cover
Contact Name
Arthur Muhammad Farhaby
Contact Email
amfarhaby88@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
akuatikmspubb@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bangka,
Kepulauan bangka belitung
INDONESIA
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan
ISSN : 19781652     EISSN : 26565498     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Akuatik merupakan jurnal sumberdaya perairan yang diterbitkan secara berkala oleh Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung. Jurnal ini memuat makalah hasil penelitian, catatan hasil penelitian, artikel ulas balik, dan ulasan penelitian mengenai oseanografi, limnologi, biologi perairan, produktivitas perairan, pencemaran perairan, lingkungan pesisir dan masalah lainnya yang relevan.Terbit perdana pada bulan April 2007 yang selanjutnya akan terbit secara berkala dua kali dalam satu tahun.
Arjuna Subject : -
Articles 207 Documents
ESTIMASI PRODUKSI PERIKANAN DAN KUNJUNGAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI WONOKERTO, KABUPATEN PEKALONGAN Ratri Sundari; Dian ANN. Dewi
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.567 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksikan jumlah kunjungan perahu <7GT dan kapal <10GT serta jumlah produksi perikanan dari tahun 2015 hingga 2019 di PPP Wonokerto. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015. Metode penelitian ini adalah metode survei. Analisa data menggunakan metode forecasting dengan pendekatan seasonal adjustment. Data yang digunakan adalah data sekunder produksi perikanan tahun 2008-2014 dan kunjungan kapal di PPP Wonokerto tahun 2011-2014. Hasil analisis forecasting jumlah kunjungan perahu <7GT mengalami penurunan sebesar 6-8% dan kapal motor <10GT mengalami kenaikan sebesar 6-8% sedangkan jumlah produksi naik 0,3% setiap tahunnya. Disimpulkan bahwa kunjungan kapal yang akan meningkat jumlahnya pada 5 tahun ke depan adalah kapal motor ukuran <10 GT dan diikuti pula dengan kenaikan produksi perikanan di PPP Wonokerto
STUDI ETNOZOOLOGI IKAN CEMPEDIK DI SUNGAI LENGGANG, GANTUNG, KABUPATEN BELITUNG TIMUR ARDIANSYAH KURNIAWAN; YULIAN FAKHRURROZI; ANDRI KURNIAWAN
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1027.849 KB)

Abstract

Ikan Cempedik menjadi salah satu entitas perikanan air tawar di Kabupaten Belitung Timur. Masyarakat banyak memanfaatkan kelimpahan ikan ini pada musim penghujan melalui aktivitas penangkapan di Bendungan Pice. Namun hal ini tidak terjadi pada musim kemarau dikarenakan Ikan Cempedik sangat sulit ditemukan di bendungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi Ikan Cempedik melalui pendekatan etnozoologi sebagai upaya untuk mengembangkan potensi ikan air tawar di Kabupaten Belitung Timur, khususnya Ikan Cempedik serta mempertahankan keberadaan Ikan Cempedik dari eksploitasi berlebihan. Cara penangkapan Ikan Cempedik masih menggunakan peralatan tradisional dengan sistem menjebak yang dimodifikasi yaitu bubu dan sero yang sebelumnya berbahan bambu digantikan dengan waring sebagai penutup rangka. Mulut sero ditempatkan berlawanan arah dengan arus sungai. Sementara penangkapan di Bendungan Pice menggunakan jaring pengumpul untuk mengambil Ikan Cempedik yang terbawa arus dan berloncatan. Masyarakat memiliki pemahaman terhadap Ikan Cempedik dengan menempatkan posisi dan lokasi yang sesuai dengan kebiasaan Ikan Cempedik bermigrasi pada awal musim penghujan. Waktu penangkapan Ikan Cempedik terbanyak pada 7 sampai 10 hari pertama musim penghujan karena munculnya arus sungai pada waktu tersebut. Ikan Cempedik dipasarkan pada pasar lokal dengan harga Rp.10.000 per calong (Rp. 40.000/kg). Penangkapan Ikan Cempedik dengan sero waring menjadikan tangkapan ikan tidak selektif terutama pada ukuran ikan, sehingga berpotensi mengganggu populasi pada habitat asli jika terjadi penangkapan pada ikan berukuran kecil. Potensi pasar lokal dan habitat alamiah Sungai Lenggang perlu dikembangkan budidaya Ikan Cempedik agar berkelanjutan dan tidak mengandalkan tangkapan alam di masa mendatang.
KONDISI TERUMBU KARANG DI PERAIRAN REBO SUNGAILIAT BANGKA AKIBAT PERTAMBANGAN TIMAH Indra Ambalika Syari
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.983 KB)

