cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
Al-Akhbar
Published by Universitas Majalengka
ISSN : 23024801     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 41 Documents
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG Sarah Aulia Azizah
Al-Akhbar Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakter atau akhlak merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat. Pembentukan karakter tidak dapat diakukan dalam waktu yang singkat karena membutuhkan proses panjang dalam waktu yang lama. Hal tersebut juga dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan metode yang tepat dan efektif. Salah satu cara menyenangkan yang dapat digunakan untuk membentuk karakter anak adalah melalui dongeng. Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi atau cerita bohong. Salah satu unsur intrinsik yang ada dalam dongeng memiliki amanat atau pesan moral. Oleh karena itu, dongeng bisa dijadikan media untuk membentuk karakter anak, karena memiliki nilai budi pekerti yang bisa dipelajari oleh anak. Metode yang digunakan adalah kajian kajian pustaka dilengkapi dengan metode refleksi peneliti.
PENTINGNYA PARENTING STYLE OLEH ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN DAN PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK Maria Hidayanti
Al-Akhbar Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembentukan karakter anak dilakukan sejak anak usia dini. Keluarga menjadi lingkungan pertama dalam proses pendidikan karakter anak. Pola asih orang tua menjadi salah satu factor utama dalam mendidik dan membentuk karakter anak. Pola asuh orang tua terdiri dari tiga jenis, yaitu pola asuh permisif, pola asuh otoriter, dan pola asuh demokratis. Anak yang dididik dengan menggunakan pola asuh permisif, akan menjadi anak menjadi sifat keras kepala, berpegang teguh pada pendapatnya dan terkesan tidak peduli orang lain. Pola asuh otoriter membentuk anak menjadi anak yang mempunyai karakter cenderung tidak bisa memecahkan masalahnya sendiri, selalu butuh bantuan dan tidak mandiri. Sedangkan pola asuh demokratis membentuk anak menjadi mandiri, dan bisa mengontrol dirinya sendiri, mempunyai percaya diri yang tinggi, bisa bersosialisasi dengan baik di lingkungannya, mampu mengatasi permasalahan yang dia miliki, tertarik dengan hal yang baru, kooperatif dengan orang yang lebih tua usianya, menjadi anak yang patuh dan menuruti perintah orang tua, dan mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi. Namun yang terjadi di masyarakat adalah orang tua tidak hanya menggunakan satu pola asuh dalam mendidik anak-anaknya
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI PADA ANAK USIA DINI DI ERA DIGITAL lita lita
Al-Akhbar Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi digital menjadi satu aspek penting dalam faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Masuknya teknologi digital dalam kehidupan perkembangan anak menginvasi banyak tahapan perkembangan yang harusnya dicapai anak. Teknologi membuat hidup mereka lebih instan dan lebih efisien. Misalnya penggunaan gadget pada anak usia dini yang terus dilakukan oleh sebagian ibu. Oleh karena itu, kunci utama dalam mengarahkan anak pada pendidikan dan membentuk mentalnya terletak pada peran orang tuanya. Maka, baik buruknya akhlak anak tergantung kepada pendidikan akhlak yang diberikan oleh orang tuanya. Di jaman milenial ini, mendidik anak hendaknya tidak melupakan cara-cara agama Islam dalam mendidik anak. Dimana pendidikan anak dalam Islam tidak hanya mendidik anak menjadi cerdas, tapi mengarah pada pendidikan akhlak yang mulia. Hal ini sesuai dengan fungsi utama diutusnya Nabi Muhammad SAW. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kajian pustaka dilengkapi dengan metode refleksi peneliti.
Membangun Karakter Anak dengan Dongeng Sarah Aulia Azizah
Al-Akhbar Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mendongeng adalah suatu kegiatan yang sangat menyenangkan untuk dilakukan dan juga merupakan cara yang tak mudah dan sederhana untuk menyampaikan cerita ataupun kisah pada anak, cara tersebut sangat disukai anak-anak terutama pada usia 3-7 tahun. Pembelajaran dengan teknik bercerita dongeng merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak TK. Cerita yang dibawakan guru secara lisan menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK. Serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian. Studi kepustakaan memiliki tujuan utama yaitu mencari dasar pijakan/pondasi untuk memperoleh dan membangun landasan teori, kerangka berpikir, dan menentukan dugaan sementara atau disebut hipotesis penelitian. Sehingga peneliti dapat mengelompokkan, mengorganisasikan dan menggunakan variasi pustaka dalam bidangnya.Dongeng juga menjadi salah satu media yang dapat menyampaikan berbagai pesan dan informasi. Melalui dongeng, pesan dan informasi tersebut dikemas secara menarik, dalam kemasan tokoh-tokoh dan latar cerita sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh anak-anak. Pemikiran seseorang dapat berubah karena dongeng, bahkan saat ini dongeng sering digunakan oleh banyak pemimpin terkenal yang menggunakan dongeng untuk mempengaruhi rakyatnya. Banyak pemimpin besar yang lahir dan tumbuh dalam budaya mendongeng.
