cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Agrotek UMMat
ISSN : 23562234     EISSN : 26146541     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal AGROTEK UMMat merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Fakultas Pertanian UM Mataram yang membawahi dua program studi yakni prodi Teknologi Hasil Pertanian(THP) dan Teknologi Pertanian , Jurnal ini sudah memiliki ISSN 2356-2234 (print) , ISSN 2614-6541 (online) , untuk jurnal online terbit pertama kali di bulan Februari 2018. Jurnal AGROTEK terbit dua kali setahun yakni bulan Februari dan Agustus. Redaksi menerima artikel baik dari kalangan praktisi maupun akademisi terkait bidang pertanian berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait rekayasa pertanian,mesin-mesin pertanian,dll.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2019): August" : 10 Documents clear
Aktivitas Antibakteri dari Mikroalga Laut Porphyridium cruentum terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne Vina Juliana Anggraeni; Fajar Arip Nugraha; Aris Suhardiman
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.168 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1217

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram kertas dan identifikasi golongan senyawa  menggunakan metode bioautografi. Hasil yang diperoleh ektrak terbaik n-heksanaa terhadap bakteri P. acne  mulai dari konsentrasi 2% menunjukan diameter zona bening 7,4 ± 0,9 mm. Bakteri S. epidermidis pada konsentrasi 2 % sebesar 6,5 ± 0,3 mm. Hasil identifikasi golongan senyawa pada ekstrak n-heksana terdapat senyawa asam lemak yang dominan yaitu asam palmitat 18,23% asam arakidonat 14,82% dan asam eikosapentanoat 12,49 %.
PENGARUH EKSTRAK DAUN MINDI (Melia azadirach) TERHADAP PENEKANAN PELETAKAN DAN PENETASAN TELUR ULAT HATI KUBIS (Crocidolomia pavonana F.) Abdul Manan; Endang Mugiastuti
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.002 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1266

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi daun mindi yang efektif untuk menekan peletakan dan penetasan telur C. pavonana . Percobaan dilaksanakan di Laboraorium Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan yang dicoba adalah konsentrasi ekstrak daun mindi 0%, 2,5%, 5,0%, 7,5%, dan 10%. Pamameter yang diamati adalah jumlah kelompok telur yang diletakkan dan jumlah kelompok telur yang menetas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ekstrak daun mindi 7-10% mampu menekan 100,00% peletakan telur, dan ekstrak daun mindi 10% mampu menekan 90,92 % penetasan telur.
ANALISIS KANDUNGAN NUTRISI BUAH RENGGA (Amomum dealbatum Roxb) Handa Muliasari; Agus Dwi Ananto; Muhsinul Ihsan
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.588 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1218

Abstract

Tanaman rengga (Amomum dealbatum Roxb) tergolong family Zingiberaceae. Tanaman ini merupakan tanaman khas Pulau Lombok yang masih jarang dimanfaatkan potensinya. Buah tanaman rengga biasa dikonsumsi oleh masyarakat setempat, namun kandungan nutrisinya belum dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan nutrisi pada buah rengga yang terdapat di Pulau Lombok. Kandungan nutrisi meliputi kadar air, kadar abu, kadar serat, lemak, protein dan karbohidrat menggunakan analisis proksimat mengikuti metode AOAC 2005. Hasil analisis proksimat menunjukkan kandungan nutrisi buah rengga yaitu kadar air 55,19±0,27%; kadar abu 3,72±0,10%; kadar karbohidrat 34,51±0,03%; serat 6,46±0,57%; lemak 2,87±0,05%; dan protein 3,13±0,09%.
STUDI KOLONISASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKUAR PADA GAHARU (Gyrinops versteegii) DENGAN SUMBER INOKULAN RIZOSFER PERKEBUNAN GAHARU I Gde Adi Suryawan Wangiyana; Hidayat Wicaksono; Wahyu Yuniati Nizar
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.288 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1209

Abstract

The aim of this research was to observed the abundance of mycorrhiza spore and mycorrhiza colonization on G. versteegii’s root at agarwood plantation on Langko, Kekait and Pejaring. Rhizosphere samples were taken from 0 cm – 20 cm of depth. Spore extraction was carried by combination of filtration and centrifugation methods. G. versteegii roots were soaked with 10% KOH continued by 2% HCl then were rinsed by distilled water. Lactoglycerol trypan blue 0,05% were used as dye on root colonization observation. Mycorrhiza spore population and root colonization data were analyzed by ANOVA, HSD and Error Standard. Rhizosphere of Pejaring has the highest number of mycorrhiza spore but not significantly different from Rhizosphere of Kekait. Langko rhizosphere has the smallest number of mycorrhiza spore population. On the other hand, this place has the highest mycorrhiza colonization percentage among the others. It could be concluded that Mycorrhiza spore population has negative correlation with mycorrhiza root’s colonization which shows unique symbiotic between mycorrhiza and G. versteegii.
IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA DAUN BAMBU SEGAR SEBAGAI BAHAN PENETRAL LIMBAH CAIR Erni Romansyah; Earlyna Sinthia Dewi; Suhairin Suhairin; Muanah Muanah; Rosyid Ridho
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.471 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1219