Abstract

Penambangan timah di laut Pulau Bangka telah memberikan pengaruh terhadap ekosistem terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat besaran dampak dari penambangan timah terhadap tutupan karang hidup di Perairan Rebo Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pengambilan data dilakukan pada Oktober 2014, Oktober 2015 dan Februari 2016. Data yang diperoleh pada pengambilan data kemudian dibandingkan dengan data monitoring sebelumnya. Lokasi pengambilan data terdiri dari 4 spot karang di Perairan Rebo yaitu Karang Melantut, Karang Bambang Bui, Karang Kering dan Karang Bui. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode line intercept transect. Tutupan karang hidup di Karang Melantut 0% dengan indeks mortalitas karang adalah 1. Lebih dari setengah (54,7%) tutupan karang telah berubah menjadi turfalga. Tutupan karang hidup di spot Karang Bambang Bui 37,34% dengan indeks mortalitas karang adalah 0,627. Kondisi terumbu karang secara umum berada dalam kondisi terancam karena tingginya tutupan lumpur (silt) pada tutupan karang yang dapat mengancam kondisi kesehatan karang bila jumlahnya semakin tinggi. Tutupan karang hidup di spot Karang Kering 37,5% dengan indeks mortalitas karang adalah 0,528. Secara umum tutupan karang di daerah dalam sudah mati tertutup lumpur namun pada karang bagian dangkal masih tumbuh dengan baik. Hasil tranpslantasi karang dari tahun 2011 pun ditemukan telah rusak pada tahun 2011. Tutupan karang hidup pada Karang Bui adalah 32,14% dengan indeks mortalitas karang adalah 0,32. Seluruh spot karang yang diamati (Karang Melantut, Karang Bambang Bui, Karang Kering dan Karang Bui) telah terpengaruh tutupan lumpur yang diestimasi dari buangan tailing aktivitas penambangan timah laut oleh Kepal Keruk, KIP ataupun TI Apung. Telah terjadi perubahan dari karang hidup menjadi karang mati yang ditutupi oleh lumpur kemudian ditumbuhi oleh turfalga pada daerah yang terkena pengaruh sedimentasi dari penambangan timah di laut di daerah pengambilan data. Daerah di sekitar lokasi memang masih berlangsung aktivitas penambangan timah.
PENGARUH BUANGAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI MABAT KABUPATEN BANGKA SITI ZAHARA; UMROH UMROH; EVA UTAMI
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.69 KB)

Abstract

Mabat river is upstream watershed Baturusa which has a length of 15 km. Mabat river utilized for bathing, washing and fishing. Utilization Mabat River is no longer optimal due to the effect of effluent disposal plant oil palm. The purpose of this study was to analyze the quality of the Mabat river water of the effluent disposal plant oil palm. This study was conducted in February 2016 in Mabat river, Bangka District. Data retrieval consists of four stations. Station 1 on rivers that have not been exposed to effluent disposal palm. Stations 2, 3 and 4 on the river that has been exposed to effluent disposal palm. Methods of data analysis used the Pollutant Index method. The results obtained in the analysis of the sample is then compared with the first class water quality standards based on Government Regulation number 82 of 2001. Station 1, 2, 3 and 4 show the status of water in blackened mild conditions with the value of each 1,554; 1,802; 2,136 and 2,675.
ANALISIS REDUKSI LIMBAH NITROGEN BERDASARKAN JENIS MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PROTEIN PAKAN BERBEDA PADA BUDIDAYA IKAN LELE DENGAN SISTEM AKUAPONIK Euis Asriani; Ardiansyah Kurniawan
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.453 KB)

