cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 18584748     EISSN : 25490885     DOI : -
Core Subject : Education,
SAINTEK PERIKANAN (p-ISSN: 1858-4748 dan e-ISSN: 2549-0885) adalah jurnal ilmiah perikanan yang diterbitkan oleh Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Jurnal ini diterbitkan 2 (dua) kali setahun (Februari dan Agustus).
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN" : 11 Documents clear
ANALISIS HUBUNGAN SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A CITRA SATELIT SUOMI NPP VIIRS TERHADAP HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE DI PPN PENGAMBENGAN, BALI (Analysis of the Relationship of Sea Surface Temperature and Chlorophyll-a The Suomi NPP VIIRS Satellite Image Against the Catch of the Seine Purse in PPN Pengambengan, Bali) Muhammad Zahrul Ghufron; Imam Triarso; Kunarso Kunarso
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.516 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.2.128-135

Abstract

Perikanan Tongkol (Euthynnus affinis) di Perairan Selat Bali  berkembang pesat sejak diperkenalkannya alat tangkap  Purse seine, hal tersebut menyebabkan semakin meningkatnya jumlah armada kapal penangkap ikan. Meskipun upaya penangkapan meningkat, akan tetapi hasil tangkapan yang didapatkan menurun. Untuk tujuan tersebut diperlukan kajian yang mendalam tentang pola sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a, agar ke depan dapat diketahui daerah penangkapan ikan Tongkol. Penelitian ini mengkaji perbedaan nilai persebaran SPL dan klorofil-a yang secara nyata di lapangan dengan data hasil interpretasi citra satelit Suomi NPP VIIRS, serta mengetahui hubungan distribusi SPL dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan Tongkol (Euthynnus affinis). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah, tingkat akurasi citra satelit Suomi NPP VIIRS pada variabel suhu permukaan laut mencapai 98,98%, sementara untuk tingkat akurasi terhadap konsentrasi klorofil-a mencapai 95,63%. Hubungan suhu permukaan laut dan klorofil-a terhadap CPUE yaitu menunjukan pengaruh yang cukup kuat dengan nilai sebesar 0,585. Nilai r2 menunjukan nilai sebesar 34,3%, yang berarti bahwa sebesar 34,3% CPUE dipengaruhi oleh suhu permukaan laut dan klorofil-a, sedangkan 65,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain Eastern Little Tuna (Euthynnus affinis) in the Waters of Bali Strait has been growing rapidly since the introduction of purse seine fishing gear, this has led to an increasing number of fishing vessels. Although the fishing effort increases, the catch obtained decreases. For this purpose an in depth study of the distribution patterns of sea surface temperature and chlorophyll-a is needed, so that in the future it can be known the fishing ground to assist in the effective and efficient utilization of fish resources. This study examines the differences in the value of the distribution of sea surface temperature and chlorophyll-a that are evident in the field with data from interpretation of Somi NPP VIIRS satellite images, and knowing the relationship between the distribution of sea surface temperature and chlorophyll-a to the Eastern Little Tuna catches. The method used in this research is descriptive method. The results obtained in this study are, the accuracy of the Suomi NPP VIIRS satellite image on the variable sea surface temperature reaches 98.98%, while the level of accuracy of the chlorophyll-a concentration reached 95.63%, the relationship between sea surface temperature and chlorophyll-a on CPUE is a fairly strong correlation, with a correlation value of 0,585. The value of r2 means that 34.3% CPUE is influenced by sea surface temperature and chlorophyll-a, while 65.7% is influenced by other factors..
POTENSI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS KANTONG KRAFT (Eucheuma cottonii Seaweed has a good Potential as Raw Material For Making Kraft Paper Bags) Ryan Ariefta; Eko Nurcahya Dewi; Romadhon Romadhon
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.045 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.2.81-85

