cover
Contact Name
Argyo Demartoto
Contact Email
jas@mail.uns.ac.id
Phone
+62271637277
Journal Mail Official
jas@mail.uns.ac.id
Editorial Address
https://jurnal.uns.ac.id/jas/about/editorialTeam
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Analisa Sosiologi
ISSN : 23387572     EISSN : 26150778     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Analisa Sosiologi (JAS) diterbitkan per semester pada bulan April dan Oktober oleh Program Studi Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan ISSN : 2338 - 7572 (Print) dan ISSN: 2615-0778 (Online). JAS berdasarkan kutipan dan keputusan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor: 21/E/KPT/2018, tanggal 9 Juli 2018 tentang hasil akreditasi jurnal ilmiah periode 1 tahun 2018, telah terakreditasi Peringkat 4 yang berlaku 5 Tahun, yaitu Volume 5 Nomor 1 tahun 2016 sampai Volume 9 Nomor 2 Tahun 2020. JAS memfokuskan diri pada hasil penelitian terkait isu-isu sosial-kontemporer di Indonesia, khususnya yang berkenaan dengan perkembangan masyarakat dari berbagai aspek. Selain itu, JAS juga menerima artikel yang bersumber pada telaah pustaka terkait dengan upaya pengembangan teori-teori sosiologi. Informasi mengenai JAS juga bisa diperoleh melalui media sosial.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2019)" : 7 Documents clear
STRATEGI PENANAMAN NASIONALISME PADA PONDOK PESANTREN (STUDI KASUS TENTANG PENANAMAN NASIONALISME PADA SANTRI PONDOK PESANTREN SUNAN GUNUNG JATI BA’ALAWY, GUNUNGPATI, SEMARANG) Arafat, Asrori; Ridlo, Muhammad Rosyid
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.609 KB)

Abstract

Nationalism is a form of expression of the love of citizens in the country's homeland. With a sense of love that will later develop a sense of unity and unity in the country. Today many young generations start to fade the soul of its nationalism so researchers want to know how the institution of boarding schools implanted nationalism to the students. This research took location in Sunan Gunungjati Ba’alawy Boarding School, Gunungpati, Semarang. The theory used in this study was the action theory put forward by Max Weber. This type of research is case studies, data is taken with in-depth interview techniques, observations, and documentation. The samples were taken with purposive sampling techniques and to ensure the validity of the used data triangulation source. From the results of the study can be concluded that the strategi of Sunan Gunung Jati Ba’alawy Boarding School in instilling nationalism is done with daily activities conducted by students, such as when living in the hut, when working on something inside the hut. Through the activities of the week and every month, such as Roan, grave pilgrimage, study, Khitobah, and so forth. And also annual activities, both in the Gamewand and nationally, such as activities on Islamic holidays, the Prophet's mawlid days, to the agenda activities of the country, such as the flag ceremony of 17 August to other events. Some faktors that support among them are the concern of the surrounding community, teachers who can always be an example, the enthusiasm of students, and also good relations with the state devices, such as the TNI and Police. But there are some things that become barriers, one of them is a natural condition that is very comfortable, some students who still have a sense of less sensitive to the surrounding, and also regulations that are less so binding to the students. The implementation of this research will be expected to be a good example of other formal and non-formal education in cultivating nationalism to the younger generation. Keywords: Strategy, Nationalism Internalizing, Boarding School. AbstrakNasionalisme adalah salah satu bentuk ungkapan perasaan cinta para warga Negara terhadap tanah airnya. Dengan adanya rasa cinta itulah yang nantinya akan mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan pada negara tersebut. Dewasa ini banyak generasi muda yang mulai memudar jiwa nasionalismenya sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana lembaga pendidikan pondok pesantren menanamkan nasionalisme kepada para santri. Penelitian ini mengambil lokasi di Pondok Pesantren Sunan Gunungjati Ba’alawy, Gunungpati, Semarang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori aksi yang dikemukakan oleh Max Weber. Jenis penelitian ini adalah Studi Kasus, data diambil dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dan untuk menjamin validitas data digunakan triangulasi sumber. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Ba’alawy dalam menanamkan nasionalisme dilakukan dengan kegiatan-kegiatan harian yang dilakukan oleh santri, seperti saat hidup dalam pondok, saat mengerjakan sesuatu didalam pondok. Melalui kegiatan rutinan tiap minggu dan tiap bulan, seperti adanya kegiatan roan, ziarah kubur, pengajian, khitobah, dan lain sebagainya. Dan juga kegiatan tahunan, baik secara kegamaan maupun secara nasional, seperti adanya kegiatan di hari raya islam, peringatan maulid nabi, hingga kegiatan agenda negara, seperti upacara bendera 17 Agustus hingga acara lainnya. Beberapa faktor yang mendukung diantaranya adalah kepedulian masyarakat sekitar, guru yang selalu bisa menjadi contoh, antusiasme santri, dan juga hubungan baik dengan perangkat negara, seperti dengan TNI maupun POLRI. Namun ada beberapa hal yang menjadi penghambat, salah beberapa diantaranya adalah kondisi alam yang terlampau nyaman, beberapa santri yang masih memiliki rasa kurang peka terhadap sekitar, dan juga peraturan yang kurang begitu mengikat para santri. Implementasi dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi contoh baik bagi pendidikan formal maupun non-formal lain dalam menanamkan nasionalisme kepada generasi muda. Kata kunci: Nasionalisme, Strategi Penanaman, Pondok Pesantren.
PEREMPUAN PEKERJA (STATUS DAN PERAN PEKERJA PEREMPUAN PENJAGA WARUNG MAKAN KURNIA) Sabariman, Hoiril
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.728 KB)

