cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition and Health
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23383380     EISSN : 26228483     DOI : -
Core Subject : Health,
JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH) is a journal scientific articles about nutrition and health managed by Department of Medicine of diponegoro university and Departement of Doctor of Clinical Nutrition , Faculty of Medicine, Diponegoro University.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)" : 6 Documents clear
EFEK EKSTRAK TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM) TERHADAP ENZIM KATALASE HEPAR TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG TERPAPAR MINYAK JELANTAH Josephine Josephine; Aryu Candra; Ayu Rahadiyanti
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 1 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.927 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.1.2020.1-11

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan minyak jelantah dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh.  Senyawa dalam tomat yang diduga dapat menangkal radikal bebas adalah likopen. Likopen sebagai antioksidan mampu meningkatkan enzim katalase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah tomat terhadap kadar enzim katalase hepar tikus yang terpapar minyak jelantah. Metode: Penelitian true experimental dengan post test only group design. Subjek adalah 18 ekor tikus wistar jantan. Pengelompokkan dilakukan secara randomisasi menjadi 3 kelompok dengan masing-masing 6 ekor tikus di setiap kelompok; kelompok K tikus sehat tanpa perlakuan, kelompok P1 tikus dengan ekstrak buah tomat 4mg/kgBB, kelompok P2 tikus dengan ekstrak buah tomat 4 mg/kgBB dan minyak jelantah 0,42ml/200gBB. Intervensi dilakukan selama 40 hari. Enzim katalase diukur dari tinggi gelembung jus hepar tikus. Analisis statistik menggunakan uji One-way ANOVA dan Post Hoc Bonferroni. Hasil: Tinggi gelembung hepar tertinggi terdapat pada kelompok perlakuan satu dengan nilai 0,617±0,052 cm. Terdapat perbedaan enzim katalase yang signifikan pada rerata kelompok K dengan kelompok P1 dan antara kelompok perlakuan P1 dengan kelompok P2 (p<0,05). Simpulan: Pemberian 4mg/kgBB ekstrak buah tomat dapat meningkatkan dan mempertahankan kadar enzim katalase hepar pada tikus yang terpapar minyak jelantah. Kata Kunci: minyak jelantah, ekstrak tomat, enzim katalase
SOSIALISASI PRINSIP DAN PESAN GIZI SEIMBANG SEBAGAI PENGGANTI PROGRAM EMPAT SEHAT LIMA SEMPURNA Martha Ardiaria; Hertanto Wahyu Subagio; Niken Puruhita
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 1 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.328 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.1.2020.51-56

Abstract

       Program Prinsip Gizi Seimbang dan Pesan Gizi Seimbang yang disingkat PGS merupakan program pemerintah untuk menjaga status gizi masyarakat Indonesia agar tetap seimbang. Program ini menggantikan Program Empat Sehat Lima Sempurna karena Empat Sehat Lima Sempurna dianggap kurang sesuai karena hanya kurang lengkap informasinya.       Program PGS sebenarnya sudah ada sejak 1992, namun hingga sekarang masih banyak masyarakat yang belum mengenal program ini. Hal ini disebabkan sosialisasi PGS yang kurang. Oleh karena itu pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk membantu mensosialisikan PGS supaya lebih dikenal dan diterapkan sehingga status gizi masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.       Kegiatan pengabdian ini dilakukan di wilayah kelurahan Jomblang kota Semarang pada tahun 2019. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk tinggi. Di wilayah ini terdapat kelompok PKK di setiap RT dan RW yang aktif melakukan berbagai kegiatan. Kelompok PKK beranggotakan ibu-ibu yang dapat menjadi menjadi media untuk memperkenalkan dan mempraktekkan PGS di keluarga.       Hasil kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi dan Pesan Gizi Seimbang di wilayah Kelurahan Jomblang. Dengan adanya peningkatan pengetahuan diharapkan kesadaran dan perilaku masyarakat tentang kesehatan juga mengalami peningkatan.
KADAR HBA1C PADA WANITA OBESITAS ABDOMINAL DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KLAS IIA KOTA SEMARANG Bernadette Florencia Irena; Mohammad Sulchan
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 1 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.152 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.1.2020.12-26

