dalam penerjemahan adalah kesepadanan dinamis yang berorientasi pada padanan yang sesuai dengan bahasa dan budaya target, konteks pesan tertentu, dan khalayak pembaca bahasa target dengan melakukan pengalihan baik pemindahan, penggantian dan pengubahan. TSa tak jarang lebih ringkas daripada TSu dengan tujuan penyederhanaan dan reframing. 
Analisis Isi Daya Tarik Pesan Iklan Berdasarkan Elemen Print Ad pada Iklan Sabun Mandi di Majalah Femina Periode Januari 2014- Agustus 2016 Nadya Istighfarina; Ratih Hasanah Sudrajat
Jurnal Komunikasi Vol 9, No 1 (2017): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v9i1.76

Abstract

One of mass media in Indonesia that used for advertising is Femina magazine. The target audience of Femina is women and because of its target audience, so Femina being potential magazine for cosmetics and toiletries product to advertise. One of toiletries product is soap.  In copywriting, print ad has an element that consist of headline, subheadline, body copy and ilustration. An advertisement has an appealing point that consist of informational, emotional and combination to attract the readers. The aim of this research is to identify domination of appealing point by print ad element in soap advertisement on Femina magazine period of Jauari 2014- August 2016. Method of this research using quantitative descriptive content analysis. Total object of this research are 27 advertisement. The result of this research showing that domination of using headline in advertisement is provocative headline with percentage 44,44%, advertisement tend to not using subheadline with percentage 51,85%, domination of body copy in advertisement is using picture- caption copy with percentage 48,15%, advertisement tend to using photography ilustration technique with percentage 96,29% and domination of appealing point is using informational appealing point with percentage 48,15%.Salah satu media massa yang terdapat di Indonesia yang digunakan untuk sarana beriklan adalah majalah wanita Femina. Karena target pembaca Femina adalah untuk wanita, maka Femina adalah majalah berpotensial bagi para produk kecantikan dan toiletries untuk beriklan. Salah satu produk toiletries adalah sabun mandi. Dalam penulisan iklan (print ad) memiliki elemen yang terdiri dari headline, subheadline, body copy dan ilustrasi serta mengandung suatu daya tarik agar menarik perhatian pembaca yang terdiri dari daya tarik rasional, emosional dan kombinasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dominasi daya tarik pesan berdasarkan elemen print ad pada iklan produk sabun mandi di majalah Femina periode Januari 2014 hingga Agustus 2016. Metode pada penelitian ini menggunakan analisis isi kuantitatif deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah 27 iklan produk sabun mandi. Dari hasil penelitian yang dibagi ke dalam 5 kategori, menunjukkan bahwa dominasi penggunaan headline adalah provocative headline sebesar 44,44%, iklan cenderung tidak menggunakan subheadline dengan persentase 51,85%, dominasi body copy pada iklan menggunakan  picture- caption copy sebesar 48,15%, iklan cenderung menggunakan teknik ilustrasi fotografi dengan persentase sebesar 96,29% dan dominasi daya tarik pesan pada iklan menggunakan daya tarik rasional sebesar 48,15%. 
Representasi Perempuan Dalam Surat Kabar Analisis Wacana Kritis Rubrik Tapale’uk Di Surat Kabar Harian Pos Kupang Edisi Hari Kartini Sejak Tahun 2008 Hingga 2012 Herlyn Djunina
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i1.27