Abstract

Women who are involved in the productive sector are increasing. This article tries to explain the factors that cause women to work in the public sector, what is the status of women workers in the family and community. Direct observations and interviews were conducted with women workers in the village Ponteh. Data shows, women workers in the public sector are caused, firstly; public perception, if not working in the productive sector is not called a worker. So that forced women to work in the productive sector. Second, economic motives because they want to help the family economy. Third; as the need for self-actualization and to eliminate loneliness at home. Fourth; prestige. While the status of working women is involved in the family economy, there are even women who are the backbone of the family. Changing people's views of women. Women are no longer considered as a complement in the household, but rather are a determinant of household survival. The scientific contribution of this article is to increase understanding that women workers can become equal partners with men, both in the family and in the community. Keywords: Women workers, productive sector, status. AbstrakPerempuan yang terlibat pada sektor produktif semakin meningkat. Artikel ini mencoba menjelaskan faktor penyebab perempuan bekerja di sektor publik, bagaimana status bagi perempuan pekerja dalam keluarga dan lingkungan masyarakat. Pengamatan langsung dan wawancara dilakukan terhadap perempuan pekerja di desa Ponteh. Data menunjukkan, perempuan pekerja di sektor publik disebabkan, pertama; persepsi masyarakat, jika tidak bekerja di sektor produktif bukan disebut sebagai pekerja. Sehingga memakasa perempuan untuk bekerja disektor produktif. Kedua, motif ekonomi karena ingin membantu perekonomian keluarga. Ketiga; sebagai kebutuhan aktualisasi diri dan menghilangkan kesepian di rumah. Keempat; gengsi. Sedangkan status perempuan pekerja yang terlibat dalam perekonomian keluarga, bahkan ada perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. Mengubah pandangan masyarakat terhadap perempuan. Perempuan tidak lagi dianggap sebagai pelengkap dalam rumah tangga, akan tetapi menjadi penentu kelangsungan hidup rumah tangga. Kontribusi keilmuan artikel ini adalah, menambah pemahaman bahwa perempuan pekerja dapat menjadi mitra yang sejajar dengan laki-laki, baik dalam keluarga dan lingkungan masyarakat. Kata kunci: Perempuan pekerja, sektor produktif, status
MEMUPUK PRODUKTIFITAS KERJA KOMUNITAS DIFABEL DI YOGYAKARTA INDONESIA Alan Sigit Fibrianto; Ananda Dwitha Yuniar
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.288 KB)

