cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
civicus.ummat@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 23389680     EISSN : 2614509X     DOI : https://doi.org/10.31764/civicus.
Core Subject : Social,
Jurnal Civicus merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan e-ISSN 2614-509X dan p-ISSN 2338-9680. Adapun kajian publikasi jurnal Civicus yakni (1) Ilmu Social, Ilmu Hukum, Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) teori pembelajaran, pengembangan pembelajaran, Penerapan pembelajaran, model-model pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; (3) hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat
Arjuna Subject : -
Articles 29 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021" : 29 Documents clear
Penanaman Nilai-Nilai Pancasila dalam Jamaah Kopdariyah Hakim, Sholihul; Mazid, Sukron
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.4269

Abstract

Jamaah Kopdariyah adalah sebuah komunitas lintas iman, pemuda dan budaya. Komunitas ini selalu mengadakan acara kopi darat mengenai isu-isu aktual yang sedang dialami bangsa Indonesia, baik dari agama, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Hal ini sebagai bukti bahwa komunitas Jamaah Kopdariyah sangat peduli kepada isu-isu kebangsaan yang harus didiskusikan bersama sehingga ada pencerahan dan jalan keluar. Nilai-nilai luhur Pancasila selalu menjadi penghayatan dan pengalaman dalam setiap laku tindakan baik bermasyakat berbangsa dan bernegara. Jamaah kopdariyah ini mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kegiatan dan memberikan keteladanan dalam berdiskusi dan praktik kebangsaan. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data melalui trianggulasi (sumber dan metode). Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian, penanaman nilai-nilai Pancasila dalam Jamaah Kopdariyah. Pertama, kegaiatan Jamaah Kopdariyah dari tokoh, budayawan, seniman dan para jamaah ini dalam kegiatan selalu menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, kegiatan Jamaah Kopdariyah mengamalkan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan kehidupan yang harmoni berdasarkan sila-sila Pancasila. Pilgrims kopdariyah is a community of faith, cross youth and culture.This community always putting on a meeting group about actual current issues in Indonesia, such as; poltic, economic, social, and culture. It is as evidence the pilgrims kopdariyah community notice to nationality current issues that must be discussed to find way out. Enlightenment and values sublime pancasila has always been the feel and experience in every sold is the act of good citizenship. National and state pilgrims kopdariyah was able to actualize values pancasila in any activity and gave an exemplary in discussions and practices national anthem. Research methodology use descriptive qualitative approach through observation, interview, and documentation.The validity of data over and methods trianggulasi. Data analysis model miles and use the data huberman reduction, presentation of data, and withdrawals conclusion.First, research planting pancasila values in pilgrims kopdariyah. First, kegaiatan pilgrims kopdariyah of figures, cultural, artists and those pilgrims in the imparting values this always contained in pancasila. Second, pilgrims had the importance of activities kopdariyah pancasila values in manifesting life based on pancasila sila-sila whose harmony.
Pendidikan Kecerdasan Moral Sebagai Penguatan Kepribadian Siswa Era Industry 4.0. Hafsah, Hafsah; Afni, Afni
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.5211

Abstract

Kecerdasan moral merupakan suatu kecerdasan yang membutuhkan perasaan yang empati, sukarela, toleransi dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dalam artikel ini untuk menjelaskan pendidikan kecerdasan moral sebagai model penguatan kepribadian siswa pada era industry 4.0. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi literature. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian, artikel ilmiah, prosiding, skripsi dan buku yang relevan sedangkan data sekunder berupa buku-buku yang relevan. Metode pengumpulan data dalam peneltian ini yaitu, observasi, dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan kecerdasan moral di era industri 4.0 sangat penting dilakukan untuk memberikan penguatan nilai moral kepada anak. Cara yang dapat dilakukan yaitu mendidik, mmebina, memiliki integritas, bertanggung jawab dan berperilaku jujur. Jadi kecerdasan moral merupakan simbol mewujudkan anak yang beraklak mulia dan bermoral tinggi
Penerapan Pendewasaan Usia Perkawinan sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga Maemunah, Maemunah; Wulan, Sri
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.5564

