cover
Contact Name
M. Lutfi Firdaus
Contact Email
M. Lutfi Firdaus
Phone
-
Journal Mail Official
pascapendipa@unib.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
PENDIPA Journal of Science Education
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 20869363     EISSN : 26229307     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
PENDIPA Journal of Science Education is a peer-reviewed, open-access journal covered all aspect of science and science education. PENDIPA journal welcomes the submission of scientific articles related to mathematics, physics, chemistry, biology, and its educational implementation in a school, higher education and other educational institution. We encourage scientist, lecturer, teacher and student to submit their original paper to the journal. PENDIPA journal is published by Graduate School of Science Education - University of Bengkulu, three times a year on February, June and October
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2019): OCTOBER" : 9 Documents clear
Analisis Perbandingan Kualitas Briket Arang Bonggol Jagung dengan Arang Daun Jati Dwi Sukowati; Triat Adi Yuwono; Asti Dewi Nurhayati
PendIPA Journal of Science Education Vol 3, No 3 (2019): OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.781 KB) | DOI: 10.33369/pendipa.3.3.142-145

Abstract

AbstraCT[Comparative Analysis of the Quality of Corn Charcoal Briquettes with Teak Leaves Charcoal] This study is a preliminary study that aims to determine the quality of briquettes from different biomass raw materials, namely corncobs and teak leaves. Utilization which is still not maximized from corncobs and teak leaves in the biomass energy field made the initial thought of the study. In addition, both of these raw materials have lignocellulosic contents which are likely to be used as biomass raw materials, especially briquettes. The research method used is an experiment with the research procedure is the manufacture of the two briquettes then the products are analyzed and compared. Both of these raw materials receive the same treatment in the manufacturing process. The composition of the adhesive used is 5% of the main ingredient. The adhesive used is starch. Both briquettes were tested for quality including water content, ash content, volatility, and heating value. The results of testing the water content, ash content, volatile content, the calorific value of corn cobs briquettes and teak leaves charcoal briquettes are, respectively, 3.62% and 5.39% water content; ash content of 4.84% and 3.14%; volatile content of 11.75% and 25.86%; The heating value is 5653.99 cal / g and 7222.95 cal / g. From the results of the analysis, teak leaf charcoal briquettes dominate better quality than corn cobs charcoal briquettes, the water content of teak leaf charcoal briquettes is still higher. When compared with the SNI set value, the two briquettes have met the briquette standards that are suitable to be used as substitutes for alternative fuels.Keywords: Briquette quality; Corn cobs; teak leaves. (Received August 14, 2019; Accepted October 5, 2019; Published October 22, 2019) AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui kualitas briket dari bahan baku biomassa yang berbeda yaitu bonggol jagung dan daun jati. Pemanfaatan yang masih belum maksimal dari bonggol jagung dan daun jati di bidang energi biomassa menjadikan pemikiran awal penelitian. Selain  itu, kedua bahan baku ini mempunyai kandungan ligniselulosa yang berpeluang untuk dijadikan bahan baku biomassa khususnya briket. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan prosedur penelitiannya adalah pembuatan kedua briket kemudian produknya dianalisis dan dibandingkan. Kedua bahan baku ini mendapat perlakuan sama dalam proses pembuatannya. Komposisi perekat yang digunakan sebesar 5% dari bahan utama. Perekat yang digunakan adalah tepung kanji. Kedua briket diuji kualitasnya meliputi kadar air, kadar abu, volatile, dan nilai kalor. Adapun hasil pengujian kadar air, kadar abu, kandungan volatile, nilai kalor dari briket arang bonggol jagung dan briket arang daun jati berturut-turut yaitu, kadar air 3,62% dan 5,39%; kadar abu 4,84% dan 3,14%; kandungan volatile 11,75% dan 25,86%; Nilai kalor 5653,99 kal/g dan 7222,95 kal/g. Dari hasil analisis tersebut, briket arang daun jati mendominasi kualitas yang lebih bagus dibanding dengan briket arang bonggol jagung, kelemahannya kadar air briket arang daun jati masih lebih tinggi. Jika dibandingkan dengan nilai yang telah ditetapkan SNI, kedua briket tersebut telah memenuhi standar briket yang layak digunakan sebagai pengganti bahan bakar alternatif. Kata kunci: Kualitas briket; bonggol jagung; daun jati.
Penerapan model PBL materi aplikasi gelombang elektromagnetik hasil analisis kontaminan daging menggunakan metode spektroskopi Ria Aprilia; Nirwana Nirwana; M. Lutfi Firdaus
PendIPA Journal of Science Education Vol 3, No 3 (2019): OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.065 KB) | DOI: 10.33369/pendipa.3.3.114-119