Abstract

Ekstrak selulosa yang berasal dari rumput laut Eucheuma cottonii dapat dijadikan sebagai bahan substitusi pembuatan kantong kertas kraft yang biasanya dibuat dari pulp kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kantong kertas kertas kraft dari ekstrak rumput laut E. cottonii apabila dibandingan dengan kertas kraft berstandar SNI. Rumput laut         E. cottonii yang digunakan berasal dari pantai Krakal, Gunung Kidul, Jogjakarta. Pembuatan kertas kraft dilakukan dengan ekstraksi selulosa dari E. cottonii diikuti dengan pemasakkan hingga hancur, pencetakan dan pengeringan sehingga berbentuk pulp lembaran. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 1 faktor yaitu konsentrasi ekstrak rumput laut E. cottonii dengan tiga taraf yang berbeda yaitu  15%, 20%, dan 25%.  Parameter pengujian yang dilakukan adalah  ketahanan tarik, ketahanan sobek, daya regang dan derajat kecerahan (CIELAB). Data parametrik yang didapatkan  diuji dengan sidik ragam (P<5%), dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk melihat perlakuan yang berbeda. Hasil yang didapatkan pada uji ketahanan tarik pada konsentrasi 15%, 20% dan 25% berturut - turut, yaitu 1,80 ± 0,22 kN/m; 5,54 ± 0,42 kN/m dan 7,33 ± 1,28 kN/m,  ketahanan sobek 737,62 ± 91,15 mN; 2260,00 ± 173.18 mN dan 2991,90 ± 525.04 mN,   daya regang : 3,86 ± 1,78%; 7,24 ± 0,83% dan 7,08 ± 2,15%, untuk uji gramatur :  70 gram; 73,09 gram dan 75,75 gram. Hasil uji perbandingan kualitas kertas kraft paper bag dari  subsitusi ekstrak selulosa 20% dan 25% telah memenuhi SNI, sedangkan pada konsentrasi 15% belum memenuhi SNI. Cellulose extract from Eucheuma cottonii seaweed can be used as a substitute for making kraft paper bags.  Kraft paper are  usually made from wood pulp. The purpose of this study was to determine the quality of kraft paper bags from seaweed extract E. cottonii when it compared to SNI  kraft paper. The E. cottonii seaweed used comes from Krakal beach, Gunung Kidul, Jogjakarta. The kraft paper was first  made by extracting cellulose from E. cottonii, it was   cooked,  crushed, printed , dried and finally it was   formed to  pulp sheet. The experimental design used was Completely Randomized Design (CRD), with 1 factor concentration of seaweed extract E. cottoni with three levels concentration  15%, 20%, and 25% respectively.  The test parameters performed were tensile resistance, tear resistance , tensile strength and brightness (CIELAB). Data were analysed using Anova  and tested continued Honestly Significant Different test (HSD). The results obtained in the tensile resistance test at a concentration of  15%, 20% and 25% were  1.80 ± 0.22 kN / m; 5.54 ± 0.42 kN / m and 7.33 ± 1.28 kN / m, in the tear resistance test were  737.62 ± 91.15 mN; 2260.00 ± 173.18 mN and 2991.90 ± 525.04 mN, the tensile strength were 3.86 ± 1.78%; 7.24 ± 0.83% and 7.08 ± 2.15%, for successive grammar tests:  70 grams; 73.09 grams and 75.75 grams. The comparison test results of the quality of paper bag kraft paper from cellulose extract 20% and 25% have met SNI, while at a concentration of 15% have not met SNI.
PENGARUH PERBEDAAN METODE PENCAIRAN (THAWING) TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING ABALON (Haliotis asinina) BEKU (Effect of Different Thawing Methods on Chemical Quality of Frozen Abalone (Haliotis asinina)) Sri Fatmah Sari
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.699 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.2.106-109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia daging abalon beku H. asinina yang dicairkan dengan beberapa metode.  Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, dimana terdapat tiga perlakuan yaitu pencairan dengan melakukan perendaman pada air es (4oC), pencairan dengan melakukan perendaman pada air biasa (28oC), dan pencairan dengan menempatkan pada suhu ruang (30oC). Sebelum dilakukan pencairan sampel yang digunakan dibekukan pada suhu -20oC selama 3x24 jam. Parameter yang dianalisa antara lain, kadar protein, kadar lemak, kadar protein terlarut, kadar air, dan kadar TMA-N. Dari hasil penelitian ini diperoleh perlakuan pencairan dengan melakukan perendaman pada air biasa (28oC) memberikan kualitas kimia yang lebih baik dengan kadar protein 14,08%, lemak 5,43%, protein terlarut 4,09%, kadar TMA-N 6,71 mg/100 g, dan kadar air 78,40%. This research was conducted to investigate the chemical quality of frozen abalone (H. asinina) which thawed using different thawing methods.  A completely randomized experimental design (CRD) was used. It consisted of three treatments of thawing (A; immersion in cool water (4oC), B; immersion in water at ambient temperature (28oC), C; placement at room temperature (30oC)) and done in triplicates. The samples were frozen at a temperature of -20oC for 3x24 hours and they were packaged by air packaging method. The content of protein, fat, soluble protein, water,  and TMA-N were analyzed. The results showed that thawing by immersion in water at ambient temperature (28oC) gave the best chemical quality compared to two others thawing methods in this research.
PROFIL ASAM AMINO DENDENG GILING IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI ASAP CAIR YANG BERBEDA (Amino Acid Profiles of Dumbo Catfish (Clarias gariepinus) Jerked Meat Processed with Different Concentration of Liquid Smoke) Rizky Amalia Ramadayanti; Fronthea Swastawati; Slamet Suharto
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.428 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.2.136-140

