cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices
ISSN : -     EISSN : 26153335     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices is to challenge exellence in professional education by promoting forward-research-finding scholar, progressive and innovative, to bridge the gap between education and professional practice to inspire and challenge tomorrow’s professional clinicians in supportive Islamic learning environment.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2023): May" : 9 Documents clear
Implementasi Metode Active Learning Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Maulana Nashrul Abror; Mohammad Zakki Azani; Ilfa Munazah
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Vol 7, No 1 (2023): May
Publisher : LPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseedu.v7i1.23014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan implementasi metode pembelajaran aktif dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat metode pembelajaran aktif pada mata pelajaran PAI kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan dan penelitian kualitatif deksriptif yang digunakan dalam penelitian ini guna mendeksripsikan fenomena yang ada. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian penerapan metode pembelajaran aktif pada pembelajaran PAI kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta adalah dalam penerapan metode pembelajaran aktif guru PAI kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta menggunakan metode diskusi,panduan pengajaran, pencarian informasi, investigasi kelompok yang disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Penggunaan metode ini membuat suasana kelas terlihat menyenangkan karena metode pembelajaran aktif tidak membosankan. Peserta dilatih lebih termotivasi untuk berkreativitas, menuangkan imajinasinya, dan lain sebagainya. Faktor pendukung dalam penerapan metode active learning ini adalah adanya dukungan dari instansi baik itu sekolah maupun pemerintah. Kemudian sarana infrastruktur yang memadai seperti koneksi internet, LCD proyektor dan lain sebagainya. Peserta didik yang merasa nyaman Ketika pembelajaran active learning . Serta peningkatan kompetensi guru PAI yang selalu di upgrade . Sedangkan faktor penghambatnya adalah latar belakang peserta didik yang berbeda, genetik berbeda, dan budayanya berbeda. Serta lemahnya koneksi internet wifi di sekolah karena belum merata di semua kelas di SMK Negeri 6 Surakarta.
Strategi Guru Menghadapi Problematika Pembelajaran Aqidah Zidny Akrima Melati; Muh Nur Rochim Maksum; Ahmad Nubail; Mohammad Ali
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Vol 7, No 1 (2023): May
Publisher : LPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseedu.v7i1.22984

Abstract

Penerapan pendidikan aqidah masih sangat terbatas, hanya mengutamakan aspek kognitif dalam memberikan pengetahuan kepada siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran tentunya tidak terlepas dari permasalahan yang terjadi. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis problematika yang dihadapi guru pada pembelajaran aqidah kelas VII di SMP Muhammadiyah 2 Boyolali Program Khusus dan untuk mendeskripsikan strategi guru yang digunakan untuk menghadapi problematika dalam pembelajaran aqidah kelas VII. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik keabsahan data melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan diakhiri dengan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika pendidikan aqidah kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Boyolali Program Khusus terdapat pada faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya adalah guru, peserta didik, fasilitas, kondisi kelas, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Faktor eksternalnya yakni lingkungan dan keluarga. Kemudian untuk strategi yang dilakukan guru untuk menghadapi problematika pembelajaran aqidah kelas VII adalah melalui pembiasaan, keteladanan, koreksi dan pengawasan. dan rencana pelaksanaan pembelajaran. 
Peran Yayasan Griya Keluarga Sakinah Dalam Pengembangkan Pendidikan Keluarga Islami Alviyanti Alviyanti; Mohammad Zakki Azani; Saddam Husein
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Vol 7, No 1 (2023): May
Publisher : LPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseedu.v7i1.22997