Abstract

Daun bambu telah terbukti mampu menetralkan limbah cair hasil pertanian maupun limbah cair industry tahu berdasarkan penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan. Akan tetapi belum diketahui senyawa kimia apa saja yang terkandung di dalam daun bambu sehingga mampu berperan sebagai penetral limbah cair. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa kimia yang terkandung dalam daun bambu segar. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan mengamati beberapa parameter yaitu kandungan Flavonoid, Alkaloid, Saponin, dan Tanin. Hasil uji kuantitatif diperoleh berat Flavonoid untuk sampel daun bambu segar sebesar 5,5744 gram atau 5,57 % berat sampel, Alkaloid sebesar 0,1421 gram atau 2,81 % berat sampel, sedangkan hasil uji kualitatif daun bambu segar positif mengandung Saponin dan Tanin..
EVALUASI SISTEM IRIGASI TERSIER PADA DAERAH IRIGASI MENINTING DI DESA JATISELA KECAMATAN GUNUNG SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT Budy Wiryono; Suwati Suwati; Marianah Marianah
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.838 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1215

Abstract

Penelitian  yang berjudul “Evaluasi Sistem Irigasi Tersier pada Daerah Irigasi Meninting Di Desa Jatisela Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat”  bertujuan untuk mengetahui dampak teknis, ekonomi, dan sosial dari jaringan irigasi serta mengetahui kondisi jaringan irigasi tersier di Desa Jatisela Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif dengan metode survey dengan melakukan pengamatan langsung. Penelitian dilaksankan pada bulan Agustus - Nopember 2015. Penelitian deskriptif  yang bersifat kualitatif  ini dilakukan di lapangan dengan mengamati secara langsung proses Evaluasi Sistem irigasi dan drainase pada daerah irigasi meninting yang selanjutnya hasilnya dianalisis secara tabulasi.Hasil penelitian ini menunjukkan Secara teknis dilokasi penelitian tidak ada bangunan pembagi air irigasi, debit air sangat rendah sebesar 0,101m/s, dan terdapat sistem distirbusi air yang dilakukan oleh P3A. Hasil lain, dampak ekonomi sebesar 57% responden mengakui memperoleh keuntungan dengan keberadaan irigasi. Keuntungan yang di peroleh mencapai 11 juta dalam setiap panen. Selanjutnya secara sosial terdapat peran petani dalam memelihara saluran, kelembagaan petani sangat kuat, dan tingkat partisipasi meningkat. Akhirnya, ditemukan distribusi air yang tidak merata disebabkan karena adanya jaringan irigasi yang rusak dan pemeliharaan yang kurang baik.
TEH BUBUK HERBAL DAUN ASHITABA DAN KULIT BUAH NAGA Syirril Ihromi; Asmawati Asmawati; Earlyna Sinthia Dewi; Muliatiningsih Muliatiningsih
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.814 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1220

Abstract

Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan salah satu tanaman introduksi yang berpotensi meningkatkan produksi sel darah merah, produksi hormon pertumbuhan serta meningkatkan pertahanan tubuh untuk melawan infeksi, kanker dan  juga sebagai sumber antioksidan. Selain daun ashitaba bahan potensial untuk dikembangkan menjadi teh herbal adalah kulit buah naga yang kaya polyphenol dan sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi daun ashitaba dan kulit buah naga merah yang tepat  dan mengetahui pengaruh formulasi daun ashitaba dan kulit buah naga merah terhadap sifat kimia dan organoleptik teh bubuk herbal. Adapun formulasi perlakuan yaitu; perlakuan 1 (daun ashitaba 0%:kulit buah naga merah100%), 2 (daun ashitaba 25% : kulit buah naga merah 75%), 3 (daun ashitaba 50% : kulit buah naga merah 50%), 4 (daun ashitaba 75% : kulit buah naga merah 25%) dan 5 (daun ashitaba 100% : kulit buah naga merah 0%). Hasil penelitian menunjukkan formulasi daun ashitaba dengan kulit buah naga berpengaruh secara nyata terhadap kadar abu, antioksidan, skor nilai rasa, warna bubuk dan warna seduhan tetapi tidak berpengaruh pada kadar air da skor aroma teh herbal. Perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan  P2 (formulasi daun ashitaba 25% dengan kulit buah naga 75%) karena menghasilkan teh herbal yang memenuhi standar SNI.
ANALISIS TITIK IMPAS UNTUK MENCIPTAKAN EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI MELON DI KECAMATAN PRAYA TIMUR KABUPATEN LOMBOK TENGAH Karjono Karjono
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.377 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1216

