cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
Al-Akhbar
Published by Universitas Majalengka
ISSN : 23024801     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 41 Documents
Implementasi Kurikulum PAI Berbasis Pedagogis Ahmad Zacky Burhani
Al-Akhbar Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.291 KB)

Abstract

Implementasi kurikulum menduduki posisi yang sangat penting dalam pendidikan, sebab implementasi kurikulum merupakan ruh dari lembaga pendidikan itu sendiri, tanpa implementasi maka lembaga pendidikan itu akan gulung tikar. Harapan yang paling fundamental dengan adanya pendidikan  Agama Islam di sekolah/madrasah adalah diharapkan lahirnya sosok-sosok yang benar-benar mampu memahami substansi agama itu sendiri sekaligus dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan dengan indikasi prilaku dan kesalehan yang nyata. Harapan tersebut akan terwujud dengan adanya peran profesional guru yang salah satunya profesional dan kompeten dalam hal pedagogis yang meliputi Pemahaman karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, social, cultural, emosional, dan intelektual, penguasaan teori dan prinsip belajar agama, pengembangan kurikulum pendidikan agama, penyelenggaraan kegiatan pengembangan pendidikan agama, pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan agama, pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki dalam bidang pendidikan agama.
Partisipasi Fakultas Agama Islam Universitas Majalengka dalam Mengantisipasi Radikalisme secara Mendalam dan Komprehensif ., nurhidayat
Al-Akhbar Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.612 KB)

Abstract

Hidup dalam sebuah tempat, wilayah atau negara yang adil, makmur, aman sejahtera, negara yang sindang kasih sugih mukti bagja raharja subur makmur gemah ripah loh jinawi (baldatun thayyibatun warabbun ghafur), adalah merupakan harapan bagi setiap bangsa. Tapi harapan itu akan sirna jikalau masih terdapat tindakan-tindakan radikal dari pada masyarakat bangsanya. Maka hal itu diperlukan penanganan sejak dini melalui berbagai even khsusunya pendidikan agama Islam. Tindakan  radikal ini bisa dilakukan dengan tanpa batas usia maupun jenis kelamin dan keduduan. Siapapun berpotensi melakukan tindakan radikal yang mengancam terhadap kedamaian dan ketentraman secara luas di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Islam, sikap radikal tersbut sudah jelas akan terantisipasi jika seseorang mampu mengamalkan segala ajaran agamanya dengan kaffah. Jika mempelajari Islam tidak kaffah maka tetap berpotensi tumbuh sikap radikal. Maka dengan demikian, dipandang perlu menyampaikan materi-materi keagaman yang komprehensip melalu pendidikan agama Islam baik di sekolah maupun luar sekolah oleh orang-yang profesional di bidangnya.Adapun fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pengertian radikalisme?, 2) Bagaimana pandangan Pendidikan Agama Islam tentang radikalisme?, 3) Bagaimana cara atau langkah-langkah mengantisipasi tindakan radikalisme?. Seiring dengan fokus penelitian, maka penelitian ini pun memiliki tujuan yaitu: 1) Untuk mengetahui pengertian radikalisme?, 2) Untuk mengetahui pandangan Pendidikan Agama Islam tentang radikalisme?, 3) Untuk mengetahui cara atau langkah-langkah mengantisipasi tindakan radikalisme?.Penelitian ini merupakan menggunakan metode deskriptif kualitatif terhadap sebuah populasi di Fakultas Agama Islam Universitas Majalengka sebanyak 219 orang. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan interview terhadap para informan yang ditentukan dengan teknik snowbol sampling.Adapun yang menjadi proposisi penelitian ini adalah pengertia radikalisme dapat dipahami dengan benar oleh masyarakat luas, pendidikan agama Islam berperan sangat baik, dan langkah-langkah mengantisipasi tindakan radikalisme intensip dilaksanakan.
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN ORANGTUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 1 CIGASONG KABUPATEN MAJALENGKA araniri, nuruddin
Al-Akhbar Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.985 KB)