Abstract

ABSTRACT[Implementation PBL model in electromagnetic wave material from analysis result of meat contaminant with spectroscopy method]. The aims at this study was to explain differences in learning outcomes between students who study with Problem Based Learning Learning Model (PBL) with students who study conventionally on Electromagnetic Waves material. This method of educational research used quasi experimental research methods. The design of this research is pretest-posttest control group design. Population in this research is all class X SMA Negeri 9 Lubuklinggau, which consists of 4 classes and selected as sample is class X.1 as experiment class and X.2 as control class. Technique of collecting data used is test. The hypothesis of this study is that there are differences in learning outcomes between students learning to use Problem Based Learning (PBL) learning model with students who study conventionally in Physics learning at SMA Negeri 9 Lubuklinggau. Differences can be seen from the results of the mean values of the control and experimental classes, the control class has an average grade value of 80.09 and the experimental class has an average value of 87.25. Based on result of analysis obtained from t test, that is tcount bigger than ttable with value 4,64 > 1,68 then H0 refused and Ha accepted. Thus the hypothesis proposed in this study accepted the truth. Keywords: Learning Outcomes; Problem Based Learning (PBL); Electromagnetic Waves; Spectroscopy. (Received February 20, 2018; Accepted July 15, 2019; Published October 8, 2019) AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan hasil belajar antara siswa yang belajar dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan siswa yang belajar secara konvensional pada materi Gelombang Elektromagnetik. Metode penelitian pendidikan ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu. Desain penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 9 Lubuklinggau, yang terdiri dari 4 kelas dan yang terpilih sebagai sampel adalah kelas X.1 sebagai kelas eksperimen dan X.2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan siswa yang belajar secara konvensional pada pembelajaran Fisika di SMA Negeri 9 Lubuklinggau. Perbedaan dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata kelas kontrol dan eksperiman, kelas kontrol memiliki nilai rata-rata kelas 80,09 dan kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 87,25. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari uji t, yaitu thitung  lebih besar daripada ttabel dengan nilai 4,64 > 1,68 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima kebenarannya.Kata kunci: Hasil Belajar; Problem Based Learning (PBL); Gelombang Elektromagnetik; Spektroskopi.
Implementasi Karakteristik Nilai Kalor Briket Campuran Limbah Kulit Durian dan Tempurung Kelapa pada Pembelajaran Suhu dan Kalor Di SMP N 15 Kota Bengkulu Eva Suryani; Muhammad Farid; Afrizal Mayub
PendIPA Journal of Science Education Vol 3, No 3 (2019): OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.991 KB) | DOI: 10.33369/pendipa.3.3.146-153

