cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Berkala Bioteknologi
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Volume 1 Nomor 1 April 2018" : 5 Documents clear
Isolasi dan Uji Antagonisme Bakteri Endofit Tapak Dara (Catharanthus Roseus, L.) terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Nurrizqi Oktavia; Sri Pujiyanto
Berkala Bioteknologi Volume 1 Nomor 1 April 2018
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK                 Tapak dara (C. roseus) merupakan tanaman yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional. Kandungan senyawa aktif dari tanaman tapak dara dapat diperoleh dengan mengisolasi bakteri endofit yang hidup di jaringan tubuh tanaman. Isolasi dilakukan dengan cara melakukan sterilisi permukaan tanaman tapak dara dengan alkohol 70 % selama 2 menit, natrium hipoklorit 5.25% selama 2 menit, alkohol 70% selama 1 menit dan dibilas dengan aquades steril sebanyak 4 kali. Eksplan selanjutnya diinkubasi pada suhu 37° C selama 24-48 jam. Sebanyak 9 isolat bakteri endofit berhasil diisolasi dari batang dan akar tanaman tapak dara. Isolat CC2 dan CR2 berbentuk kokus, isolat CC3 berbentuk batang, sementara itu isolat CC1, CC4, CR1, CR3, CR4, dan CR5 berbentuk rod. Kesembilan isolat yang diperoleh merupakan kelompok bakteri gram positif karena berwarna violet saat diwarnai dengan pewarna gram. Hasil uji antagonisme menujukkan bahwa E. coli hanya dapat dihambat oleh isolat CC1 dan CR1 yaitu sebesar 1,5 dan 1 mm.  Isolat CR3 memiliki zona penghambatan terbesar yaitu 3,75 mm terhadap S. aureus. Isolat CC3 menunjukkan zona penghambatan terkecil terhadap S. aureus yaitu sebesar 1 mm. Kata Kunci:         Catharanthus roseus, E. coli, endofit, S. aureus, uji antagonism
Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai Media Pertumbuhan Aspergillus flavus DUCC-K225 untuk Produksi Enzim Protease Linda Ayu Utami; Agung Suprihadi
Berkala Bioteknologi Volume 1 Nomor 1 April 2018
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Protease merupakan salah satu ensim yang memiliki nilai ekonomi tinggi dalam bidang industri, antara lain industri deterjen, kulit, tekstil, makanan, pengolahan susu, farmasi, dan pada proses pengolahan limbah industri. Kebutuhan akan protease mencapai 70% dari kebutuhan ensim secara keseluruhan di dunia. Di Indonesia sendiri, kebutuhan akan protease akhir-akhir ini semakin meningkat dan kebutuhan ini masih tergantung pada produksi impor yang menyebabkan ketersediaan ensim protease ini menjadi sangat penting. Salah satu cara mengantisipasi ketergantungan terhadap impor tersebut adalah dengan mengupayakan untuk memproduksi enzim protease dengan memanfaatkan sumber daya hayati yang dimiliki oleh Indonesia. Ensim protease yang digunakan dalam bidang industri, umumnya diproduksi dari mikroorganisme. Salah satu mikroorganisme yang potensial sebagai penghasil ensim protease alkalis yaitu kapang indigenous Aspergillus flavus DUCC-K225 yang di isolasi dari tanah kapur di Desa Sukolilo Barat Madura. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji produksi ensim protease alkalis termostabil dari Aspergillus flavus DUCC-K225 dengan menggunakan media alternatif limbah tahu sebagai pengganti sumber nitrogen sehingga didapatkan produksi protease alkalis yang lebih ekonomis dan dapat diproduksi dalam skala besar.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa media limbah tahu dapat digunakan sebagai substrat alternative  produksi enzim protease. Hal ini ditunjukkan dari berkurangnya biomas substrat tahu yang digunakan untuk pertumbuhan jamur A.flavus. Produksi enzim meningkat sebanyak 336.202 U/ml/menit, dengan peningkatan  nilai aktivitas spesifik enzim sebesar 4.52 U/mg..Kata kunci :         Aspergillus flavus DUCC-k225, ensim protease, industri, limbah tahu
Analisis Cemaran Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Salmonella sp. pada Makanan Ringan Ika Oktavia Nurmila; Endang Kusdiyantini
Berkala Bioteknologi Volume 1 Nomor 1 April 2018