Abstract

Tingkat pendidikan dan pekerjaan orangtua di SMP Negeri 1 Cigasong Kabupaten Majalengka berbeda-beda,  sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI yang berbeda-beda pula. Idealnya, ketika tingkat pendidikan orangtua tinggi dan tingkat pekerjaan orangtua tinggi diikuti dengan hasil belajar siswa yang baik.Namun melihat kenyataan di lapangan, ada siswa yang tingkat pendidikan dan pekerjaan orangtuanya tinggi ternyata hasil belajarnya rendah atau kurang. Sebaliknya ada keluarga yang pendidikan dan pekerjaan orangtuanya rendah ternyata hasil belajarnya tinggi atau baik. Permasalahan yang muncul adalah seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan orangtua dan pekerjaan orangtua terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Cigasong Kabupaten Majalengka?Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk : (1) Untuk menjelaskan sejauhmana pengaruh tingkat pendidikan orangtua terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI di SMP  Negeri 1 Cigasong Kabupaten Majalengka; (2) Untuk menjelaskan sejauhmana pengaruh pekerjaan orangtua terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI di SMP  Negeri 1 Cigasong Kabupaten Majalengka; (3) Untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh pendidikan dan pekerjaan orangtua terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI di SMP  Negeri 1 Cigasong Kabupaten Majalengka.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) Angket atau kuisioner; (2) Observasi; (3) Wawancara; (4) Dokumentasi; (5) Kepustakaan. Populasi siswa/i kelas VII s.d. IX SMP Negeri 1 Cigasong Kabupaten Majalengka berjumlah 317 orang siswa/i dan sampelnya berjumlah 63 orang siswa/i.Dari hasil pengujian terhadap variabel Pendidikan Orangtua (X1) terhadap Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI (Y) diperoleh korelasi sebesar 0,630 karena berada pada kisaran 0,600 – 0,790 korelasi variabel Pendidikan Orangtua (X1) terhadap terhadap Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran PAI (Y) tergolong korelasi yang kuat. Berdasarkan hasil pengujian untuk variabel Pekerjaan Orangtua (X2) terhadap Hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran PAI (Y) diperoleh korelasi sebesar 0,726 karena berada pada kisaran 0,600 – 0,790 korelasi variabel Pekerjaan Orangtua(X2) terhadap terhadap Hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran PAI (Y) tergolong korelasi yang kuat. Sementara untuk pengujian pengaruh Pendidikan Orangtua (X1) dan Pekerjaaan Orangtua (X2) terhadap Hasil belajar siswa Mata Pelajaran PAI menggunakan regresi berganda. Dari perhitungan tersebut di peroleh korelasi sebesar 0,729 dan berada pada kategori kuat, yakni pada kisaran 0,600 – 0,790 Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pendidikan Orangtua (X1) dan pekerjaan Orangtua (X2) terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI (Y) memberikan pengaruh sebesar 53,1 % dan sisanya 46,9% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
HIBAH PAKAI DALAM FIQH MUAMALAH Syhabudin, Abu
Al-Akhbar Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.566 KB)

Abstract

Kebutuhan manusia semakin meningkat, sementara manusia memiliki keterbatasan dalam kememilikan hak. Dalam Fiqh Muamalah manusia hanya boleh menggunakan sesuatu apabila menjadi hak miliknya. Penggunaan hak milik orang lain, memperhatikan kondisi sesuatu barang ada yang awet pakai, habis pakai dan terkumpul awet pakai dan habis pakai. Kajian ini dimaksdukan agar dapat memberikan solusi tentang penggunaan hak milik orang lain. Titik fokus yang berkaitan dengan tema ini adalah tentang bab hibah akan tetapi juga dikaji pula tentang pinjam meminjam dan utang piutang. Ketiga kajian bab dalam Fiqh Muamalah karena berkenaan dengan penggunanaan barang dimaksud. Apabila menggunakan hak milik orang lain sesuatu barang yang awet pakai, maka aqadnya pinjam, apabila penggunaan barang yang habis pakai maka aqadnya utang. Dan apabila penggunaan barang terkumpul pada barang tersebut awet pakai dan habis pakai, maka aqadnya adalah hibah pakai.
PERKEMBANGAN EMOSIONAL PADA ANAK AGUS ASRI SABANA
Al-Akhbar Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.166 KB)