Abstract

Kasus perceraian di Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya menandakan belum terwujudnya keluarga sakinah, mawadah, wa rahmah dalam beberapa keluarga di Indonesia. Oleh karena itu, dalam membentuk sebuah rencana keluarga sudah didasari dan didukung dengan pengetahuan dan wawasan mengenai pilar dalam membangun keluarga. Saat ini pendidikan mengenai keluarga di Indonesia masih jarang ditemui. Yayasan Griya Keluarga Sakinah sebagai salah satu yayasan yang fokus pada bidang keluarga memiliki tujuan untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawadah, wa rahmah di Indonesia melalui pengembangan pendidikan keluarga islami.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran Yayasan Griya Keluarga Sakinah dalam pengembangan pendidikan keluarga Islam, faktor serta pendukung dan penghambat dalam pelaksanaanya. Penelitian ini menerapkan pendekatan fenomenologis kualitatif dengan jenis penelitian studi lapangan. dan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan Griya Keluarga Sakinah menggunakan dua jalur pendidikan yaitu pendidikan nonformal dan informal dalam melaksanakannya. Pengembangan pendidikan keluarga Islami pada jalur pendidikan nonformal dilaksanakan melalui layanan edukasi, konsultasi dan mediasi.Sedangkan dalam Pendidikan informal pengembangan Pendidikan keluarga Islami dilaksankaan melalui layanan pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan Griya Keluarga Sakinah menggunakan dua jalur pendidikan yaitu pendidikan nonformal dan informal dalam melaksanakannya. Pengembangan pendidikan keluarga Islami pada jalur pendidikan nonformal dilaksanakan melalui layanan edukasi, konsultasi dan mediasi. Sedangkan dalam Pendidikan informal pengembangan Pendidikan keluarga Islami dilaksankaan melalui layanan pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan Griya Keluarga Sakinah menggunakan dua jalur pendidikan yaitu pendidikan nonformal dan informal dalam melaksanakannya.Pengembangan pendidikan keluarga Islami pada jalur pendidikan nonformal dilaksanakan melalui layanan edukasi, konsultasi dan mediasi. Sedangkan dalam Pendidikan informal pengembangan Pendidikan keluarga Islami dilaksankaan melalui layanan pelayanan.
ADAB PENCARI ILMU DAN STRATEGINYA DALAM KITAB HILYAH THALIB AL-‘ILMI Fadhlurrahman Rafif Muzakki
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Vol 7, No 1 (2023): May
Publisher : LPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseedu.v7i1.22115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adab dan strategi pencari ilmu dalam kitab Hilyah Thalib al-‘Ilmi karya Bakr bin Abdullah Abu Zaid. Ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Sumber primer yang dijadikan rujukan adalah kitab Hilyah Thalib al-‘Ilmi karya Bakr bin Abdullah Abu Zaid. Adapun teknik pengumpulan menggunakan cara dokumentasi, sedangkan untuk menganalisisnya digunakan penelitian yang bersifat deskriptif-analisis.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Adab pencari ilmu menurut Bakr bin Abdullah terdapat empat adab; adab terhadap diri sendiri, adab terhadap guru, adab berteman dan adab dalam kehidupan ilmiah. 2) Adapun strategi pencari ilmu menurut Bakr bin Abdullah ialah dengan cara; pertama, menghafalkan ringkasan materinya. Kedua, memeriksa hafalan dengan gurunya. Ketiga, tidak menyibukan diri dengan buku-buku tebal, sebelum benar-benar menguasai kaidah-kaidah dasar. Keempat, tidak berpindah kepada ringkasan lain tanpa alasan yang jelas. Kelima, berupaya mencari faidah-faidah dan kaidah-kaidah ilmiah. Keeman, Totalitas dalam mencari dan meningkatkan keilmuanKey-Word : Adab, Strategi, Pencari Ilmu.
Evaluasi Afektif Pasca Pandemi Covid-19 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Annas Fajar Rohmani; Nurul Latifatul Inayati
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Vol 7, No 1 (2023): May
Publisher : LPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseedu.v7i1.23041

Abstract

Pada tahun ajaran baru 2021/2022 tepatnya di bulan Februari 2022 sekolah SMK Batik 1 Surakarta, telah melaksanakan pembelajaran Luring atau pembelajaran tatap muka kepada seluruh peserta didik, dengan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga dunia pendidikan mulai memasuki pasca pandemi, diperlukan analisis keadaan dan kesiapan yang matang untuk memulai pembelajaran pada masa pasca pandemi. Tidak keterkuali dalam proses evaluasi pembelajaran ranah afektif, yang menilai sejauh mana sikap spiritual dan peserta sosial didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan evaluasi ranah afektif di masa pasca pandemi.Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan metode pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, metode data mengunaka cara mereduksi data, penyajian data, kemudian penyimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu pelaksanaan evaluasi ranah afektif tidak seputuhnya kembali denagn cara tradisional, tetapi sebisa mungkin dengan mempertimbangkan beberapa menggunakan teknologi atau paltfrom yang mendukung. Seperti tetap menggunakan googlefrom dalam mengerjakan ulangan atau untuk mengumpulkan tugas, dan masih menggunakan aplikasi online untuk memberikan kuis dalam proses pembelajaran.
Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Iqbal Hidayatsyah Noor; Aulia Izzati; Mohammad Zakki Azani
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Vol 7, No 1 (2023): May
Publisher : LPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseedu.v7i1.22539