Abstract

Work is the most important aspect for persons with disabilities. In this highly competitive era, people with disability in Yogyakarta are trying to break the stigma attached to them. Negative stigma that says they are not able (dis- ability or inability/ disable) from now on must be changed to different abilities (diff- ability/ difable). The purpose of this study was to determine the work productivity of people with difability in Yogyakarta who move through the limitations of limitations by opening a taxi bike (ojek) service business and city tour around the Yogyakarta City. This study uses a qualitative method with the Participatory Action Research (PAR) approach by emphasizing the empowerment patterns carried out in the people with difability community in Yogyakarta. Data obtained by observation and in-depth interviews, this was done in the physical difability community in Yogyakarta which is engaged in empowering the people with difability as a taxi bike service provider. The results showed that there are several things that underlie the formation of transportation for people with difability taxi bike which are accommodated in the physical difability community in Yogyakarta, consists of, covering aspects of democracy, equality, freedom, and welfare. Physical difability community who are active in the field of transportation services for people with difability taxi bike have become a creative, competitive, and empowering service business for people with difabilities in Yogyakarta Indonesia, which operates independently and is recognized by the public. Keywords:    community, taxi bike (ojek) of people with difability, physical difability, Participatory Action Research (PAR) AbstrakPekerjaan menjadi aspek terpenting bagi para penyandang disabilitas. Di era yang sangat kompetitif ini, difabel di Yogyakarta berupaya untuk mendobrak stigma yang melekat pada mereka. Stigma negatif yang menyebut mereka tidak mampu (dis- ability/ atau ketidak mampuan) mulai sekarang harus dirubah menjadi berbeda kemampuan (different ability/ perbedaan kemampuan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktifitas kerja komunitas difabel tuna daksa di Yogyakarta yang bergerak menembus batas keterbatasan dengan membuka usaha jasa ojek dan city tour keliling kota. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) dengan menekankan pada pola-pola pemberdayaan yang dilakukan di dalam komunitas difabel di Yogyakarta. Data diperoleh dengan observasi dan wawancara mendalam, ini dilakukan di komunitas difabel tuna daksa di Yogyakarta yang bergerak dalam memberdayakan para difabel sebagai penyedia jasa transportasi ojek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang mendasari terbentuknya transportasi ojek difabel yang diwadahi dalam komunitas difabel tuna daksa di Yogyakarta yaitu, meliputi aspek demokrasi, kesetaraan, kebebasan, dan kesejahteraan. Komunitas difabel tuna daksa yang bergerak di bidang jasa transportasi ojek difabel ini menjadi sebuah usaha jasa kreatif, kompetitif, serta pemberdayaan bagi masyarakat difabilitas di Yogyakarta Indonesia, yang bergerak secara independen dan diakui masyarakat. Kata kunci:    komunitas, ojek difabel, tuna daksa, Participatory Action Research (PAR)
PILIHAN RASIONAL PETANI MISKIN PADA MUSIM PACEKLIK Sri Rejeki
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.111 KB)