Abstract

Emosi merupakan kegiatan pada diri seseorang yang disertai warna efektif baik pada tingkat lemah maupun tingkat yang luas. Perkembangan emosial anak tergantung pada kecerdasan emosionalnya. Makin tinggi kecerdasan emosionalnya, makin baik pula tingkat perkembangannya. Kecerdasan emosional dikategorikan atas lima wilayah, yaitu mengenali emosi diri, mengelola suasana hati, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Kematangan emosional anak sesuai dengan tahap perkembangannya sangat penting untuk dilatih agar dampaknya dapat dirasakan oleh mereka dimasa yang akan datang. Orang tua mempunyai peran utama dalam pengembangan kematangan emosional anak disamping pengaruh faktor lain, karenanya sebagai orang tua hendaknya lebih banyak menempa diri dengan pengetahuan yang memadai tentang perkembangan anak agar mereka dapat memberikan bimbingan kepada anak-anaknya dengan baik. Bermain merupakan kebutuhan anak dalam menjalankan kehidupannya
KETERKAITAN ANTARA AL-QUR’AN SEBAGAI PETUNJUK BAGI ORANG YANG BERTAQWA DENGAN ILMU FIQH Abu Syhabudin
Al-Akhbar Vol.6, No. 1 (2017): Jurnal Al-Akhbar - April 2017
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.999 KB)

Abstract

Surat al-Baqarah ayat 2 menegaskan bahwa al-Qur’an menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Kajian tema ini bertujuan untuk mengetahui al-Qur’an sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, keterkaitan al-Qur’an dengan Ilmu Fiqh dan mengetahui faktor-faktor yang menghalangi hudan (petunjuk). Keterkaitan antara hudan dengan Ilmu Fiqh diantaranya hudan akan diberikan Allah Swt. kepada orang yang bertaqwa. Bertaqwa diperlukan ilmu tentang perbuatan ibadah kepada Allah Swt. yaitu Ilmu Fiqh. Ia adalah ilmu tentang perbuatan mukallaf mengatur tata cara beribadah dalam rangka bertaqwa kepada Allah Swt. Al-Qur’an adalah petunjuk jalan kehidupan yang benar menuju pada ketaqwaan pada Allah Swt. dan al-Qur’an akan menjadi petunjuk apabila al-Qur’an dibaca dan diamalkan. Al-Qur’an sebagai hudan (petunjuk) memiliki keterkaitan yang erat dengan Ilmu Fiqh. Pada al-Qur’an terdapat dalil-dalil tentang perbuatan mukallaf. Perbuatan mukallaf menjadi objek pembahasan dalam Ilmu Fiqh. Hudan menjadi terhalang karena pada diri manusia terdapat faktor kafir, fasik dan zhalim.
METODE PEMBELAJARAN DALAM TRADISI PENDIDIKAN ISLAM HERDIANTO WAHYU PRATOMO
Al-Akhbar Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.45 KB)