Abstract

Kekerasan Dalam Rumah Tangga merupakan tindakan pidana ringan yang terjadi dikalangan keluarga rumah tangga, terutama bagi keluarga rumah tangga yang minim pengetahuan dalam pendidikan keluarga. Kekerasan dalam rumah tangga sebagai factor tidak seimbangnya hubungan suami istri dalam suatu rumah tangga. Tujuan penelitian menjelaskan pentingnya penerapan pendewasaan usia perkawinan sebagai upaya pencegahan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan yuridis normative. Pengumpulan data yang telah dilakukan menggunakan observasi, interview, dan analisis dokumen. Observasi dilakukan untuk mengamati perkembangan kasus kekerasan dalam rumah dalam berbagai literature, interview dilakukan secara online melalui google meeting dengan 2 orang panitera, hakim, staf pengadilan negeri setempat, analisis dokumen dilakukan untuk menelaah esensi undang-undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), peraturan pemerintah yang relevan apakah relevan dengan kondisi lapangan. Analisis data yang telah dilakukan menggunakan model analisis  interaktif dengan tahapan pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, verifikasi dan penarikan kesimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Pendewasaan Usia Perkawinan sebagai upaya pencegahan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga belum maksimal karena masih adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga masih terjadi, kurangnya pemberian perlindungan hukum kepada korban kekerasan, perlu dilakukan sosialiasasi tentang penerapan PUP yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Hal lainnya masih terjadinya tradisi budaya perkawinan perjodohan dengan mengesampingkan faktor kematangan berpikir dan umur. Domestic Violence is a minor criminal act that occurs among household families, especially for household families who lack knowledge in family education. Domestic violence is a factor in the imbalance of husband and wife relationships in a household. The purpose of this research is to explain the importance of applying maturation of marriage age as an effort to prevent the occurrence of domestic violence. Qualitative research methods, with a normative juridical approach. Data collection has been done using observation, interviews, and document analysis. Observations were made to observe the development of cases of domestic violence in various literatures, interviews were conducted online through google meetings with 2 clerks, judges, local district court staff, document analysis was carried out to examine the essence of the Law on the Elimination of Domestic Violence (KDRT), whether relevant government regulations are relevant to field conditions. Data analysis has been carried out using an interactive analysis model with stages of data collection, data presentation, data reduction, verification and data conclusion. The results showed that the application of maturation of the age of marriage as an effort to prevent the occurrence of domestic violence had not been maximized because cases of domestic violence were still occurring, the lack of legal protection for victims of violence, socialization about the application of PUP contained in Law No. 23 of 2004 concerning the Elimination of Domestic Violence. Another thing is that there is still a cultural tradition of matchmaking marriages by putting aside the factors of thinking maturity and age.
Pembelajaran PPKn di Masa Pandemi Covid-19: Integrasi Learning Management System dan Online Assessment di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Wardani, Tata Aulia; Ilham, Muhammad Nabil; Prasetiyo, Wibowo Heru; Sa'diyah, Halimah
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.4463

Abstract

Pandemi virus Corona atau Covid-19 Pandemi merupakan kondisi yang tidak diinginkan yang terjadi di seluruh dunia. Dampak Covid-19 adalah beberapa kegiatan yang seharusnya dilakukan secara berkelompok atau bersama-sama merupakan kegiatan sehari-hari harus mengalami pembatasan. Semua sektor dipengaruhi oleh pembatasan ini sehingga aktivitas di semua sektor di transfer secara online. Salah satunya bidang pendidikan, kegiatan belajar mengajar dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan Google Classroom Learning Management System dan Google Meet sebagai Online Assessment pembelajaran PPKn pada masa pandemi Covid-19 di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran PPKn dan siswa kelas 9A Global. Teknik analisis data yang digunakan adalah menarik kesimpulan dari hasil wawancara dan observasi. Hasil riset menunjukkan bahwa tulisan ini merupakan fakta yang diperoleh dalam pelaksanaan observasi yang dilakukan terhadap pembelajaran PPKn pada saat pandemi Covid-19 di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta selama pandemi Covid-19.The Corona virus pandemic or the Covid-19 Pandemic is an undesirable condition that occurs around the world. The impact of Covid-19 is that several activities that should be carried out in groups or collectively and constitute daily activities must experience restrictions. All sectors are affected by this restriction so that activities in all sectors are transferred online. One of them is the education sector, teaching and learning activities are shifted into distance learning or online learning. This article aims to describe the usage Google Classroomas Learning Management Systemand Google Meet as an Online Assessment of PPKn learning during the Covid-19 pandemic at SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. This study used a qualitative approach with data collection techniques using the method of observation and interviews with PPKn subject teachers and students of class 9A Global. The data analysis technique used is drawing conclusions from the results of interviews and observations. The results of this article are facts obtained in the implementation of observations made on PPKn learning during the Covid-19 pandemic at SMP Muhammadiyah 7 Surakarta.during the Covid-19 pandemic.
Kebudayaan Masyarakat Manggarai Barat: Tradisi Teing Hang Empo Resmini, Wayan; Saina, Fridolina
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.5347