Abstract

ABSTRACT[Implementation of The Characteristics of the Heating Value of Briquettes in a Mixture  of Durian Skin and Coconut Shell Waste in Temperature and Heat Learning In SMPN 15 Bengkulu City]. This study aims to determine the characteristics and calorific value briquettes mix variations durian peel and coconut shell and knowing the increase in students cognitive learning outcomes after using briquettes as a practicum material on the temperature and heat material by using a model of Discovery Learning (DL) in SMP N 15 Bengkulu City. The type of research in used quasi eksperiment. The sampele in this study was extra curricular student class VII in SMP N 15 Bengkulu City. The calorific value of the briquette mixture of durian peel and coconut shell is determined by using the tool Bomb Calorimeter Chemistry Laboratory Basic Science UNIB and characteristics of the briquette was done Science Laboratory og SMPN 15 Bengkulu City. In this study, the skin of durian mixed Science Laboratory og SMPN 15 Bengkulu Citywith coconut shell with the composition (1) 20% of skin durian: 80% coconut shell; (2) 50% of the durian skin: 50% coconut shell and (3) 80% of the durian skin: 20% coconut shell.Data collection techniques in the implementation of such lerning achievement test in the form of multiple-choise has been validated. Results of research on the calorific value of the mixture at (1) amounted to 7306.81 cal / gram, at (2) amounting to 6487.31 cal / gram and in (3) of 6284.99 cal / gram. Characteristics of briquettes include water content was lost, the density of the briquettes and burning speed. Based on the results of dataprocessing showed that after learning by using the model of Discovery Learning (DL), cognitive learning outcomes of students has increased and the value of N-gain for the high grade was 0.78 in the high category, the group is sebesa 0.57 in the medium category and the lower group was 0.53 in the medium category.  Keywords: Charcoal briquettes; calorific value;characteristics of briquettes; Discovery Learning(Received July 13, 2019; Accepted August 7, 2019; Published October 22, 2019) ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik dan nilai kalor briket variasi campuran kulit durian dan tempurung kelapa dan mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa setelah menggunakan briket sebagai bahan praktikum pada materi suhu dan kalor dengan menggunakan model Discovery Learning di SMP N 15 Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimen. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII ekstra kurikuler KIR SMP N 15 Kota Bengkulu. Data nilai kalor briket campuran kulit durian dan tempurung kelapa ditentukan dengan menggunakan alat Bomb Calorimeter di Laboratorium Kimia Basic Science UNIB dan karakteristik briket di lakukan di Laboratorium IPA SMP N 15 Kota Bengkulu. Dalam penelitian ini kulit durian dicampur dengan tempurung kelapa dengan komposisi (1) 20% kulit durian: 80% tempurung kelapa; (2) 50% kulit durian: 50% tempurung kelapa dan (3) 80% kulit durian: 20% tempurung kelapa. Tehnik pengumpulan data pada implementasi pembelajaran berupa tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda yang telah divalidasi. Hasil penelitian nilai kalor pada campuran (1) sebesar 7306,81 kal/gram, pada campuran (2) sebesar 6487,31 kal/gram dan pada campuran (3) sebesar 6284,99 kal/gram. Karakteristik briket meliputi kadar air hilang, kerapatan briket, kecepatan pembakaranbriket. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa setelah belajar dengan menggunakan model Discovery Learning (DL) hasil belajar kognitif peserta didik mengalami peningkatan dan nilai N-gain untuk kelas tinggi adalah sebesar 0,78 dalam kategori tinggi, kelompok sedang sebesa 0,57 dalam kategori sedang dan kelompok rendah sebesar 0,53 dalam kategori sedang. Kata Kunci: Briket  arang; nilai kalor;  karakteristik briket;Discovery LearningDAFTAR PUSTAKA Bahri, S. (2007). Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu untuk Pembuatan Briket Arang dalam Mengurangi Pencemaran di Nangroe Aceh Darusalam. Universitas Sumatera Utara.Elfiano, E.,Subekti, P., Sadil, A. (2014). Analisis Proksimat dan Nilai Kalor pada Briket Bioarang Limbah Ampas Tebu dan Arang kayu. Jurnal APTEK No 1 hal 57-64Emerhi,E.A. (2011). Physical and Combustion Proporties of Briquettes Produced from Sawdust of Three Hardwood Species and Different Organic Binders. Nigeria: Departement of Forestry and Wildlife, Delta State. Univesity. WWW. Pelagiaresearch Library.comFajari, I. (2012).  Karakteristik Pembakaran Briket Arang Campuran Sekam Padi dan Serbuk Kayu Serta Implementasinya sebagai Model Pembelajaran Dengan LKS Kimia Berbasis Keterampilan Proses di SMA N 3 Lubuk Linggau. Bengkulu. Tesis Pascasarjana Universitas BengkuluHalimmatus, S . (2010). Pemanfaatan Limbah Kulit Durian dalam pembuatan Briket Arang sebagai Bahan Bakar Alternatif. Semarang: Fakultas Tehnik Universitas Negari SemarangHasbullah., Iskandar, T., Yuniningsih, S.(2018). Identifikasi Nilai Kalor pada Briket Biochar Berbahan Baku Kulit Durian. eUREKA. Jurnal Penelitian Mahasiswa Tehnik Sipil dan Tehnik Kimia 2(1) hal 1-8Hatta, V.(2007). Manfaat Kulit Durian Selezat Buahnya. Universitas Lampung. LampungHendra,D., Darmawan, S. (2000). Pembuatan Briket Arang Serbuk Gergajian Kayu dengan Penambahan Tempurung Kelapa. Buletin Penelitian Hasil Hutan. Bogor.Jamilatun, S. (2008). Sifat-sifat Penyalaan dan Pembakaran Briket Biomassa, Briket Batubara dan Arang Kayu. Yogyakarta. Jurnal Rekayasa Proses, Vol 2, No. 2Nurhilal,O. (2017).Karakteristik Biobriket Campuran Serbuk Kayu dan Tempurung Kelapa. Bandung:Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 07 No 02(2017) Hal 13-16Nurhilal, O; Suryaningsih, S. (2018). Pengaruh Komposisi Campuran Sabut dan Tempurung Kelapa Terhadap Nilai Kalor Biobriket dengan Perekat Molase. Bandung: Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika Vol 02 No 01 (2018) 8-14Nuriana, W., Anisa, N dan Martana. (2013). Karakteristik Biobriket Kulit Durian Sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan,Jurnal Teknologi Industri Pertanian 23(1) hal 70-76Putri, I; Juliani, R; Lestari, N. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Siswa dan Aktivitas Siswa. Medan. Jurnal Pendidikan Fisika Vol 6.Sudiro, S., Farid, M., Swistoro, E. (2018). Hubungan antara kedalaman Permukaan Air Tanah dengan Salinitas di Pesisir Pantai Kungkai Baru serta Penggunaan Model Discovery Learning. PENDIPA Journal of Scince Education Vol 2 No 3 Triono. (2006). Karakteristik Briket arang dari campuran serbuk gergaji kayu Afrika (Aesopsis emini) dan Sengon(Paraserianthes falcarita) dengan Penambahan Tempurung Kelapa. Bogor. Institut Pertanian BogorVachlepi, A., Suwardin, D. (2013). Penggunaan Biobriket Sebagai Bahan Bakar Alternatif dalam Pengeringan Karet Alami. Palembang. Balai Penelitian Sumbawa 32(2) hal 65-73 Yuliah, Y; Suryaningsih, S; Ulfi, K.(2017). Penentuan Kadar Air Hilang dan Voltile Matter pada Bio Briket dari Campuran Arang Sekam Padi dan Batok Kelapa. Bandung.  Jurnal Ilmu dan Fisika Vol 01, N0 01 51-57 
Implementasi modul analisis konsentrasi protein terhadap hasil belajar dan respon mahasiswa pada pembelajaran biokimia II Mellyta Uliyandari; Sumpono Sumpono; Agus Susanta
PendIPA Journal of Science Education Vol 3, No 3 (2019): OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.425 KB) | DOI: 10.33369/pendipa.3.3.120-124