Abstract

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Mengingat betapa urgennya pendidikan agama bagi umatnya, maka peran guru yang profesional sebagai ujung tombak di dunia pendidikan sangat diharapkan untuk dapat  mentransfer ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan agam kepada peserta didiknya dengan berbagai metoda dan teknik. Menyadari betapa pentingnya metode dalam proses pembelajaran maka penyusun ingin membahas sekilas tentang metode-metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam.Metode pengajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu prosess belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran.  Secara garis besar metode mengajar dapat di klarifikasikan menjadi 2 bagian : metode mengajar konvensional dan metode mengajar inkonvesional
PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DAN MOTIVASI BELAJAR MELAUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SDN PALASARI KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG MAULANA, GILANG
Al-Akhbar Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan  hasilbelajar lompat jauh gaya jongkok dan motivasi belajar pada siswa Kelas IV di SDN Palasari Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada tanggal 15 April 2017 sampai tanggal 04 Juni 2017.Metode yang digunakan yaitu penelitian tindakan (Action Research) dengan pengambilan data Kuantitatif, dimana pelaksanaan penelitian ini melibatkan 2 orang guru pendidikan jasmani sebagai kolabolator dan peneliti ini juga dilakukan sebanyak 2 siklus.Pada siklus pertama peneliti mengidentifikasi dan memberikan konsep serta melakukan gerakan dasar lompat jauh pada siswa melalui pendekatan bermain.Pada siklus dua, peneliti terfokus pada kemampuan dasar gerak dasar lompat jauh melalui pendekatan bermain seperti permainan mengambil bendera, melompati rintangan.Penelitian ini dapat menciptakan semangat dan motivasi yang luar biasa ketika siswa mengikuti pembelajaran gerak dasar lompat.Kesadaran ini harus dipahami mengingat gerak dasar lompat adalah bagian penting dari pembelajaran pendidikan jasmani yang sangat mendasar.Adapun hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran lompat jauh. Ini terlihat data kuantitatif yang didapat dari hasil pretes pembelajaran lompat pada tahap observasi didapat nilai rata-rata 60,27, disiklus I terdapat perolehan nilai hasil belajar lompat jauh rata-rata 70,76 dan nilai rata-rata motivasi belajar 1894 artinya motivasi belajar siswa tergolong sedang kemudian rata-rata nilai hasil belajar lompat jauh siklus II yaitu 80,13 dan nilai rata – rata motivasi belajar yaitu 2263 artinya motivasi belajar siswa tergolong tinggi sehingga terlihat selisih nilai rata-rata pada siklus I dan pada siklus II adalah sebesar 10%. Hal ini menyebabkan pada tahapan siklus II peneliti berhasil memperbaiki pendekatan dalam mengajar dengan meningkatkan kualitas pembelajaran.
FIQH MUAMALAH SEBAGAI PRINSIP DASAR EKONOMI SYARI’AH (KAJIAN SURAT AN-NISA AYAT 29) Syhabudin, Abu
Al-Akhbar Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekonomi Syari’ah merupakan ekonomi yang berlandasakan prinsi-prinsip syari’at Islam. Dalam Syari’at Islam terdapat Fiqh Muamalah yang di dalamnya bersumber pada al-Qur’an, al-Hadits dan Ijtihad. Fokus kajian ini Firman Allah surat an-Nisa ayat 29. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui prisip dari al-Qur’an tentang cara mendapatkan harta. Metode kajian ini menggunakan Metode Tafsir Maudhui’. Hasil kajian ini didapatkan adanya prinsip dalam al-Qur’an tentang cara mendapatkan harta. Yaitu: tidak bathil, tijarah, dan ‘an taradhin. Tidak bathil berarti prinsip yang dijalankan tidak bertentangan dengan yang dilarang Syari’at Islam. Tijarah berarti segala transaksi yang dijalankan terdapat nilai jual dan beli atau ada nilai tukarnya atau ‘iwadh (penggnati). Dan ‘an taradhin berarti suka-sama suka, saling ridha atau saling menyetujui antara dua pihak yang bertarnsaksi. Ketiganya dapat dijadikan prinsip tentang cara mendapatkan harta yang saling menguntungkan bagi pihak-pihak yang melakukan trnasaksi.
AKSELERASI ANTARA KEJAHATAN BERDIMENSI SIMULAKRA DENGAN PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA Rakhmat, Muhamad
Al-Akhbar Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Al-Akhbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.114 KB)

