cover
Contact Name
Abdul Syahid
Contact Email
Abdul Syahid
Phone
-
Journal Mail Official
transformatif@iain-palangkaraya.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Transformatif
ISSN : 25807064     EISSN : 25807056     DOI : -
The journal of Transformatif is a peer-reviewed journal published twice yearly. As a multi-disciplinary publication dedicated to the scholarly study of all aspects of Islam and of the Islamic world, its particular attention is paid to works dealing with education, history, geography, political science, economics, anthropology, sociology, law, literature, religion, philosophy, international relations, environmental and developmental issues, as well as ethical questions related to scientific research.
Arjuna Subject : -
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022" : 17 Documents clear
Building Democratic Values in Independent Policy Learning Through Multicultural Learning Communication Ngalimun Ngalimun; Abdul Matin; Muhammad Munadi
Transformatif Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v6i1.3603

Abstract

The objectives of multicultural-based education can be identified: (1) to function the role of schools in viewing the existence of diverse students; (2) to assist students in developing positive treatment of differences in cultural, racial, ethnic, religious groups; (3) providing resilience to students by teaching them to make decisions and social skills; (4) to assist students in building cross-cultural dependencies and give them a positive picture of group differences. In addition, multicultural-based learning is built on the concept of education for freedom which aims to: (1) help students or students develop knowledge, attitudes and skills to participate in democracy and community freedom; (2) promote freedom, skills, skills across ethnic and cultural boundaries to participate in some groups and other cultures.
Asnaf Zakat Menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha Nurul Jannah
Transformatif Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v6i1.3824

Abstract

This article discusses the concept of zakat funds in the fii sabilillah type based on the views of the mufassir, in which this type is not specified which groups are entitled to receive zakat in this type. So from all the gaps of opinion between mufassir, this article is made to analyze the meaning of fii sabilillah and interpret it to the contemporary era. This research method uses a qualitative descriptive type approach with an analytical method, which is the main reference book is the book of tafsir al-Manar by Muhammad Abduh and Muhammad Rasyid Rida. So from the results of the views of Muhammad Abduh and Muhammad Rasyid Rida in their tafsir, it can be concluded that the zakat group type fii sabilillah can be interpreted in a broad sense, namely fii sabilillah can be used for the general benefit. In their tafsir, Muhammad Abduh and Muhammad Rayid Rida shifted their understanding of the provision of zakat funds for the fii sabilillah group which had been carried out so far, was given for the public interest, not for people in need due to disaster
Different Religion Marriage in Islamic View Surawardi Surawardi; Ahmad Riyadh Maulidi
Transformatif Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v6i1.2801

Abstract

Pernikahan merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Banyak keutamaan dan pahala yang didapat dari menikah. Jika menikah disebut sebagai ibadah, tentu pernikahan tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Haruslah memenuhi kaidah dan syariat agama, salah satunya yaitu kedua mempelai harus beragama Islam. Fenomena pernikahan beda agama di kalangan umat Islam cenderung tidak memerhatikan tujuan utama pernikahan itu sendiri. Mereka hanya mengutamakan rasa cinta yang dibalut dengan pembenaran bahwa pernikahan beda agama itu diperbolehkan. Hal ini menarik bagi peneliti untuk mendeskripsikan bagaimana hukum pernikahan beda agama dalam Islam dan apa konsekuensinya ketika pernikahan beda agama tersebut dilakukan. Metode penelitian ini menggunakan metode kepustakaan yang merupakan salah satu dari metode kualitatif. Sumber-sumber terkait hukum pernikahan beda agama dikumpulkan sehingga ditemukan hukum yang jelas bagaimana pandangan Islam terhadap pernikahan beda agama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) hukum pernikahan laki-laki muslim dengan perempuan ahli kitab ada yang membolehkan dan ada yang melarang, (2) Hukum pernikahan laki-laki muslim dengan perempuan non ahli kitab baik wanita musyrik, Majusi dan Shabi’ah juga terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Adapun hukum menikah dengan wanita penyembah berhala mutlak dilarang, (3) Hukum pernikahan perempuan muslimah dengan laki-laki non muslim menurut Islam tidak diperbolehkan, (4) Ada problem yang muncul ketika pernikahan beda agama ini dilakukan. Sehingga pernikahan beda agama tidak disarankan.
Pesantren and Quality of Education: A Qualitative Analytical Study of the Existence of Pesantren in Indonesia Umiarso Umiarso
Transformatif Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v6i1.3944