Abstract

AbstraCT [Implementation of  Module  Protein Concentration Analysis on Learning Outcomes and Student Response to Biochemical Learning II]. This study aims to look at the effect of the implementation of the use of the "Protein Concentration Analysis" module on student learning outcomes and responses to Biochemical II learning. This research is a type of research and development (Research and Development) which aims to investigate patterns and sequences of growth or change as a function of time. Based on the results of this study it is known that the average pretest score of students before using the module is 56.34 ± 11.65 with the lowest score of 33, and the highest score of 73, and the most scores obtained by students range from 60-69, while the average posttest results the average student after using the module is 84.68 ± 8.67, with the lowest score of 60, and the highest score of 100. Based on the learning outcomes that have been carried out it is known that the learning process using the module gives an increase in learning outcomes in Chemistry Education students VI Semester FKIP UNIB. The results of the questionnaire responses of students to learning activities using modules are in the good category which is at a score of 46.8, and the response of students to the modules used in learning is at a score of 19.2 with good categories. Keywords: Modules; Learning Outcomes; Student Response (Received July 29, 2019; Accepted September 18, 2019; Published October 8, 2019) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh implementasi penggunaan modul “Analisis Konsentrasi Protein”  terhadap hasil belajar dan respon mahasiswa pada pembelajaran Biokimia II. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa nilai pretest rata-rata mahasiswa sebelum menggunakan modul adalah 56,34 ± 11,65 dengan skor terendah 33, dan skor tertinggi 73, dan nilai terbanyak yang diperoleh mahasiswa berkisar pada 60-69, sedangkan hasil posttest rata-rata mahasiswa setelah menggunakan modul yaitu 84,68 ± 8,67, dengan skor terendah 60, dan skor tertinggi 100. Berdasarkan hasil pembelajaran  yang telah dilakukan diketahui bahwa, proses pembelajaran dengan menggunakan modul memberikan peningkatan hasil belajar pada mahasiswa Pendidikan Kimia Semester VI FKIP UNIB. Hasil angket respon mahasiswa terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan modul berada pada katagori baik yaitu berada pada skor 46,8, dan respon mahasiswa terhadap modul yang digunakan dalam pembelajaran  berada pada skor 19,2 dengan katagori baik. Kata Kunci : Modul; Hasil Belajar; Respon Mahasiswa
Implementasi olah data tekanan udara ekstrim dari BMKG untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan tekanan Di SMP Negeri 4 kota Bengkulu Ria Agustin; Muhammad Farid; Nirwana Nirwana
PendIPA Journal of Science Education Vol 3, No 3 (2019): OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.739 KB) | DOI: 10.33369/pendipa.3.3.160-166

Abstract

AbstraCT[Implementation of Extreme Air Pressure Data Processing from BMKG to Improve Students Learning Outcomes on the Subject of Pressure in SMPN 4 Bengkulu City]. This Study aims to ;1) produce pressure simulations in the form of images as teaching materials on the concept of air pressure; 2) produce teaching materials in grapichal form so that they. This research is a quasi-experimental research based on purposive sampling technuque  with the   nonequivalent control group design. The sample in this study amounted to two classes, namely VIII.1 as a control class and VIII.2 as an experimental class with a total sample of 30 students in each class. the instrumen in thus study was in the form of objective testa of 10 questions with four answer choices. The results of the study show: 1) air pressure is influenced by temperature, altitude of place and the distribution of oceans and land. Highest air pressure of 1013,8 milibar, lowest air pressure of 1004,0 milibar and the average air pressure of 1008,6 milibar; 2) there are differences in learning outcomes between students taught with instructional materials of extreme air pressure data from BMKG with inquiry models with students taught with a discussion and assignment model shown by  thitung > ttabel ( 7,63 > 2,01) with a significance level 5 %. Keywords: Air pressure; temperature; height; Inquiry. (Received July 27, 2019; Accepted September 18, 2019; Published October 24, 2019) AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk:1) mendeskripsikan tekanan udara tertinggi, terendah dan tekanan udara rata-rata, 2) mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif siswa antara antara siswa yang diajar menggunakan olah data tekanan udara ekstrim dari BMKG dengan model inkuiri terhadap siswa yang diajarkan menggunakan model diskusi dan penugasan. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu berdasarkan teknik Purposive Sampling dengan desain nonequivalent control group design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 2 kelas yaitu kelas VIII.1 sebagai kelas Kontrol dan kelas VIII.2 sebagai kelas ekeperimen dengan jumlah sampel dalam tiap kelas sebanyak 30 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif  sebanyak 10 soal dengan empat pilihan jawaban.  Hasil penelitian menunjukkan: 1) Tekanan udara dipengaruhi oleh temperature, ketinggian suatu tempat, serta sebaran lautan dan daratan. Tekanan udara tertinggi sebesar 1013,8 milibar, terendah 1004,0 milibar dan rata-rata tekanan udara sebesar 1008,6 milibar; 2) terdapat perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa yang diajar menggunakan bahan ajar berupa olah data tekanan udara ekstrim BMKG dengan model inkuiri dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran diskusi dan penugasan yang ditunjukkan dengan thitung > ttabel ( 7,63 > 2,01)dengan taraf signifikasi 5%.Kata kunci: Tekanan udara; temperatur; ketinggian; model Inkuiri.
Perbandingan hasil belajar matematika peserta didik menggunakan pendekatan realistic mathematics education dengan pendekatan saintifik di SMP Negeri 14 Kota Bengkulu Agung Wibowo; Hanifah Hanifah; Effie Efrida Muchlis
PendIPA Journal of Science Education Vol 3, No 3 (2019): OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.441 KB) | DOI: 10.33369/pendipa.3.3.125-131