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Makanan ringan di lingkungan masyarakat merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Komposisi yang terkandung di dalam makanan ringan bermacam-macam yang dapat memberikan manfaat bahkan dapat menimbulkan berbagai masalah bagi kesehatan tubuh, misalnya cemaran mikroba yang terdapat di dalam makanan ringan. Cemaran mikroba yang ditemukan pada makanan ringan  dapat dikaitkan dengan proses pemilihan bahan baku, proses produksi, proses pengemasan, proses pemasaran dan proses penyimpanan makanan. Tujuan penelitian adalah menguji sampel makanan ringan secara mikrobiologi berdasarkan Angka Lempeng Total (ALT), Most Probable Number (MPN) Escherichia coli, Uji Staphylococcus aureus, Angka Kapang/Khamir dan Uji Salmonella sp. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sediaan padat memenuhi syarat makanan ringan dalam perhitungan Angka Lempeng Total, Angka Kapang/Khamir dan negatif adanya cemaran mikroba pada Most Probable Number (MPN) Escherichia coli, Uji Staphylococcus aureus, dan Uji Salmonella sp. Kata Kunci: Makanan ringan, Angka Lempeng Total, Most Probable Number
Polimorfisme Cabai Rawit dan Cabai Gendot dengan Penanda RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) Menggunakan Primer OPA-8 Eko Purnomo; Rejeki Siti Ferniah
Berkala Bioteknologi Volume 1 Nomor 1 April 2018
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

comABSTRAKJenis cabai di Indonesia sangatlah beragam, beberapa di antaranya adalah cabai gendot dan rawit merah.Keberagaman cabai yang tinggi dapat dianalisis secara molekuler melalui pemetaan genetik. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui keragaman genetik dari sampel cabai gendot dan cabai rawit merah melalui analisispenanda RAPD. Metode yang dilakukan meliputi isolasi DNA dengan menggunkaan Wizard Genomic DNAPurification Kit Promega dan buffer Cetylrimethylammonium bromide (CTAB), lalu sampel diamplifikasidengan primer OPA-8. Hasil pengujian dengan penanda RAPD menghasilkan 75% polimorfisme DNA di antaracabai gendot dan cabai rawit merah. Hasil analisis keragaman genetik mendapatkan nilai indeks kesamaan 0,4.
Eksplorasi Mikroorganisme Termofil Indigenous Dari Sumber Air Panas Gedongsongo Sebagai Penghasil Ensim Termostabil Isworo Rukmi; Arina Tri Lunggani; Agung Suprihadi; Budi Raharjo
Berkala Bioteknologi Volume 1 Nomor 1 April 2018
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Mikroorganisme termofil merupakan suatu sumber untuk mendapatkan ensim ektraseluler termotoleran yang penting dalam indusri. Isolasi bakteri termofil dari dua sampel air yang berasal dari sumber air panas geotermal di Gedongsongo Jawa  Tengah pada lokasi yang telah ditentukan ini bertujuan untuk mendapatkan isolat-isolat bakteri termofil indigenous  yang potensial menghasilkan ensim amilase, protease dan selulase termotoleran. Isolasi dilakukan dengan medium selektif Skim Milk Agar, CMC Agar dan Nutrien Amilum Agar. Inkubasi dilakukan pada suhu 55oC. Koloni yang menunjukkan aktivitas ensim diisolasi ke dalam medium Nutrient Agar. Uji aktifitas ensim dilakukan pada medium yang mangandung skim milk untuk protease, amilum untuk amilase dan CMC untuk selalulase, inkubasi dilakukan pada 55oC selama 72 jam. Pengamatan morfologi dan sifat gram isolat juga dilakukan. Penelitian ini menghasilkan  4 isolat bakteri proteolitik termotoleran yang terdiri dari 2 isolat gam positif kokus dengan indeks proteolitik tertinggi  1,40;   2 isolat gram negatif kokus dengan indeks proteolitik tertinggi 3.5. Enam isolat bakteri amilolitik termofil  terdiri dari 2 isolat gram positif kokus, 2 isolat gram negatif kokus, satu  isolat gram positif batang dan satu  isolat gram negatif batang . Indeks amilolitik berkisar dari 1,29-2,50.   Tujuh bakteri selulolitik termofil terdiri dari 5 isolat gram positif kokus dengan indeks selulolitik tertinggi 5,0;  satu  isolat kokus gram negatif, dengan indeks selulolitik 7,5 satu isolat batang gram positif dengan indeks selulolitik 3,0. Kata kunci: termofil, bakteri, amilase, protease, selulase

Page 1 of 1 | Total Record : 5