Abstract

Abstrak: Tradisi adat manggarai yang dilakukan telah memperkokoh eksistensi dari agama yang dianut oleh masyarakatnya karena berbagai tradisi yang berkaitan dengan siklus kehidupan berkembang dan menjadi kuat ketika ia telah mentaradisi dan membudaya di tengah masyarakat manggari. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan etnografi dan literatur. Subyek penelitian adalah tokoh adat, tokoh masyarakat dan masyarakat manggarai barat. Pengumpulan data menggunakan studi literature, interview, dan observasi. Studi literature yaitu artikel ilmiah, buku kebudayaan local manggarai, dan hasil penelitian. Interview dilakukan dengan melakukan wawancara dengan para tokoh adat, tokoh masyarakat yang relevan, observasi dilakukan yaitu pengamatan ketika proses palakasanaan tradisi dilakukan. Sumber data primer yaitu analisis dokumen, data sekunder yaitu artikel ilmiah, buku, majalah dan lainnya. Metode analisis data menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Teing Hang Empo merupakan tradisi merupakan sesuatu yang di lakukan secara turun temurun dari nenek moyang hingga sekarang. Proses pelaksanaan Teing Hang Empo adalah (1) melaksanakan musyawarah tokoh adat, (2) menyiapkan berbagai macam kebutuhan yang harus di korbankan pada saat pelaksanaan upacara teing hang empo, (3) kebersihan, (4) melaksanakan ritual adat, (5) memakai seragam, (6) bersalaman, (7) penutupan. Jadi kebudayaan masyarakat manggarai barat tradisi teing hang empo sebagai simbol ketaataan masyarakat manggarai terhadap tuhan dan roh para leluhur terdahulu.Abstract:  The Manggarai traditional tradition has strengthened the existence of the religion embraced by the community because various traditions related to the life cycle develop and become strong when it has been traditionalized and entrenched in the Manggarai community. The research method used in this study uses qualitative research, with an ethnographic and literary approach. The research subjects were traditional leaders, community leaders, and the people of West Manggarai. Collecting data using literature studies, interviews, and observations. Literature studies are scientific articles, books on local Manggarai culture, and research results. Interviews were conducted by conducting interviews with traditional leaders, relevant community leaders, observations were made, namely observations when the traditional doing process was carried out. Primary data sources are document analysis, secondary data are scientific articles, books, magazines, and others. The data analysis method uses interactive analysis. The results of the study show that the Teing Hang Empo tradition is something that has been passed down from generation to generation from the ancestors until now. The process of implementing Teing Hang Empo is (1) carrying out deliberations of traditional leaders, (2) preparing various kinds of needs that must be sacrificed during the teing hang empo ceremony, (3) cleaning, (4) carrying out traditional rituals, (5) wearing uniforms, (6) shaking hands, (7) closing. So the culture of the West Manggarai community, the Teing Hang Empo tradition, is a symbol of the Manggarai people's obedience to God and the spirits of the previous ancestors.
Dampak Globalisasi Media Televisi di Lingkungan Pedesaan Ahmad, Kamaluddin; Suparno, Ahmad
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.5611