Abstract

AbstraCT[Comparison of Student Learning Outcomes in mathematics using Realistic Mathematics Education Approach and Scientific Approach in SMP Negeri 14 Kota Bengkulu] The aim of this research was to find out whether student learning outcomes in mathematics using Realistic Mathematics Education (RME) approach better than student learning outcomes in mathematics using scientific approach in grade VII Junior High School Number 14 Bengkulu City academic year 2018/2019. The type of this research was Quasi Experiment Research with Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. The population of this research were all of student grade VII Junior High School Number 14 Bengkulu City academic year 2018/2019. The sample taken with cluster random sampling technique so that the class VII 5 was obtained as Realistics Mathematics Education (RME) approach class with 26 students and class VII 6 was obtained as scientific approach class with 26 students. The instrument of this research was student learning outcomes test sheet in an essay form. The average student lerning outcomes in mathematics using Realistic Mathematics Education (RME) approach is 53,5 and The average student lerning outcomes in mathematics using Scientific approach is 43,54. This research showed that student learning outcomes in mathematics using Realistic Mathematics Education (RME) approach better than student learning outcomes in mathematics using scientific approach in grade VII Junior High School Number 14 Bengkulu City, with tcount = 2,689441 > ttable = 2,008559.                                                                                                              Keywords: learning outcomes in mathematics; realistic mathematics education (rme) approach; scientific approach. (Received September 4, 2019; Accepted September 26, 2019; Published October 8, 2019) AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika peserta didik menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) lebih baik dari hasil belajar matematika peserta didik menggunakan pendekatan saintifik di Kelas VII SMP Negeri 14 Kota Bengkulu tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment Research (Penelitian Eksperimen Semu) dengan desain penelitian nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 14 Kota Bengkulu tahun pelajaran 2018/2019. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling sehingga diperoleh kelas VII 5 sebagai kelas pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) yang berjumlah 26 peserta didik dan kelas VII 6 sebagai kelas pendekatan Saintifik yang berjumlah 26 peserta didik. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar tes hasil belajar yang berbentuk soal uraian. Rata-rata hasil belajar matematika peserta didik dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) adalah 53,5 sedangkan rata-rata hasil belajar peserta didik dengan pendekatan Saintifik sebesar 44,54. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika peserta didik menggunakan pendekatan Realistic Mathematics educatio (RME) lebih baik dari hasil belajar matematika peserta didik menggunakan pendekatan Saintifik di kelas VII SMP Negeri 14 Kota Bengkulu, dengan . Kata kunci: hasil belajar matematika; pendekatan realistic mathematics education (rme); pendekatan saintifik.
Penerapan model pembelajaran problem solving fisika berbantuan alat peraga kolektor surya pada pembelajaran kalor di SMA IT Iqra’ Rini Wulandari; Eko Swistoro; M Lutfi Firdaus
PendIPA Journal of Science Education Vol 3, No 3 (2019): OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.63 KB) | DOI: 10.33369/pendipa.3.3.154-159