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar efisiensi produksi dan titik impas (Break Event Point) yang harus di penuhi untuk menciptakan usahatani melon di Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif, unit analisis petani pengembang melon, jumlah responden 30 orang dengan quota sampling, dan metode pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1). Besarnya penerimaan rata-rata petani pada usahatani Melon di Kecamatan Praya Timur sebesar Rp 9.356.400 sedangkan total biaya rata-rata yang di keluarkan selama proses produksi berlangsung adalah sebesar Rp 4.242.695 sehingga diperoleh pendapatan sebesar Rp 5.113.705. Tingkat Efisiensi produksi usahatani di analisis dengan menggunakan R/C ratio. Dari hasil perhitungan di peroleh R/C ratio sebesar 2,21 berarti bahwa usahatani Melon efisien untuk di usahakan (menguntungkan) atau tiap penambahan Rp 1,00 biaya yang di keluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar 2,21; dan (2). Sedangkan untuk nilai BEP (titik impas) untuk BEP volume produksi sebesar 2041,02 kg berarti apabila petani menghasilkan produksi di bawah 2041,02 kg, maka petani akan mengalami kerugian. Untuk BEP harga di dapat rata-rata sebesar Rp 942,95 berarti apabila harga di tingkat petani di bawah Rp 942,95 per hektar, maka petani akan mengalami kerugian.
ISOLASI BAKTERI PENGIKAT NITROGEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA JENSEN Feizia Huslina; Diannita Harahap
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.415 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1238

Abstract

Bakteri pengikat nitrogen adalah jenis bakteri yang paling banyak ditemukan di tanah dan sebagiannya bersimbiosis dengan akar tumbuhan. Bakteri ini mengikat nitrogen di udara dan mengubahnya menjadi nitrat yang kemudian digunakan oleh tumbuhan. Media Jensen adalah media selektif yang umumnya digunakan untuk menumbuhkan bakteri pengikat nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri pengikat nitrogen dengan menggunakan media Jensen. Bakteri diisolasi dari rizosfer di sekitar UIN Ar-Raniry, Banda Aceh dan dilakukan karakteristik morfologi dan Optical Density (OD). Empat isolat (IS-A, IS-B, IS-C, IS-D) ditemukan pada serial pengenceran 10-2 dan 10-4 dan isolat D (IS-D) memiliki nilai Optical Density (OD) tertinggi yaitu sebesar 0,373.
MODIFIKASI PATI SECARA ASETILASI DAN APLIKASINYA PADA PEMBENTUKAN FILM Nurhayati Nurhayati
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.201 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1659

Abstract

Along with the development of technology and processing methods used, native starch can be modified to improve its chemical, physicochemical characteristics so that it can be utilized for further products. Modified starches are starches whose hydroxyl groups have been changed by a chemical reaction (esterification, etherification, or oxidation) or by disturbing the original structure. One method of chemical starch modification commonly used is acetylation, which produces acetylated starch. Acetylated starches are produced from starch granules ethered with acetate groups by substituting starch hydroxyl groups. Chemical starch modification by acetylation with inserting an acetyl group in the OH group starch through the acetylation reaction. The reagents commonly used in the acetylation method are vinyl acetate, acetic acid, and acetic anhydrous. Acetylated starch has the physicochemical properties advantages such as gelatinization temperature, development power, solubility, and paste clarity are high. Another advantage is better storage and cooking stability when compared to native starch. In addition, the quality of the products produced from starch acetate is more stable and resistant to retrogradation. In general, starch modification by acetylation is greatly influenced by several factors, including intrinsic and extrinsic factors. Intrinsic factors include the structure of the granules (the shape and size of the granules), the composition of the granules (ratio of amylopectin and amylose, and compositions other than starch). While extrinsic factors consist of reagents (reagent type, concentration), condition of the media reaction (temperature, pH, reaction time, and pressure ), these factors will affect the degree of substitution,% acetyl, physicochemical, morphological and rheological properties, thermal and pasting of acetylated starch. In its application based on the degree of substitution, acetylated starch is classified into three levels, namely low, medium, high. Acetate starch with low DS (0.01-0.2) can function as film-forming, binder, adhesive, thickener, stabilizer, and texturing agent.

Page 1 of 1 | Total Record : 10