Abstract

Abstrak- Dalam rangka pemulihan pembelajaran pascapandemi, Kemendikbud secara resmi telah menerapkan kurikulum terbaru bertajuk merdeka belajar yang mulai di laksanakan pada tahun pelajaran 2022/2023 pada semua satuan pendidikan secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Karanganyar serta dampak positif dan hambatan dalam penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Karanganyar. Penelitian ini menerapkan pendekatan fenomenologis kualitatif jenis studi lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses implementasi kurikulum merdeka terjabarkan menjadi tiga tahap,yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dampak positif dari penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam antara lain semakin meningkatnya kreativitas guru dan siswa, peningkatan semangat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran, serta peningkatan semangat guru dalam mengembangkan kapasitas diri. Hambatan dalam implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sulitnya pendidik dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan berkualitas serta menentukan tema dan konten yang tepat pada kegiatan P5 agar sesuai dengan minat dan bakat siswa. serta meningkatkan semangat guru dalam mengembangkan kapasitas diri.Hambatan dalam implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sulitnya pendidik dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan berkualitas serta menentukan tema dan konten yang tepat pada kegiatan P5 agar sesuai dengan minat dan bakat siswa. serta meningkatkan semangat guru dalam mengembangkan kapasitas diri. Hambatan dalam implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sulitnya pendidik dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan berkualitas serta menentukan tema dan konten yang tepat pada kegiatan P5 agar sesuai dengan minat dan bakat siswa.
Implementasi Nilai Religius Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Tovi Primaresty; Ulfa Maria; Mohammad Zakki Azani
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Vol 7, No 1 (2023): May
Publisher : LPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseedu.v7i1.22989

Abstract

Saat ini kemerosotan moral merupakan penyebab utama dalam kegagalan sistem pendidikan. Moral anak bangsa saat ini mengalami rendering, banyak hal yang terjadi yang menampilkan rendering ini, contohnya terjadinya tawarun antar pelajar, peserta didik yang sering bolos sekolah, tidak taat akan peraturan sekolah, Adapun jenis penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian lapangan, Jika dilihat dari datadantujuan penelitian, penelitian menggunakan pendekatan data kualitatif. Penelitian ini dikhususkan untuk mendeskripsikan realita kehidupan atau kejadian yang terjadi di lapangan. bentuk implementasi nilai keagamaan antara lain : 3S, Berdo''a sebelum dan sesudah belajar, muroja''ah al-qur''an, shalat dhuha, shalat zhuhur berjama''ah, sholat jum''at, infaq hari jumat,kemudian faktor pendukung dalam proses penerapan nilai keagamaan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Kemudian bentuk kegiatan rutin yang dilakukan disekolah ini untuk menunjang nilai keagamaan disekolah dengan melakukan kegiatan rutin yaitu : berlakunya 3S (Senyum, Salam dan Sapa), Tadarus atau muroja'ah bersama, membaca doa sebelum dan sesudah belajar, sholat Dzuhur berjamaah, sholat Dhuha, sholat jum'at berjamaah, infaq setiap jum'at dan kegiatan ramadhan biasanya dilaksanakan pesantren kilat. Faktor pendukung pengimplementasian nilai keagamaan ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : Faktor Eksternal dan Faktor internal.Kemudian bentuk kegiatan rutin yang dilakukan disekolah ini untuk menunjang nilai keagamaan disekolah dengan melakukan kegiatan rutin yaitu : berlakunya 3S (Senyum, Salam dan Sapa), Tadarus atau muroja'ah bersama, membaca doa sebelum dan sesudah belajar, sholat Dzuhur berjamaah, sholat Dhuha, sholat jum'at berjamaah, infaq setiap jum'at dan kegiatan ramadhan biasanya dilaksanakan pesantren kilat. Faktor pendukung pengimplementasian nilai keagamaan ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : Faktor Eksternal dan Faktor internal.Kemudian bentuk kegiatan rutin yang dilakukan disekolah ini untuk menunjang nilai keagamaan disekolah dengan melakukan kegiatan rutin yaitu : berlakunya 3S (Senyum, Salam dan Sapa), Tadarus atau muroja'ah bersama, membaca doa sebelum dan sesudah belajar, sholat Dzuhur berjamaah, sholat Dhuha, sholat jum'at berjamaah, infaq setiap jum'at dan kegiatan ramadhan biasanya dilaksanakan pesantren kilat. Faktor pendukung pengimplementasian nilai keagamaan ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : Faktor Eksternal dan Faktor internal.
Analisis Implementasi Entrepreneurship Pondok Modern Gontor Putri Ali Mustofa; Nurmashani Mustafidah
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Vol 7, No 1 (2023): May
Publisher : LPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseedu.v7i1.22992