Abstract

Lele dumbo merupakan salah satu komoditas penting perikanan budidaya di Indonesia. Perkembangan pengolahan ikan sekarang lebih variatif seperti pengolahan menjadi dendeng. Penambahan asap cair pada proses pembuatan dendeng dapat meningkatkan keawetan dendeng serta memberikan karakteristik sensori. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi asap cair yang berbeda terhadap kualitas dendeng. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap). Perlakuan meliputi penambahan asap cair 0% sebagai kontrol, 1%, 3%, dan 5%. Parameter uji yang diamati adalah profil asam amino, kadar air, kadar protein, kadar fenol serta uji hedonik (kenampakan, bau, rasa, dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dendeng dengan penambahan asap cair tetap memiliki asam amino yang lengkap. Lisin dan leusin dominan pada asam amino esensial dengan nilai 39702,77 - 51736,24 mg/kg, serta pada asam amino non esensial asam glutamat mendominasi dengan nilai 59915,6 - 64478,57 mg/kg. Perbedaan konsentrasi asap cair pada dendeng giling ikan lele dumbo memberikan pengaruh yang nyata terhadap penurunan kadar air, kenaikan protein dan fenol serta hedonik dendeng. Semakin besar konsentrasi yang digunakan, dendeng tidak diterima oleh panelis (p < 0,05). Catfish is one of nutritionally important aquaculture species in Indonesia. Nowadays, the development of its processed method becomes more various such as the production of jerked meat. Addition of liquid smoke could increase shelf life of catfish and give sensory characteristics. This study aimed to determine the effect addition liquid smoke with different concentration on quality characteristics of jerked meat. The research method used Completely Randomized Design (CRD) with four treatments such as addition of 0% liquid smoke as control, 1%, 3%, and 5%. Parameters test observed are amino acid profiles, moisture content, protein content, and phenol content also hedonic test. Jerked meat processed with liquid smoke still have a complete amino acid . Lysine and leucine dominated on essential amino acid with range 39702,77 – 51736,24 mg/kg, while glutamic acid dominated on non essential amino acid with range 59915,6 – 64478,57 mg/kg. Meanwhile, addition of liquid smoke gave a significantly different to the moisture content, protein content, phenol content also appearance, odor, flavor, and texture of catfish jerked meat (p < 0,05).
ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERAJINAN TANGAN DARI KULIT KERANG DI KELURAHAN BUNGKUTOKO KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA (Feasibility Study of Handycrafts from Shellfish in Bungkutoko Village, Kendari City, Southeast Sulawesi) Asriyana Asriyana; Agus Kurnia; La Ode Alirman; Nurdiana A
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.399 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.2.86-90