Abstract

Background: Abdominal obesity has a relationship with several disorders such as insulin resistance which can cause type 2 diabetes mellitus. HbA1c is an indicator in diagnosing the occurrence of type 2 diabetes mellitus. Methods: An observational analytic study with cross sectional approach in 80 subjects age 21-51 years. Subjects are chosen by simple random sampling in Women’s Correctional Institution Class IIA Semarang City. Specimens were examined by an accredited laboratory. The status of abdominal obesity was determined based on WC. Data were analyzed using Spearman correlation test. Significance was achieved if p<0,05.Result: There were 8,75% who experience the high risk of DM and 3,75% were diagnosed with DM There was significant correlation between WC and HbA1c (r= 0,577; p= 0,00). There was significant correlation between BMI and HbA1c (r=0,483; p=0,00).Conclusion: There was significant correlation between WC and HbA1c, and between BMI and HbA1c in women with abdominal obesity.Keywords: WC, BMI, HbA1c, abdominal obesity. ABSTRAKLatar Belakang : Obesitas abdominal memiliki hubungan dengan terjadinya beberapa gangguan seperti resistensi insulin yang dapat menyebabkan diabetes mellitus tipe 2. HbA1c merupakan indikator diagnosis diabetes mellitus tipe 2.Metode : Penelitian observasional dengan desain cross-sectional melibatkan 80 wanita obesitas abdominal yang berumur 21-51 tahun yang dipilih dengan cara simple random sampling di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas IIA Kota Semarang. Spesimen diperiksa oleh laboratorium yang terakreditasi. Status obesitas abdominal ditentukan berdasarkan LP. Analisis data menggunakan uji Spearman.Hasil :    Sebanyak 8,75% berisiko tinggi DM dan 3,75% terdiagnosa DM. Terdapat hubungan yang signfikan antara LP dengan HbA1c (r= 0,577; p= 0,00). Terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan HbA1c (r=0,483; p= 0,00).Simpulan : Pada wanita obesitas abdominal ditemukan 8,75% berisiko tinggi DM dan 3,75% terdiagnosa DM. Adanya hubungan yang signifikan antara LP dengan HbA1c dan IMT dengan HbA1c pada wanita obesitas abdominal.Kata Kunci : LP, IMT, HbA1c, obesitas abdominal
HUBUNGAN KOMPOSISI TUBUH DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL STADIUM AKHIR YANG MENJALANI HEMODIALISIS Samudra Yohan; Fatimah Muis; Yushila Meyrina
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 1 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.378 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.1.2020.27-41

Abstract

ABSTRACTBackground: Chronic Kidney Disease (CKD) is a very major health problem with an increasing prevalence and number 12 cause of death in the world. Patients with end-stage kidney disease (ESRD) will need kidney replacement therapy that can affect their quality of life. Body composition was found to have a role in the quality of life of patients with PGSA. The aim of this study was to analyze the relationship of body composition parameters such as skeletal muscle mass, subcutaneous fat and visceral fat with a quality of life score based on the hypothesis that ESRD subjects with lower skeletal muscle mass had lower quality of life scores.Method: This is a hospitalized-based cross-sectional study involved 50 subjects of ESRD in the Hemodialysis Unit (HD) of Dr. Kariadi Hospital  from June-August 2019 who met the inclusion and exclusion criteria. Skeletal muscle mass, subcutaneous fat and visceral fat were measured using Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) and quality of life scores with KDQOL-SF. Hypothesis testing uses simple correlations and simple linear regression analysis for predictive values. Results: There was a significant positive correlation between skeletal muscle mass (r = 0.564; p = 0.000) and a significant negative correlation between subcutaneous fat and viseral fat (r = -0.405; p = 0.004, r = 0.489; p = 0.000, respectively) with quality of life score. Conclusion: There is a significant correlation between levels of skeletal muscle mass, subcutaneous fat and visceral fat (central obesity) with quality of life scores. Keyword: skeletal muscle, subcutaneous fat, viseral fat, central obesity, PGK, PGSA, quality of life. ABSTRAKLatar belakang : Penyakit Ginjal Kronis (PGK) adalah  masalah kesehatan yang sangat besar dengan prevalensi yang terus meningkat dan penyebab kematian nomor 12 di dunia. Penderita penyakit ginjal stadium akhir (PGSA) akan memerlukan terapi pengganti ginjal yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Komposisi tubuh ditemukan memiliki peran dalam kualitas hidup penderita PGSA. Tujuan: Menganalisis hubungan parameter komposisi tubuh seperti massa otot rangka, lemak subkutan dan lemak viseral dengan skor kualitas hidup berdasarkan hipotesis bahwa subjek PGSA dengan massa otot rangka yang lebih rendah memiliki skor kualitas hidup yang lebih rendah.Metode: Penelitian korelasional dengan desain cross sectional melibatkan subyek PGSA sebanyak 50 subyek di unit Hemodialisis (HD) Rumah Sakit Dr. Kariadi dari bulan Juni-Agustus 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dilakukan pengukuran massa otot rangka, lemak subkutan serta lemak viseral menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BI A) dan skor kualitas hidup dengan KDQOL-SF. Uji hipotesis menggunakan korelasi sederhana dan analisis regresi linier sederhana untuk nilai prediksi. Hasil:  Terdapat korelasi positif bermakna antara massa otot rangka (r = 0,564 ; p = 0,000) dan korelasi negatif bermakna antara lemak subkutan dan lemak viseral (r = -0,405; p = 0,004, r= -0,489; p = 0,000, secara berurutan) dengan skor kualitas hidup. Simpulan : Terdapat korelasi bermakna antara kadar massa otot rangka, lemak subkutan dan lemak viseral (obesitas sentral) terhadap skor kualitas hidup. Kata kunci : otot rangka, lemak subkutan, lemak viseral, obesitas sentral, PGK, PGSA, kualitas hidup 
TERAPI HIPERBARIK ULKUS KAKI DIABETIK Bondan Prasetyo
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 1 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.849 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.1.2020.42-45