Abstract

AbstractIt should be recognized that the local press has the ability is more than just a source of information for the surrounding community. Local press also has the power to shape publish perception through opinions constructed by mass media. Opinions of media on social problem, it could be the response of the community of readers. But there are also, the opinion of the local press, still affected from the culture that embraced by the community. The presence of women in the community who hold East Nusa Tenggara patricidal culture, often also became the spotlight in the opinion of local press. This research takes the title “The Representation of Women in Newspaper (The Critical Discourse Analysis of Rubric Tapale’uk at the Daily Newspaper the Pos Kupang, in Kartini’s day Editions from 2008 to 2012). The question in this research is “how the Rubric Tapale’uk representing women of East Nusa Tenggara in its media ?. Results of this study show the representation of women in the rubric Tapale’uk is as wife and homemaker. However further, every writer in this rubric presents different representation of housewives. Male writers in this rubric, tend to represent women not as a central figure in the text, women often just used only as a complement dressing. While more female writere using text to represent the figure of an intelligent housewife. That figure is not just limited to the housekeeper, but becomes the central figure in the text, who has sense of critical of social problem, dare to break through the culture of patriarchy with many ideas, that are not less on appeal if compared with men.AbstrakHarus diakui bahwa pers lokal memiliki kemampuan lebih dari sekedar menjadi sumber informasi bagi masyarakat sekitarnya. Pers lokal juga memiliki kekuatan untuk membentuk persepsi masyarakat melalui opini-opini yang dibangun oleh oleh media massa tersebut. opini media terhadap satu permasalahan sosial, bisa jadi akan menjadi tanggapan dari masyarakat pembacanya. Namun tak jarang juga, opini pers lokal tersebut, masih terpengaruh dari budaya yang dianut oleh masyarakat sekitar. Keberadaan perempuan dalam masyarakat NTT yang menganut budaya patrilineal, kerap juga menjadi sorotan dalam opini pers lokal. Penelitian ini mengambil judul REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM SURAT KABAR (Analisis Wacana Kritis Rubrik Tapale’uk Di Surat Kabar Harian Pos Kupang Edisi hari Kartini sejak tahun 2008 hingga 2012). Hal yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Rubrik Tapale’uk SKH Pos Kupang, merepresentasi perempuan NTT dalam kesehariannya? Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, representasi perempuan dalam Rubrik Tapale’uk adalah sebagai sosok istri dan ibu rumah tangga. Namun lebih lanjut, setiap penulis dalam Rubrik Tapale’uk ini menghadirkan representasi ibu rumah tangga yang berbeda-beda. Penulis laki-laki, cenderung merepresentasikan perempuan bukan sebagai tokoh sentral dalam teks, perempuan kerap hanya dijadikan ”bumbu pelengkap”. Sedangkan penulis perempuan lebih menggunakan teks untuk merepresentasikan sosok ibu rumah tangga yang cerdas. Sosok yang bukan hanya sebatas pengurus rumah tangga saja, tetapi menjadi tokoh sentral yang kritis terhadap permasalahan sosial, berani mendobrak budaya patriarki dengan ide-ide yang tak kalah di banding jika dibanding dengan laki-laki.
Karakteristik Inovasi Kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis Bagi Ibu Rumah Tangga Di Kota Bandung Meria Octavianti; Iwan Koswara; Dhisa Yunita Advika Sari
Jurnal Komunikasi Vol 8, No 2 (2016): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v8i2.64

Abstract

Abstract:Bandung become one of the pilot areas of “Kantong Plastik Tidak Gratis” policy which is a pilot project to resolve the plastic garbage problem in Indonesia. At trial implementation of this policy, the mothers of households in the Bandung City, which is the main target of the policy, are required to bring their own shopping bags or have to spend money to pay for plastic bags that they will use. As an innovation, this policy has five characteristics that can be assessed to determine whether the policy can be easily accepted or difficult. According to Rogers, the five policy are relative advantage, compatibility, complexity, trialability, and observability (1983 : 5 ). Accordingly, this study aims to reveal how the assessment of mother - housewife in the city of Bandung on the five characteristics of innovation policy. The theory used as the basis of this research is the theory Innovation Diffusion from Everett M. Rogers . The research method used is quantitative method with survey approach. The data collection study conducted by distributing questionnaires to 103 housewives in Bandung, which has been selected by using multistage cluster sampling technique . The results showed that the characteristics of innovation policy consisting of relative advantage, compatibility, triability , and observability overall rated high by mothers of households in Bandung City . While the characteristics of the complexity of the policy rated low because the majority of mothers of households think that this policy is easy to apply. It can be concluded that the characteristics of innovation policy is considered to be good by the mother of households in Bandung City .Abstrak:Kota Bandung dijadikan salah satu tempat uji coba dari kebijakan kantong plastik tidak gratis yang merupakan pilot project untuk mengatasi permasalahan sampah palstik di Indonesia. Pada pelaksanaan ujicoba kebijakan ini, ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung, yang merupakan target utama dari kebijakan, diharuskan untuk membawa tas belanja sendiri atau harus  mengeluarkan uang untuk membayar kantong plastik yang akan mereka gunakan. Sebagai sebuah inovasi, kebijakan ini memiliki lima karakteristik yang dapat dinilai untuk mengetahui apakah kebijakan tersebut dapat dengan mudah diterima atau justru sebaliknya. Menurut Rogers, lima kebijakan tersebut yaitu keuntungan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, trialabilitas, dan observabilitas (1983:5). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana penilaian ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung terhadap lima karakteristik inovasi dari kebijakan kantong plastik tidak gratis.Teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah teori divusi inovasi dari Everett M. Rogers. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survey. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 103 ibu rumah tangga di Kota Bandung yang telah terpilih dengan menggunakan teknik multistage cluster sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik inovasi kebijakan kantong plastik tidak gratis yang terdiri dari keuntungan relatif, kompatibilitas, triabilitas, dan observabilitas secara keseluruhan dinilai tinggi oleh ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung. Sedangkan karakteristik kompleksitas dari kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis  dinilai rendah karena mayoritas ibu-ibu rumah tangga menganggap bahwa kebijakan ini mudah untuk diterapkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik inovasi dari Kebijakan Kantong Pastik Tidak Gratis dinilai sudah baik oleh ibu-ibu rumah tangga di Kota Bandung. 

Page 5 of 27 | Total Record : 261