Abstract

The problems examined in this study are twofold, what are the factors that cause poverty in Kaligede Village, Senori District, Tuban Regency and What are the strategies for the survival of poor farmers during a lean season. The method used is descriptive qualitative with the method used is a descriptive qualitative method with data collection techniques of observation, interviews, and documentation. The theory used in looking at the phenomena that occur in poverty and the survival strategy of poor farmers in a famine season in Kaligede Village, Senori District, Tuban Regency is the Rational Choice Theory of James. S Colemen and David McClelland's Needs Achievement Theory. From the results of this study it was found that; (1) There are several factors causing poverty that are divided into two parts, namely cultural factors and structural factors. Because cultural factors are low education, low human resources, lack of job diversification, low achievement spirit. Meanwhile, structural factors are the lack of jobs and uneven assistance. (2) The survival strategy undertaken by poor farmers in the lean season is to take firewood in the forest, owe it to meet their daily lives, and also migrate to big cities. Keywords: Farmers, Rational Choices, Needs for Achievement AbstrakPermasalahan  yang dikaji dalam penelitian ini ada dua yaitu apa saja factor penyebab kemiskinan di Desa Kaligede Kecamatan senori Kabupaten Tuban dan Bagaimana strategi bertahan hidup petani miskin pada musim paceklik. Metode yang digunakan ialah deskriptif kualitatif dengan Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam melihat fenomena yang terjadi pada kemiskinan dan strategi bertahan hidup petani miskin pada musim paceklik di Desa Kaligede Kecamatan Senori Kabupaten Tuban ini ialah Teori Pilihan Rasional James. S Colemen dan Teori Kebutuhan Prestasi David McClelland. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa; (1) Terdapat beberapa faktor penyebab kemiskinan yang dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor kultural dan faktor struktural. Sebab faktor kultural ialah rendahnya pendidikan, sumber daya manusia rendah, tidak adanya diversifikasi pekerjaan, semangat prestasi rendah. Sedangkan sebab faktor struktural ialah kurangnya lapangan pekerjaan, dan bantuan tidak merata. (2) Strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh petani miskin pada musim paceklik ialah dengan mengambil kayu bakar di hutan, berhutang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, dan juga merantau ke Kota-kota besar. Kata kunci:      Petani, Pilihan Rasional, Kebutuhan Prestasi
OUTBOND SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN KESEHATAN JASMANI DAN ROHANI DI PERUSAHAAN PT GARUDA PRIMA SENTOSA Sri Hilmi Pujihartati; Mahendra Wijaya; Thomas Aquinas Gutama
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.037 KB)

Abstract

AbstractThis study is motivated by the fact that the technical arrangements of work in the company determine the majority of the physical expenditure of the company's employees. As a result, company employees will experience psychological tension due to the degree of physical expenditure of the company's employees. In connection with this background there needs to be an activity as a means to improve the physical and spiritual health of employees at PT Garuda Prima Sentosa. This study method is outbound. The analysis was conducted with a qualitative descriptive approach. With these outbound activities, the aim is to improve the physical and spiritual health of employees and foster work spirit among employees of PT Garuda Prima Sentosa. The benefits achieved are maintaining the physical and spiritual health of employees and maintaining the morale of the employees of PT Garuda Prima Sentosa. Keywords: Outbound, Physical and Mental Health, Spirit of Work AbstrakStudi pada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa pengaturan teknis pekerjaan di perusahaan menentukan sebagian besar derajat pengeluaran tenaga fisik dari karyawan perusahaan. Akibatnya karyawan perusahaan akan mengalami ketegangan psikis akibat derajat pengeluaran tenaga fisik karyawan perusahaan. Berkaitan dengan latar belakang tersebut perlu adanya suatu kegiatan sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani karyawan di PT Garuda Prima Sentosa. Metode studi ini adalah dengan melakukan outbound. Analisis dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dengan kegiatan outbond tersebut maka tujuannya untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani karyawan dan menumbuhkan semangat kerja di kalangan karyawan PT Garuda Prima Sentosa akan tercapai. Adapun manfaat yang tercapai adalah terjaganya kesehatan jasmani dan rohani karyawan dan menjaga semangat kerja karyawan PT Garuda Prima Sentosa. Kata Kunci: Kegiatan Outbond, Kesehatan Jasmani dan Rohani, Semangat Kerja Karyawan
SOCIAL EMPOWERMENT TO DEAL WITH NEGATIVE STIGMA AND DISCRIMINATIVE TREATMENT AGAINST PEOPLE WITH HIV/AIDS Argyo Demartoto; Siti Zunariyah; Tyas Nur Haryani
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.965 KB)