Abstract

Adanya pengaruh globalisasi pada televisi memberikan dampak berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat pedesaan,  baik pada aspek ekonomi, social, budaya dan teknologi dapat merubah pola kehidupan masyarakat kearah modernitas. Tujuan artikel ini menjelaskan  dampak globalisasi televisi di lingkungan pendesaan. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan dekriptif. Subjek penelitian yang telah dilibatkan dalam pengumpulan data yaitu kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, staf desa dan masyarakat lainnya.  Pengumpulan data yang telah dilakukan menggunakan observasi, interview, dan analisis dokumen. Analisis data yang telah dilakukan menggunakan model analisis  interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak globalisasi televisi di lingkungan pedesaan telah mengalami akulturasi budaya modern seperti adanya perubahan pola kehidupan masyarakat desa yang biasanya anti menonton film, hidup penuh dengan kebudayaan lokal telah bergeser ke arah pola kehidupan konsumtif televisi mulai tingkat anak-anak berupa menonton film seperti anak-anak muda akrab dengan karakter seperti Batman, Superman, Popeye, Mighty Mouse, Tom and Jerry, Woody Woodpecker, dan banyak lainnya. Dalam nada yang sama, kartun Jepang seperti Dora Emon, Candy Candy, Sailoor Moon, Dragon Ball, dan Naruto Shippuden. Sementara orang dewasa termasuk orang tua konsumtif misalnya waktu menonton acara televisi di siang hari selama sekitar 3/4 jam dan di malam hari selama lebih dari 5 jam, tetapi mayoritas orang tua menontonnya pada waktu tertentu, khususnya di malam hari, Anak-anak dan remaja, di sisi lain, menghabiskan banyak waktu di depan televisi, terutama pada hari libur, hari Minggu, dan hari-hari biasa lainnya ketika mereka menonton televisi. Jadi dampak globalisasi televisi bagi masyarakat pedesaan telah membawa perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat menjadi masyarakat konsumtif informasi televisi dan media massa lainnya. The influence of globalization on television has an impact on various aspects of the life of rural communities, both in economic, social, cultural and technological aspects can change the pattern of people's lives towards modernity. The purpose of this article is to explain the impact of television globalization in rural areas. The research method uses qualitative research, with a descriptive approach. Research subjects who have been involved in data collection are village heads, religious leaders, community leaders, youth leaders, village staff and other communities. Data collection has been done using observation, interviews, and document analysis. Data analysis has been carried out using an interactive analysis model. The results show that the impact of television globalization in rural areas has experienced acculturation of modern culture such as a change in the pattern of life of rural people who are usually anti-movie, living full of local culture has shifted towards a television consumptive life pattern starting at the children's level in the form of watching films such as young children are familiar with characters such as Batman, Superman, Popeye, Mighty Mouse, Tom and Jerry, Woody Woodpecker, and many others. In the same vein, Japanese cartoons like Dora Emon, Candy Candy, Sailoor Moon, Dragon Ball, and Naruto Shippuden. While adults, including consumptive parents, for example, watching television shows during the day for about 3/4 hours and at night for more than 5 hours, but the majority of parents watch it at certain times, especially at night. , on the other hand, spend a lot of time in front of the television, especially on holidays, Sundays, and other ordinary days when they watch television. So the impact of television globalization for rural communities has brought social changes in people's lives into a consumer society of television information and other mass media.
Penggunaan Metode Problem Based Learning Berbantu Media Video Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PKn pada Materi Norma dan Keadilan Siswa Kelas 7A di SMP Negeri 1 Ledokombo Chayumi, Siti
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.5412