Pengaruh Kegiatan Outbound Terhadap Motorik Kasar Anak Di Kelompok A RA Al-Fattah Blok Sukamurni Desa Maja Selatan Kecamatan Maja Sinta Dewi
Al-Akhbar Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berawal pada masalah kurang berkembangnya kemampuanmotorik kasar pada anak kelompok A, hal ini disebabkan karena kurangefektifnya penggunaan startegi atau metode pembelajaran serta penyampainpembelajaran yang kurang menarik kepada anak-anak, sehingga anak-anak kurangtertarik dalam proses pembelajaran tersebut. Untuk mengatasi masalah permasalahdi atas peneliti menggunakan kegiatan Outbound dalam meningkatkan motorikkasar anak pada kelompok A RA Al-Fattah Sukamurni Desa Maja SelatanKabupaten Majalengka Tahun Ajaran 2018-2019 dengan jumlah 13 anak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kegiatanoutbound terhadap motorik kasar anak.Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, dandokumentasi sekolah berupa foto-foto dan vidio. Untuk mengetahui adanyapengaruh kegiatan outbound terhadap motorik kasar anak maka dilakukanpengeolahan data regresi dengan uji “t”, yaitu suatu tes statistik yang digunakanuntuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil.Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (i) Bagaimana kegiatanoutbound yang dilaksanakan di kelompok A RA Al-Fattah Blok Sukamurni DesaMaja Selatan Kecamatan Maja? (ii) Bagaiamana Perkembangan Motorik Kasaranak di kelompok A RA Al-Fattah Blok Sukamurni Desa Maja SelatanKecamatan Maja? (iii) Seberapa besar pengaruh kegiatan outbound terhadapperkembangan motorik kasar anak di kelompok A RA Al-Fattah Blok SukamurniDesa Maja Selatan Kecamatan Maja?Hasil pembelajaran menggunaka Kegiatan Outbound dalam meningkatkanmotorik kasar anak ditunjukan dari analisis data yang peneliti peroleh yaitu thitung sebesar 8,6. Untuk menentukan ttabel dalam penelitian ini, maka dilakukan perhitungan dengan rumus derajat kebebasan (df) dan mendapatkan hasil 12,Kemudian pada taraf signifikan 5 % dengan df 12 yaitu sebesar 1,782, tarafsignifikan 1 % yaitu 2,681. Dapat disimpulkan bahwa ???????????????????????? 5 % sebesar 1,782dan 1 % sebesar 2,681. lebih kecil dari ????ℎ???????????????????? sebesar 8,6 maka Ha diterima Hoditolak. Artinya terdapat pengaruh antara kegiatan Outbound terhadap motorickasar anak di RA Al-Fattah Sukamurni Maja Selatan Kecamatan Maja KabupatenMajalengka. 
POLA ASUH ORANGTUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK Diah Ratnasari
Al-Akhbar Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter yang utama dan pertama bagi anak adalah lingkungan keluarga. Pendidikan dalam keluarga sangatlah penting dan merupakan pilar pokok pembangunan karakter seorang anak. Keluarga sebagai merupakan lingkungan pendidikan yang paling utama dan bertanggung jawab mendidik anak-anaknya. Pendidikan yang diberikan orangtua seharusnya memberikan dasar bagi pendidikan anak mengenai proses sosialisasi dan kehidupannya di masyarakat. Pola asuh orangtua yang baik akan membawa dampak baik bagi perkembangan anak demikian juga sebaiknya. Keberhasilan pembentukan karakter pada anak ini salah satunya dipengaruhi oleh tipe pola asuh orang tua dalam mendidik anak. Orangtua memegang peranan penting dalam membentuk sistem interaksi yang intim dan berlangsung lama ditandai oleh loyalitas pribadi, cinta kasih dan hubungan yang penuh kasih sayang. Pendidikan merupakan suatu media yang paling jitu dalam mengembangkan potensi dan membentuk karakter anak baik berupa keterampilan maupun wawasan. Oleh karena itu, pendidikan secara terus-menerus dibangun dan dikembangkan agar dari proses pelaksanaannya menghasilkan generasi yang diharapkan. Demikian dengan Indonesia, bangsa kita juga tidak ingin menjadi suatu bangsa yang bodoh dan keterbelakang terutama dalam menghadapi zaman yang terus berkembang di era kecanggihan teknologi dan komunikasi. Setiap anak pada hakikatnya cenderung pada kebaikan. Ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan anak tiba-tiba berperangai buruk, kasar atau bahkan memusuhi orangtuanya. Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan anak. . Setiap anak pada hakikatnya cenderung pada kebaikan. Ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan anak tiba-tiba berperangai buruk, kasar atau bahkan memusuhi orangtuanya. Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan anak. Sebagai orang tua sudah seyogyanya dapat memberikan yang terbaik pada anak agar nantinya anak menjadi insan yang bermanfaat dan ber-kualitas. Pada anak usia dini terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya
PERAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK Diah Ratnasari
Al-Akhbar Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Internalisasi adalah suatu upaya untuk memasukan pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan pengetahuan yang diberikan ke dalam diri anak, sehingga pengetahuan itu dapat menjadi bagian dari karakternya dalam kehidupan sehari-hari. Ibu, perlu mengajarkan anak untuk memahami nilai-nilai apa saja yang benar dan salah. Walaupun nilai, norma, dan budaya setiap orang berbeda-beda, namun secara keseluruhan nilai kasih sayang, sopan santun, hormat, kebaikan, kemurahan, keadilan, dan tanggung jawab merupakan beberapa nilai baik yang dapat diajarkan kepada anak sejak dini. Ibu bisa mengajarkan anak dengan berdiskusi mengenai nilai-nilai tersebut atau memberi anak beberapa tanggung jawab, seperti membersihkan meja, menghibur teman atau saudara ketika sedang sakit. Selain itu, Ibu juga perlu menjaga anak dari paparan nilai-nilai kurang baik seperti dari membaca atau menonton suatu materi yang tidak sesuai dengan usianya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literature. Merupakan serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian. Studi kepustakaan memiliki tujuan utama yaitu mencari dasar pijakan/pondasi untuk memperoleh dan membangun landasan teori, kerangka berpikir, dan menentukan dugaan sementara atau disebut hipotesis penelitian. Sehingga peneliti dapat mengelompokkan, mengorganisasikan dan menggunakan variasi pustaka dalam bidangnya. Dapat disimpulkan bahwa sebagai orang tua tentunya kita ingin menjadikan anak tumbuh menjadi anak yang baik yang memiliki sikap disiplin dan tanggung jawab di kehidupan sehari-harinya maupun di kegiatan belajarnya, untuk itu sebagai orag tua hendaknya memiliki kesadaran untuk memiliki kerjasama dalam memberikan pengasuhan sejak dini karena anak akan meniru tingkah dan perbuatan kita, dengan adanya sikap disiplin dan tanggungjawab yang ditanamkan oleh orang tua kepada anak sejak dini dalam kegiatan sehari-hari maka anak juga akan memiliki sikap disiplin dan tanggung jawab di setiap kehidupanya baik dalam kehidupan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Penanaman Nilai-nilai Spiritual Anak Usia Dini di Era Revolusi Industri 4.0 Maria Hidayanti
Al-Akhbar Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minat pada spiritualitas anak-anak telah meningkat dalam dekade terakhir. Sehingga diperlukan metode-metode menyampaikan nilai-nilai spiritual tersebut sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangaan anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian kepala sekolah, guru dan orangtua RA Miftahul Huda Jatipamor. Hasil penelitian ini beradsarkan observasi dan wawancara penggiunaan metode Bercerita, Demonstrasi, Pembiasaan, dan Praktek Langsung memberikan dampak baik bagi penanaman nilai-nilai spititual anak PAUD
SUMBER-SUMBER DALIL HUKUM SYARA Hamzah Hasan
Al-Akhbar Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Ketika Nabi Muhammad Saw hendak mengutus Mu’adz bin Jabal keYaman,Rasulullah berkata kepada Muadz : Bagaimana andamemutuskan suatu hukum ketika anda dimintai satu keputusan? JawabMu’adz; saya akan memutuskan dengan Kitab Allah. Jika anda tidakmendapati dalam kitab Allah? Mu’adz menjawab ; dengan SunnahRasulullah. Jika anda tidak menemukan dalam sunnah Rasul-Nya?Saya akan melakukan Ijtihad dengan pendapat saya, dan saya tidakakan mempersempit ijtihadku. Maka Nabi pun menepuk dada Mu’azdsambil berkata : segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq atassesuatu yang memuaskan Rasul-Nya” (Hadits Derajat Masyhur)
KEBERADAAN ASAS HUKUM BARAT DALAM QAWAID AL-AHKAM HASAN SARIP
Al-Akhbar Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hukum barat (hukum positif) dan hukum Islam, tidak terlepas dari prinsif-prinsif atau asas-asas hukum. Keberadaan tersebut mempunyai titik tolak yang sangat signifikan dalam penentuan hukum, ini artinya prinsif atau asas itu menjadi penentu dalam menentukan hukum yang kemudian hari akan diputuskan oleh seorang hakim (qadhi). Menimbang fungsi yang sangat signifikan baik dalam mengambil menentukan dan penentuan hukum, maka, hukum Barat (positif) maupun hukum Islam, semuanya tidak akan terlepas dari keberadaan prinsif dasar yang terdapat dalam wilayah hukum tersebut. Wilayah hukum artinya keberadaan yang menjadikan objek hukum antara lain pidana dan perdata—ini yang dikenal dalam hukum Barat—dalam hukum Islam wilayah tersebut menyangkut pada hal yang bersifat muamalah yang menempati dua unsur yaitu hukum keluarga dan hukum pidana Islam.