Abstract

Riset ini memfokuskan pada respon kelembagaan pesantren dalam membangun kesesuaian mutu kependidikan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat. Di dalamnya terdapat fenomena upaya membangun mutu kependidikan pesantren di dalam bingkai Total Quality Management (TQM). Oleh karenanya, riset ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan kerangka dasar tata kelola mutu pendidikan pesantren. Data riset ini diperoleh dari sumber-sumber kepustakaan yang dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Riset ini menemukan bahwa mutu pendidikan pesantren perlu disesuaikan dengan laju perkembangan kebutuhan masyarakat secara terus menerus. Pola ini menjadikan pucuk pimpinan (kiai) berada di bawah yang menjadi melayani pimpinan yang berada di level menengah; dan pimpinan menengah juga melayani ustadz/ustadzah, dan ustadz/ustadzah harus melayani kebutuhan santrinya. Bahkan, pesantren perlu melakukan perbaikan berkesinambungan malalui siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) yang dikenal dengan lingkaran Deming. Siklus ini terdiri dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
THE ISLAMIC GUIDANCE AND COUNSELING SERVICE MANAGEMENT AT MAN KOTAWARINGIN TIMUR Helmi Supriyanti
Transformatif Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v6i1.1170

Abstract

Penelitian ini mempunyai latar belakang adanya semua tenaga pelaksana Bimbingan dan Konseling tidak berpendidikan khusus Bimbingan dan Konseling Islam, rasio guru Bimbingan dan peserta didik yang tidak ideal, dan meningkatnya kasus siswa yang melanggar nilai-nilai Islam. Rumusan masalah mengenai perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian layanan bimbingan dan konseling berbasis Islam di Madrasah Aliyah Negeri Kotawaringin Timur. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan manajemen layanan Bimbingan dan Konseling berbasis Islam di Madrasah Aliyah Negeri Kotawaringin Timur yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data berpedoman pada analisis interaktif model Miles dan Michael Huberman. Hasil penelitian Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling berbasis Islam di Madrasah Aliyah Negeri Kotawaringin Timur menunjukkan bahwa tahap perencanaan program dalam layanan Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah Negeri Kotawaringin Timur telah dilakukan menggunakan aplikasi IKMS versi 3.7 yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Pada tahap pelaksanaan layanan dasar dilakukan secara responsif dan berpedoman pada nilai-nilai Islam. Pada tahap pelaksanaan layanan pendukung berpedoman pada nilai-nilai Islam. Tahap pengendalian mengacu pada LAPELPROG (Laporan Pelaksanaan Program) Bimbingan dan Konseling pada hakikatnya berpedoman pada nilai-nilai Islam. Sehingga dapat dikatakan bahwa layanan Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah Negeri Kotawaringin Timur berbasis Islam dan bersifat sewaktu-waktu
The Duality of Islam and Arabic: Criticism of The Expression “Take The Islam and Through The Arabic” Firmansyah Firmansyah; Ahmad Aziz Masyhadi; Deden Fardan Hamdani
Transformatif Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v6i1.3881

Abstract

Artikel ini mengungkap bahwa Islam tidak mungkin bisa dipahami kecuali dengan jalan memahami bahasa arab, konteks turunnya perintah Islam di Arab, dan Nabi terkhir dari bangsa Arab. Islam dan Arab merupakan dualitas yang tidak bisa dipisahkan, seperti dua sisi pada sebuah koin. Sementara itu, ungkapan “Ambil Islamnya dan buang Arabnya” merupakan kalimat yang menganggab Islam dan Arab sebagai dualisme, sehingga harus dipisahkan demi mengambil kemurnian ajaran Islam itu sendiri. Dualisme adalah konsep filosofi yang menganggap bahwa terdapat dua entitas; fisik dan non-fisik pada suatu benda, sementara dualitas merupakan keadaan yang saling berhubungan satu dengan lainnya sehingga tidak bisa dipisahkan. Oleh sebab itu artikel ini berupaya mengungkap hubungan antara Islam dan Arab sebagai dualitas, dan mengungkap akibat pemisahan Islam dan Arab. Penelitian ini menggunakan metode literer dengan cara deskriptif fenomenologis dan pendekatan dualitas struktur Anthony Giddens. Adapun temuan yang diperoleh memperlihatkan kejumudan berfikir dalam memisahkan teks (ajaran Islam) dengan sejarahnya, dan membuka tafsir liar yang absurd terhadap teks keIslaman. Pada akhirnya, upaya memisahkan Islam dengan konteksnya bukanlah sebuah solusi pemurnian Islam, melainkan upaya menghilangkan Islam, seperti yang terjadi di Era Modern dalam sejarah filsafat yaitu keinginan memerdekakan manusia dari belenggu agama, justru membuat belenggu baru untuk manusia itu sendiri.
The Concept Of Faith and Moral In Badiuzzaman Said Nursi’s Philosophy Sri Indah Mulyantiningsih; Anita Puji Astutik
Transformatif Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v6i1.3936

Abstract

Said Nursi wants to actualize the progress in Islam which is part of the nation and the manifestation of the Shari’a rules. The idea of faith and morality concept initiated by Said Nursi shows that other things from the faith not only about the theological field, but also the sociological field, especially in morals. The method used in conducting this research is Library Research with Character Study approach supported by socio-historical analysis. The supporting data are collected from the library through books or literacy works, as well as several documents that used as the main data in this research. The concept of faith according to Said Nursi is tashdiq bil qolbi waikraru billisan ‘amalu bil arkan and the concept of morality shown by Said Nursi is not only an attitude of nationalism towards the country, but also maintaining the honor and glory of Islamic nationalism and loving the motherland and religion at the same time.
Understanding The Problems Of Early Marriage Perspective KH. Husein Muhammad And Their Relevance To Law No 16 Year 2019 Concerning Marriage Shofiatul Jannah; Tutik Hamidah
Transformatif Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v6i1.3421