Abstract

Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar PKn siswa rendah yaitu faktor internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi belajar, intelegensi, kebiasan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal seperti; guru, startegi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan kegiatan proses pembelajaran PKn dan peningkatan hasil belajar menggunakan model Problem Based Learning berbantu Media Video dalam Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 7A di SMP Negeri 1 Ledokombo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian   ini   merupakan   penelitian   tindakan   kelas dan subjek penelitian siswa kelas VIIA. Teknik pengumpulan  data berupa observasi,  tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran Problem Based Learning berbantu video pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan partisipasi aktif dan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti adanya peningkatan partisipasi aktif belajar siswa pada siklus II. Siklus I siswa berpartisipasi aktif mencapai kriteria sedang sebanyak 20 siswa sedangkan yang mencapai kriteria baik 13 siswa mendapat skor minimal 70. Pada Siklus II yang mencapai kriteria sedang 9 orang, dan yang mendapat kriteria baik 25 orang. Peningkatan  hasil  belajar  siswa  terhadap  mata  pelajaran  PKn  tampak adanya  peningkatan  rata-rata  dari  siklus  I  (74,09)  meningkat  cukup signifikan pada siklus II dengan nilai rata-rata (81,96).Many factors cause low student civics learning outcomes, namely internal and external factors from students. Internal factors include learning motivation, intelligence, habits, and self-confidence. While external factors such as; teachers, learning strategies, facilities and infrastructure, curriculum, and the environment. This study aims to determine the increase in civics learning process activities and the improvement of learning outcomes using the Problem Based Learning model with video media in improving civics Learning outcomes for class 7A Students at SMP Negeri 1 Ledokombo odd Semester 2016/2017 Academic Year. This research is a classroom action research and research subjects of class VIIA students. Data collection techniques in the form of observation, tests, and documentation. The results showed that the application of video-assisted Problem Based Learning model with video media in Civics subjects could increase active participation and student learning outcomes. This is proven by an increase in students' active learning participation in cycle II. In Cycle I, students actively participated in achieving moderate criteria as many as 20 students, while those who achieved good criteria were 13 students who got a minimum score of 70. In cycle II, 9 students achieved moderate criteria, and 25 students got good criteria. The increase in student learning outcomes on Civics subjects shows an increase in the average from cycle I (74.09) increased quite significantly in cycle II with an average value (81.96).
Desain Pola Integrasi Cyber dalam Mengurangi Kejahatan Cyberbullying Sakban, Abdul; Bidaya, Zaini
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.4994

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan desain pola integrasi untuk mengurangi kejahatan cyberbullying. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis dan studi kasus. Sasaran subyek penelitian adalah aparat sipil negera, pegawai dan staf yang pada Kepolisian Daerah, Kemenkominfo, Telkom dan Pengadilan Negeri di Nusa Tenggara Barat metode pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, pengamatan, wawancara, analisis dokumen. Desain formulasi pola integrasi cyber dalam penelitian ini menggunakan desain grounded theory menurut Urguhard. Data yang terkumpul baik berupa data kepustakaan maupun data lapangan akan dianalisis dengan menggunakan deskriptif analitis untuk menguraikan data lapangan dengan studi literatur dengan pendekatan deduktif dan induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pola integrasi cyber untuk pencegahan cyberbullying menggunakan sistem siklus cyber dengan tahapan yaitu kolaborasi lembaga, pencegahan melalui penyuluhan, edukasi, kampanye dan pendampingan (PEKP), Patroli Siber, menjaga identitas, menjadi saksi ahli, mengklarifikasi berita hoax menjadi berita yang asli, dan memberikan efek jera kepada pelaku kejahatan cyberbullying.
Penanaman Karakter Moralitas dan Disiplin Melalui Program Ekstrakurikuler dan Ko-kurikuler di SMA Negeri 2 Donggo Rejeki, Sri; Wilhem, Bernadus Ikir
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.5639