Abstract

Kelurahan Bungkutoko termasuk wilayah administrasi Kota Kendari yang daratannya terpisah karena merupakan wilayah kepulauan. Potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki sangat melimpah sehingga menjadi peluang usaha bagi warga setempat dalam peningkatan perekonomian keluarga.  Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis kelayakan usaha kerajinan tangan yang berbahan dasar kerang kerangan di Kelurahan Bungkutoko. Metode analisis kelayakan finansial meliputi NPV (net present value), IRR (internal rate of return), Net B/C ratio (Net Benefit Cost Ratio), PBP (Pay Back Period), dan BEP (Break Event Point).  Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai seluruh kriteria kelayakan finansial yang digunakan menghasilkan nilai yang menunjukkan kategori layak (NPV sebesar Rp10.459.436,-, IRR sebesar 35%,  Net B/C  2,03, PBP 12 bulan serta BEP sebesar Rp4.260.943,- dan 154 unit). Hal ini mengindikasikan bahwa usaha kerajinan tangan yang dilakukan oleh wanita nelayan di Kelurahan Bungkutoko layak untuk dilanjutkan Bungkutoko village is included in the administrative area of Kendari City whose land is separated because it is an archipelago. The potential of fisheries resources owned is very abundant so that it becomes a business opportunity for local residents in improving the family's economy. The research aims to analyze the feasibility of a handicraft business based on shellfish shells in Bungkutoko Village. The methods of financial feasibility analysis are NPV (net present value), IRR (internal rate of return), Net B/C ratio (Net Benefit Cost Ratio), PBP (Pay Back Period), and BEP (Break Event Point). The results  show that all financial feasibility criteria shows a feasible category (NPV is Rp 10,459,436,-; IRR is 35%;  Net B/C 2.03; PBP is 12 months; and BEP is Rp 4,260,943,; and 154 units). It’s indicated that the handicraft business by fishermen women in Bungkutoko Village is feasible to continue.
PENGARUH KOMPOSISI JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN TUKIK PENYU SISIK (Eretmochelys imbricata) DI PENETASAN SEMI-ALAMI PENYU TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA (The Effect of Different Feeding Composition on Growth of Baby Hawksbills Turtle (Eretmochelys imbricata) in Semi-Natural Hatching Den in Karimunjawa National Park) Fadya Rachmi Puteri; Norma Afiati; Niniek Widyorini
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.544 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.2.110-114

Abstract

Populasi alamiah penyu di Indonesia terus menurun 20 - 30% per tahun terutama lebih disebabkan oleh faktor manusia dibandingkan dengan faktor alam dan predator. Beberapa di antara teknik penyelamatan untuk pelestarian penyu antara lain melalui penetasan di sarang semi-alami, perlindungan translokasi habitat (konservasi in-situ), penegakan hukum, penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Di sarang semi-alami jenis pakan yang tepat pada saat pemeliharaan awal tukik sebelum dilepas ke laut akan mempengaruhi kelulus-hidupan mereka. Padahal, sampai saat ini jenis pakan yang tepat untuk tukik belum banyak diketahui. Penelitian ini menggunakan tiga 3 perlakuan pakan (Sardinella lemuru 100%; Sargassum filipendula 100%; campuran S. lemuru dan S. filipendula 50:50%), analisis data enggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 pengulangan. Secara statistik, diketahui bahwa tiap perlakuan pakan menghasilkan perbedaan pada variabel panjang, lebar karapas dan bobot tukik. Berdasarkan analisis alometri tukik E.imbricata selama penelitian, dihasilkan konstanta b < b antar perlakuan yang menunjukkan bahwa pertumbuhan bersifat alometri negatif pada variabel panjang karapas dan bobot tubuh serta panjang dan lebar karapas; kecuali pada hubungan panjang dan lebar karapas tukik dengan pakan S. lemuru. The population of sea turtles in Indonesia continued to decrease by 20-30% each year. The decline in natural turtle populations is caused mainly by human factors rather than natural factors and predator. Among others, rescue and preservation of turtles can be accomplished through rearing in a semi-natural den, protection of the habitat translocation (in-situ conservation), law enforcement, education and empowerment of local communities. The proper type of feed for the hatchlings to provide information on required nutrient in optimizing the growth has not been known until now. The methods used in this study was an experimental method apllying Complete Randomised Design with three feeding treatments (100% S. lemuru; 100% Sargassum filipendula; 50:50% mixed of S. lemuru and S. filipendula). The results showed that carapace length, carapace width and body weight differed statistically (P<0.05) in every feed treatment. Hatchlings showed negative allometric  (b < ) in carapace length to weight as also carapace length to its width. Isometry in carapace length and width is only shown by hatchlings fed with  S. lemuru
PEMANFAATAN UMPAN ALTERNATIF LIMBAH KEPALA UDANG DAN WAKTU IMMERSING BUBU LIPAT TERHADAP HASIL TANGKPAAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRAN KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA (Utilization of Alternative Shrimp Head Waste Feed and Immersing Time of Pot on the Catch of Swimming Crab (Portunus Pelagicus) in Karimunjawa Waters of Jepara District) Martiana Neilirrohmah; Aristi Dian Purnama Fitri; Sardiyatmo Sardiyatmo
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.767 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.2.91-95