Abstract

 Early marriage is a timeless phenomenon, this case will always be interesting to be an object of research because in practice early marriage does not always lead to happiness, but instead leads to misery. Young men and women have not been able to manage emotions well, so early marriage partners often want to win on their own and cause arguments that will result in violence or even divorce. This research is a literature study with a qualitative type of research that is observing cases of early marriage that have occurred in Indonesia, especially how the law of early marriage in the perspective of positive law and Islamic law and its relevance to the thought of KH. Husein Muhammad as Indonesian Muslim feminist. The results of this study are the harmony between legal considerations in the law on the age limit for marriage and also the results of the study of KH. Husein Muhammad about early marriage. This means that the marriage law law and the study of Husein Muhammad are both concerned with the protection and safeguards so that there is no damage due to early marriage.
THE ISLAMIC GUIDANCE AND COUNSELING SERVICE MANAGEMENT AT MAN KOTAWARINGIN TIMUR Helmi Supriyanti
Transformatif Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v6i1.1170

Abstract

Penelitian ini mempunyai latar belakang adanya semua tenaga pelaksana Bimbingan dan Konseling tidak berpendidikan khusus Bimbingan dan Konseling Islam, rasio guru Bimbingan dan peserta didik yang tidak ideal, dan meningkatnya kasus siswa yang melanggar nilai-nilai Islam. Rumusan masalah mengenai perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian layanan bimbingan dan konseling berbasis Islam di Madrasah Aliyah Negeri Kotawaringin Timur. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan manajemen layanan Bimbingan dan Konseling berbasis Islam di Madrasah Aliyah Negeri Kotawaringin Timur yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data berpedoman pada analisis interaktif model Miles dan Michael Huberman. Hasil penelitian Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling berbasis Islam di Madrasah Aliyah Negeri Kotawaringin Timur menunjukkan bahwa tahap perencanaan program dalam layanan Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah Negeri Kotawaringin Timur telah dilakukan menggunakan aplikasi IKMS versi 3.7 yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Pada tahap pelaksanaan layanan dasar dilakukan secara responsif dan berpedoman pada nilai-nilai Islam. Pada tahap pelaksanaan layanan pendukung berpedoman pada nilai-nilai Islam. Tahap pengendalian mengacu pada LAPELPROG (Laporan Pelaksanaan Program) Bimbingan dan Konseling pada hakikatnya berpedoman pada nilai-nilai Islam. Sehingga dapat dikatakan bahwa layanan Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah Negeri Kotawaringin Timur berbasis Islam dan bersifat sewaktu-waktu
The Duality of Islam and Arabic: Criticism of The Expression “Take The Islam and Through The Arabic” Firmansyah Firmansyah; Ahmad Aziz Masyhadi; Deden Fardan Hamdani
Transformatif Vol 6, No 1 (2022): ISSUED IN APRIL 2022
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/tf.v6i1.3881

Abstract

Artikel ini mengungkap bahwa Islam tidak mungkin bisa dipahami kecuali dengan jalan memahami bahasa arab, konteks turunnya perintah Islam di Arab, dan Nabi terkhir dari bangsa Arab. Islam dan Arab merupakan dualitas yang tidak bisa dipisahkan, seperti dua sisi pada sebuah koin. Sementara itu, ungkapan “Ambil Islamnya dan buang Arabnya” merupakan kalimat yang menganggab Islam dan Arab sebagai dualisme, sehingga harus dipisahkan demi mengambil kemurnian ajaran Islam itu sendiri. Dualisme adalah konsep filosofi yang menganggap bahwa terdapat dua entitas; fisik dan non-fisik pada suatu benda, sementara dualitas merupakan keadaan yang saling berhubungan satu dengan lainnya sehingga tidak bisa dipisahkan. Oleh sebab itu artikel ini berupaya mengungkap hubungan antara Islam dan Arab sebagai dualitas, dan mengungkap akibat pemisahan Islam dan Arab. Penelitian ini menggunakan metode literer dengan cara deskriptif fenomenologis dan pendekatan dualitas struktur Anthony Giddens. Adapun temuan yang diperoleh memperlihatkan kejumudan berfikir dalam memisahkan teks (ajaran Islam) dengan sejarahnya, dan membuka tafsir liar yang absurd terhadap teks keIslaman. Pada akhirnya, upaya memisahkan Islam dengan konteksnya bukanlah sebuah solusi pemurnian Islam, melainkan upaya menghilangkan Islam, seperti yang terjadi di Era Modern dalam sejarah filsafat yaitu keinginan memerdekakan manusia dari belenggu agama, justru membuat belenggu baru untuk manusia itu sendiri.

Page 1 of 2 | Total Record : 17