Abstract

AbstraCT[Application of Physics Problem Solving Learning Model  Assisted Collector Solar Props on Heat Learning in SMA IT Iqra '].  The aims of this study is to explain the students 'cognitive learning outcomes using the learning model of Physics Solving Problem assisted solar collectors in heat learning in SMA IT Iqra' Bengkulu, and to explain the cognitive learning outcomes between high, medium and low group students. The subjects of this study are 24 students who follow the physical extracurricular activities in SMA IT Iqra ' Bengkulu. This type of research is pre-experimental by setting aside a group of pretest and posttest designs. Student cognitive learning result data obtained by test instrument that is question of multiple choice. Pretest measurement data form the basis for grouping students into high, medium and low groups. Data on cognitive learning outcomes were analyzed and calculated using normalized gain values and analyzed using the Anova test. The results showed that overall N-gain of 0.59 was moderate. N-gain based on group that is high group equal to 0,72; medium group of 0,58; and low group of 0.47. Based on anova test conducted to know the difference of cognitive learning result between student group obtained Fcount = 4,046 > F table 3,47 and sig value. 0.033 ? 0.05. The conclusion of this research is the learning model of Physics Solving Problem assisted by solar collector can improve students 'cognitive learning outcomes in extracurricular activities in SMA IT Iqra' Bengkulu and there is a significant difference of cognitive learning achievement among high, medium and low students.Keywords: Learning model; Physics Problem Solving; Heat, Cognitive learning outcomes (Received December 17, 2019; Accepted July 5, 2019; Published October 24, 2019) AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Problem Solving Fisika  berbantuan alat peraga kolektor surya dalam pembelajaran kalor di SMA IT Iqra’ Kota Bengkulu, dan untuk menjelaskan perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif antara siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah. Subjek penelitian ini adalah 24 siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler fisika di SMA IT Iqra’ Kota Bengkulu. Jenis penelitian adalah pre-eksperimental dengan desain one group pretest and posttest design. Data  hasil belajar kognitif siswa diperoleh dengan instrumen tes yaitu soal pilihan ganda. Data hasil nilai pretest menjadi dasar pengelompokan siswa ke dalam kelompok tinggi, sedang dan rendah . Data  hasil belajar kognitif dianalisis secara deskriptif dan dihitung dengan menggunakan skor gain yang dinormalisasi serta dianalisis menggunakan uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan N-gain  keseluruhan siswa sebesar 0,59 berkategori sedang. N-gain berdasarkan kelompok yaitu kelompok tinggi sebesar 0,72; kelompok sedang sebesar 0,58; dan kelompok rendah sebesar 0,47. Berdasarkan uji anova yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif antar kelompok siswa diperoleh Fhitung 4,046 > Ftabel 3,47 dan nilai sig. 0,033 ? 0.05. Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Solving Fisika berbantuan alat peraga kolektor surya dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA IT Iqra’ Kota Bengkulu dan terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif yang signifikan antara siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah.Kata kunci: Model Pembelajaran; Problem Solving Fisika; Kalor, Hasil belajar kognitif.
Hubungan antara tekanan darah dan gula darah dengan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran fisika melalui model pembelajaran search, solve, create, and share (sscs) di SMA 4 Bengkulu Utara Susmiyarti Susmiyarti; Muhammad Farid; Afrizal Mayub
PendIPA Journal of Science Education Vol 3, No 3 (2019): OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.579 KB) | DOI: 10.33369/pendipa.3.3.132-141