Abstract

Bubu lipat adalah alat tangkap yang digunakan untuk menangkap rajungan di Perairan Karimunjawa. Umpan yang biasa digunakan yaitu ikan segar (Damselfish), namun memiliki kendala sehingga peneliti memberikan solusi menggunakan umpan limbah kepala udang (Paneus merguensis) karena murah, bisa didapat dari limbah rumah tangga, serta mengandung protein yang dapat merangsang indera penciuman Rajungan (Portunus pelagicus). Tujuan penelitian adalah menganalisis hasil tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) dengan bubu lipat umpan limbah kepala udang (Penaeus merguensis) dan umpan ikan segar (Damselfish), serta perbedaan waktu immersing (6 jam dan 12 jam). Metode penelitian yang digunakan adalah experimental fishing dengan 8 kali pengulangan. Penelitian dilakukan di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara pada bulan Februari 2018. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji-t. Hasil tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) dengan umpan limbah kepala udang lebih sedikit dibandingkan dengan umpan ikan segar (Sig. 0,538). Hasil tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) pada waktu immersing 6 jam lebih banyak dibandingan waktu immersing 12 jam (Sig. 0,512). Tidak terdapat interaksi antara umpan dan waktu immersing terhadap hasil tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) pada penangkapan bubu lipat di Karimunjawa. Trap is one of the fishing gear used to catch a swimming crabs in Karimunjawa. Usually the bait is used fresh baits (Damselfish), but have constraints so the researcher giving a solution to use shrimp head waste (Penaeus merguensis) because cheap, can get from household waste, and contains protein that can stimulate the sense of swimming crabs’s smell. The research purposes to analyze the ratio of the catches between pot using shrimp head waste (Penaeus merguensis) with fresh baits (Damselfish) and immersing time difference (6 hours and 12 hours). The research method used in this study was the experimental fishing with 8 times repetition. The research held at Karimunjawa waters of Jepara District on February 2018. The data analysis used were the normality test, the homogenity test and t-test. The resulted of swimming crabs on the pot with shrimp head waste is less more than fresh baits (Sig. 0,538) . The resulted of swimming crabs on pot with 6 hours of immersing time is in the largest number of catch (Sig. 0,512). Fresh fish baits and shrimp head waste feed and immersing time between 6 hours and 12 hours no interaction the catch of swimming crabs in Karimunjawa 
POTENSI PADANG LAMUN SEBAGAI PENYERAP KARBON DI PERAIRAN PULAU KARIMUNJAWA, TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA (Ability of Seagrass Beds as Carbon Sink in The Waters of Karimunjawa Island, Karimunjawa National Park ) Ajeng Ganefiani; Suryanti Suryanti; Nurul Latifah
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.459 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.2.115-122