Abstract

Komplikasi Diabetes Melitus yang sering terjadi ssalah satunya adalah ulkus kaki diabetik atau Diabetic Foot Ulcer (DFU). Ulkus kaki diabetik disebabkan karena gangguan saraf atau neuropati yang menyebabkan penderitan tidak dapat merasakan infeksi atau peradangan ada kaki. Infeksi atau peradangan yang tidak ditangani dengan baik menimbulkan ulkus. Ulkus kaki diabetik (DFU) terjadi pada sekitar 15% pasien dengan diabetes mellitus (DM) dan umumnya terletak pada permukaan kaki atau plantar. Diantara pasien yang menderita ulkus kaki diabetik, 6% akan dirawat di rumah sakit untuk infeksi atau komplikasi terkait ulkus lainnya, dan 1% di antaranya akan memerlukan amputasi. Komplikasi pada pasien dengan diabetes adalah penyebab utama amputasi ekstremitas bawah nontraumatic. Tulisan ini membahas terapi oksigen hiperbarik sebagai pilihan pengobatan yang efektif.
AKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENGURANGI SCREEN TIME DAN OVERNUTRISI PADA ANAK Aryu Candra; Enny Probosari; Etisa Adi Murbawani
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 1 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.878 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.1.2020.46-50

Abstract

Prevalensi obesitas pada anak semakin meningkat. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya aktivitas fisik karena anak lebih suka bermain gadget  di dalam rumah. Screen time atau waktu di depan layar yang panjang berdampak negatif karena menurunkan aktivitas fisik dan paparan terhadap sinar matahari. Hal ini dapat menyebabkan obesitas dan osteoporosis.       Permainan tradisional seperti gobak sodor, betengan, dan congklak merupakan permainnan yang memerlukan aktivitas fisik tinggi dan dapat menggantikan olehraga.. Permainan tersebut juga dimainkan di luar ruangan sehingga anak akan lebih banyak terpapar sinar matahari. Namun sayang, permainan ini sekarang mulai menghilang dan tidak dikenal. Oleh karena itu pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membentuk kelompok bermain untuk memperkenalkan permainan tradisional yang  dapat mengurangi screen time dan menurunkan prevalensi obesitas pada anak.       Kegiatan pengabdian dilakukan di wilayah kelurahan Jomblang kota Semarang pada tahun 2019. Jumlah anak yang mengikuti kegiatan sebanyak 30 anak. Kegiatan permainan tradisional dilakukan seminggu sekali pada hari libur. Kegiatan dilakukan selama 2 bulan, dan di akhir kegiatan diadakan lomba untuk menentukan pemenangnya.        Hasil dari kegiatan adalah terdapat peningkatan aktivitas fisik anak dan penurunan waktu screen time. Sedangkan kejadian overweight dan obesitas belum mengalami penurunan secara signifikan karena waktu kegiatan yang singkat.

Page 1 of 1 | Total Record : 6