Abstract

Kejahatan tampil dalam bentuknya yang sempurna dengan teknologi tingkat tinggi, politik tingkat tinggi dan hukum tingkat tinggi. Kejahatan tersebut tampil dalam bentuk simulakra, yaitu simulakra kejatahan (simulacrum of crime). Simulakra kejahatan adalah kejahatan yang diciptakan atau direkayasa oleh para pihak tertentu, yang lewat teknologi pencitraan (imagology) dan teknik narasi (narrative), kejahatan tersebut dipresentasikan lewat media tertentu, sehingga realitas kejahatan dan kebenaran (truth) di baliknya, seakan-akan seperti yang tampil di dalam media tersebut, padahal representasi tersebut adalah hasil dari manipulasi media semata. Kebenaran dan kepalsuan bergulat bersimbiosis membentuk sebuah demarkasi kejahatan. Singkatnya, kejahatan telah direkayasa, sehingga hukum tidak berdaya dan manusia dijadikan tumbal.Realitas simulakra kejahatan memerlukan tanggapan secara yuridis, sosiologis dan filosofis, hingga pada akhirnya ditemukan suatu formulasi aturan hukum yang jelas mengatur tentang kejahatan-kejahatan yang termasuk dalam simulakra. Kaidah hukum baru (KUHP baru) harus mampu membaca dan mendifinisikan tindakan simulakra dalam delik pidana dan menentukan sanksi bagi tindakan tersebut. Untuk itu perlu dianalisis Faktor-faktor apa yang mendorong manusia melakukan simulakra kejahatan? Bagaimana hukum pidana positif Indonesia mengatur dan mengatasi simulakra kejahatan? Kendala-kendala apa yang muncul dalam upaya pembaharuan hukum pidana kaitannya dengan simulakra kejahatan dan bagaimana upaya untuk mengatasinya?Di dalam analisis ini, penulis mengusung penelitian Sosiologi Hukum Kualitatif. Obyek penelitian ini adalah manusia/masyarakat, lebih khusus lagi aparat/ birokrat kekuasaan negara dengan alat-alatnya. Metode pendekatan mengacu pada metode hukum  fenomenologik yang bersifat induktif.Simulakra kejahatan dilakukan oleh manusia karena berbagai faktor, faktor internal dan eksternal, yaitu ketidakmampuan mengendalikan diri, lingkungan buruk, kekuasaan yang bebas, hukum yang semerawut, media kapitalis dan kecintaan manusia akan uang. Hukum pidana positif Indonesia tidak mengatur simulakra dengan jelas dan tidak berniat mengatur, karena hukum tidak lebih dari kepentingan penguasa. Pembaharuan hukum menjumpai kendala cara berifikir modern, postivistik dan hegemonial, kepentingan ideologi kolonial, antidemokrasi, pertahanan status quo sebagian besar penguasa. Cara untuk mengatasinya adalah harus dilakukan pembaharuan hukum pidana nasional, antara lain dengan peningkatan peran masyarakat secara aktif dan kritis, membangun keberanian dan kemauan hukum dan politik pemerintahan menuju hukum yang sesuai dengan kehendak rakyat, reformasi personal dan institusional hukum. Bersama-sama menggugat cara berpikir menuju keberanian berpikir progresif dan holistik tentang hukum. Membangun visi pendidikan yang mampu melahirkan orang yang memiliki kompetensi, tegas, rasional, pragmatis dan imajinatif (kreatif). Pendidikan hukum harus mampu menjelaskan, menguraikan keterkaitan antara pembangunan hukum, prinsip-prinsip agama-agama dengan UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Kata Sandi; Simulakra Kejahatan, Hukum Pidana Nasional,Pencitraan