Abstract

Perubahan iklim disebabkan karena meningkatnya kandungan Gas Rumah Kaca seperti karbon dioksida (CO2), klorofluorokarbon (CFC), ozon (O3), dinitro oksida (N2O), metana (CH4), heksafluorida (SF6), hidrofluorokarbon (HFCS), perfluorokarbon (PFCS)). Diantara kedelapan gas tersebut, konsentrasi gas CO2 di atmosfer memiliki kontribusi terbesar yaitu lebih dari 55% dari total efek GRK yang ditimbulkan. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menurunkan emisi GRK adalah dengan memanfaatkan lautan dan ekosistem pesisir sebagai penyerap CO2 alami (natural CO2 sink). Lamun merupakan tumbuhan laut yang berkontribusi terhadap penyerapan karbon melalui proses fotosintesis yang kemudian disimpan dalam bentuk biomassa pada bagian daun, rhizoma dan akar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis lamun, kerapatan dan tutupan lamun serta potensi penyerapan karbon dalam biomassa berupa jaringan atas substrat dan bawah substrat lamun yang dilakukan pada bulan Maret 2018 di Pulau Karimunjawa. Identifikasi jenis lamun dilakukan dengan melihat panduan buku seagrasswatch, kerapatan dan tutupan dilakukan dengan metode transek kuadran. Analisis kandungan karbon dilakukan dengan metode pengabuan. Hasil penelitian ditemukan 8 jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Thalassia hemprichii, Halophila minor, Halodule uninervis, Halophila ovalis dan Syringodium isoetifolium. Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata memiliki nilai kerapatan tertinggi dengan kerapatan mencapai 450 ind/m2 dan 1204 ind/m2. Nilai biomassa dibagian bawah susbtrat berkisar 970,39 - 1.412.55 gbk/m2 yang lebih besar dibandingkan nilai biomassa lamun dibagian atas substrat berkisar 371, 88 - 546, 38 gbk/m2 diikuti nilai penyerapan karbon dibagian bawah substrat (akar dan rhizoma) berkisar antara 12,60 – 93,62 gC/m2, sementara kandungan karbon dibagian atas substrat (daun) berkisar antara 4,19 – 34,12 gC/m2. Total stok karbon di perairan Pulau Karimunjawa berkisar antara 1,28 ton karbon – 2,49 ton karbon atau sebesar 0,50 – 0,73 ton karbon/ha Climate change is caused by increasing greenhouse gases content such as carbon dioxide (CO2), chlorofluorocarbon (CFC), ozone (O3), dinitro oxide (N2O), methane (CH4), hexafluoride (SF6), hydrofluorocarbons (HFCS), perfluorocarbons (PFCS) )). Among the eight gases, the concentration of CO2 gas in the atmosphere has the largest contribution, which is more than 55% of the total GHG effects generated. One of the preventive measures that can be taken to reduce GHG emissions is to use the oceans and coastal ecosystems as natural CO2 sinks. Seagrass is a marine plant that contributes to carbon sequestration through photosynthesis which is then stored in the form of biomass in the leaves, rhizomes and roots. This research aims to know the types of seagrass, seagrass cover and potential density of biomass carbon of above the substrate (leaves) and below the substrate seagrass (roots and rhizomes) in March 2018 at Karimunjawa Island. The identification of seagrass types used guidance book of seagrasswatch and the identification of seagrass cover and density was carried out using transect quadrant method. Analysis carbon content used ashing method. The result of the present study found 8 species of seagrasses that Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Thalassia hemprichii, Halophila minor, Halodule uninervis, Halodule ovalis and Syringodium isoetifolium. Thalassia hemprichii and Cymodocea rotundata have the highest density value reached 450 ind/m2 and 1,204 ind/m2. Value biomass below substrate ranged from 970.39 to 1.412.55 gbk/m2  which is greater than the value biomass above the substrate ranged from 371, 88 - 546, 38 gbk/m2 followed by the value of the carbon adsorption in below the substrate (roots and rhizomes) ranged from 12.60 to 93.63 gC/m2, whilst the carbon content above the substrate (leaves) ranged from 4.19 to 34.12 gC/m2. Total carbon stock in the waters of Karimunjawa Island ranged from 1.28 – 2.49 tons of carbon or of 0.50 to 0.73 tons of carbon/ha.
PRODUKSI Chlorella sp. DENGAN PERLAKUAN LIMBAH CAIR TAMBAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) STERIL (Production of Chlorella sp. with Steril White Shrimp (Litopenaeus vannamei) Liquid Waste Treatment) Sartika Tangguda; I Nyoman Dodik Prasetia
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.981 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.2.96-99