Abstract

ABSTRACT [The Relationship Between Blood Pressure and Blood Sugar with the Cognitive Ability of Students in Physics Learning Through the Search, Solve, Create and Share (SSCS) Learning Model at SMA 4 Bengkulu Utara]. The purpose of this study is to describe the correlation of blood pressure and blood sugar with student achievement in physics learning through the SSCS learning model at SMAN 4 North Bengkulu. The research method is descriptive-analytic with a cross-sectional study approach. From the results of the blood pressure correlation test and student achievement through the SSCS learning model, it was found that p = 0.828> 0.05, which means that the null hypothesis was accepted, that blood pressure did not have a significant relationship with learning achievement. Furthermore, the value of r = 0.022 which has a relationship with the category is very weak. rom the results of the correlation test of blood sugar and student achievement through the SSCS learning model, it was found that p = 0.932> 0.05 which means that the null hypothesis is accepted, that blood sugar does not have a significant relationship with learning achievement. Furthermore, the r value = 0.134 which has a relationship with a very weak category. So from the results of the analysis above, it can be concluded that there is no relationship between blood pressure and blood sugar with physics learning achievement of students of class X MIPA and XI MIPA at SMAN 4 North Bengkulu.  Keywords: Blood Pressure; Blood Sugar; Learning Achievement; Physics Learning; SSCS Model. (Received July 9, 2019; Accepted August 5, 2019; Published October 16, 2019) ABSTRAKTujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan hubungan antara tekanan darah dan gula darah dengan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran fisika melalui model pembelajaran SSCS di SMAN 4 Bengkulu Utara. Metode penelitian ini yaitu deskriptif-analitik dengan melalui metode korelasi. Dari hasil uji korelasi tekanan darah dan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran SSCS yang diajarkan secara tidak langsung kepada siswa selama pengambilan data tekanan darah dan gula darah siswa didapat bahwa p=0,828>0,05 yang artinya hipotesis nol diterima yaitu tekanan darah tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan kognitif. Selanjutnya, nilai r=0,022 yang memiliki hubungan dengan kategori sangat lemah antara tekanan darah dan kemampuan kognitif siswa. Dari hasil uji korelasi gula darah dan kemampuan kognitif siswa melalui model pembelajaran SSCS didapat bahwa p=0,932>0,05 yang artinya hipotesis nol diterima yaitu gula darah tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan kognitif. Selanjutnya, nilai r=0,134 yang memiliki hubungan dengan kategori sangat lemah. Sehingga dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tekanan darah dan gula darah dengan kemampuan kognitif fisika siswa kelas X MIPA dan XI MIPA di SMAN 4 Bengkulu Utara. Kata kunci: Tekanan Darah; Gula Darah; Kemampuan kognitif; Pembelajaran Fisika; Model SSCS
Penggunaan google classroom sebagai pengembangan kelas virtual dalam keterampilan pemecahan masalah topik kinematika pada mahasiswa jurusan sistem komputer Nia Maharani; Ketut Sepdyana Kartini
PendIPA Journal of Science Education Vol 3, No 3 (2019): OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.975 KB) | DOI: 10.33369/pendipa.3.3.167-173

Abstract

Dari hasil pengamatan di lapangan, terlihat bahwa mahasiswa pada dasarnya mengalami kendala dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Untuk membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, maka dapat digunakan perkembangan teknologi yang maju pesat saat ini. Salah satu caranya adalah menggunakan Google Classroom. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa dalam topik gerak parabola serta menguji efektivitas Google Classroom dalam proses pembelajaran pada materi gerak parabola. Metoda penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang berbasis deskripsi kualitatif. Penelitian dilakukan dengan tahapan pra penelitian, eksperimen, evaluasi tes tertulis dan kuesioner. Subjek penelitian adalah  pada satu kelas jurusan sistem komputer dengan menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact grup) untuk diberikan perlakuan (treatment). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Google Classroom berjalan secara optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pekerjaan mahasiswa dan  hasil kuesioner yang diisi oleh mahasiswa. Selain itu pembelajaran dengan Google Classroom memiliki efektivitas untuk menunjang keterampilan pemecahan masalah dari mahasiswa tersebut yang dapat dilihat dari hasil kuesioner.

Page 1 of 1 | Total Record : 9