Abstract

Aquaponic technology is a bio-integrated farming system using resirculation of water from aquaculture to the plants and vice versa . It is a simple technology can be used to cultivate nonproductive land, even a narrow land to produce double production, namely fishes and plants. A basic principle from this technology is an application of zero waste aquaculture through water resirculation process contains fisheries organic waste that can be used as a nutrition for plants upon it. This research purposed to analyze the content of aquatic nitrogen waste gained from catfish aquaculture, know about significant influence of aquaponic to the ability of nitrogen waste reduction, and analyze the reduction ability of charcoal chaff and sawdust as a type planting from aquaponic. Based on the block random design with F-test gained that the differences of protein concentration on feed and types of planting media didn’t give a significant influence to the reduction of nitrogen waste, in this case ammonia and nitrit. But manually can be seen that charcoal chaff more effective in reducting ammonia and nitrit than sawdust.
PENGGUNAAN KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminate) PADA AIR KOLONG YANG MENGANDUNG TEMBAGA (Cu) Eka Suharliana; Umroh Umroh; Dwi Rosalina
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.088 KB)

Abstract

Kepok banana peels have pectin substances. It contains pectin galakturonik acid, arabinose, galactose, and rhamnosa which can bind Copper (Cu). The purpose of this study are to know contains of Cu in open pit water after being treated using kepok banana peels and to reveal water quality of open pit area compare with water quality standars class II. This study was conducted in April 2015 at the Laboratory of Aquatic Resource Management, Faculty of Agriculture, Fisheries and Biology. The research method used an experimental method. There are 3 treatments that is control, kepok banana peels of fresh and kepok banana peels of powder. Each treatments was repeated 3 times repetition. Kepok banana peelshave not been able to reduce of levels cooper in open pit water, be expected to have occured accumulate heavy metals in kepok banana peels. The results of the study showed that the kepok banana peels have not been able to reduce Cu in open pit water. Water quality measurements which is DO, BOD, pH and Cu are not suitable with water quality standards class II because the value of resulting water is below standard water quality class II.
PENGARUH AKTIVITAS TAMBANG APUNG TERHADAP KEANEKARAGAMAN IKAN DI PERAIRAN SUNGAI PAKIL, BANGKA AHMAD ZULFIKRI; UMROH UMROH; EVA UTAMI
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.594 KB)

Abstract

Tin mining in River Pakil used by floating mining. Mining activities would negatively effect to water quality and threaten biodiversity of fish resources. This study aims to know fish diversity in River Pakil and to analyze fish diversity differences between River Pakil and River Pembalu.. The experiment was conducted in January until February 2016 in Pakil and Pembalu river. This study using purposive sampling method with a set of three stations represent the (upstream, midstream and downstream). Fishing gear used for sampling fish are gill nets, traps and scoop. Results showed 378 individuals and 6 species 9 families of fish found in Pakil River, While results obtained 1590 individuals and 8 species 15 families of fish found in Pembalu River. Fish Diversity in Pembalu River are between 0,179 – 2,015 but fish diversity in Pakil River are between 0,232 – 1,672. River that has mining activities influenced have less species of fish than natural river.
POTENSI LESTARI DAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN KURISI (Nemipterus sp.) YANG DIDARATKAN PADA PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT Juandi Juandi; Eva Utami; Wahyu Adi
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.146 KB)

Abstract

Threadfin Bream (Nemipterus sp.) became the main commodity because has high economic value in Bangka. The purpose of the study are to analyze Maximum Sustainable Yield (MSY), to determine fishing season and to Maximum Economic Yield (MEY). This research was done from January to April 2015, in Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Data collected include fishing activity (questionnaire), income, catch and effort from 2005 to 2013. The results showed that slope (b) is still positive, it means the resources are still abundant and overfishing has not happened yet. Fishing season occurred in February (102.972%), March (126.315%), April (134.570%), Mei (119.313%), June (109.783%), July (107.789%), and October (100.518% ). Maximum Economic Yield (MEY) Estimation is 4.837.513 kg / year and Effort of Maximum Economic Yield (FMEY) is 183.038 trips / year.
PEMANFAATAN PELEPAH SAWIT SEBAGAI RUMPON DI PERAIRAN TUING KABUPATEN BANGKA Kurniawan Kurniawan; Indra Ambalika Syari
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.44 KB)