Abstract

Limbah cair tambak udang vaname (L. vannamei) merupakan hasil buangan dari proses budidaya yang umumnya langsung dibuang ke perairan umum. Limbah tersebut masih mengandung sejumlah unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan organisme pada tingkatan trofik dibawahnya, salah satunya adalah mikroalga Chlorella sp. Namun, pada limbah tersebut masih ditemukan sejumlah organisme yang mengganggu pertumbuhan Chlorella sp. sehingga limbah harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menumbuhkan mikroalga tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis limbah cair tambak udang vaname steril dalam produksi Chlorella sp. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 4 perlakuan, yaitu A (dosis limbah 25%), B (dosis limbah 50%), C (dosis limbah 75%), dan D (dosis limbah 100%); masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menyatakan bahwa perlakuan D memberikan produksi Chlorella sp. tertinggi yang dapat dilihat dari kepadatan sel dan laju pertumbuhan spesifik pada saat puncak pertumbuhan, yaitu 2.833.333 sel/mL dan 0,472. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa limbah cair tambak udang vaname steril dengan dosis 100% dapat digunakan untuk mengkultur Chlorella sp. skala laboratorium dengan menghasilkan produksi mikroalga tertinggi. Diharapkan limbah yang berasal dari hasil budidaya udang vaname dapat dimanfaatkan untuk mengkultur mikroalga sehingga mengurangi pencemaran yang terjadi di perairan umum sekitarnya. Liquid waste of vaname shrimp ponds (L. vannamei) is the result of waste from the cultivation process which is generally discharged directly into public waters. The waste still contains a number of nutrients needed for the growth of organisms at the lower trophic level, one of which is Chlorella sp. However, in these wastes there are still organisms that interfere with the growth of Chlorella sp. therefore the waste must be sterilized before using it to grow the microalgae. The purpose of this study was to determine the dose of liquid waste of sterile vaname shrimp ponds in the production of Chlorella sp. This study used an experimental method with 4 treatments, namely A (25% waste dose), B (50% waste dose), C (75% waste dose), and D (100% waste dose); each treatment was repeated 3 times. The results of the study stated that treatment D gave the production of Chlorella sp. the highest can be seen from cell density and specific growth rate at the peak of growth, which is 2,833,333 cells / mL and 0.472. The results of this study can be concluded that sterile liquid waste of vaname shrimp ponds with a dose of 100% can be used to culture Chlorella sp. laboratory scale by producing the highest microalgae production. It is expected that waste derived from vaname shrimp culture can be used to cultivate microalgae so as to reduce pollution in the surrounding public waters
POTENSI PANKREAS KAMBING SEBAGAI BATING AGENT ALAMI TERHADAP KARAKTERISTIK KULIT IKAN NILA (Oreochromus niloticus) TERSAMAK(Pancreas Potential Of Goat As A Natural Bating Agent On Tilapia (Oroeochromus niloticus) Leather) Muhammad Aziz Cahyana; Ulfah Amalia; Slamet Suharto
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.732 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.2.123-127