Abstract

Karakter dapat dipengaruhi oleh ekonomi, globalisasi, pergaulan, dan teknologi, namun kondisi karakter peserta didik cenderung menurun pada aspek moral, tutur kata yang sopan berkurang, merokok di depan guru, bolos sekolah, berkelahi dan terlambat masuk sekolah. Tujuan artikel ini untuk mendeskripsikan penanaman karakter moralitas dan disiplin melalui program ekstrakurikuler dan ko-kurikuler di SMA Negeri 2 Donggo. Metode penelitian yang telah digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan studi literature. Subyek penelitian yang terlibat adalah kepala sekolah, guru PPKn, guru BK, pembina kegiatan ekstra kurikuler dan pelajar. Pengumpulan data yang telah digunakan yaitu observasi, interview, studi literature. Analisis data yang telah digunakan untuk menganalisis data model interaktif yakni tahap pengumpulan data, reduksi data, verifikasi  dan penyimpulan data. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman karakter moralitas dan disiplin melalui program kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dengan cara pola pembinaan berupa paskibra, pramuka, OSIS, dan Imtaq. Penanaman ini harus terus dilakukan sesuai dengan kurikulum dan program unggulan sekolah, serta pembinaan moralitas dan disiplin peserta didik sangat penting dilakukan untuk mewujudkan peserta didik berakhlak mulia, bermoral tinggi, kerja keras, disiplin kerja, toleransi  dan  tanggungjawab. Penanaman karakter moralitas dan disiplin melalui program kegiatan ko-kurikuler dapat dilakukan melalui program pembelajaran baik didalam ruangan kelas maupun diluar ruangan kelas dengan mengembangkan mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, bimbingan konseling dan pendidikan agama. Character can be influenced by the economy, globalization, association, and technology, but the condition of the character of students tends to decrease in the moral aspect, reduced polite speech, smokes in front of the teacher, skips school, fights and is late for school. The purpose of this article is to describe the cultivation of morality and discipline characters through extracurricular and co-curricular programs at SMA Negeri 2 Donggo. The research method that has been used is qualitative research with a descriptive approach and literature study. The research subjects involved were school principals, PPKn teachers, BK teachers, extra-curricular activities supervisors and students. Data collection that has been used are observation, interviews, literature studies. Data analysis that has been used to analyze the interactive model data is the stages of data collection, data reduction, verification and data inference. Based on the results of the study, it was shown that the cultivation of moral character and discipline through extracurricular activity programs could be carried out by means of a coaching pattern in the form of Paskibra, Scouts, Student Council, and Imtaq. This planting must continue to be carried out in accordance with the curriculum and the school's flagship program, as well as fostering student morality and discipline is very important to realize students with noble character, high morals, hard work, work discipline, tolerance and responsibility. The inculcation of morality and discipline characters through co-curricular activities can be done through learning programs both in the classroom and outside the classroom by developing Pancasila and civic education subjects, counseling guidance and religious education.
Pola Pembelajaran pada Anak Autis di SLB Negeri 1 Sumbawa Kurniawansyah, Edy; Fauzan, Ahmad; Tamalasari, Emi
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.5215

Abstract

Anak autis merupakan anak yang yang mengalami gannguan pada intraksi sosial, komunikasi, dan perubahan perilaku yang ada pada dirinya. Anak Autis membutuhkan penerimaan, bimbingan dan dukungan ekstra dari orang tua dan lingkungannya untuk tumbuh dan mengembangkan potensi dirinya secara optimal agar dapat hidup mandiri seutuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan pada anak Autis (Studi Kasus di SLB Negeri 1 Sumbawa). Kemudian metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pembelajaran pada anak autis di SLB Negeri 1 Sumbawa terdapat dua model pembelajaran yang diberikan yaitu kelas klasikal dan kelas individual. Sedangkan metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode stimulus visual Pembelajaran yang menggunakan alat bantu sebagai media pembelajaran seperti gambar dan poster. Teknik yang di gunakan guru bervariasi mengikuti keadaan peserta didik.Autistic children are children who experience disturbances in social interactions, communication, and changes in their behavior. Autistic children need extra acceptance, guidance and support from parents and their environment to grow and develop their potential optimally in order to live completely independently. This study aims to determine education in children with autism (Case Study in SLB Negeri 1 Sumbawa). Then the method used in this research is qualitative with a descriptive approach. Data collection techniques by means of observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that the learning patterns in children with autism in SLB Negeri 1 Sumbawa have two learning models given, namely the classical class and the individual class. While the method used in learning is the visual stimulus method of learning which uses learning tools as learning media such as pictures and posters. The techniques that the teacher uses vary according to the circumstances of the students.

Page 1 of 3 | Total Record : 29