Abstract

Nelayan Desa Tuing Kabupaten Bangka merupakan nelayan tradisional yang terbiasa melakukan penangkapan ikan dengan mengandalkan insting dan tergantung dari kesediaan alam. Oleh karena itu, penelitian ini melibatkan nelayan dalam menggunakan rumpon pelepah kelapa sawit sebagai solusi pembuatan rumpon dan sebagai penentuan lokasi penangkapan (fishing ground). Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efektifitas produksi tangkapan ikan dengan penebaran rumpon pelepah sawit di wilayah penangkapan ikan. Pembuatan rumpon dan penenggelamnnya dilakukan di perairan Dusun Tuing dengan lokasi di perairan < 1 mil laut dari bibir pantai. Rumpon pelepah sawit yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 18 unit yang ditenggelamkan pada 6 titik penenggelaman. Pengolahan data hasil dari penelitian ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan membandingkan data berdasarkan faktor perlakuan yaitu : berat, jenis dan panjang. Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Total berat ikan hasil tangkapan terbanyak adalah di fishing ground yang terdapat rumpon sawit dengan berat 95 kg sedangkan di wilayah yang tidak terdapat rumpon sawit sebanyak 64 kg; 2) Jenis ikan hasil tangkapan lebih banyak di wilayah terdapat rumpon yaitu sebanyak 8 jenis sedangkan di wilayah tidak terdapat rumpon terdapat 5 jenis; dan 3) Rata-rata ukuran ikan hasil tangkapan di wilayah terdapat rumpon sawit lebih panjang dibandingkan dengan di wilayah tidak terdapat rumpon. Pengaruh pemanfaatan pelepah sawit sebagai rumpon dalam penelitian ini memberikan hasil yang sangat signifikan terhadap ikan hasil tangkapan nelayan dibandingkan dengan hasil tangkapan tanpa menggunakan rumpon. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) pelepah sawit dapat dijadikan sebagai bahan dasar rumpon dan 2) hasil tangkapan ikan berdampak positif terhadap berat dan jenis ikan hasil tangkapan
PERBANDINGAN LAMA PERENDAMAN BUBU DASAR MENGGUNAKAN TUTUPAN DAUN KELAPA TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN DI TELUK KELABAT DESA PUSUK BANGKA BARAT Edi Setiyono; Wahyu Adi; Kurniawan Kurniawan
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 2 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.25 KB)

Abstract

Pusuk village located in the district of West Bangka Regency in Kelapa. Most of the village pusuk fishermen who actively conduct arrests in Gulf waters Kelabat. The use of fishing gear to catch fish traps base has long been used by the fishing village of Pusuk. The purpose of this study was to determine the number, type and weight of the fish battom trap cover use coconut leaf and determine the soaking time effective trap with coconut leaf cover against fish catches. The method used is the method of experimental fishing trials with traps soaking time difference of four days, five days and six days. The catch for the research was obtained as many as 11 species, by weight and the amount of soaking time obtained a four-day haul of 67.87 kg with tail number 1093, a five-day immersion of 65.35 kg with tail number 1024 and six-day immersion of 43.56 kg with the number 765 tail. Immersion bubu four-day gain the most catches by weight during the study, an effective option and give a significant effect on catches

Page 3 of 21 | Total Record : 207


Filter by Year

2007 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 17 No 2 (2023): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 17 No 1 (2023): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 16 No 1 (2022): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 15 No 2 (2021): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 14 No 2 (2020): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 14 No 1 (2020): AKUATIK : Sumberdaya Perairan Vol 13 No 2 (2019): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 13 No 1 (2019): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 13 No 1 (2019): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 12 No 2 (2018): Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 12 No 1 (2018): Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 2 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 2 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 9 No 1 (2015): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 8 No 2 (2014): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 8 No 1 (2014): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 7 No 2 (2013): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 7 No 1 (2013): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 6 No 2 (2012): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 6 No 1 (2012): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 5 No 2 (2011): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 5 No 1 (2011): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 4 No 2 (2010): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 4 No 1 (2010): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 3 No 2 (2009): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 3 No 1 (2009): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 2 No 2 (2008): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 2 No 1 (2008): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 1 No 2 (2007): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 1 No 1 (2007): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan More Issue