Abstract

Pankreas kambing mengandung enzim proteolitik yang berpotensi sebagai bating agent dalam proses penyamakan kulit.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan bating agent dari pankreas kambing terhadap karakteristik fisik kulit ikan nila tersamak dan mengetahui konsentrasi terbaik dari penggunaan bating agent pankreas kambing. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit ikan niladan pankreas kambing segar. Metode penelitian ini bersifat experimental laboratories menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan dengan 4 konsentrasi bating agent  yaitu (0,5%, 1%, 1,5% dan 2%) kulit ikan tersamak diuji dengankekuatan tarik, kemuluran, kekuatan sobek, kadar krom oksida, dan suhu kerut. Hasil penelitian menghasilkan bahan bating agent berpengaruh terhadap karakteristik kulit ikan tersamak (P<0,05). Konsentrasi bating agent sebesar 2% memberikan hasil yang terbaik sebagai berikut: kekuatan tarik 1300,45 N/cm², kemuluran 87,70%, kekuatan sobek 273,90 N/cm², kadar krom oksida 3,46 %, dan suhu kerut 99,75°C. Kulit ikan nila tersamak hasil penelitian semua perlakuan  memenuhi persyaratan SNI 06-4586-1998 kecuali untuk parameter kemuluran tidak memenuhi syarat. Goat pancreas, containing proteolytic enzymes which the potential as a bating agent in the process of tanning the skin. The purpose of this study was to determine the effect of using bating agent from goat pancreas on the physical characteristics of tilapia skin and knowing the best concentration of using the goat pancreatic agent. The material used in this study is the skin of tilapia and fresh goat pancreas. This research method is experimental laboratories using Completely Randomized Design (CRD) with three repetitions with 4 concentrations of bating agent namely (0.5%, 1%, 1.5% and 2%) the skin of tanned fish is tested with tensile strength, elongation, tear strength, chrome oxide content, and wrinkle temperature. The results of the study resulted in bating agent material affecting the characteristics of tanned fish skin (P <0.05). Bating agent concentration of 2% gave the best results as follows: tensile strength 1300.45 N / cm², elongation 87.70%, tear strength 273.90 N / cm², chrome oxide content 3.46%, and wrinkle temperature 99, 75 ° C. The results of this study produced a total nitrogen of 2.65% of the goat pancreas which has great potential to be used as bating material. The skin of tanned tilapia from the results of this study meets the requirements of SNI 06-4586-1998 except for elongation parameters that do not meet the requirements.

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 19, No 3 (2023): SAINTEK PERIKANAN Vol 19, No 2 (2023): SAINTEK PERIKANAN Vol 19, No 1 (2023): SAINTEK PERIKANAN Vol 18, No 4 (2022): SAINTEK PERIKANAN Vol 18, No 3 (2022): SAINTEK PERIKANAN Vol 18, No 2 (2022): SAINTEK PERIKANAN Vol 18, No 1 (2022): SAINTEK PERIKANAN Vol 17, No 4 (2021): SAINTEK PERIKANAN Vol 17, No 3 (2021): SAINTEK PERIKANAN Vol 17, No 2 (2021): SAINTEK PERIKANAN Vol 17, No 1 (2021): SAINTEK PERIKANAN Vol 16, No 4 (2020): SAINTEK PERIKANAN Vol 16, No 3 (2020): SAINTEK PERIKANAN Vol 16, No 2 (2020): SAINTEK PERIKANAN Vol 16, No 1 (2020): SAINTEK PERIKANAN Vol 15, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN Vol 15, No 1 (2019): SAINTEK PERIKANAN Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN Vol 14, No 1 (2018): SAINTEK PERIKANAN Vol 13, No 2 (2018): SAINTEK PERIKANAN Vol 13, No 1 (2017): SAINTEK PERIKANAN Vol 12, No 2 (2017): SAINTEK PERIKANAN Vol 12, No 1 (2016): SAINTEK PERIKANAN Vol 11, No 2 (2016): SAINTEK PERIKANAN Vol 11, No 1 (2015): JURNAL SAINTEK PERIKANAN Vol 10, No 2 (2015): JURNAL SAINTEK PERIKANAN Vol 10, No 1 (2014): JURNAL SAINTEK PERIKANAN Vol 9, No 2 (2014): JURNAL SAINTEK PERIKANAN Vol 9, No 1 (2013): JURNAL SAINTEK PERIKANAN Vol 8, No 2 (2013): Jurnal Saintek Perikanan Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Saintek Perikanan Vol 7, No 1 (2011): Jurnal Saintek Perikanan Vol 6, No 2 (2011): Jurnal Saintek Perikanan Vol 6, No 1 (2010): Jurnal Saintek Perikanan Vol 5, No 2 (2010): Jurnal Saintek Perikanan Vol 5, No 1 (2009): Jurnal Saintek Perikanan Vol 4, No 2 (2009): Jurnal Saintek Perikanan Vol 4, No 1 (2008): Jurnal Saintek Perikanan Vol 3, No 2 (2008): Jurnal Saintek Perikanan Vol 2, No 1 (2006): Jurnal Saintek Perikanan More Issue