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk praktik mengetahui yang terbaik dari konsep karakter Triono santriwati Perpektif Pimpinan Pondok gontor putri mantingan Ngawi dan proses dari pembelajarannya. Pesantren didirikan dengan tujuan menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat dan berhidmat kepada masyarakat, mampu berdiri sendiri atau mandiri, bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama dan mewujudkan Islam dan kejayaan umat, dan mencintai ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian Indonesia, Riset yang dipilih adalah penelitian kualitatif.Pendekatan pendekatan ini dilandasi oleh adamya kebutuhan akan pemberitahuan ataupun pencahayaan yang deskriptif, yaitu yang mempunyai bentuk penjabaran rencana informasi atau ide dalam suatu dokumen, berbentuk cerita dari narasuinber terpilih, dan keinginan mendapat data atau pernyataan-pernyataan dari 'dalam' (perspektif emik) . Kemandirian merupakan ruh yang menjiwai PM Gontor Putri sekaligus sebagai hasil ; kemandirian institusional (pondok) meliputi aspek pendidikan, aspek finansial , dan aspek politik, sedangkan kemandirian personal (santriwati) meliputi kemandirian intelektual (berfikir), kemandirian behavioral. 
Kontribusi PCM Dalam Gerakan Dakwah Keagamaan Di Islamic Center Muhammadiyah Cabang Blimbing Syahda Luthfiah Imani; Naila Rizki; Mohammad Zakki Azani
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Vol 7, No 1 (2023): May
Publisher : LPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseedu.v7i1.22993

Abstract

Penelitian ini bermula dari latar belakang Desa Wonorejo yang merupakan kawasan organisasi Muhammadiyah yang diposisikan untuk menyebarkan ajaran Islam. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Blimbing mengembangkan kegiatan keagamaan yang berada di Islamic Center Muhammadiyah Cabang Blimbing. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumen. Adapun teknik analisis datanya dengan cara mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian delapan jenis majelis pimpinan cabang Muhammadiyah Blimbing mempunyai tugas dan kontribusi yang berbeda-beda dalam hal kegiatan dakwah keagamaan di Desa Wonorejo.Faktor pendukung perkembangan Islam yang saat ini merebak dimana-mana itu menjadikan Muhammadiyah lebih maju dan berkembang pesat, masyarakat dan lingkungan yang baik memberikan dukungan dan sokongan. Faktor penghambat antara partisipasi masyarakat lain dalam kegiatan keagamaan yang menurun khususnya anak-anak dan remaja, Ekonomi yang berkaitan dengan keuangan kegiatan dakwah keagamaan yang sangat membutuhkan dana besar pengkaderan dimana kesulitan untuk mencari generasi yang siap dengan kegiatan dakwah keagamaan, lawan politik yang tidak menyukai politik diMuhammadiyah sejak lahir,Ormas lain yang iri dengan perkembanganMuhammadiyah yang sangat besar dan menimbulkan perpecahan.

Page 1 of 1 | Total Record : 9