Abstract

The existence of people with HIV/AIDS or PWHAs in daily life results in a variety of social problems to themselves, family, friend, neighbor, surrounding environment, and wide society. This qualitative research with phenomenological approach aimed to analyze social empowerment to deal with negative stigma and discriminative treatment against PWHA in Surakarta, Indonesia. Primary data was collected from PWHAs, Solo Plus Peer Support Group, health workers, Surakarta AIDS Commission, and NGOs caring about AIDS. The result of observation, in-depth interview, and some related documents were analyzed using community empowerment theory and labeling. The result of research showed that social empowerment with intensive information education and communication on HIV/AIDS can change people’s interpretation on PWHAs. Government policy supporting PWHAs’ need, improved participation of PWHAs in such activities as HIV/AIDS overcoming in family, community, work environment, and society, and sustainable facilitation can solve social medical problem of PWHAs. The presence of improved capacity and social-cultural structure of society conducive to HIV/AIDS is expected to overcome negative labeling and discrimination against PWHA.     Keywords: PWHA empowerment, social economic and medical support for PWHAs AbstrakKeberadaan orang dengan HIV/AIDS atau ODHA dalam kehidupan sehari-hari menimbulkan aneka masalah sosial baik dengan dirinya sendiri, keluarga, teman, tetangga, lingkungan sekitar, dan masyarakat luas. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis ini bertujuan menganalisis pemberdayaan sosial untuk mengatasi stigma negatif dan perlakuan diskriminatif terhadap ODHA di Surakarta Indonesia. Data primer dikumpulkan dari ODHA, Kelompok Dukungan Sebaya Solo Plus, pelayan kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS Surakarta dan NGO peduli AIDS. Hasil observasi, in-depth interview, dan beberapa dokumen terkait dianalisis dengan teori pemberdayaan masyarakat dan labelling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan sosial dengan Komunikasi Informasi Edukasi yang intensif tentang HIV/AIDS dapat mengubah interpretasi masyarakat terhadap ODHA. Kebijakan pemerintah yang mendukung kebutuhan ODHA, meningkatnya partisipasi ODHA dalam berbagai kegiatan termasuk penanggulangan HIV/AIDS baik di keluarga, komunitas, lingkungan kerja dan masyarakat, serta pendampingan yang berkelanjutan dapat mengatasi masalah sosial medis ODHA. Dengan adanya peningkatan kapasitas dan struktur sosial budaya masyarakat yang kondusif terhadap HIV/AIDS diharapkan dapat mengatasi label negatif dan ketidakadilan terhadap ODHA.  Kata kunci : pemberdayaan ODHA, dukungan sosial ekonomi dan medis bagi ODHA
STUDI KASUS PERAN PENYULUH SWADAYA DALAM PENGEMBANGAN BUDIDAYA MINAPADI DI DESA NOGOTIRTO Rahmadi, Purwito Zanuar; Zuber, Ahmad; Wijaya, Mahendra
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.38 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the role of self-help instructors in developing minapadi cultivation in Nogotirto Village. Agriculture is the main sector that still dominates the livelihoods of the Indonesian population. Agricultural innovation is very necessary to improve the quality and quantity of agricultural products. The results showed that Sawadaya Extension was able to provide innovative breakthroughs to provide solutions to problems that are often faced by farmers through cultivation of Minapadi. Self-help instructors in Latency (Maintenance Pattern) to maintain a system can run according to its structural functions. So, it has become a joint task in a working system in the Sleman Minapadi Community group and the Sleman Fishery Network Network (JMP) to maintain and maintain the patterns that are already very strong the role of self-supporting instructors because it is part of the functional structural system in the group that is. Keywords: Self-supporting Instructors, Latency, and Minapadi. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran penyuluh swadaya dalam pengembangan budidaya minapadi di Desa Nogotirto. Pertanian merupakan sektor utama yang masih mendominasi mata pencarian penduduk Indonesia. Inovasi pertanian sangat perlu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Hasil penelitian menunjukkan, Penyuluh Sawadaya mampu untuk memberikan terobosan inovasi untuk memberikan solusi permaalahan yang sering dihadapi petani melalui budidaya minapadi. Penyuluh swadaya dalam Latency (Pemeliharaan Pola) untuk menjaga sebuah sistem dapat berjalan sesuai pada fungsi strukturalnya. Maka, sudah menjadi tugas bersama dalam satu sistem kerja dalam kelompok Komunitas Minapadi Sleman dan JMP (Jaringan Mitra Perikanan) Sleman untuk menjaga dan memelihara pola-pola yang sudah berjalan sangat kuat peran dari penyuluh swadaya karena merupakan bagian dari sistem struktural fungsional yang ada pada kelompok tersebut. Kata Kunci: Penyuluh swadaya, Latency, dan Minapadi.

Page 1 of 1 | Total Record : 7